Benarkah posisi yang "Aman" adalah menjadi Muslim?
Ada pemikiran di kalangan muslim, bahwa menjadi penganut Islam adalah pilihan paling tepat karena posisi Islam adalah "aman". Menurut mereka, bila kiamat tiba dan agama Yahudi yang benar, maka muslim juga akan selamat karena muslim mengesakan tuhan dan tuhan mereka sama dengan tuhannya Yahudi. Begitu pula jika agama Kristen yang benar, muslim juga akan selamat karena muslim menghormati Yesus dan mengakui kenabian beliau. Benarkah cara berpikir ini ditinjau dari sudut pandang logika?
Ini adalah kutipan sebagian pemikiran mereka:
Ayu Lestari wrote:Maaf kang bukan agama yang memberikan iming-iming sorga dengan jaminan yang mudah yang mesti diikuti, tapi agama yang memiliki kemungkinan untuk selamat, anggap kita belum beriman, kita belum tau apakah islam yang benar atau buda atau kristen yang benar, maka yang mesti dipilih tentu yang memiliki kemungkinan besar selamat yaitu islam.
Ayu Lestari wrote:Kita misalkan aja ya mas,
kristen menjanjikan surga dengan syarat berbuat baik sesuai perintah
Agama lain menjanjikan surga dengan syarat berbuat baik sesuai perntah
Islam menjanjikan surga dengan syarat berbuat baik sesuai perintah
Sekarang kita netral aja, anggap kita tidak yakin dengan ketiga ajaran ini, misalkan kiamat datang dan ternyata kristen adalah agama benar semua yang dikatakan didalam para gembala benar bahwa yesus adalah Tuhan, Apakah yesus akan menghukum Muslim yang mengikuti perintah Allah dalam Al-Qur'an juga? Melakukan 10 perintah tuhan, berbuat baik, memuliakan yesus sebagai nabi, apakah yesus akan menghukum muslim? apakah yesus pernah bersabda bahwa siapa yang tidak mengakuinya tuhan maka akan dimasukkan neraka?
Sekarang misalkan ajaran agama lain benar, apakah muslim yang baik akan masuk neraka? apa ada dalam ajaran agama lain menyembah hanya kepada dharma tertinggi itu dosa? Apakah berkerudung itu dosa?
Sekarang misalkan ajaran islam yang benar, apakah kristen dan agama lain masuk surga? tidak semuanya masuk neraka, karena Quran menjelaskan bahwa agama atau din yang diridhoi Allah adalah Islam, dan kafirlah orang-orang yang menjadikan yesus sebagian dari tuhan, dan kafir tempatnya dineraka untuk selama-lamanya kekal disana...
Saya akan susun bagan cara berpikir sebagian muslim itu:
Pada waktu kiamat tiba dan agama Yahudi yang benar, maka:
1) Islam akan selamat, karena Islam mengesakan tuhan dan menurut muslim tuhan mereka sama dengan tuhan Yahudi.
2) Kristen akan masuk neraka, karena Kristen menuhankan nabi dan menganggap Tuhan itu tiga.
Pada waktu kiamat tiba dan agama Kristen yang benar, maka:
1) Islam akan selamat, karena Islam juga menghormati Yesus dan mengakui kenabian Yesus.
2) Yahudi akan masuk neraka, karena Yahudi tidak mengakui Yesus dan bahkan menyalibkannya.
Pada waktu kiamat tiba dan agama Islam yang benar, maka:
1) Yahudi akan masuk neraka, karena Yahudi tidak mengakui nabi Muhammad.
2) Kristen akan masuk neraka, karena Kristen tidak mengakui nabi Muhammad, menuhankan Yesus dan menganggap Tuhan itu tiga.
Berdasarkan analisis cara berpikir muslim tersebut di atas, maka muslim mengambil kesimpulan cetek: "ISLAM" adalah POSISI PALING AMAN. Apapun agama yang benar, Islam tetap akan selamat. Inilah cara pikir yang SANGAT LICIK & MAIN UNTUNG-UNTUNGAN. Muslim tidak menyadari betapa bodohnya model keimanan seperti ini. Mereka tidak yakin pada kebenaran imannya, tetapi mengandalkan teori probabilitas (teori untung-untungan) belaka. Dan kenapa saya katakan SANGAT LICIK? Karena dengan cara berpikir ini, muslim sedang mencoba untuk MENGAKALI TUHAN. Mereka hendak mencari pembenaran diri sendiri dan menyiasati kebenaran Tuhan dengan sikap mereka yang mengambang seperti bunglon. Mereka berandai-andai, bila kiamat tiba dan agama Kristen yang benar, mereka akan beralasan, "Kami juga menghormati Yesus dan mengakui kenabiannya". Mereka lupa, atau mereka sengaja menutup AKAL-nya sendiri, bahwa:
1) Bila agama Kristen yang benar, berarti Yesus adalah Tuhan dan Tuhan itu tiga (ada Bapa, Putra & Roh Kudus), dan itu juga berarti Islam telah menyembah sosok yang salah karena Islam tidak percaya pada Tuhan yang tiga, melainkan tuhan yang tunggal di Kabah, dan mengingkari Ketuhanan Yesus. Jadi, dengan logika yang benar, bagaimana mungkin Islam merasa "JUGA IKUT SELAMAT"?
2) Bila agama Yahudi yang benar, berarti YHVH adalah Tuhan yang Sejati, dan bukan tuhan tunggal yang bercokol di Kabah dalam bentuk batu hitam dan bersimbolkan bulan sabit itu. Sekalipun Islam mencuri kisah-kisah Taurat dan mengaku-ngaku tuhan mereka sama dengan Tuhan dalam Taurat, tapi bukankah terbukti tuhan muslim cuma hasil TRIBUL Muhammad? Jadi, dengan logika yang benar, bagaimana mungkin Islam merasa "JUGA IKUT SELAMAT"? YHVH adalah Tuhan yang sanggup menjelma jadi manusia, Hakikatnya serupa dan segambar dengan manusia, dan Dia juga JAMAK, di surga ada ANAK-ANAK TUHAN, sementara Islam menyangkal itu semua. Jadi jelas, yang disembah oleh muslim tidak sama dengan yang disembah oleh agama Yahudi.
Bila agama lain yang benar, itu berarti Muhammad bukan nabi dan Allah SWT bukan Tuhan. Jadi, di mana logikanya, sehingga muslim dapat berkeyakinan Islam juga tetap akan selamat walau yang dijadikan panutan dan yang dijadikan sesembahannya adalah KELIRU?
Bila Kristen itu benar, berarti Yesus itu Tuhan. Islam tidak mengakui Yesus itu Tuhan. Dan yang menjadi sumber penyangkalan itu adalah Muhammad. Jadi, bila Kristen benar, maka Muhammad adalah nabi palsu karena Muhammad tidak mengatakan yang benar tentang Yesus. Dengan logika ini, bagaimana bisa muslim berpikir bahwa Islam tetap akan selamat, sedangkan Muhammad telah mengatakan yang tidak benar tentang Yesus?
Bila Kristen itu benar, berarti Yesus itu Anak Tuhan. Islam menyangkal Tuhan punya Anak. Dan sumber penyangkalan itu adalah Awloh. Jadi, bila Kristen benar, maka Awloh bukan Tuhan, karena Awloh mengatakan Yesus bukan Anak Tuhan. Dengan logika ini, bagaimana bisa muslim berpikir bahwa Islam tetap akan selamat, sedangkan Awloh yang disembah oleh muslim adalah bukan Tuhan, bahkan malah "sosok yang menentang" Tuhan? Bila Yesus itu Tuhan, maka Awloh yg disembah muslim adalah sosok Antagonisnya, sosok yang menentang Yesus, mengingkari Yesus dan tidak mengakui keilahian Yesus. Jadi masihkah muslim berani berdalih bahwa tuhannya Muslim adalah juga Bapanya Yesus, bila ternyata Yesus itu Anak Tuhan? Bukankah telah jelas, yang satu MENGAKUI YESUS SEBAGAI ANAK, sementara yang satunya lagi (yg disembah muslim) TIDAK MENGAKUI YESUS SBG ANAK?
Di samping itu, pikiran muslim hanya terpaku pada JUMLAH ENTITAS saja, yaitu bahwa "tuhan" itu tunggal sebiji. Karena mereka mengakui tuhan yang jumlahnya tunggal, maka mereka sudah merasa di atas angin. Mereka tidak mau tahu apakah yang mereka sembah itu sudah benar-benar TUHAN atau justru malah SETAN. Mereka telah dibutakan oleh dogma tauhid, seolah-olah "sesuatu yang tauhid" itu sudah pasti benar Tuhan. Padahal, setan pun juga bisa mengaku tauhid.
Muslim juga sudah merasa benar hanya karena mereka mengakui kenabian Yesus. Mereka sengaja lupa, bahwa Islam telah menghujat Yesus karena membuatnya sebagai pribadi yang PENGECUT & LICIK. Islam menyangkal penyaliban Yesus dan dengan demikian juga menyangkal kebangkitanNya. Menurut Islam, Yesus tidak mati disalib, melainkan lari ketakutan sewaktu hendak ditangkap, dan langsung minggat ke surga. Dan dengan liciknya, Yesus menyulap wajah seorang muridnya untuk dijadikan tumbal menggantikan dirinya disalib. Bukankah itu FITNAH yang sangat jahat terhadap pribadi Yesus yang diagungkan oleh umat Kristiani? Jadi di mana letak pengagungan/penghormatan Islam kepada Yesus, bila Islam menjatuhkan citra Yesus sedemikian rupa? Apalagi, bila ternyata bahwa Kristen itu yang benar, bukankah HUJAT ISLAM lebih parah lagi, karena Yesus yang notabene adalah TUHAN, telah direndahkan derajatnya oleh Islam sebagai manusia belaka, bahkan dianggap lebih rendah status kenabiannya dibanding Muhammad?
Jadi dengan logika yang benar, kita menjadi tahu kalau MUSLIM itu *****, karena berpikirnya sangat licik, bermaksud MENGAKALI TUHAN, dikiranya manusia bisa membenarkan diri di hadapan Tuhan dengan menempatkan dirinya dalam status yang tidak jelas (mengambang). Padahal, posisi Islam sudah sangat jelas, yaitu sebagai ANTI-KRISTUS, MENYANGKAL KETUHANAN YESUS, TIDAK MENGAKUI YESUS SEBAGAI ANAK TUHAN, MENYEMBAH TUHAN TAUHID DI KABAH, PENGIKUT NABI BEJAT & JAHAT BERNAMA MUHAMMAD. Itu sangat jelas. Jadi, status Islam bukanlah mengambang, berada di antara agama-agama besar dan akan selalu "AMAN" walau agama lain benar. Karena SIKAP ISLAM sangat jelas, yaitu MENENTANG AJARAN-AJARAN AGAMA SEBELUMNYA.