Kontroversi Ishak Dan Ismael

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
Post Reply
User avatar
nafaurbach
Posts: 105
Joined: Sat Oct 07, 2006 8:07 pm
Location: Inside Kabah

Kontroversi Ishak Dan Ismael

Post by nafaurbach »

Perbincangan mengenai siapa yang dikurbankan oleh Abraham selalu saja menjadi kontroversi yang menarik, walaupun sebenarnya sudah agak basi. Tetap menarik karena sampai sekarang orang Islam selalu saja percaya bahwa Ismael yang dikurbankan.

Sebenarnya kontroversi ada di pihak Islam, kepercayaan mereka bahwa Ismael yang dikurbankan tidak punya cukup dukungan dari Alquran maupun Hadist sehingga dikalangan Islam sendiri cukup banyak yang meragukan ini. Sebaliknya dikalangan Yahudi (dan juga Katolik/Kristen) tidak ada kontroversi sama sekali karena semuanya sudah cukup jelas tertulis dalam Alkitab.

Mungkin lebih mudah untuk memahami ini kalau pengurbanan Ishak tidak dilihat sebagai kejadian yang sepotong-sepotong tetapi sebagai satu kesatuan dari keseluruhan rencana besar keselamatan umat manusia.

Abraham adalah orang yang saleh dan sangat taat pada Allah. Dari padanya Allah akan memulai sebuah rencana besar penyelamatan umat manusia. Pada saat usianya sangat lanjut, Allah menjanjikan Abraham untuk memberikan keturunan yang banyak. Ini terjadi pada saat Abraham belum memiliki seorang anakpun. Setelah kejadian itu Sara, istri Abraham, yang melihat bahwa dirinya yang sudah tua tidak mungkin memberikan anak kepada Abraham lalu memutuskan untuk memberikan Hagar, budaknya, untuk menjadi istri Abraham dengan maksud agar Abraham bisa memperoleh keturunan. Dari Hagar Abraham memperoleh anak yang dinamai Ismael.

Abraham sebenarnya berharap bahwa Ismael akan menjadi penerus keturunannya sebagaimana dijanjikan oleh Allah. Tetapi Allah menolak Ismael dan menegaskan bahwa anak yang dimaksudkanNya sebagai penerus keturunan Abraham adalah Ishak yang akan dilahirkan oleh Sara.

Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan istrimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya..." (Kej. 17:19).

Jadi sangat jelas disini, sekalipun Ismael adalah anak Abraham ia bukanlah anak yang dimaksudkan oleh Allah sebagai keturunan Abraham karena ia tidak berasal dari istri Abraham yang sebenarnya.

Ada satu hal lagi yang membuat jelas siapa yang dikurbankan Abraham. Beberapa tahun setelah Ishak lahir, terjadi kecemburuan yang besar dari Sara terhadap Hagar dan Ismael. Sara meminta Abraham supaya mengusir Hagar dan Ismael. Dan hal ini disetujui oleh Allah:

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu." (Kej. 21:12-13).

Jadi pada saat Allah menguji iman Abraham, yang diminta untuk dikurbankan sudah tentu bukan Ismael tapi Ishak. Dan nama Ishak juga disebut secara eksplisit dalam Kitab Kejadian:

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkan dia disana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." (Kej. 22:2).

Ujian ini terasa sangat berat dan begitu berarti bagi Abraham justru karena yang diminta untuk dikurbankan adalah Ishak yang kini menjadi anak satu-satunya dan penerus keturunan Abraham. Akan sangat kurang maknanya apabila yang diminta untuk dikurbankan adalah Ismael, selain itu juga tidak logis karena Ismael sudah diusir dan tidak bersama Abraham lagi.

Buat orang Yahudi dan Kristen sudah cukup jelas, tapi rupanya ini menjadi persoalan dan dilema tersendiri buat orang Islam.

Di Alquran sendiri memang tidak ada penjelasan yang eksplisit bahwa Ismael yang dikurbankan. Bisa dibayangkan jika itu sempat ada maka Muhamad akan menjadi bahan olok-olokan orang Yahudi karena tidak ada satu bukti atau literatur yang ada pada saat itu yang menyatakan hal tersebut.

Tetapi disisi lain, jika Islam menerima Ishak sebagai anak yang dikurbankan maka itu sama saja dengan mengakui bahwa keturunan Ismael bukanlah bagian dari nabi-nabi yang dijanjikan Allah kepada manusia. Dengan kata lain itu mencederai klaim kenabian Muhamad. Dari sini berkembanglah penafsiran yang dipaksakan Islam bahwa Ismael adalah anak yang diminta Allah untuk dikurbankan oleh Abraham demi untuk menunjang klaim hak kenabian Muhamad.

Ironisnya, dari seluruh nabi-nabi yang disebut Alquran sekalipun sebagian besar memang keturunan Ishak dan tidak ada satupun yang keturunan Ismael kecuali Muhamad sendiri. Jadi sebenarnya Alquran sendiri sudah mengakui bahwa kenabian Muhamad adalah suatu pengecualian atau penyimpangan. Itu sebabnya Muhamad sangat terobsesi untuk mendapatkan pengakuan kenabian dari umatnya sampai-sampai dalam kalimat sahadat pengakuan kenabian ini menjadi tuntutan mutlak setelah pengakuan keesaan Tuhan.

Semoga bermanfaat.
User avatar
pemburu murtadin
Posts: 41
Joined: Tue Oct 10, 2006 5:01 pm

Post by pemburu murtadin »

Muhammad dulu tidak mengerti, kalau untuk masalah kenabian, ada "pakem" yang harus di penuhi.

Mungkin dia dulu berpikir, yang penting monotheisme, toh Tuhan cuma ada satu, selama ajaran yang dia bawa masih berbau monotheisme, orang2 yang sudah punya kitab suci duluan pasti bakal setuju.

Eh, ga taunya dia salah.
Dan keluar lah itu pedang dari sarungnya.
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Jujur saya baru tahu kalau secara lirerer nama Ismael tak pernah ada dalam Quran. Saya merasa penasaran dengan perbedaan ini bahkan sejak masih duduk di bangku SD.
Topik ini akan sangat menarik jika rekan2 muslim bisa turut berargumentasi.
User avatar
caberawit
Posts: 228
Joined: Mon Oct 16, 2006 12:59 am

Post by caberawit »

Iya, hal ini juga menguatkan paham monogami dalam Kristen. Sejak awal Tuhan menciptakan 1 adam dan 1 hawa (bukan 1 adam dan 4 hawa). Of course, ketika Tuhan menjanjikan anak kepada Abraham, yang dimaksud oleh Tuhan tentu aja anak dari istrinya saat itu, yaitu Sara. Sayangnya saat itu Sara dan Abraham meragukannya alias kurang percaya. Sehingga mengambil keputusan sendiri berdasar logika sendiri.

Jadi Ismael lahir karena Abraham lagi lemah imannya (kurang percaya akan perkataan Tuhan). Ismael lahir di luar rencana Tuhan semula. Seandainya saja Abraham saat itu lebih kuat imannya, betul-betul percaya bahwa Tuhan akan memberinya anak dari istrinya yang sah .... Mungkin dunia akan lebih damai :D
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

luv_nice wrote:Jujur saya baru tahu kalau secara lirerer nama Ismael tak pernah ada dalam Quran. Saya merasa penasaran dengan perbedaan ini bahkan sejak masih duduk di bangku SD.
Topik ini akan sangat menarik jika rekan2 muslim bisa turut berargumentasi.
Topik ini sudah pernah dibahas sebelumnya:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... sc&start=0

Dan baca juga:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=

yang sampai sekarang belum dapat disanggah muslim ;)
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Kontroversi Ishak Dan Ismael

Post by walet »

Program menaikkan postingan lama.
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Pertanyaan2 Seputar Kisah Idul Adha

Post by IC1101 »

Kisah Idul Adha diambil dari Al-quran Q 37 : 100-113

[37:100] Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

[37:101] Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.

[37:102] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

[37:103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).

[37:104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,

[37:105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

[37:106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

[37:107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

[37:108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

[37:109] (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".

[37:110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

[37:111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.

[37:112] Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.

[37:113] Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.

http://www.dudung.net/quran



Pertanyaan2 Seputar Kisah Idul Adha

Ada beberapa pertanyaan dikarenakan tidak ada keterangan dalam quran yang menggambarkan suasana peristiwa tersebut antara lain:

1. Ibrahim memohon kepada Tuhan untuk diberikan seorang anak [Q 37:100], kemudian permohonannya dikabulkan [Q 37:101]. Siapa nama anak tersebut?

2. Mengapa hanya nama Ishak yang dicatat oleh Quran dalam kisah ini? (Nama Ishak disebut 2 kali)

3. Dimana lokasi “Penyembelihan” tersebut? Di dalam rumahnya Ibrahim, di luar rumah, di hutan di padang rumput atau di gurun?

4. Dimana Ibrahim membaringkan anaknya saat akan dikurbankan (Q 37:103)? Di tempat tidur, di lantai, di meja atau di atas batu?

5. Hewan apa yang dijadikan pengganti (Q 37:107)? Dikatakan hewan sembelihan yang besar, apakah sapi, kerbau, unta, kambing, domba?

6. Kisah ini terjadi jauh sebelum Muhammad lahir, siapa yang dimaksud dengan “Kami”? (Kata “Kami” menunjukkan lebih dari satu)
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re:

Post by 1234567890 »

pemburu murtadin wrote:Muhammad dulu tidak mengerti, kalau untuk masalah kenabian, ada "pakem" yang harus di penuhi.

Mungkin dia dulu berpikir, yang penting monotheisme, toh Tuhan cuma ada satu, selama ajaran yang dia bawa masih berbau monotheisme, orang2 yang sudah punya kitab suci duluan pasti bakal setuju.

Eh, ga taunya dia salah.
Dan keluar lah itu pedang dari sarungnya.
pedang dengan kekuatan 30 onta arab ? :rolling:

kelihatannya, muhammad sadar dengan fakta ishak adalah anak yang dijanjikan.
tapi karena keturunan ishak adalah yahudi dan muhammad membenci yahudi, maka muhammad berusaha menghapus bukti tentang ishak dari koran hasil bualannya
dan untuk meningkatkan pamornya sebagai di depan para onta, muhammad pun berusaha menjadi nabi gadungan
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Kontroversi Ishak Dan Ismael

Post by keeamad »

Baca dari trit pembelaan heylel bin sachar di ffi ini,
dijelaskan bahwa Ismael itu tangan kanan Samael, malaikat yg diusir TUHAN dan menjadi iblis di dunia ....

Kalo memang muhammad mengaku - ngaku turunan ismael, cucok emang ...

Injil menubuatkan, quran menggenapi, muslim membuktikan (keiblisannya ... )
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Kontroversi Ishak Dan Ismael

Post by Captain Pancasila »

dari : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& ... 5A&cad=rja
Dalil Ayat Quran: Tentang Ciri Nabi Ismail
Meski tidak disebutkan secara eksplisit, namun ayat Quran menunjukkan bahwa yang disembelih itu adalah Ismail, bukan Ishaq. Buktinya, ketika Qurna menyebut nama Ismail, beliau disifati dengan sifat penyabar (shobirin).

Dan Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.(HR. Al-Anbiya: 85)

Dan yang dimaksud dengan sabar pada Ismail adalah sabarnya atas penyembelihan. Dan selain itu Allah juga mensifati beliau dengan sifat Shadiqul Wa'di atau orang yang menepati janjinya.

Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Al-Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (QS Maryam: 54)

Dan yang dimaksud dengan yang menepati atau benar janjinya adalah Ismail yang telah berjanji untuk sabar menghadapi cobaan dari Allah untuk disembelih, lalu beliau menepati janjinya untuk tetap bersabar.

Dalil Ayat Qur'an Tentang Kondisi Nabi Ishaq as
Sedangkan sebaliknya, kalau kita teliti secara cermat, Allah SWT menyebutkan tentang kondisi Nabi Ishaq yang memiliki anak bernama Yaqub. Silahkan perhatikan ayat berikut:

Dan isterinya berdiri lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang Ishaq dan setelah Ishaq: Ya'qub. (HR Ash-Shaaffaat: 112)

Kalau ingin dipaksakan bahwa yang disembelih adalah Nabi Ishaq, maka ada dua kemungkian kapan turunnya perintah penyembelihannya.

Kemungkinan pertama: Perintah penyembelihan itu sebelum lahirnya anak Ishaq yaitu Yaqub. Dan kemungkinan ini jelas tidak bisa diterima. Mengapa? Bagaimana mungkin Allah memerintahkan untuk menyembelih Ishaq padahal sementara itu Allah juga memberi informasi bahwa Ishaq itu akan punya anak yang bernama Yaqub. Jadi seolah-olah sejak awal perintah untuk menyembelih Ishaq itu sudah ketahuan akhirnya bahwa Ishaq tidak akan mati, lantaran ada informasi bahwa nanti dia akan punya anak yang namanya Yaqub. Kalau Ibrahim tahu bahwa perintah penyembelihan itu pasti akan diganti dengan seekor kambing dan bahwa anaknya itu terus akan hidup dan malah akan punya anak segala, namanya bukan ujian, kan? Tapi main-main.

Kemungkinan kedua: Perintah untuk menyembelih Ishaq itu setelah Ishaq punya anak yang bernama Yaqub. Artinya, bisa saja perintah itu datang dan Ishaq sudah dewasa dan bahkan sudah punya anak. Ini malah lebih tidak bisa diterima lagi, sebab langsung bertentangan dengan ayat Al-Quran. Sebab mengenai kisah penyembelihan anak Ibrahim itu, Allah menyebutkan sebagai berikut:

Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS As-Shaaffaat: 102)

Jadi usia anak yang disembelih itu adalah ketika masih muda dan baru bisa berusaha berjalan menyusul ayahnya. Bukan anak yang sudah punya anak lagi atau sudah jadi bapak buat orang lain.

Sehingga dua kemungkinan itu sama-sama tertolak.

Ayat Al-Quran: Urut-urutan Kisah
Semua sepakat bahwa anak Nabi Ibrahim yang pertama adalah Ismail dan yang kedua adalah Ishaq. Sebelum punya anak, Ibrahim memohon kepada Allah agar diberi anak.

Ya Tuhanku, Berilah Aku keturunan yang shalih. (QS As-Shaaffaat: 100)

Karena tidak mungkin Ibrahim meminta anak ketika sudah punya anak pertama. Secara logika, orang yang berdoa meminta anak adalah orang yang belum punya anak.

Lalu Allah mengabulkan doa Ibrahim dengan firman-Nya:

Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (QS As-Shaaffaat: 101)

Dan ayat seterusnya menceritakan tentang anak pertama yang akan disembelih itu. Jadi amat jelas bahwa yang disembelih adalah anak pertama yang bernama Ismail karena selesai Allah memberitakan bahwa doa Ibrahim dikabulkan dan diberi anak, langsung ayat berikutnya berbicara tentang kisah penyembelihan anaknya. Selesai kisah penyembelihan anak, baru Allah berkisah tentang anak Ibrahil yang lain yaitu Ishaq.

Amat tidak logis bila yang disembelih adalah Ishaq, karena bukan demikian urut-urutan kisahnya.

Khabar Tentang Kisah Penyembelihan di Makkah
Selain semua hujjah di atas, masyarakat Makkah memang sangat mengenal kisah penyembelhan itu. Dan yang utama adalah kisah penggantungan tanduk kambing di Ka'bah. Dan itu menunjukkan bahwa anak Ibrahim yang disembelih adalah yang tinggal di Makkah.

Sedangkan bila mau dikatakan bahwa yang disembelih adalah Ishaq, maka seharusnya tanduk kambing yang digantung itu bukan di Makkah tapi di Baitul Maqdis, Syam.

Dengan demikian, memang kuatlah pendapat yang mengatakan bahwa anak yang disembelih itu adalah Ismail dan bukan Ishak. Baik dengan dalil hadits yang matsur, keterangan tafsir antara satu ayat dengan ayat lain, kenyataan sejarah dan juga logika.

Namun tidak salah juga untuk kita tahu apa hujjah/argumentasi mereka yang mengatakan bahwa anak yang disembelih itu adalah Ishaq.

Ayat Quran
Mereka mengatakan bahwa ayat Quran menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim Hijrah dan maksudnya adalah ke Syam (ayat 99). Setelah itu muncul ayat yang menyebutkan kisah penyembelihan anak (ayat 102). Jadi yang disembelih adalah Ishak karena Ishaq yang tinggal di Syam.

Hujjah ini terkoreksi dengan sendirinya, sebab ayat yang menceritakan bahwa Ibrahim hijrah ke Syam (ayat 99) itu disisipi doanya yang meminta anak (ayat 100) dan ayat yang menceritakan diberinya Ibrahim seorang anak (ayat 101). Baru ayat berikutnya kisah tentang penyembelihan (ayat 102). Jadi 4 ayat itu berbeda waktunya. Ayat 99 terjadi ketika beliau hijrah dari Iraq ke Syam, ayat 100 terjadi di Syam ketika beliau belum punya anak, karena bila yang dia sudah punya anak sebelumnya, tidak mungkin doanya minta anak. Lalu ayat selanjutnya di Makkah ketika beliau dianugerahi anak pertama yaitu Ismail (ayat 101) dan berikutnya penyembelihan Ismail itu juga di Makkah (ayat 102).
baca juga : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& ... 1g&cad=rja
angky
Posts: 3354
Joined: Wed Aug 18, 2010 11:11 am

Re: Kontroversi Ishak Dan Ismael

Post by angky »

info dari bung CS ustad FFI ane copaskan, dari :http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p766655. Thanks bung CS :green:
XXII. And it was after these things that Izhak and Ishmael contended; and Ishmael said, It is right that I should inherit what is the father's because I am his firstborn son. And Izhak said, It is right that I should inherit what is the father's, because I am the son of Sarah his wife, and thou art the son of Hagar the handmaid of my mother. Ishmael answered and said, I am more righteous than thou, because I was circumcised at thirteen years; and if it had been my will to hinder, they should not have delivered me to be circumcised; but thou wast circumcised a child eight days; if thou hadst had knowledge, perhaps they chould not have delivered thee to be circumcised. Izhak responded and said, Behold now, to-day I am thirty and six years old; and if the Holy One, blessed be He, were to require all my members, I would not delay. These words were heard before the Lord of the world, and the Word of the Lord at once tried Abraham, and said to him, Abraham! And he said, Behold me. [JERUSALEM. And it was after these things that the Lord tried Abraham with the tenth trial, and said to him, Abraham! And he said, Behold me.] And He said, Take now thy son, thy only one whom thou lovest, Izhak, and go into the land of worship, and offer him there, a whole burnt offering, upon one of the mountains that I will tell thee. [JERUSALEM. At Mount Moriah.] And Abraham rose up in the morning and saddled his ass, and took two young men with him, Eliezer and Ishmael, and Izhak his son, and cut the small wood and the figs and the palm, which are provided for the whole burnt offering, and arose and went to the land of which the Lord had told him.

On the third day Abraham lifted up his eyes and beheld the cloud of glory fuming on the mount, and it was discerned by him afar off. And Abraham said to his young men, Wait you here with the ass, and I and the young man will proceed yonder, to prove if that which was promised shall be established:--So shall be thy sons:--and we will worship the Lord of the world, and return to you. And Abraham took the wood of the offering and laid it upon Izhak his son, and in his hand he took the fire and the knife; and they went both of them together.

And Izhak spake to Abraham his father and said, My Father! And he said, I am. And he said, Behold the fire and the wood: where is the lamb for the offering? And Abraham said, The Lord will choose for Himself a lamb for the offering. And they went both of them in heart entirely as one. [JERUSALEM. And Abraham said, The Word of the Lord will prepare for me a lamb; and if not, then thou art the offering, my son! And they went both of them together with a contrite heart.]

And they came to the place of which the Lord had told him. And Abraham builded there the altar which Adam had built, which had been destroyed by the waters of the deluge, which Noah has again builded, and which had been destroyed in the age of divisions; and he set the wood in order upon it, and bound Izhak his son, and laid him on the altar upon the wood. And Abraham stretched out his hand, and took the knife to slay his son.

And Izhak answered and said to his father, Bind me properly (aright), lest I tremble from the affliction of my soul, and be cast into the pit of destruction, and there be found profaneness in thy offering. (Now) the eyes of Abraham looked on the eyes of Izhak; but the eyes of Izhak looked towards the angels on high, (and) Izhak beheld them, but Abrahm saw them not. And the angels answered on high, Come, behold how these solitary ones who are in the world kill the one the other; he who slayeth delays not; he who is to be slain reacheth forth his neck.

[JERUSALEM. And Abraham stretched out his hand, and took the knife to slay Izhak his son. Izhak answered and said to Abraham his father, My father, bind my hands rightly, lest in the hour of my affliction I tremble and confuse thee, and thy offering be found profane, and I be cast into the pit of destruction in the world to come. (Now) the eyes of Abraham reached unto the eyes of Izhak; but the eyes of Izhak reaching to the angels on high. And Izhak beheld them, but Abraham saw them not. In that hour came forth the angels on high, and said, these to these, Come, behold two righteous ones alone in the midst of the world: the one slayeth, the other is slain. He who slayeth deferreth not, and he who is to be slain stretcheth out his neck.]

And the Angel of the Lord called to him from the heavens, and said to him, Abraham! Abraham! And he said, Behold me. [JERUSALEM. And He said, Abraham! Abraham! And Abraham answered in the language of the sanctuary, and said, Behold me.] And He said, Stretch not out thy hand upon the young man, neither do him any evil; for now it is manifest before Me that thou fearest the Lord; neither hast thou withheld thy son the only begotten from Me.
Post Reply