USEFUL IDIOT BERIKUT : media Perancis
http://www.smh.com.au/news/opinion/appe ... tml?page=2
Paul Sheehan dlm the Sydney Morning Herald membahas dampak luas kasus
Redeker (lihat bawah) :
"Tanggapan kaum intelek dan politik Perancis dlm membahas Islam, tiba2 lupa akan prinsip2 kebebasan berbicara yg mereka perjuangkan dgn keras. Mereka tidak ragu2 mengritik agama Kristen atau Yudaisme. Tapi kalau menyangkut Islam, kebebasan berbicara ternyata harus tunduk pada batas2 tertentu."
September lalu, Robert Redeker, guru filsuf Perancis dan penulis beberapa buku akademis menulis sebuah artikel bagi Le Figaro berjudul
"Apa yg harus dilakukan dunia bebas dlm menghadapi intimidasi Islamis ?"
Artikelnya menyimpulkan bahwa sementara Yudaisme dan Kristen adalah agama2 yg menolak dan men-delegitimasi kekerasan, Islam adalah sebuah agama yg dlm kitab sucinya sendiri maupun dlm upacara sehari2nya mengumandangkan kebencian dan kekerasan.
Artikelnya disebarkan di internet dan diterjemahkan dlm bahasa Arab. dalam satu hari kutukan terhdpnya muncul di TV Al-Jazeera dan edisi surat kabar Le Figaro tsb dilarang di Mesir dan Tunisia. Redeker menerima email2 yg mengancam nyawanya. Sebuah situs Muslim menuntut darahnya, sambil mengumumkan alamat dan foto rumahnya.
Redeker dan keluarganya harus bersembunyi 24/7 sampai sekarang.
Christian Delacampagne, menulis dlm majalah Commentary menggambarkan reaksi Perancis: "Walikota partai komunis tempat tinggalnya Redeker mengecamnya, kepala sekolah bekas sekolahnya mengeluh tentang dirinya, kedua serikat guru Perancis terbesar (keduanya golongan sosialis) mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak setuju dgn pandangan Redeker. Organisasi2 HAM terkemuka malah mengutuknya sbg 'tidak bertanggung jawab dan ide2nya yg 'busuk.'
Mendikbud Perancis, Gilles de Robien, mengritik Redeker.
"Pihak editor Le Monde, surat kabar terbesar Perancis mengecam pernyataan Redeker ttg Muhamad sbg penghujatan.
Atau memang begitukah sifat Perancis ? Terakhir kali mereka menghadapi fasisme Hitler mereka juga menanggapi dgn
denial (penolakan) dan sifat masa ****.
Bruce Bawer, penulis buku
While Europe Slept menggambarkan meningkatnya daerah2 Muslim diseluruh Eropa dimana wanita tertekan, kaum homosexual dilecehkan, kafir diancam, Yahudi secara terang2an dikutuk, meningkatnya "honour" killings, perkawinan paksa dan hilangnya kebebasan berbicara dan beragama.
"Media Eropa saat dikonfrontasi dgn kenyataan2 pahit diatas entah tidak melaporkannya atau mengedit fakta2 penting," demikian Bawer dlm situsnya.
"Sbg contoh, saat huru hara Paris th 2005, tidak ada surat kabar yg melaporkan teriakan 'Allahu Akbar' remaja Muslim yg memulai huru hara tsb. Dlm sebuah poll pendapat th 2006, 40 % Muslim Inggris ingin agar Inggris menjadi negara syariah, namun politisi tetap bereaksi masa ****. Setelah setiap huru hara, honour killing atau rencana terorisme yg gagal, politisi hanya dgn tersipu2 menyatakan bahwa 'mayoritas penduduk Muslim adalah warga cinta damai dan pendukung demokrasi."
Menghadapi meningkatnya serangan bom, plot, ancaman, tuntutan dan taktik berlagak sbg korban oleh minoritas yg budayanya penuh dgn kekerasan ini, pusat peradaban Eropa melakukan hal yg sama saat partai2 pendukung Nazi berbaris menjalar ke seluruh Eropa -
appeasing, denying and capitulating. (mengalah, masa **** dan kapitulasi)
Diperlukan Churchill2 baru nih ! :x