Kristen mana yang benar menurut Ayu?
Dan Ayu masih belum menjawab: Apakah Ayu merasa sebagai Kristen Sejati?
Bah…. Macam mana pulaknya kau ini lai?, kalau kristen menurut ku benar, tentulah aku tidak akan keluar dari kristen, macam-macam ajanya kau.hihihihi
Memang kalau saya berada di posisi Ibrahim, saya akan menganggap "Tuhan tidak bermoral".
Kalau begitu, apakah YHWH tidak pantas dikatakan Tuhan? Apakah saat melakukan penyembelihan itu niat ibrahim bukan menyembelih anaknya? Apakah tuhan tidak mengetahui isi hati ibrahim?
Tapi, apakah hal itu benar-benar dikehendaki oleh Tuhannya Ibrahim? Itu hanyalah ujian belaka, Tuhan tidak pernah benar-benar menghendaki seorang bapak menyembelih anaknya.
Ujian itu adalah ujian keimanan, Apakah Abraham benar cinta kepada Tuhan atau kepada Anaknya yang Tunggal?
Nah tentu dalam ijian cinta ini tuhan lebih mengetahui hati Abraham, jika isi hati Abraham mengatakan “Ah pura-pura aja menyembelih anak, kan entar tuhan pasti ga tegaan ngeliatnya” Jika Tuhan maha tahu isi hati Abraham maka pasti Abraham jelas tidak cinta pada Tuhan, tapi cinta kepada Anaknya, ujian abraham jelas gagal, tapi jika hati Abraham mengatakan, “Aku cinta kepada Tuhan, dan ini Perintahnya harus aku lakukan, walaupun dia anakku satu-satunya, tapi perintah Tuhan harus aku lakukan” nah keliatan disini adalah “Niat Bejat Abraham”.
Anda sudah tahu sendiri ending-nya, bukan? Apakah Ibrahim akhirnya benar-benar menyembelih anaknya?
Bagaimana dengan niat ibrahim?
dan bukan malah membiarkannya seperti awloh membiarkan para pemujanya berbuat bejat.
Sampeyan kan ga punya bukti. Paling dari Ayat hasil plesetan.
Tambahan lagi.
Tuhannya Ibrahim beda dengan tuhan yang Ayu sembah.
Tuhannya Ibrahim terbukti benar-benar Tuhan. Bacalah di kitab Taurat, bagaimana Ibrahim menyaksikan Tuhannya menunggangbalikkan kota Sodom dan Gomora yang penduduknya BERMORAL BEJAT. Dengan kuasa ilahi yang nyata, bukan dengan NGIBUL ataupun dengan KEKERASAN BERSENJATA.
Bukankah Kebenaran Tuhan harus diukur dari Moral manusia seperti yang sampeyan ucapkan?
Tuhannya Abraham jelas tidak bermoral (Menurut logika sampeyan)
Masalah menunggang balikkan kota sodom dan gomora, Panjulpun bisa mengatakannya, panjul lah yang menghancurkan situ gintung karena desa itu tidak menyembah Panjul.
Silahkan buktikan kebenaran kota sodom dan gomora itu dari penemuan sejarah!!!
Sementara tuhannya Ayu bukan saja ia adalah sosok kibulan, tapi juga BENAR-BENAR MENGHENDAKI bapak bunuh anak dan anak bunuh bapaknya, seperti yang terjadi seusai Perampokan atas Bani Kilab.
Baca Hadist tersebut dengan bener dulu.
Biasanya kafir suka ngutip hadis Bukhari, kok sekarang jadi takut ? malah mengeluarkan hadis lain, hihihihii Alkitab aja kitab sampeyan, berani sampeyan plesetkan, dan hadist bukharipun ketauan kalau hasil penipuan kafir, sekarang malah pakai hadist Al-Tabaqat, tapi walaupun saya tidak bisa mencek kebenaran nya karena saya tidak punya kitab tersebut, jelas yang namanya sudah pernah berbohong sekali, maka untuk ribuan kali orang tidak akan percaya.
Bagaimana seorang anak bisa tega membantai ayahnya sendiri demi awloh? Dan awloh tidak melarang perbuatan keji itu tetapi malah memerintahkannya.
QS 58:22
Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah-ayah
Mana kalimat perintah membunuh diayat tersebut?
Bagaimana seorang anak bisa tega membantai ayahnya sendiri demi awloh? Dan awloh tidak melarang perbuatan keji itu tetapi malah memerintahkannya.
QS 58:22
Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah-ayah
Jadi sampeyan tidak setuju dengan ayat itu? Makanya Ayu katakan jika kristen benar maka semua agama pasti masuk surga, karena sampeyan jelas menolak ayat diatas maka orang yang menentang YHWH dan yesus akan bertemu dan berteman dengan orang yang percaya pada YHWH dan Yesus diakhirat, makanya jika kristen benar maka semua agama masuk surga.
Saya yakin Ayu pasti punya Alquran.
"Jagalah penismu, kecuali terhadap istri dan pelayan-pelayanmu." (QS 23:5-6)
Silakan bantah kalau Alquran tidak menyatakan begitu.
Emang ga begitu kok bunyinya, sampeyan kalau metik ayat dengan bener biar sampeyan bisa mengerti, sedangkan yang bener aja sampeyan susah ngartinya apalagi dengan ple-setan
atau, "Kawinlah sebanyak 2, 3 atau 4, atau bila takut tidak mampu menafkahi, setubuhi pelayan saja." (QS 4:3)
Silakan bantah kalau Alquran tidak menyatakan begitu.
Kutip ayat yang bener dulu, dengan sendiri sampeyan bisa paham maksud ayat, kalau belum ngarti juga biar ayu yang menjelaskan kepada sampeyan
"Pukullah istrimu" (QS 4:34), "Kurunglah sampai mati" (QS 4:15)
Silakan bantah kalau Alquran tidak menyatakan begitu.
Kutip ayat yang bener dulu, dengan sendiri sampeyan bisa paham maksud ayat, kalau belum ngarti juga biar ayu yang menjelaskan kepada sampeyan
"Merampok itu halal" (QS 8:69, QS 48:20)
Silakan bantah kalau Alquran tidak menyatakan begitu.
"Di surga, pria Muslim akan dihadiahi cewek-cewek cantik" (QS 52:17-20, QS 56:22-24)
Silakan bantah kalau Alquran tidak menyatakan begitu.
"Bunuh orang-orang kafir yang ada di sekitarmu" (QS 9:123, QS 9:5)
Silakan bantah kalau Alquran tidak menyatakan begitu.
Kutip ayat yang bener dulu, dengan sendiri sampeyan bisa paham maksud ayat, kalau belum ngarti juga biar ayu yang menjelaskan kepada sampeyan
Maaf saya tidak akan menanggapi sampeyan masalah ayat diatas sampe sampeyan bisa mengutip ayat dengan bener.
Kita harus bisa buktikan dulu, apakah awloh yang disembah Muhammad itu benar-benar Tuhan seperti tuhan yang disembah Israel, atau cuma tuhan fiktif rekayasa Muhammad belaka. Jadi, janganlah kita 100% percaya bahwa si Panjul atau si Awloh adalah PASTI TUHAN, lantas kita tidak boleh menilai moralitasnya. Kepada apapun atau siapapun yang mengaku atau diakui sebagai tuhan wajib untuk ditelaah kebenarannya dan juga moralitasnya.
Ok saya silahkan sampeyan untuk menguji moral TUHAN, dan silahkan sampeyan paparkan argumen sampeyan tentang bagaimana sebaiknya moral TUHAN itu menurut sampeyan?
Gimana moral yang baik itu menurut sampeyan? Apakah moral yang baik itu seperti ini:
1. melarang manusia untuk menjaga kemaluannya?
2. Melarang manusia untuk nikah? Tapi harus berzina?
3. membiarkan istri berbuat salah tanpa teguran
4. membolehkan istri sampeyan berzina
5. melarang mengambil harta perang
6. yang menghadiahkan pria disurga cewek-cewek jelek
7. membiarkan diri dianiaya dan tersesat
8. Yang menganjurkan Seorang bapak menikahi anak kandungnya?
9. Yang menganjurkan orang boleh menucuri keledai?
10. Yang memberikan orang minuman memabukkan, padahal jelas mabuk membuat orang hilang akal dan berbuat tindakan diluar batas.
Tuhan Israel yang terbukti benar-benar EKSIS & MAHAKUASA itu tidak pernah mengajarkan "Jagalah penismu, kecuali terhadap istri dan pelayan-pelayanmu." (QS 23:5-6)
atau, "Kawinlah sebanyak 2, 3 atau 4, atau bila takut tidak mampu menafkahi, setubuhi pelayan saja." (QS 4:3). "Pukullah istrimu" (QS 4:34), "Kurunglah sampai mati" (QS 4:15), "Merampok itu halal" (QS 8:69, QS 48:20), "Di surga, pria Muslim akan dihadiahi cewek-cewek cantik" (QS 52:17-20, QS 56:22-24), "Bunuh orang-orang kafir yang ada di sekitarmu" (QS 9:123, QS 9:5)
O… Apakah tuhan yang baik itu tuhan yang :
1. melarang manusia untuk menjaga kemaluannya?
2. Melarang manusia untuk nikah? Tapi harus berzina?
3. membiarkan istri berbuat salah tanpa teguran
4. membolehkan istri sampeyan berzina
5. melarang mengambil harta perang
6. yang menghadiahkan pria disurga cewek-cewek jelek
7. membiarkan diri dianiaya dan tersesat
8. Yang menganjurkan Seorang bapak menikahi anak kandungnya?
9. Yang menganjurkan orang boleh menucuri keledai?
10. Yang memberikan orang minuman memabukkan, padahal jelas mabuk membuat orang hilang akal dan berbuat tindakan diluar batas.
Logikanya, kalau awloh bukan karangan Muhammad,
1. dia tentu tidak perlu ditolong oleh Muhammad,
2. tahu bahwa bintang bukan misil untuk menembak setan,
3. tahu kalau kisah Ashabul Kahfi adalah dongeng,
4. tahu kalau gender ditentukan oleh kromosom dan bukan oleh mana yang duluan nyembur,
5. tahu kalau ZINAH itu SALAH,
6. tahu kalau mengucapkan kata "mudah-mudahan" itu tidak layak bagi dirinya yang katanya MAHA TAHU, dan masih banyak bukti nalar seabrek yang bisa Ayu ketahui dari FFI.
1. Kita belum membicarakan soal ini, monolong yang bagaimana yang sampeyan maksudkan?
2. Tentang bintang sebagai penembak setan ini sudah kita bicarakan, dan saya bertanya sama sampeyan yang sampe sekarang belum sampeyan jawab, buktikan dulu bahwa setan itu ada? Dan bagaimana cara untuk dapat melihat bener atau tidaknya sedangkan yang ditembak aja nggak keliatan? Setelah sampe sampeyan bisa melihat setan, barulah saat itu sampeyan bisa membuktikan itu salah atau tidak.
3. Belum dibicarakan sudah berani mengatakan dongeng, apalagi cerita itu adalah juga cerita dari kristen, apa itu artinya orang kristen memang suka dengan cerita-cerita dongeng?
5. Masalah zina, keliatan sampeyan bukan muslim, karena jelas islam melarang zina, terbukti dari hukum yang keras terhadap para pezina, bagaimana dengan kristen? Kalau benar kristen melarang zina ada ga hukuman bagi pezina?
6. Sudah dijawab, mana argumen sampeyan terhadap tulisan saya tentag Mudah-mudahan ini?
Sudah seabrek bukti yang telah ayu sanggah dan tidak tersanggahkan lagi oleh sampeyan tapi terus sampeyan ulang-ulang.
Tidak usah lari ke masalah Ibrahim, Musa atau lainnya, sebab mereka bukan agama. Islam adalah agama, tetapi ia malah mengajarkan hal-hal yang tidak bermoral.
Gubrak!?!?!?!
Bukankah sampeyan kemarin yang mau menilai moral TUHAN? Sekarang kok malah tidak boleh membawa masalah ibrahim, musa atau elisa atau pun paulus yang mengatakan setubuhi anak kandung sendiri itu baik? Mereka kan punya TUHAN, apa khusus untuk TUHAN mereka maka moral Tuhan ga boleh dinilai? Atau justru Tuhan dengan Moral bejat seperti itu malah dikatakan Baik? Jadi bener dong moral tidak bisa diukur, karena menurut Paulus dan sampeyan Menyetubuhi anak sendiri berbuat baik, sedangkan menurut saya Menyetubuhi anak kandung sendiri justru perbuatan yang sangat berdosa dan jahat, jadi jelas gimanapun moral ga bisa diukur dong, karena ukuran moral manusia itu berbeda-beda.
Dari situlah kita tahu kalau Islam itu salah!!! Ayu mencoba membenarkan KEBEJATAN AJARAN-AJARAN ISLAM dengan mengambil sampel kisah sejarah yang terekam dalam Taurat. Itu artinya Ayu sebenarnya tahu kalau Islam itu bejat. Ayu mencoba lari dari masalah dan beranggapan "kalau Ibrahim boleh bejat, Musa boleh bejat, kenapa Islam gak boleh ikutan bejat?" Karena itulah saya berkesimpulan: Islam bukan agama sempurna, melainkan agama bejat yang meniru kebejatan orang-orang terdahulu.
Ayu tidak pernah membenarkan ucapan sampeyan bahwa islam itu bejat, ayu hanya sekedar untuk mengingatkan sampeyan akan ajaran agama kristen yang melarang pengikutnya untuk menilai moral TUHAN. Karena tuhan pemilik semuanya dia berhak melakukan apapun terhadap makhluknya, manusia tidak punya hak mengatur dan mengatakan perbuatan TUHAN adalah salah.
Saya masih teringat pertanyaan saya kepada Romo, waktu itu saya masih kecil, saya bertanya “Romo kenapa elisa hanya dibilang botak oleh anak kecil yang tidak tau apa-apa malah dikutuk olehnya dengan mati mengenaskan? Bukankah kutukan itu atas kehendak Tuhan? Bukankah Elisa orang suci?” Romo mengatakan “Tuhan mengabulkan kutukan elisa bukan karena Tuhan itu jahat, kita hanya manusia tidak patut kita mengatur Tuhan, dia memiliki hak atas kepunyaannya”
Kenapa kita tidak bisa mencocokkan Islam dengan yang baik-baik dari orang-orang terdahulu, tapi malah mencocokkan Islam dengan yg jelek-jelek? Karena memang Islam itu jelek!
Hahahaha… Seharusnya pertanyaan itu diajukan kediri sampeyan!!!
Siapapun yang tidak buta pasti tau mana yang jelek.
Orang melek pasti tau bahwa islam adalah bener.
Saya tidak pernah mengatakan demikian. Ibrahim diuji oleh Tuhan apakah dia patuh atau tidak, dan setelah Ibrahim menunjukkan kepatuhannya Tuhan melarang Ibrahim dari perbuatan keji, yaitu melarang Ibrahim menyembelih anaknya sendiri. Jelas di sini bahwa konteksnya bukan IBRAHIM vs ISLAM, karena Ibrahim adalah manusia, bukan sebuah agama. Dengan membandingkan Islam dengan agama-agama asli, terbukti bahwa Islam itu SALAH!!! Bukan karena dogmanya sehingga saya berkesimpulan demikian, melainkan karena AJARAN MORAL-nya.
Keliatan sampeyan memang bukan Muslim, Islam mengajarkan perintah-perintah Tuhan sama seperti ajaran Ibrahim yang mana berisi perintah-perintah Tuhan, jelas perintah Tuhan tidak boleh dinilai, terbukti Ibrahim seorang yang memang Cinta kepada Tuhan dibandingkan Anaknya satu-satunya yang dicintainya tersebut lebih mengikuti perintah Tuhan (bejat jika diukur oleh moral manusia) ketimbang nirani yang dikuasai akal.
Umat Kristen tidak sunat tidak bisa kita vonis salah. Justru Ayu yang mempermasalahkan hal itu malah menampakkan gejala sakit jiwa, karena tampaknya Ayu hendak mencari gara-gara dengan umat Kristen. Kita harusnya jujur dengan nalar kita sendiri, kalau SUNAT dan TIDAK SUNAT bukanlah suatu masalah, tapi kalau ada suatu agama yg mengajarkan "Jagalah penismu kecuali terhadap istri dan pelayan-pelayanmu!" atau "Pukullah istrimu!" ini barulah masalah, karena ini JELAS-JELAS SALAH!!!
Setiap perintah pasti ada nilai hikmah dibalik perintah tersebut, contohnya sunat, apakah maksud YHWH menyuruh Ibrahim dan keturunannya Untuk disunat? Apakah YHWH hanya sekedar menyuruh?
Begitu juga perintah Tuhan untuk menjaga Kemaluan kecuali terhadap Istri dan Istri (mantan Budak), disini jelas terkandung nilai moral yang tinggi ketimbang pengaruh yang mengatakan Ngesek dengan Anak kandung sendiri itu berbuat baik, apa nilai moralnya menjaga kemaluan? Banyak sekali, orang berfikir pasti dapat melihat conto-contoh dari orang-orang yang tidak menjaga kemaluannya.
Orang berfikir bukan orang yang berfikir kenikmatan sesaat seperti tidak disunat kan enak ga sakit, tapi orang berfikir adalah orang yang berpandangan maju kedepan, nilai moral yang terkadung dalam sunat pasti ada, tentu bagi orang yang berfikir berpandangan jauh kedepan.
Sama seperti dua orang yang di berikan Jamu dan Sirup, orang yang memperhitungkan masa depannya pasti akan memilih minum jamu, karena dia berfikir pasti besok dia sehat dengan meminum jamu ini, tapi orang yang punya akal pendek, pasti memilih sirup “ Ah buat apa minum jamu getir, mending ini sirup manis” Efeknya besok dia harus menanggung batuk, bibir jontor.
Jadi jika benar kebenaran Tuhan itu diukur dari moral baik nya, jelas semua agama masuk neraka kecuali Islam.
Apakah sampeyan masih belum dapat melihat posisi sampeyan di sini?
Sampeyan mempersoalkan hal-hal yang tidak penting dalam agama lain, sementara saya mempersoalkan hal yang sudah jelas-jelas salah dalam agama kita.
Ngapain kamu ngurusin masalah sunat atau tidak sunatnya umat lain?
Agama kita sendiri ini lho, malah ngajarin zinah, ketidaksetiaan, kekerasan rumah tangga, kebencian terhadap sesama dan perampasan harta benda orang lain...!!!!
Apakah sampeyan memang tidak menemukan nilai-nilai moral yang terkandung dalam perintah Tuhan Sunat tersebut? Apakah perintah-perintah itu hanya sekedar perintah tanpa ada kandungan maksud tertentu dari tuhan?
Orang yang tidak sunat, sama saja dengan orang yang tidak menjaga kemaluannya dari penyakit, itu sudah sebagai bentuk nilai moral,
Agama kita sendiri ini lho, malah ngajarin zinah, ketidaksetiaan, kekerasan rumah tangga, kebencian terhadap sesama dan perampasan harta benda orang lain...!!!!
Agama Kita???? “Gubrak!?!!?!?!?!”
Sori ya kang saya ga merasa seagama dengan sampeyan, soalnya agama saya tidak membolehkan berzina, ketidaksetiaan, kekerasan rumah tangga, kebencian terhadap sesama, dan perampasan harta benda orang lain.
Ibaratnya Ayu memarahi seorang teman, "Hei, kenapa kamu makan daging babi? Itu salah!!!"
sementara Ayu sendiri malah makan daging manusia dan Ayu sama sekali tidak merasa bersalah.
Analogi sampeyan salah total, yang ayu lakukan hanyalah menegur teman yang sedang berbuat salah, tapi malah teman yang berbuat salah itu memfitnah ayu melakukan perbuatan yang lebih keji lagi, jadi analoginya menolong anjing kejepit.
Buktinya dari pengambilan sampel yang Ayu lakukan, mengutip kisah orang-orang terdahulu yang bejat.
Kalau Islam bukan agama bejat, tentu saja sampel yang dipakai adalah kisah orang-orang mulia, seperti Adam yang cuma beristri satu, atau seperti Ishak yang setia pada Ribka, atau seperti Musa yang walaupun dicerca oleh bani Israel dia malah mendoakan keselamatan mereka, Musa tidak mendendam dan tidak melaknat umatnya agar di-azab sebagaimana "musa" versi Muhammad yang pendendam dan berhati busuk (Baca: Muhammad, Manipulator Besar & Pengarang Cerita Fiksi). Kenapa yang Ayu pakai untuk mencocokkan Islam adalah yang buruk-buruk? Karena Islam itu buruk.
Sampeyan salah menangkap maksud ayu, ayu mengambil analogi itu sebagai cermin bahwa Perintah Tuhan tidak bisa diukur dengan hurani manusia.
Toh, terbukti, Tuhan tidak bejat, khan? Tuhan malah mencegah Ibrahim dari perbuatan itu. Ayu pasti tahu kisahnya. Ishak ditukar Tuhan dengan seekor domba, karena Tuhan tidak pernah membenarkan seorang bapak menyembelih anaknya. Apa yang Tuhan suruhkan pada Ibrahim hanyalah suatu ujian iman belaka, karena sebelumnya Tuhan sudah berjanji pada Ibrahim kalau dari Ishak-lah keturunannya akan mewarisi Tanah Perjanjian.
Apakah saat itu Ibrahim terbukti beriman kepada Tuhan? Apakah Tuhan saat itu mengetahui apa keimanan apa yang didalam hati Ibrahim?
Salah besar!!!
Kain juga menerima wahyu dari Tuhan, tetapi Kain bukan nabi.
Ada banyak sekali orang-orang dalam zaman Taurat yang menerima wahyu dari Tuhan, tapi mereka bukan nabi.Jadi jangan Ayu salah sangka, mengira orang yang menerima wahyu atau orang yang mengaku menerima wahyu pasti nabi.
Keliatan sampeyan memang bukan seorang muslim, apa ada di Al-Quran mengatakan Qabil (kain) menerima wahyu?
Dan dari mana Ayu tahu kalau saya bohong, sementara Muhammad tidak bohong? Bukankah Muhammad sama seperti saya, tidak bisa membuktikan dengan apapun kecuali dengan bualan-bualan?
Sudah pernah saya jawab, Karena Nabi Muhammad adalah nabi terakhir.
Dan kalau Muhammad boleh membatalkan sumpahnya untuk tidak menzinahi babu, kenapa saya tidak boleh? Saya pun boleh melanggar sumpah saya karena apa yang dihalalkan awloh tidak boleh diharamkan manusia. Tuhan membolehkan saya meniduri babu-babu yang saya miliki, dan itu kenikmatan yang Tuhan berikan untuk saya. Sampeyan tidak berhak mengatai saya BEJAT, karena seperti yang Ayu katakan, KEBENARAN tidak dinilai dari moralitas manusia.
Sebelum ini berlanjut, sebaiknya sampeyan belajar dulu untuk membedakan Budak dan Babu. dan ingat ini hanya membahas tentang membedakan antara Budak dan Babu, untuk masalah menzinai budak atau babu, nanti kita bahas setelah sampeyan sudah bisa membedakan antara budak dan babu
Itulah dogma.
Ayu sudah didogma kalau Muhammad itu nabi terakhir, titik.
Dogma tidak boleh dipertanyakan, karena dogma tersebut menjadi pondasi keimanan sebuah agama.
Sekalipun tidak ada bukti yang masuk dinalar bahwa tuhan bernama awloh benar-benar pernah menyatakan itu, Ayu harus menelan mentah-mentah apa yang Islam katakan.
Kita tidak berhak menyatakan dogma yang Ayu imani itu salah, dan kita memang tidak bisa mengetahui benar dan salahnya kecuali menunggu sampai hari kiamat. Jadi, untuk mengukur kebenaran sebuah agama, adalah dari AJARAN MORALNYA, bukan dari DOGMANYA.
Lewat ajaran moralnya, saya menjadi tahu kalau ISLAM itu SALAH! Jadi, tidak ada harapan selamat bagi orang yang menganut agama ini. Jalan amannya adalah KELUAR DULU dari Islam.
Islam tidak mengajarkan Dogma, Islam mengajarkan perintah dan larangan, sama seperti ajaran Ibrahim.
Masalah yang memerintahkan dan melarang itu Tuhan atau Tidak, pengujiannya tentu dari pengakuannya, masasih Ngaku menciptakan Bumi tapi ga tau bentuk bumi itu bulat? Sama saja ada orang yang ngaku buat komputer tapi ngatain komputer itu terbuat dari tepung terigu.
Jadi apa bila ada perintah dari yang ngaku Tuhan tapi tuhannya ga tau ama ciptaan sendiri, jelas itu adalah tuhan ngibul alias tuhan Panjul ciptaan Paijo/ Tuhan Bapa ciptaan Paulus.
Kitab suci adalah buatan manusia, sekalipun itu diimani berasal dari Tuhan, toh secara realitas, itu adalah buatan manusia. Sekalipun muslim sudah didogma bahwa Alquran itu kitab yang turun dari langit, tetap saja secara AKAL Alquran adalah buku buatan manusia.
Apapun yang mengandung pemahaman untuk diimani sebagai landasan beragama, itu adalah dogma, tidak peduli itu berasal dari kitab suci ataupun hasil kesepakatan para ulama.
Tinta, kertas dan jilitnya memang buatan manusia, tapi Kalimatnya diimani oleh muslim sebagai wahyu dari Tuhan, bukan di Dogmakan sebagai wahyu dari Tuhan, kalau didogmakan itu sama saja terima dan manut aja, tapi Al-Quran jelas bukan untuk orang-orang yang didogmakan atau manut doang tapi orang-orang yang percaya karena kebenaran isinya.
Kalau Kristen benar, berarti Alkitab benar.
Dan Alkitab menyatakan Yesus itu Tuhan. Kalau ada aliran Kristen yang tidak mengakui Yesus itu Tuhan, mereka pasti memiliki kitab sucinya sendiri, contohnya Kristen Saksi Jehovah yang memiliki kitab sucinya sendiri, ibarat Yahudi yang lebih percaya Talmud daripada Taurat.
Kalau kristen benar, seperti yang telah saya bicarakan diatas, karena sampeyan menolak ayat ini:
QS 58:22
Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang
menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah-ayah
Maka jelas islam akan masuk sorga.
Kalau Kristen benar, berarti Alkitab benar.
Dan Alkitab menyatakan Yesus itu Tuhan. Kalau ada aliran Kristen yang tidak mengakui Yesus itu Tuhan, mereka pasti memiliki kitab sucinya sendiri, contohnya Kristen Saksi Jehovah yang memiliki kitab sucinya sendiri, ibarat Yahudi yang lebih percaya Talmud daripada Taurat.
Yahudi memiliki talmud, Ok saya dah tau.
Trus apa kitab suci Sekte Ebion (Sekte Tertua Kristen lo)?
Apa Alkitab Yahudi Nazrani?
Apa alkitab Saksi jehovah?
Ayu tidak bisa membantah lagi, bahwa apabila Kristen benar, berarti Muhammad adalah NABI PALSU, karena dia telah mengatakan yang salah tentang Yesus.
Logikanya, kalau Muhammad itu nabi asli utusan Tuhan, tentu dia akan tahu siapa Yesus sebenarnya. Jadi, bila Kristen benar, otomatis Ayu tidak akan selamat karena Ayu adalah pengikut nabi palsu.
Masih saya tanyakan:
Benarkah Muhammad mengakui Yesus Anak Allah? Tolong tunjukkan ayatnya dari Alquran.
Kalau Ayu beranggapan Anak Allah = Nabi, coba Ayu jawab: Pernahkah seorang nabi berkata, "Aku sudah ada sebelum abraham"
“Aku akan membangkitkan orang mati pada akhir zaman dan menghakimi setiap orang menurut perbuatannya masing-masing?”
Atau, “Bukan setiap orang yang memanggil-manggil aku: “Tuhan, Tuhan, akan selamat, melainkan orang yang menjadi pelaku firman.”
Ini sudah pernah dibahas, dan sampe sekarang belum ada sanggahan dari sampeyan, jadi sampeyan belum bisa membuktikan bahwa Anak Allah itu = Allah
Benar. Karena itulah saya berani meyakinkan Ayu kalau Awloh itu tuhan palsu, karena JELAS-JELAS TIDAK BERMORAL!
Islam adalah agama yang salah!!! Jangan lari lagi ke persoalan Abraham, Yakub, Musa dst... karena mereka bukan agama. Moralitas Abraham atau moralitas orang-orang terdahulu tidak ada sangkut pautnya dengan AJARAN MORAL yang diajarkan oleh Islam sebagai agama.
Jika semua Tuhan adalah salah, tentu sampeyan harus terima juga bahwa semua agama adalah salah, karena semuanya jika dinilai dari moral maka semuanya mengajarkan kebejatan kecuali Islam.
Salah satu contoh adalah kristen.
Lihat yang berwarna merah besar. Kata yang dipakai bukan "TIDAK" melainkan "BELUM". Jadi itu bukan perkiraan orang kafir, tapi suatu fakta yang diungkapkan oleh Muhammad.
QS 9:16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ngapain susah-susah, ganti aja, toh tidak merubah maksudnya khan?
Analogi nya begini “ Kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan menyontek, sedangkan saya belum tau?”. Jadi kata “kamu” adalah duladi dan kata “saya” adalah ayu, siapa yang sedang mengira bahwa “Ayu” belum tau duladi menyontek? Duladi atau Ayu?
Tidak usah jauh-jauh lha, coba pernahkah "awloh aka Muhammad" mengatakan suatu kejadian yang bakal terjadi, seperti Tuhannya Musa yang sudah tahu apa yang bakal orang Israel lakukan bahkan jauh-jauh hari sebelumnya di masa Abraham? Atau setidaknya, seperti Yesusnya Kristen yang sudah tahu kalau Petrus akan menyangkalnya sebanyak 3 kali atau tentang apa yang bakal menimpa dirinya di Yerusalem?
Nabi muhammad sudah meramalkan tentang kedatangan sampeyan kemuka bumi, tapi dalam bentuk nubuat, karena semuanya itu masih rahasia. Jadi nabi muhammad hanya memberikan kisi-kisi tentang zaman akan datang, dan terbukti ternyata Dadjal itu benar ada.
Tidak usah jauh-jauh lha, coba pernahkah "awloh aka Muhammad" mengatakan suatu kejadian yang bakal terjadi, seperti Tuhannya Musa yang sudah tahu apa yang bakal orang Israel lakukan bahkan jauh-jauh hari sebelumnya di masa Abraham? Atau setidaknya, seperti Yesusnya Kristen yang sudah tahu kalau Petrus akan menyangkalnya sebanyak 3 kali atau tentang apa yang bakal menimpa dirinya di Yerusalem?
Ok benarkah YHWH memang maha tahu? Nih contoh ketidak tauan YWH
Sebagai umat muslim tentu menyadari bahwa Tuhan itu maha tahu, jika tidak maha tahu tentu dia bukan Tuhan tapi hanya mengaku Tuhan dan tidak pantas disembah, nah pernah dengar cerita dongeng dalam alkitab tentang ishak memberkati Yakub? Walaupun yang diberkati Yakub padahal nama yang diberkati diucapkan untuk Esau, dan berkat yang diberikan malah memang terjadi pada yakub, padahal yakub mengadakan tipu daya kepada ayahnya, dan tuhan pun mengabulkan berkat dari tipu daya tersebut, apa tuhan tidak tau bahwa itu adalah tipu daya? Mana kemaha tauan tuhan?
Perhatian: kepada kaum muslim, certa ini tidak diambil dari Al-quran jadi kita tetap pada keimanan kita pada Al-quran bahwa yakub tidak sebejat Yakub yang ada dialkitab, nih ceritanya. Dalam kejadian pasal 27
Karena ishak sudah tua renta maka matanya sudah kabur dan mau meninghal, trus dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Yes, Ded, wat hepen sih ded?". "Lihat, ane dah tua, ane dah mau koit nih, ane kepingin makan enak, ambillah senjata lu, pergilah berburu binatang, entar ente gwa berkati dah…"
“Ok ded, gwa nurut ame lu”
Wanita jahat Ribka (Ibu kandung Esau) mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, Setelah Esau pergi berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu: “bla…bla…bla… “ kata bapak mu, sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu.
Ambil dua anak kambing yang baik yang kita pelihara entu maka aku akan masak yang enak Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia modar."
kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin. Ntar ketahuan, bukan dapat berkat eh malah kena kutuk"
Ibunya berkata kepadanya: "jangan takut dah, gwa ntar yang nanggung kutukan itu."
Lalu dimasaklah makanan enak, trus yakub dipakaikan pakaian yang cantik kepunyaan Esau. Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.
Lalu yakub masuk kekamar Ishak "Helo ded" Sahut ayahnya: "Yup, ente siape?"
Kata Yakub kepada ayahnya: "Gwa Esau, anak sulung lu, nih makanan enak nyang lu mau, trus cepat dah lu berkatin gwa, ntar malah modar duluan lu."
Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Iye-Iye, anakku!. Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
Tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Iye, gimanasih kok nggak kenal ame anak ndiri, buruan dong! Ntar lu keburu modar dah.
Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku." Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub (Aneh yang dipakai Yakub adalah Pakaian Esau tapi kok bisa bau pakaian Yakub?), diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia." Pengkhianatan Yakub Ini Bisa dikabulkan tuhan, Hm…betul betul ajaran yang mengajar halalnya menjadi penghianat, tuhan sendiri tidak mengutuki penghianat tapi malah mengabulkan berkat, apa tuhan emang segoblok itu ya?
Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu. Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah bapa ku tersayang dan makan daging buruan masakan anakmu ini, agar engkau memberkati aku."
Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah ya bapa anakmu, anak sulungmu, Esau." Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati. (darimanasih dia tau, emang ishak tuhan?)"
Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah anak yang malang itu dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu dan tuhan kita menyukai tipu daya, makanya dikabulkan ."
Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?"
Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau. Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas. Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
Bukan Berkat yang diterima Esau, tapi malah kutukan dari ayahnya sendiri, dan hal tersebut terkabul, benar-benar ini satu lagi ayat yang memboleh kan adanya tipu daya untuk mengharap warisan dari orang tua. Jadi hati-hati terhadap orang kristen, karena mereka selalu mengadakan tipu daya, karena mereka sudah diajarkan dalam alkitab, bahwa menipu kakak kandung sendiri aja halal hukumnya.
Jadi Ishaq Buta maka YHWH pun ikut Buta,
Nih bukti-bukti YHWH tidak maha tahu:
1 samuel 15:11 "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
kejadian 6:6-7. maka menyesallah tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-nya. Berfirmanlah tuhan: "aku akan menghapuskan manusia yang telah kuciptakan itu dari muka bumi.....,
kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu
Hak keturunan Abraham (Kejadian 21: 12). Dalam ayat ini Tuhan menubuatkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal dari Ishak. Nubuat ini meleset jauh besar, Sebab dalam I Tawarikh 1: 28-30 Ismail juga disebut sebagai anak keturunan Abraham.
Ramalan Tuhan Meleset (Yeremia 34: 4-5). Dalam ayat Tuhan berfirman bahwa Zedekia, raja Yehuda tidak akan mati oleh pedang, melaikan akan mati dengan damai. Nubuat ini meleset jauh, dalam kitab Yeremia 52: 1011 diceritakan bahwa pada dalam akhir hayatnya Zedekia tewas ditangan raja Babel. Sebelum meninggal, mata Zedekia dibutakan, lalu dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian ditaruh dalam rumah hukuman sampai meninggal.
Nubuat Tuhan tidak terjadi (Yeremia 36: 30). Dalam kitab Yeremia 36: 30 Tuhan berfirman bahwa keturunan Yoyakim tidak ada yang naik tahta kerajaan Daud. Nubuat ini ternyata meleset. Diceritakan dalam kitab II Rajaraja 24: 6 bahwa sepeninggal Yoyakim, yang naik tahta menggantikannya adalah Yoyakin, anaknya.
Bukti Yesus Tidak Maha Tahu:
Ramalan kedatangan Yesus (Matius 10:23, 16:28, Markus 9:1 dan Lukas 9:27). Yesus menubuatkan bahwa dia dan kerajaan Allah akan datang sebelum para muridnya selesai mengunjungi kota kota Israel. Ramalan ini meleset jauh, sebab sampai saat ini Yesus belum juga turun datang kembali ke dunia. Padahal para murid Yesus sudah mati semua 2000 tahun yang lalu.
Dan perlu diketahui pula, bahwa SAMA SEKALI JANGGAL bila Tuhan yang MAHA TAHU itu mengatakan "MUDAH-MUDAHAN". Sebagai perbandingan, carilah dalam Taurat, pernahkah Tuhannya Israel mengucapkan kata "mudah-mudahan" sewaktu berfirman? Yang kerap mengucapkan "mudah-mudahan" adalah manusia, tetapi tidak pernah kita temukan Tuhan dalam Taurat mengucapkan kata itu. Di dalam Alquran yang konon katanya WAHYU SEJATI itu, berulangkali kita temukan awloh mengucapkan "mudah-mudahan". Jelaslah sudah, kalau awloh bukan TUHAN. Awloh tidak lain adalah pribadi Muhammad sendiri, selaku pencipta sosok fiktif tersebut.
Mudah-mudahan (ngasa) yaitu Kepastian yang Rahasia
Ayu masih tidak percaya bahwa "KAMI" adalah Muhammad + Awloh (kadang juga + Jibril)? Perhatikan ayat ini:
Memang kok “Kami” berarti Tunggal Berkuasa.
QS 58:5
Sesungguhnya orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan. Sesungguhnya KAMI telah menurunkan bukti-bukti yg nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yg menghinakan.
Analogi:
Ibu berkata: Kalian harus hormat kepada Ayah dan Ibu. Sesungguhnya kami adalah orang tua kalian dan pemelihara kalian.
Sampean salah analogi karena Ayah dan Ibu adalah satu level tidak bisa dianogikan antara Allah dan Rasul yang memang level derajatnya berbeda jauh, jadi analogi yang tepat itu dimisalkan Raja atau Presiden yang bicara:
“ Sesungguhnya orang yang menetang Kami (Raja) dan Ayu (rakyat biasa tapi diberi kepercayaan untuk menyampaikan pesan-pesan raja) pasti mendapatkan kehinaan...bla….bla…bla……. (ada tanda berhenti) sesungguhnya Kami (Raja) telah memperlihatkan bukti (bahwa ayu sebagai utusan raja)
Secara tidak langsung Ayu mengakui kalau pronoun "KAMI" memang sebagai kata ganti bagi "AWLOH & RASULNYA".
Tidak, ayu Cuma membenarkan kalau menentang Rasul memang jelas pasti menentang Allah,
QS 57:19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
Jelas disini ga ada yang aneh, dan masih bisa diterima kalau “Kami”= Allah yang tunggal tanpa tambahan
QS 48:13. Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.
QS 33:31. Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia.
QS 64:8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Cuba saja sampeyan pahami kalimatnya udah jelas, caranya, maaf tidak ada maksud untuk menyamakan Allah = Raja, Rasul = Rakyat jelata, tapi hanya sebagai Analogi antara Raja dan Rakyat Jelata yang menjadi kepercayaan raja
Silahkan Rubah Allah menjadi Raja, dan Rasul menjadi Rakyat jelata kepercayaan raja. Dan kami = Raja yang Tunggal dalam Keagungannya.
Sudah dibuktikan lewat ayat-ayat di atas, bahwa KAMI = AWLOH + MUHAMMAD.
Sudah disanggah tuh diatas
Kalau memang pronoun "kami" untuk merujuk diri-Nya sendiri, kenapa di QS 70:40 menggunakan pronoun "aku"?
Allah juga menggunakan kata Aku untuk menyatakan dirinya.
Kata “Aku” adalah kata untuk menunjukkan Ketegasan, sedangkan kata “Kami” digunakan untuk menunjukkan Kebesaran nya.
Kalau benar awloh lebih menyukai pronoun "kami", bukankah semestinya di ayat itu awloh mengucapkannya seperti berikut:
Lagi-lagi fitnah, siapa yang bilang Allah menyukai pronoun “Kami”?
Saya hanya menjelaskan kenapa kata “kami” digunakan untuk menyebut diri Tuhan, bukan saya mengatakan Allah menyukai kata “Kami”
Kalaulah pengertian kata "KAMI" ("nahnu" dalam bahsa Arabnya) itu bermasalah secara tata bahasa Arab atau gaya bahasa Arab dan menimbulkan pengertian bahwa Allah itu jamak (tidak tunggal), tentunya sudah banyak dipermasalahkan oleh orang kafir quraisy yang dikenal memiliki gaya bahasa yang tinggi dan jago-jago membuat syair. Sejarah mencatat bahwa seorang utusan Quraisy (ahli bahasa) setelah mengetahui ketinggian gaya bahasa al-Qur'an menyatakan bahwa sekali-kali al-Qur'an itu bukanlah syair. Tidak mungkin ia dibuat oleh manusia. Jadi, saudaraku kaum muslimin, semakin kita teliti komentar-komentar "mereka" akan semakin terlihatlah kesesatan mereka.
Kata "kami" tidak menunjukkan keagungan bila diterapkan pada subyek/obyek tunggal, melainkan sikap TIDAK PEDE atau MERENDAHKAN DIRI.
Bandingkan bila SBY Presiden kita memakai pronoun "Saya" dengan pronoun "Kami". Mana yang lebih tegas dan berwibawa? Tentu saja "SAYA". Pemakaian bentuk "kami" menunjukkan dirinya tidak berani bertanggung jawab sendirian, melainkan menjadikan tanggung jawab itu sebagai tanggung jawab kolektif, tanggung jawab bersama. Misalnya:
"Saya akan menurunkan harga BBM bulan depan." Ini menunjukkan KETEGASAN.
"Kami akan menurunkan harga BBM bulan depan." Kalimat seperti ini menunjukkan bahwa SBY tidak pede atau tidak yakin dengan janjinya sendiri, sehingga membuat janji itu sebagai janji kabinet, janji pemerintah (=jamak) dan bukan janji dia sebagai Pribadi (=tunggal). Kalaupun janjinya miss, SBY tidak bisa dituding bersalah sendirian, melainkan Pemerintah (=Jamak), yaitu orang-orang yang duduk di dalam kabinet juga turut terlibat.
Gubrak?!?!?! Aneh itukan klaim sampeyan pribadi sendiri.
Dalam kamus bahasa apa kami=tidak PEDE? Hihihihihi
Disini kita tidak sedang bicara arti kata “Kami” menurut sampeyan, tapi Menurut bahasa “Arab”
Kalaulah pengertian kata "KAMI" ("nahnu" dalam bahsa Arabnya) itu bermasalah secara tata bahasa Arab atau gaya bahasa Arab dan menimbulkan pengertian bahwa Allah itu jamak (tidak tunggal), tentunya sudah banyak dipermasalahkan oleh orang kafir quraisy yang dikenal memiliki gaya bahasa yang tinggi dan jago-jago membuat syair. Sejarah mencatat bahwa seorang utusan Quraisy (ahli bahasa) setelah mengetahui ketinggian gaya bahasa al-Qur'an menyatakan bahwa sekali-kali al-Qur'an itu bukanlah syair. Tidak mungkin ia dibuat oleh manusia. Jadi, saudaraku kaum muslimin, semakin kita teliti komentar-komentar "mereka" akan semakin terlihatlah kesesatan mereka.
Kata "kami" tidak menunjukkan keagungan bila diterapkan pada subyek/obyek tunggal, melainkan sikap TIDAK PEDE atau MERENDAHKAN DIRI.
Bandingkan bila SBY Presiden kita memakai pronoun "Saya" dengan pronoun "Kami". Mana yang lebih tegas dan berwibawa? Tentu saja "SAYA". Pemakaian bentuk "kami" menunjukkan dirinya tidak berani bertanggung jawab sendirian, melainkan menjadikan tanggung jawab itu sebagai tanggung jawab kolektif, tanggung jawab bersama. Misalnya:
"Saya akan menurunkan harga BBM bulan depan." Ini menunjukkan KETEGASAN.
"Kami akan menurunkan harga BBM bulan depan." Kalimat seperti ini menunjukkan bahwa SBY tidak pede atau tidak yakin dengan janjinya sendiri, sehingga membuat janji itu sebagai janji kabinet, janji pemerintah (=jamak) dan bukan janji dia sebagai Pribadi (=tunggal). Kalaupun janjinya miss, SBY tidak bisa dituding bersalah sendirian, melainkan Pemerintah (=Jamak), yaitu orang-orang yang duduk di dalam kabinet juga turut terlibat.
Jangankan bahasa Arab, Bahasa Indonesia sampeyan pun kacau, ini jelas arti kata “kami” hasil olahan otak sampeyan bukan dari kamus bahasa indonesia,
Dalam bahasa Indonesia yang diambil dari Bahasa Melayu kata “Kami” bukan pronoun yang digunakan karena tidak bertanggung jawab, tapi karena kesopanan,
Kami berarti saya dan beberapa orang
Kami Juga berarti Saya tunggal, Menunjukkan Kesopanan, bicara kepada orang yang dihormati, seperi bicara kepada orang yang lebih tua, atau dituakan, kata kami digunakan untuk Saya Tunggal. Raja-raja melayu juga sering menggunakan kata kami untuk dirinya sendiri sebagai bentuk bahwa dirinya tidak merendahkan rakyatnya kesopanan nya kepada rakyatnya.
Di dalam Taurat kita tahu bahwa tidak pernah Tuhan memakai pronoun "KAMI" sewaktu berfirman kepada manusia. Tetapi Muhammad di dalam menyampaikan ucapan yang menurut klaimnya sendiri adalah WAHYU itu, kerap menggunakan pronoun "KAMI". Hal itu menunjukkan kurang pedenya Muhammad dalam menyamar sebagai "sosok awloh" sehingga perlu menyatukan "Pengutus dengan Utusannya" dalam satu kata ganti, "KAMI". Sehingga ini menyiratkan KEJAMAKAN, "Awloh tidak sendirian lho", ada Awloh & RasulNya. Atau, Rasul tidak sendirian lho, ada Awloh juga, sehingga menjadi "AWLOH & RASULNYA". Makanya, kalian jangan macam-macam ya?! Dalam hal ini awloh dibuat seolah-oleh membela Muhammad dan Muhammad membela awloh. Hal ini secara mental membuat Muhammad menjadi SANGAT PEDE sebab dia merasa tidak sendirian, walau secara AKAL WARAS dan REALITAS awloh itu hanyalah sosok fiktif ciptaannya sendiri.
Sewaktu Muhammad disindir oleh Ashma binti Marwan lewat puisi, Muhammad mengatakan: "Si Ashma ini telah menyakiti / menyinggung perasaan AWLOH & RASULNYA". Jadi, dengan membuat seolah ada 2 Pribadi, bukan cuma dia sendiri saja yang merasa disakiti hatinya oleh puisi itu, Muhammad merasa LEBIH PEDE & LEBIH BERKUASA ketimbang dia menonjolkan dirinya sendiri dalam bentuk tunggal. Muhammad merasa lebih berkuasa bila dia menggunakan frasa "AWLOH & RASULNYA" ketimbang dia menggunakan frasa tunggal.
Memang benar alkitab tidak ada kata ganti Kami untuk menunjukkan diri Allah, kenapa?
Karena terjemahan, bisa jadi dalam bahasa asli ada penggunaan kata ganti kami, tapi karena sudah hasil dari terjemah sana kemari akhirnya hilang ditelan pastur
Tapi yang anehnya alkitab malah menggunakan kata “Aku” untuk menunjukkan YHWH+Malaikat
Kalau buktinya dari Alquran, saya pun bisa mengarang kitab lalu menuliskan, "Monas didirikan oleh nabi Adam".
Kita sama-sama tahu kalau Alquran itu sumbernya dari Muhammad, jadi bagaimana kitab yang dikarangnya sendiri kau jadikan bukti?
Muhammad membual tentang Kabah, saya boleh dong membual tentang Monas? Khan sama-sama tanpa bukti? Pikirkanlah Ayu, keimanan Islam itu modalnya cuma KEGOBLOKAN SAJA. Pokoknya NURUT, tidak ada kekritisannya. Dari dulu sampai sekarang, mana ada ulama Islam yang menyelidiki kebenaran klaim tersebut dan mencoba mempertanyakannya?
Makanya ayu sudah katakan, untuk menguji Kitab itu dari Tuhan atau hanya karangan sendiri sebaiknya uji kebenaran ucapan Tuhannya, bertentangan tidak dengan kenyataan? Kalau misalnya ular ternyata pemakan daging malah dikatakan pemakan debu, itu artinya bertentangan dnegan kenyataan dan jelas Tuhan tersebut tidak menciptakan ular karena tidak tau ular itu makan apa.
Merusak rumah orang itu SALAH! Itulah sebabnya Hukum Negara melarang perbuatan itu. Herannya, Islam yang katanya AGAMA RAHMAT dari Tuhan malah mengijinkan perbuatan jahat itu?
Kalau Islam itu agama yang benar dan sempurna, muslim tidak seharusnya merasa takut terpengaruh. Justru karena Islam itu KEROPOS dan akan runtuh total bila sampai KEBEJATANNYA diungkap, itulah sebabnya muslim KETAKUTAN terhadap agama lain. Muslim melarang umat lain membangun tempat ibadah di lingkungan muslim justru menunjukkan kalau muslim itu TAKUT.
Merusak Rumah Orang memang salah kok, yang kita bicarakan disini kan soal Ruham yang melanggar ketentuan. Di Negara Amerika yang penduduknya mayoritas kristen pun melakukan hal yang sama Ruham orang muslim, padahal tidak terbukti disana dijadikan mesjid, tapi hanya ditinggal beberapa bulan, ketika kembali sudah jadi gereja. Ya untuk itu sampeyan menutup mata sampeyan, karena sampeyan memang buta sebelah
Kalau Islam itu agama yang benar dan sempurna, muslim tidak seharusnya merasa takut terpengaruh. Justru karena Islam itu KEROPOS dan akan runtuh total bila sampai KEBEJATANNYA diungkap, itulah sebabnya muslim KETAKUTAN terhadap agama lain. Muslim melarang umat lain membangun tempat ibadah di lingkungan muslim justru menunjukkan kalau muslim itu TAKUT.
Umat muslim tidak pernah takut, yang ditakutkan itu justru anak-anak muslim, karena yang mudah untuk dibujuk rayu adalah anak-anak, dan anak-anak adalah penerus. Yang tua-tua sih buat apa dibujuk, wong dah mau meninggal kok.
*****!!! Yang namanya negara hukum itu HARUS MENGIKUTI PROSEDUR HUKUM, bukannya main RUSAK-RUSAKAN. Justru itu membuktikan warga main hakim sendiri dan tidak menghormati MEKANISME HUKUM yang ada. Bagaimana kamu bisa mengatakan Indonesia negara hukum, tapi malah membenarkan tindakan pengrusakan? Sekali lagi, maaf, kamu itu *****!!!!!
Otakmu sudah dikunci oleh Islam, sehingga tidak bisa lagi membedakan mana salah dan mana benar. Yang MERUSAK dibela, sedangkan yang beribadah dituding-tuding dan dihujat. Kenapa matamu begitu picek sehingga tidak bisa melihat SIAPA YG JAHAT & siapa yang di-dzolimi?
Apa sampeyan pikir pengrusakan Rumah Ibadah liar itu sebelumnya tanpa prosedur Hukum? Hukum sendiri udah Impoten, mungkin karena trima suap dari Vatikan, dalam orang-orang FPI mereka memiliki orang-orang yang tau hukum, sampeyan jangan asal bicara orang-orang islam itu bertindak bukan melalui prosedur hukum, jika seandainya Rumah Ibadah liar itu tidak segera di tindak oleh lembaga hukum indonesia, maka Hukum jangan menyalahkan FPI ataupun Organisasi Islam lainnya jika sudah turun tangan.
Apa bedanya BERHAK & HALAL? Bukankah tetap saja HASRAT MENGAWINI AISYAH itu datangnya dari Muhammad? Itu menunjukkan bahwa Muhammad seorang pedofil.
Jadi bukan karena Abu Bakar yang minta, tapi inisiatif itu datangnya dari Muhammad, junjungan tersayang kaum muslimin, yang katanya akhlaknya SUPER MULIA itu. Tidak tahunya, BEJAT!
Loh sampeyan ini gimanasih, ini sudah dijawab berulang kali loh:
”ayulestari” wrote:
Lihat yang dibold, apakah ada kalimat pemaksaan yang dilakukan nabi didalam hadis tersebut?
Lihat bukti kepalsuan yang sampeyan tulis, ayo akui saja sampeyan memang melakukan pemalsuan Hadis,
coba sampeyan jelaskan kata berhak dibawah yang ayu gedein itu ada kaga dalam hadis tersebut? Atau apa sampeyan memang tidak bisa membedakan kata "Berhak" dan kata "Halal"?. Sampeyan bisa menipu para kafir yang memang tidak punya kitab hadis dirumah mereka, apa sampeyan pikir bisa menipu muslim dengan cara licik sampeya? Berubahnya kata Halal menjadi kata Berhak, sudah membuat negatif persangkaan orang yang membaca.
Lihat jawaban ayu yang diatas jawaban ini sudah kemarin-kemarin lo, jadi jika kata “Halal” berubah jadi “Berhak” maka kalimat akan berubah jadi pemaksaan, jelas sampeyan merubah kata Halal menjadi “Berhak” bertujuan agar terlihat disana memaksa.
Duladi
Diceritakan oleh Aisyah: Rasul Allah berkata kepadaku, "Kamu telah ditunjukkan padaku dalam mimpi sebanyak 2 kali sebelum aku menikahimu. Aku melihat seorang malaikat membawa Aisyah kecil yang dibungkus kain. Aku bilang (pada diriku sendiri), ‘Jika ini dari Allah, maka ini harus terjadi.’”
Ayu wrote:
Lagi-lagi plesetan hadist, hadist itu berbunyi begini:
Diceritakan oleh Aisyah: Rasulullah berkata kepadaku, "Kamu diperlihatkan ke aku dua kali di mimpiku sebelum aku menikahi mu. Aku melihat, satu malaikat sedang membawa kamu dengan wajah tertutup dan pakaian yang terbuat dari sutera dan disebutkan (Oleh malaikat ) ke aku, "Dia adalah istrimu, sehingga aku membuka penutup wajah nya,' dan aku tengok, itu adalah kamu. maka aku katakan (pada diri sendiri), 'Kalau ini mimpi dari Allah, maka ini harus terjadi"
Lagi-lagi terbukti keburukan sampeyan tukan membuat plesetan hadist.
Apa bedanya, Ayu? Kamu ini BERPURA-PURA ***** atau MEMANG SUDAH *****, ya?
Sampeyan yang *****, lihat kalimat yang dibold, apa itu bukan salah satu pemalsuan yang sampeyan buat? Apa di hadist tersebut ada kata Aisyah kecil?
Hadist itu juga menguatkan fakta bahwa Muhammad SANGAT BERHASRAT pada Aisyah yg 6 tahun, sehingga dia berkata, "MAKA INI HARUS TERJADI!"
Kalimat “Harus Terjadi” dalam bahasa arabnya digunakan kata “Mufngula” yang artinya Bisa berarti “Pasti Terjadi”. Jadi jelas hadist tersebut tidak mengatakan rasul memaksa Aisya tapi menceritakan bahwa kejadian mimpinya memang terjadi.