Kenapa Kenapa Muslim?

Pelanggaran HAM terhadap sesama umat Muslim, kemiskinan dan keterbelakangan yang disebabkan oleh Islam dan penerapan Syariah Islam.
12345678901
Posts: 986
Joined: Thu Oct 31, 2013 12:06 am

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by 12345678901 »

Mahasiswa98 wrote:
Ane udah singgung diatas bahwa ketakutan mereka karena:
1. Ajaran mereka memang KEKERASAN,TEROR, MEMATIKAN.
ini adalah tahapan mereka gak punya nyali buat mikir apalagi mo keluar. mereka udah takut duluan kena AZAB dari DZAT yang mereka sendiri gak ngerti apa identitasnya. hanya membaca dalam buku yang mereka anggap suci gak beda kaya buku dongeng. yang isinya cuma mengenai AZAB, HUKUMAN, PANCUNG dll. ini tahap pertama.
emang dasar ajaran mereka kan nakut nakuting pengikutnya. dan saking muslim dari kecil diajarin untuk memaksimalken dengkul, mereka jadi menurut apa kata ustadznya secara mengonta buta ..... dan kalo ada nyang murtad, si ustadz tinggal ngomporin umat laennya untuk ngegebukin nyang murtad ... jadi takut murtad semua
kalo ga pake acara ngancem, mana ada nyang betah jadi eslam ?
kerjanya ngebom terus gitu

sama kaya anak kecil ... ditakut takutin supaya nurut
(kalo makan ga abis ntar beo kesayangannya mati ... kalo engga bobo ntar digigit nyamuk dll)

2.Takut kalau mereka di aniyaya oleh komunitasnya seperti yang ente bilang, mereka selalu berfikir bahwa aniyaya adalah akibat dari AZAB tuhan mereka, padahal kalau mereka mikir sedikit gak ada bukti bahwa mereka yang keluar dari isalam kena hajar sama alloh swt. mereka cuma melihat dari orang yang masih ngikutin tuhan abal abal bin paslu melakukan penganiyayaan.
kalau mereka bica ngaca dari bangsa israel yang ampe sekarang masih pada hidup dan juga orang kristen yang di awal di aniyaya sedemikian hebat tapi tetap mampu bertahan dan mereka para martir TIDAK PERNAH DENDAM dan menyerahkan kondisi tersebut pada Penyelengaraan ALLAH.


masalahnya muslim ga diajarin untuk mikir
harus nerima secara buta apa yang di "katakan" (klaim lebih tepatnya) oleh ustadz mereka
contoh sederhana, al quran harus pake bahasa arab supaya afdol .... emang semua muslim bisa baca tulisan cacing ? pastinya engga .... n mereka ga tau apa isinya tuh buku, percaya aja apa kata ustadznya (pedahal kalo al quran itu ternyata buku cerita bokep arab, mereka pun ga bakalan nyadar)
bisa dilihat dengan jelas, argumen para muslim di ffi ini .... mereka ga mampu memberikan sanggahan yang tepat ... hanya bisa hit n run ... muter 2x ... klaim sana sini ... dan kalo engga ngebeledugh ya ngabur
makanya ganti dung namanya yang kecowok an, biar gak disangka cewe. :lol:
1-1 yah enta juga pernah bilang keane ganti avatarkan
haha haha ahah ahah ahah aha :green:
bukan ane peer !!! :green:
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by Kibou »

TruthSeeker wrote:saya mao tanya, kenapa si kl muslim suka Hoax, dr Hoax tulisan Auloh, Hoax mualaf, HOAX iptek, cocokmologi, Hoax mukjizat, memfitnah agama lain!, kenapa si gw bingung, bukannya kl boong demi agama juga berarti membohongi diri sndr dan org lain, apalagi memfitnah apa coba maksudnya, org ga salah apa2 dituduh salah. dr cerita mualaf aja, apa coba untungnya mengarang cerita?

Gw heran aj gt membela mati2an sesuatu yg salah dengan cara berbohong, aneh
Cui Bono? To whose benefit? Siapa yang diuntungkan dengan bertambahnya umat islam?

Meminjam dikotomi Bro keeamad, muslim itu ada 2 jenis:

1. Muslim licik/penipu
2. Muslim lugu/naif

Muslim golongan 1, adalah muslim yang secara langsung diuntungkan bila umat islam bertambah banyak: para muslim arab di mekkah, para uztad/imam/habib, muslim yang doyan poligami, muslim yang doyan menganiaya minoritas, dll.

Karena golongan 1 memang dasarnya licik, mereka tentu saja tidak keberatan berbohong dan sebar hoax demi islam.

Muslim golongan 2, adalah muslim yang sebenarnya berada dalam posisi tragis. Mereka hidup dalam ketakutan irrational (takut azab awloh swt) dan ketakutan rasional (diancam oleh para muslim golongan 1 dan golongan 2 yang sudah hilang nalar-nurani). Jadi mereka perlu penghiburan, salah satunya adalah berita-berita kafir yang mualaf. Jadi mereka merasa sudah di jalan yang benar, kalau islam tidak benar, masa sih banyak orang mualaf? (kembali lagi ke ad populum).
User avatar
Mahasiswa98
Posts: 1480
Joined: Wed Mar 28, 2012 6:50 pm
Location: Dalam TerangNya

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by Mahasiswa98 »

Kibou wrote:
Cui Bono? To whose benefit? Siapa yang diuntungkan dengan bertambahnya umat islam?

Meminjam dikotomi Bro keeamad, muslim itu ada 2 jenis:

1. Muslim licik/penipu
2. Muslim lugu/naif

Muslim golongan 1, adalah muslim yang secara langsung diuntungkan bila umat islam bertambah banyak: para muslim arab di mekkah, para uztad/imam/habib, muslim yang doyan poligami, muslim yang doyan menganiaya minoritas, dll.

Karena golongan 1 memang dasarnya licik, mereka tentu saja tidak keberatan berbohong dan sebar hoax demi islam.

Muslim golongan 2, adalah muslim yang sebenarnya berada dalam posisi tragis. Mereka hidup dalam ketakutan irrational (takut azab awloh swt) dan ketakutan rasional (diancam oleh para muslim golongan 1 dan golongan 2 yang sudah hilang nalar-nurani). Jadi mereka perlu penghiburan, salah satunya adalah berita-berita kafir yang mualaf. Jadi mereka merasa sudah di jalan yang benar, kalau islam tidak benar, masa sih banyak orang mualaf? (kembali lagi ke ad populum).

Nah ini yang ane gak setuju Blasss cara mikirnya. Kenapa.......?

1. karena Manusia bukan hanya orang Arabbbbbb
2. Manusia memiliki kebebasan dalam berfikir, bertindak, dan melakukan yang positif dalam hidupnya.
3. Manusia punya WILL dan yang memberikan tentunya TIDAK AKAN CAMPUR TANGAN ATAS NYA ( WILL)

sehingga manusia Non ARAB gak ada urusanya dengan HARUS BERAGAMA ISLAMMM DAN MENJADI DUNGU.

tapi kok orang Indonesia gak pernah melihat ajaran nenek moyang mereka yang penuh welas asih dan tepo seliro. malah menelan mentah mentah ajaran budaya BUSUK. ](*,)
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by Kibou »

Kibou wrote:
Cui Bono? To whose benefit? Siapa yang diuntungkan dengan bertambahnya umat islam?

Meminjam dikotomi Bro keeamad, muslim itu ada 2 jenis:

1. Muslim licik/penipu
2. Muslim lugu/naif

Muslim golongan 1, adalah muslim yang secara langsung diuntungkan bila umat islam bertambah banyak: para muslim arab di mekkah, para uztad/imam/habib, muslim yang doyan poligami, muslim yang doyan menganiaya minoritas, dll.

Karena golongan 1 memang dasarnya licik, mereka tentu saja tidak keberatan berbohong dan sebar hoax demi islam.

Muslim golongan 2, adalah muslim yang sebenarnya berada dalam posisi tragis. Mereka hidup dalam ketakutan irrational (takut azab awloh swt) dan ketakutan rasional (diancam oleh para muslim golongan 1 dan golongan 2 yang sudah hilang nalar-nurani). Jadi mereka perlu penghiburan, salah satunya adalah berita-berita kafir yang mualaf. Jadi mereka merasa sudah di jalan yang benar, kalau islam tidak benar, masa sih banyak orang mualaf? (kembali lagi ke ad populum).
Mahasiswa98 wrote: Nah ini yang ane gak setuju Blasss cara mikirnya. Kenapa.......?

1. karena Manusia bukan hanya orang Arabbbbbb
2. Manusia memiliki kebebasan dalam berfikir, bertindak, dan melakukan yang positif dalam hidupnya.
3. Manusia punya WILL dan yang memberikan tentunya TIDAK AKAN CAMPUR TANGAN ATAS NYA ( WILL)

sehingga manusia Non ARAB gak ada urusanya dengan HARUS BERAGAMA ISLAMMM DAN MENJADI DUNGU.

tapi kok orang Indonesia gak pernah melihat ajaran nenek moyang mereka yang penuh welas asih dan tepo seliro. malah menelan mentah mentah ajaran budaya BUSUK. ](*,)
Salam, Bro Mahasiswa. Dari pengalaman kita mengamati para muslim di IFF ini, bukankah bisa kita simpulkan bahwa mereka itu penganut FATALISME? Dalam FATALISME tidak ada free will. Awloh swt adalah dalang, produser, dan sutradara drama kehidupan. Manusia cuma wayang.

Paham FATALISME melenyapkan banyak hal dalam pribadi manusia:

1. melenyapkan rasa tanggung jawab (awloh swt made me do it)
2. melenyapkan daya kreasi (sehingga cuma bisa contek, plagiarisme, dan meng-claim karya orang lain)
3. melenyapkan harapan akan masa depan (apapun yang aku lakukan, awloh swt udah takdirkan hasil akhirnya - muncul budaya malas)
4. melenyapkan daya nalar (gak usah mikir, turutin aja maunya awloh swt - jedotin kepala tiap hari ke lantai)
5. melenyapkan nurani (tidak ada yang GOOD and EVIL, yang ada hanyalah HALAL dan TIDAK HALAL - awloh swt tidak peduli apakah umatnya GOOD atau EVIL, awloh swt cuma peduli umatnya MENYEMBAH)

Mungkin ada tambahan lagi? Saya udah muak mengetik yang di atas...
User avatar
Mahasiswa98
Posts: 1480
Joined: Wed Mar 28, 2012 6:50 pm
Location: Dalam TerangNya

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by Mahasiswa98 »

Kibou wrote: Salam, Bro Mahasiswa. Dari pengalaman kita mengamati para muslim di IFF ini, bukankah bisa kita simpulkan bahwa mereka itu penganut FATALISME? Dalam FATALISME tidak ada free will. Awloh swt adalah dalang, produser, dan sutradara drama kehidupan. Manusia cuma wayang.

Paham FATALISME melenyapkan banyak hal dalam pribadi manusia:

1. melenyapkan rasa tanggung jawab (awloh swt made me do it)
2. melenyapkan daya kreasi (sehingga cuma bisa contek, plagiarisme, dan meng-claim karya orang lain)
3. melenyapkan harapan akan masa depan (apapun yang aku lakukan, awloh swt udah takdirkan hasil akhirnya - muncul budaya malas)
4. melenyapkan daya nalar (gak usah mikir, turutin aja maunya awloh swt - jedotin kepala tiap hari ke lantai)
5. melenyapkan nurani (tidak ada yang GOOD and EVIL, yang ada hanyalah HALAL dan TIDAK HALAL - awloh swt tidak peduli apakah umatnya GOOD atau EVIL, awloh swt cuma peduli umatnya MENYEMBAH)

Mungkin ada tambahan lagi? Saya udah muak mengetik yang di atas...
Salam juga Om Kibou, 20 Jari Jempol Buat Om.

Saya pernah juga merenungkan bagaimana mencari cara dan celah agar orang islam bisa mikir sejenak tentang dasar teologi mereka yang Om Kibou sudah rangkumkan diatas secara apik. Dan akhirnya saya menemukan Ayat di Kitab Suci Perjanjian Lama yang mana Islam juga menerimannya tidak berbeda dalam pemahamannya seperti juga Kristen dan Yahudi mengerti akan hal itu.

Ayat tersebut adalah tentang Nabi Ayub.
Manusia yang bersih dimata Tuhan YHWH.

dari cerita itu dapat disimpulkan bahwa
1. ALLAH SANG PENCIPTA sama sekali tidak pernah dalam ke Kudusan Akal Budinya menentukan takdir manusia sejak manusia manusia ( dari awal sampai the end of the time) direncanakan untuk ada <eksis>, bahkan tidak pernah sedikitpun ALLAH merencanakan hal paling konyol tersebut.

2. Si Iblis malaikat lah yang melihat bahwa ada manusia dibumi yang begitu bersih, dan berfikir <Fitnah> hal tersebut karena ALLAH menentukan<mentakdirkan> demikian. padahal tidak sama sekali.

Buktinya:
1. Iblis kemudian mendapatkan IZIN ( perhatikan) untuk mencobanya. hanya ALLAH melarang Iblis mengambil nyawanya.
2. Sampai akhir semuanya ( Harta benda, Anak, Istri, sahabat ) terambil oleh IZIN ALLAH tersebut.

Akhirnya:

1. Tuduhan Iblis terbukti SALAH BESAR, Iblis "BERFIKIR BAHWA SEGALA SESUATU ADALAH MONOPOLI SANG PENCIPTA"
2. Ayub adalah Manusia yang di ciptakan Allah menggunakan WILL nya untuk SETIA PADA ALLAH sehingga hidupnya berkenan dihadapan ALLAH.
3. ALLAH MEMULIHKAN kehidupan Ayub 2 kali lipat dari sebelumnya.

Kebenaran yang terdapat pada Kisah Ayub:

1. TIDAK ADA YANG NAMANYA TAKDIR DAN NASIB
2. MANUSIA DIBERIKAN KEBEBASAN untuk setia pada Sang Pencipta Atau tidak.
3. Bagi yang setia akan mendapatkan Berkat yang melimpah, tapi bukan juga harus di bumi bisa pula di Surga, bagi yang tidak setia nasib nya ditentukan oleh dirinya seperti juga Iblis malaikat tersebut di tendang dari Surga karena menolak Rencana ALLAH.
dan sampai sekarang cara agar manusia menjadi terhukum cara nya masih sama sampai saat ini.
Bagi para moslem sebenarnya bisa merenungkan ayat kisah Nabi Ayub dan kemudian dengan kebebasannya bisa melihat apakah islam dari ALLAH atau dari si Iblis Malaikat. Karena Iblis ternyata terus memFITNAH/BERBOHONG/MENIPU manusia tentang Takdir dan Nasib.

[-(

BD Om Kibou. :partyman:
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by Kibou »

Mahasiswa98 wrote:
BD Om Kibou. :partyman:
Jangan panggil Om donk Bro, saya kan masih muda belia (maunya) hahaha.

Jadi saya rasa sudah jelas yah, hoax/taqqiya/kebohongan muslim tujuannya:

1. mempertahankan jumlah umat islam supaya tidak berkurang
2. menambah jumlah kafir yang mualaf (amit-amit kafir kok bisa dikadalin arab?)
3. memberi kesejukan (peace of mind) bagi para muslim naif

Jadi ini adalah power play. Islam adalah ideologi yang tidak bertumpu kepada kebenaran dan kebaikan. Jadi kelangsungan ideologi islam harus ditopang dengan bohong/hoax/taqqiya DAN KEKERASAN.

Muslim, kapan kalian akan sadar?
12345678901
Posts: 986
Joined: Thu Oct 31, 2013 12:06 am

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by 12345678901 »

muslim ngerasa kalo jumlah mereka banyak, pasti mereka benar .....
banyak juga yang jadi maling di dunia, apa nyolong jadi dibenarkan ? ...

islam ... agama yang miskin prestasi ... tapi punya gengsi tinggi
makanya ngehoax untuk menutupi kekurangan prestasi mereka
septaro
Posts: 68
Joined: Tue Mar 26, 2013 1:14 pm

Re: Kenapa Kenapa Muslim?

Post by septaro »

TruthSeeker wrote:saya mao tanya, kenapa si kl muslim suka Hoax, dr Hoax tulisan Auloh, Hoax mualaf, HOAX iptek, cocokmologi, Hoax mukjizat, memfitnah agama lain!, kenapa si gw bingung, bukannya kl boong demi agama juga berarti membohongi diri sndr dan org lain, apalagi memfitnah apa coba maksudnya, org ga salah apa2 dituduh salah. dr cerita mualaf aja, apa coba untungnya mengarang cerita?

Gw heran aj gt membela mati2an sesuatu yg salah dengan cara berbohong, aneh

Kenapa Kenapa Muslim?
Mirror 1: Kenapa Kenapa Muslim?
Faithfreedompedia
Ini menunjukkan keberhasilan doktrin Islam, muslim meyakini fitrah semua umat manusia adalah muslim, lahir ceprot pasti muslim.
Mualaf pun selalu dikatakan kembali ke fitrah. Sehingga muslim menjadikan islam sebagai kepemilikan paling hakiki yang harus dibela.

Di Jawa ada filosofi bagaimana anak memperlakukan orang tua yang sudah meninggal, yaitu njujung dhuwur mendem jero (mengangkat tinggi dan mengubur dalam2). Secara harafiah berarti mengangkat jenazah orang tua tinggi2 dan menguburkannya dalam2. Arti lain, seorang anak harus memuliakan nama orang tuanya, mengangkat tinggi2 kebaikan orang tua dan mengubur dalam2 keburukan orang tua.

Islam pun menganut filosofi ini dan ditambahi dengan iming2 pahala dan ancaman azab neraka. Ini menyebabkan muslim lebih giat mencari cara membela islam, supaya memperoleh pahala dan terlepas dari azab neraka, sebenernya pembelaan kepada islam lebih pada nuansa ketakutan.
Boro2 dengan tepu menepu, membunuh pun ga masalah kok. Padahal, yang dibunuh adalah budak yang telah melahirkan anak2nya dan saat itu sedang mengandung janin anaknya. Penyebab pembunuhan sepele, hanya karena mengolok2 nabi di depan tuannya. Dan alih2 nabi menanyakan olokan apa dan meluruskan olokan itu, dan memberi hukuman atas pembunuhan itu, nabi malah mengatakan "Oh jadilah saksi ini, tidak ada pembalasan yang perlu dibayar bagi darahnya".

Sebenernya ga ada yang salah dengan menjunjung tinggi kebaikan nabi dan allah kita dan mengubur dalam kelemahan nabi dan allah kita.
Persoalan utamanya, nabi dan allah kita ternyata tidak punya hal yang patut ditinggikan, bilapun ada, manusia biasa yang bukan nabi dan allah pun telah banyak yang melakukannya.
Bilapun ada tingkah laku yang melebihi manusia biasa ternyata hanya sebuah dongeng yang tidak jelas logikanya.

Lagian, ngapain muslim harus mengubur kebusukan nabi dan allah? Tidakkah itu sama aja dengan mengubur dirinya sendiri?
Nabi bukan orang tua muslim, itu pun dikatakan sendiri oleh nabi, dan kita memilih nabi agar kita selamat nantinya.
Nabi dan allah model bagaimana yang membolehkan kita melakukan apa saja yang penting memuliakan nama nabi dan allah kita?
Post Reply