Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Orang-orang dari seluruh dunia yang murtad (termasuk dari FFInternasional). Siapa mereka dan mengapa mereka meninggalkan Islam ? Murtadin2 dari FFIndonesia silahkan masukkan pengakuan ke 'Mengapa Saya Murtad ?'
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

http://www.faithfreedom.org/?p=2755

Dengan kasih untuk sesamaku Muslim: Mengungkap Muhammad dan Islam sesungguhnya
Part 1

by Mirza Ghalib : Apr 6, 2013

Artikel ini sbg pencerahan bagi saudara Musim-ku yang cerdas, dari seseorang yang ‘telah tersesat’ dilihat dari perspektif Islam. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkap penipuan 14 abad, terhadap kita—Muslim biasa yang tak bersalah—oleh para diktator, penguasa dan fundamentalis, yang kehidupannya sepenuhnya tergantung pada kebod0han kita.


DIDEDIKASIKAN UNTUK PARA PEJUANG KITA

Aku telah meninggalkan Islam, namun bukan meninggalkan komunitas Muslim. Dan aku memiliki rasa kasih mendalam pada sesamaku Muslim, korban terburuk Islamnya Muhammad, dan rasa kasih itulah yang mendorongku menulis artikel ini.

Dewasa ini, ada sejumlah pejuang kebebasan ex-Muslim, yang mengambil resiko membahayakan hidup mereka dengan memerangi ideologi politik Islam yang berbahaya untuk menyelamatkan kita—sesama saudara Muslim—yang sangat mereka perdulikan. Suatu kebahagiaan bagiku untuk menyebut beberapa orang pahlawan terhormat dari kelompok yg jauh lebih besar tersebut: Dr. Ali Sina, M. A. Khan, Dr. Wafa Sultan, Ayaan Hirshi Ali, Ibn Warraq, Amil Imani, Taslima Nasreen, dan ... daftarnya masih terus berlanjut. Artikel yg terdiri dari beberapa bagian ini didedikasikan pada para pahlawan tsb, atas keberanian dan kasih sayang mereka yg luarbiasa terhadap komunitas Muslim.

Aku tahu Muslim secara umum cukup cerdas. Namun mereka adalah korban cuci otak yang parah dari ajaran ideologi politik sesat yg berbahaya, lewat seni tipuan Islami yg disebut Al-Taqiyya. Ini adalah usaha tulusku untuk mencoba menolong saudara-saudari Muslim-ku, untuk melihat tipuan-tipuan tsb dengan jelas, agar dapat membuka mata mereka ttg Islam sebenarnya.


MUSLIM SEKULER SECARA TIDAK SADAR MENJADI YG PALING BERBAHAYA BAGI KEMANUSIAAN

Kita, Muslim sekuler yg santai, tanpa beban, merasa bangga menyebut diri kita ‘Moderat’ dan tidak merasa malu mengambil muka pada para Muslim fundamentalis. Mereka sukses dalam misinya membuat kita menghadiri sholat Jumat, walau kita merasakannya sebagai beban. Kemunafikan kita ini menjadi contoh buruk, karena non-muslim menganggap kita—mayoritas Muslim—sebagai Muslim taat yang cinta damai. Dengan cara ini, kita bukan hanya menipu dri kita sendiri, namun juga membuat non-Muslim tidak menanggapi serius bahaya yg mereka hadapi dari ideologi Islam. Dengan cara ini, kita menghadirkan bahaya yg jauh lebih besar dibandingkan para teroris, thp 80% populasi non-Muslim, karena kita membuat mereka lengah akan bahaya Islam; kita bertindak sebagai tameng bagi para fundamentalis dan teroris radikal Islam.


AJARAN ISLAM YANG MENANTANG KECERDASAN KITA

Saat menghadiri sholat Jumat, kita mendengar ceramah membingungkan dari para Mullah kita yang penuh kesalehan disertai seruan pujan seperti ‘Subhanallah’, ‘Maasha Allah’ dan ‘Alhamdulillah’, walau isi ceramahnya terdengar sangat konyol.

Sebagai contoh, menurut salah satu dari lautan hadist, para pengikut Muhammad memiliki kerinduan mengumpulkan ludahnya untuk dioleskan pada wajah mereka agar mendapat Noor (cahaya ilahi) di wajah mereka. (Sahih Al-Bukhari/ Vol 3/ Book 50/ Number 891)

Bagaimana kita dapat menerima praktek tidak higienis dan merendahkan ini didukung oleh seorang laki-laki yg mengaku Nabi Tuhan? Dewasa ini, berapa banyak dari kita bersedia melakukannya, andaikan Muhammad tiba-tiba hadir di hadapan kita? Mungkin ada diantara beberapa orang **** diantara kita yang mau, hanya karena mereka tidak tahu siapa Muhammad sebenarnya.

Dalam hadist lain, salah satu sahabat perempuan Muhammad (Sahabiyaat), mengumpulkan keringatnya dan mendistribusikan ke yang lain sebagai minyak wangi. Saat Muhammad bertanya pada Umm Sulaim, perempuan yang mengumpulkan keringatnya, “apa yang kau lakukan?” Dia berkata: ‘Rasullullah, kami mencari berkat bagi anak-anak kami melalui ini.’ Yang dibalas Muhammad, ‘Kau melakukan hal yang benar.’ (Sahih Muslim 30:5762-5763)

AIR SUCI MUHAMMAD:

Di hadist lain lagi tercantum ‘Nabi Muhammad biasa buang air kecil ke dalam wadah yang dibentuk dari batang pohon palem, di dalam kamarnya di malam hari dan menyimpannya di bawah tempat tidurnya. Pelayan perempuannya, Barakha, suatu ketika tanpa sengaja meminumnya karena haus di malam hari. Setelah mengetahui hal tsb esok paginya, Nabi Muhammad mentertawakannya, memberinya berkat dan berkata: “kau tidak akan pernah merasa sakit perut sejak hari ini, dan kau menyelamatkan dirimu dari api neraka.” (Al-Tabari 39:199)

Ketiga hadist tercela ini hanya sepercik usaha menguak tabir kesempurnaan yang dipertahankan para pendakwah antara kita dan karakter asli Muhammad dan Islam.

Kau mungkin berpikir ini hanya beberapa peristiwa yang tercatat secara tidak disengaja. Namun, sayangnya masih ada beberapa peristiwa lain. Sebagai contoh, Anas berkata, “Suatu ketika Nabi Allah buang air kecil ke dalam sumur yang berada di dalam rumahku.

Dapatkan hal ini diterima akal, seorang yang waras sengaja buang air kecil ke dalam sumur yang airnya digunakan orang-orang untuk minum? Bahkan orang gila saja akan dipukuli jika melakukannya. Dan bukan itu saja. Anas melanjutkan, “Tidak ada sumur di Madinah yang rasanya lebih sejuk dan manis dari ini. Ketika para Sahabah (sahabat Muhammad) datang ke rumahku, aku memberi mereka air manis dari sumur ini.”

Anas lantas menambahkan: “….Selanjutnya aku berpikir, jika saja Allah memberitahuku mengenai kotoran rasulnya, agar aku dapat mengkonsumsinya! Aku melihat tanah tempat dimana ia duduk bersih. Lalu aku bertanya, ‘Bukankah kau buang air? Ia menjawab, ‘Ya, tapi bumi diperintahkan menyembunyikan kotoran kami, para nabi.’ (Dala’il Al-Nabuwwah 2:381, Dar Al-Baz, Makkah)

Inilah bentuk ‘kerendah hatian’ Muhammad.’ Begitu lalainya kita sampai yang seperti ini terungkap dalam sumber-sumber islami.

Para apologis Islam mungkin menolak hadist seperti ini, mengatakannya hadist lemah. Bahkan, mereka cukup berani mengatakan kalau mereka tidak pernah mendengar ttg ‘Dala’il Al-Nabuwwah’ (tanda-tanda kenabian). Namun, apologis yang sama akan mengutip ulang kutipan hadist lain yang bersumber dari buku yang sama atau sejenis tanpa menyebut nama sumber atau nomor hadist. Ada sejumlah buku-buku Islam kuno dalam bahasa Arab yang belum diterjemahkan ke bahasa lain. Untuk mengetahui ttg ‘Urine Suci Muhammad’… dan lainnya, click link ini. e

Dalam Islam, Muhammad dikenal sebagai ‘Al-Insan Al-Kaamil’, yang berarti “Manusia Sempurna’ Quran berkata, ia adalah manusia terbaik dan teladan terbaik bagi umat Islam. (Quran 33:21). Adakah orang waras yang buang air ke dalam sumur untuk minum? Orang bisa memahami pentingnya sumur-sumur air di padang pasir Arab masa itu, ketika belum ada pabrik penyulingan air yg dibangun dari kekayaan minyak. Inikah yang diajarkan Nabi Allah untuk dilakukan pengikutnya: buang air ke dalam sumur air yang vital bagi hidup? Ia-kah teladan terbaik bagi umat manusia?

Bukankah itu menjijikkan?

Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim
Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim Alternative
Alternative Rss Feed
Faithfreedompedia
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

QURAN KURANG PENTING DIBANDING RATUSAN BUKU-BUKU ‘ISLAMI’ LAINNYA

Image

Para Mullah biasa membanggga-banggakan bahwa Quran memberi jawaban atas semua permasalahan. Namun kenyataannya adalah: bahkan untuk menuliskan biografi nabi yang sangat diakui—The Sealed Nectar (Ar-Raheeq Al-Makhtum)— yang diedarkan secara luas oleh pemerintah Saudi, pengarang terkemuka, Safi-ur-Rahman al-Mubarakpuri memerlukan bantuan 60 buku-buku Islami yang mungkin belum pernah kau dengar. Dibawah ini terlampir halaman buku ‘The Sealed Nectar’ yang mencantumkan daftar 60 buku referensi yang digunakan (yang juga sering dikutip para Mullah, walau kebanyakan Muslim tidak pernah mendengarnya).

Image

Ini berarti Quran kurang penting dalam membantu Muslim memahami nabi Muhammad, orang yang seharusnya diteladani untuk menuju kehidupan Muslim yang ideal, dibandingkan buku-buku ‘referensi’ yg ditulis Muslim yg tidak pernah berjumpa dengan Muhammad. Ini bukan berarti Quran sama sekali tidak mengatakan apapun ttg Muhammad. Dimanapun ayat Quran terkait Muhammad, yang dibicarakan eksklusif ttg hasrat birahi Muhammad dan untuk keuntungan pribadinya. Berikut beberapa contoh dari ratusan ayat sejenis:

• Quran memerintahkan Muslim untuk member 1/5 bagian harta jarahan pada Muhammad, yang dijarah dari orang-orang tak berdosa dalam serangan/ perampokan tiba-tiba. (Sura Al-Anfa’l 8:41)
• Memberi Muhammad kontrol atas ke-15 istrinya, yang terbagi menjadi dua kubu, Quran mengatakan, murka Allah akan berlipat ganda thp istri-istri Muhammad yang tidak patuh (Sura Al-Ahza’b 33:30)
• Allah mengizinkan Muhammad menikahi Zainab, istri dari anak yang diadopsinya, dan karena hasrat birahi Muhammad pada Zainab, Allah menghapuskan adopsi anak yatim piatu bagi semua umat Islam, sampai hari kiamat (Sura Al-Ahza’b 33:37-38).
• Quran membeir dispensasi khusus bagi Muhammad, tapi tidak untuk para pengikutnya, untuk meniduri semua perempuan Muslim “yang menyerahkan dirinya pada sang Nabi.” (Sura Al-Azha’b 33:50)


Untuk saudara-saudaraku sesama Muslim, yang tidak mau repot membaca Kitab Suci Islam atau tidak mau pusing memahami agamamu sendiri—itulah yang Quran katakan ttg Muhammad. Sudah tentu, apa yang dikatakan Qur’an adalah ‘pesan ilahiah’ absolut bagi Muslim hingga hari Kiamat, bukan tulisan-tulisan yang dipermanis oleh orang-orang yang hidup 1400 tahun setelah Muhamad.


INTERNET – PAKU TERAKHIR PADA PETI MATI KEPERCAYAAN YANG TIDAK MASUK AKAL

Rasa malu di pihak kita yang membuat kita tidak menyuarakan penolakan thp omong kosong semacam itu. Bukannya mempertanyakan pada Imam mengenai hal-hal menjijikkan itu dan kredibilitasnya, kita malah begitu bersemangat ikutan membeo “Subhanallah” dan “Alhamdulilah.” Tak satupun dari kita memiliki keberanian mengajukan keberatan terhadap omong kosong tsb.

Ini karena kita tidak ingin menempatkan diri dalam kesulitan. Kita tidak mau dituduh ‘pembuat onar’ dan bahkan mungkin jadi korban kekerasan komunitas Muslim yang sangat kaku dan tidak toleran. Untuk melindungi keturunan mereka, leluhur kita harus melakukan hal serupa, dan ini telah berlangsung selama 14 abad terakhir.

Ketidakberdayaan leluhur kita menolak sampah semacam itu dapat dimengerti, karena mereka tidak memiliki pilihan lain untuk menunjukkan ketidaksetujuannya di tengah masyarakat Islam yang sangat represif dan kejam.

Namun saat ini, kita tidak berada di situasi yang sama. Di abad ke-21 kita memiliki karunia Internet. Internet menyediakan kita sumber-sumber informasi melimpah, yang dapat kita pelajari, dan juga menyediakan tempat dimana kita dapat mengekspresikan pendapat kita tanpa rasa takut.

Jika tidak berbicara sekarang, lantas kapan kita akan melakukannya?


SEMUA MUSLIM HARUS MEMPELAJARI KITAB-KITAB ISLAM LEMBAR DEMI LEMBAR DENGAN PIKIRAN TERBUKA

Beberapa tahun lalu, dikala aku masih seorang Muslim taat, tanpa sengaja aku membaca beberapa artikel yang menyerang Islam. Setelah membacanya, aku merasa marah luar biasa pada pengarang non-Muslim yang menulis artikel tsb., yang kuanggap ‘berbuat jahat’ dengan mencemarkan dan menghina agama tercintaku yang damai. Membaca tulisan ‘para penjahat’ ini mendorongku untuk mempelajari Islam lebih dalam. Aku biasa berdebat dan membela Islam secara buta—bukannya berusaha meneliti tuduhan-tuduhan tsb.

Pada saat aku mulai membaca Kitab-kitab suci Islam untuk memeriksa apakah tuduhan-tuduhan tsb memiliki dasar, aku membaca beberapa ayat dalam Qur’an yang mengguncang keyakinan mendasarku dalam Islam (Imaan). Berpikir bahwa pemahamanku akan ayat ini yang pasti kurang/salah, mendorongku untuk mempelajari Islam lebih dalam. Namun, bukannya menuntaskan keraguan, mengkaji lebih jauh justru menambah keraguan—yang pada akhirnya memerdekakanku dari Islam, yang bagiku saat ini tak lebih dari ideologi kejam dan tidak beradab.

Dengan segera aku keluar dari Islam. Sekarang aku bangga dengan fakta bahwa aku tetap berpikiran terbuka dan rasional terhadap apapun; aku merdeka dari keyakinan yang tidak masuk akal.

Sudah menjadi kecenderungan manusia untuk mencari kesalahan manusia lain. Selalu mudah melempar batu ke orang lain. Dan Muslim adalah pelempar batu yang paling bersemangat. Agama-agama lain mungkin memiliki absurditas mereka sendiri, namun tugas pertama dan terpenting kita adalah membersihkan rumah kita sendiri. Tapi, bagi kita, Muslim, justru kebalikannya yang terjadi. Orang-orang percaya di setiap agama harus mempelajari dan meneliti kitab suci agama mereka dengan pikiran terbuka. Pikiran yang terbuka, rasional –-bukannya kepercayaan buta---adalah satu-satunya jalan mencapai perdamaian nyata di dunia kita.


BERHENTI MENDENGARKAN 'PARA ULAMA'; BACALAH SENDIRI

Kita tidak terikat untuk mengikuti leluhur kita. Mereka hidup di tengah masyarakat yang kejam; mereka buta huruf dan tidak berdaya. Namun kita tidak. Kita terdidik serta memiliki begitu banyak ‘jendela aman’ untuk mengetahui kebenaran. Qur’an, Hadist dan Sira tersedia dalam banyak bahasa. Internet adalah harta karun informasi untuk banyak agama. So, sangat memalukan saat ini untuk menerima sesuatu tanpa berpikir. Kau pasti akan merasa malu ketika mengetahui untuk pertama kali ttg Muhammad sesungguhnya dan ideologinya, bukan versi mitos yang kau telan begitu saja dari ‘Imam’ atau ‘Sheikh’ atau orangtua Muslim-mu. Untuk memahami Islam dan Muhammad, kita perlu membaca biografinya. Bukan biografi dipermanis yang ditulis para apologis modern. Kita perlu membaca biografi paling awal yang belum dirusak, Sirat Rasul Allah, yang ditulis Ibn Ishaq, beberapa dekade setelah kematiannya.

Selama berabad-abad, leluhur kita telah membaca Qur’an dalam bahasa Arab tanpa memahami makna teksnya, yang masih terus berlanjut hingga sekarang. Menurut Qur’an kita adalah ‘budak Allah’ dan pesannya yang ‘jelas’ disampaikan pada kita dalam ‘bahasa Arab kuno’ yang hanya bisa dipahami dengan belajar bertahun-tahun. Kita, Muslim, telah dibuatnya membaca bahasa Arab Qur’an selama 1400 tahun, seperti burung beo, tanpa memahami maknanya, untuk meraih status ‘Hafiz’ (penghafal) Qur’an.

Di dunia dewasa ini, kita perlu Muslim yang berpikir, bukan beo—betapapun terhormatnya status ‘kebeo-an’ itu.


KITA PERLU LEBIH BANYAK AHMED DEEDAT DAN ZAKIR NAIK

Para pendakwah Muslim dan Mullah tidak pernah mendesak umat jamaah mereka untuk membaca terjemahan Qur’an ‘suci’ dalam bahasa mereka, lembar demi lembar. Para Mullah, tentu saja menyadari konsekuensi melakukan hal tsb pada ‘kawanan jamaah’nya— itu akan menjadi akhir nafkah hidup mereka. Maka merekapun terus menipu banyak Muslim menggunakan doktrin Islam Al-Taqiya, yang bermakna ‘mendustai mereka yang tidak tahu.’ Mereka tidak pernah memberikan referensi apa yang mereka kutip, salah satu tehnik menipu.

Kita harus berterimakasih pada Ahmed Deedat, yang memulai praktek memberikan referensi atas kutipannya, dilanjutkan kemudian oleh Zakir Naik yang mengaku sbg ‘penerusnya.’ Melalui kedua orang ini, bilamana mereka lupa memberi referensi atas kutipannya itu berarti kelalaian yang disengaja untuk menyembunyikan sesuatu yang tercela terkait kutipan yang tertentu. Aku justru berterimakasih pada dakwah-dakwah taqiya Deedat yang memotivasiku untuk mempelajari Islam dengan pikiran terbuka. Keduanya, Ahmed Deedat dan Zakir Naik menghasilkan lebih banyak murtadin dengan memotivasi Muslim moderat yang terdidik untuk mempelajari Islam lebih dalam.

Izinkan saya menyimpulkan bagian pertama dari artikel ini dengan mengundang Muslim terdidik, yang sebagian besar bersentuhan dengan Internet, untuk mempelajari Islam dan mengekspresikan pandangan mereka dengan berani melalui Internet.

QURAN KURANG PENTING DIBANDING RATUSAN BUKU-BUKU ‘ISLAMI’ LAINNYA
QURAN KURANG PENTING DIBANDING RATUSAN BUKU-BUKU ‘ISLAMI’ LAINNYA Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
Kaperarezoo
Posts: 292
Joined: Wed Sep 22, 2010 10:19 am

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by Kaperarezoo »

Wah bener2 ternyata muslim Indonesia lah yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan peradaban karena Islam. Karena Indonesia begitu bangganya jadi negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia.
Dan muslim Indonesia adalah rajanya muslim moderat sekuler. Pantas saja Indonesia gak bakalan bisa maju.
Maka dari itu, kawan2 semangatlah memerangi Islam di Indonesia ini, IFF pantas lah berkibar terus.

Sis Anne, makasih banget buat artikel dan terjemahannya bintang lima top dah...
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

http://www.faithfreedom.org/topics/leav ... d-islam-2/

Dengan kasih, untuk sesamaku Muslim: Mengungkap Muhammad dan Islam sesungguhnya
Part 2

by Mirza Ghalib : Apr 9, 2013

Persepsi umum kita, umat Islam, adalah bahwa agama kita yang terbaik dan satu-satunya yang benar, sehingga tuduhan-tuduhan thp Islam oleh para murtadin dan kritikus lainnya pastilah tidak berdasar. Kita berpikir tuduhan-tuduhan itu pastilah hasil karya Yahudi dan Kristen, yang ingin mengejek dan menghancurkan Islam. Kita membela Islam dengan mekanisme yang telah berjalan selama 14 abad, dan percaya penuh pada kebijakan leluhur kita, yang menganggap Islam benar-benar ilahiah dan melebihi semua kepercayaan lain.

Namun, jika Islam benar-benar sebuah ideologi politik, lantas siapakah di balik kelangsungannya?


KITA, MUSLIM, TIDAK MEMBUTUHKAN ISLAM, PARA POLITISI DAN KAUM ULAMA-LAH YANG MEMBUTUHKANNYA.

Inilah waktunya untuk melihat dalam kitab suci kita untuk memahami fakta-fakta yang memotivasi para teroris Islami melakukan tindak kejahatan mengerikan mereka. Kita menyebut Osama bin-Ladin dan kelompok Muslim militannya “teroris”. Ini benar-benar suatu kesalahpahaman. Allah menganggap Muslim-muslim seperti itu sebagai ‘Para Pejuang SuciNya’ yang diperintahkan untuk mendirikan pemerintahan ilahiahnya di seluruh muka bumi. Ada ratusan ayat-ayat Qur’an yang mempromosikan kekerasan untuk mendirikan pemerintahan Allah (lihat Sura Baqara 2: 191-193/ 216, Sura Al-Imra’n 3:56/ 151, Sura An-Nisa’ 4:74/76/89/95/104). Allah bakan mengancam untuk membunuh “Muslim moderat” karena tidak ambil bagian dalam jihad untuk mendirikan pemerintahannya (Sura An-Nisa’4:89).

Kita dapat melihat, keluarga-keluarga penguasa Islam adalah mereka yang teramat sangat membutuhkan Islam untuk menikmati secara turun temurun, kekayaan suatu wilayah dan mengklaimnya sbg warisan leluhurnya. Muhammad, si anak penjaga kambing, menjadi penguasa lewat penaklukkan kejam atas orang-orang Arab. Setelah dia, kerabatnya --ayah mertuanya, menantu, cucu, dsbnya -– yang berkuasa. Abu Bakr dan Umar (mertuanya) menjadi kalif ke-4 dan ke-5. Ustman (kerabat) dan Ali (menantu) menjadi kalif ke-4 dan ke-5. Cucunya, Hasan, ke-6. Mereka saling bunuh untuk memegang tampuk kekuasaan, dan kekerasan selalu mewarnai perebutan kekuasaan antar penguasa Islam sepanjang periode selanjutnya, hingga hari ini. Sehingga menjadi jelas:

Muslim biasa tidak membutuhkan Islam, faksi-faksi penguasa yang bertikai di negara-negara Islam-lah yang membutuhkannya.

Setelah melepaskan diri kita dari ajaran sesat kejam Islam, menjadi tanggungjawab moral kita untuk menyelamatkan saudara-saudara Muslim kita yang tak bersalah, yang tidak menyadari Islam sesungguhnya. Ketidaktahuan, buta huruf, dan kemiskinan menjadi nasib mereka. Mereka terlalu jauh dari menggunakan Internet. Mereka dibuat menjadi kambing hitam oleh para penguasa serakah di negara-negara Islam atas nama Islam, dan dengan demikian tetap terbelenggu kemiskinan dan keterbelakangan. Sejujurnya, Islam adalah ideologi politik yang berbahaya, tidak ada sesuatu yang ilahiah di Islam. Dengan kata lain, ‘ISLAM’ berarti ‘REZIM’



PENGETAHUAN ALLAH DAN MUHAMMAD AKAN YANG GAIB

Sebagai manusia terdidik yang memiliki kemampuan intelektual, sangat memalukan bagi kita untuk mengikuti agama yang kejam dan penuh tahyul. Kita perlu berkorban waktu kita yang berharga untuk mengkaji Islam demi pencerahan di diri kita sendiri, yang akan berdampak pada jaminan kebebasan dan kemajuan bagi anak cucu kita kelak.

Berikut beberapa dari banyak hadist yang mengungkap intelektualitas Allah dan nabinya. Mohon gunakan sumber-sumber referensi ayat-ayat dan hadist-hadist yang dikutip dalam artikel ini dari internet atau buku-buku hadist dan Qur’an untuk mengkonfirmasi dan meyakinkan dirimu, serta untuk kajianmu sendiri selanjutnya. Ayat-ayat dan hadist-hadist berikut sangat konyol dan kacau, sama sekali tidak terdapat sifat ilahiah di dalamnya.


Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (Quran Al-Naml 27:65)

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya (Quran:Al-Jinn 72:26)

Walau dua ayat di atas saling berkontradiksi, jika Allah adalah ‘Tuhan’ maka keduanya pastilah benar (sosok Allah mendeklarasikan dirinya sebagai ‘Kebenaran’ dalam Qur’an, dengan demikian kedua ayat harus benar). Bagaimana mungkin kita ‘memaksa sama’ kedua ayat ini? Jika hanya Allah ‘tahu perkara yang gaib’ dan perkara gaib itu diketahui Allah dan rasulnya, kesimpulan logisnya Muhammad dan Allah adalah sosok ‘ilahiah’ yang setara.

Aku menganggap Allah sebagai superman, yang mampu memungkinkan segala sesuatu. Aku juga sangat yakin Tuhan mampu menumbuhkan atau mengganti bagian-bagian tubuh yang hilang karena kecelakaan. Sebaliknya, kaum teis meremehkan kuasa Tuhan dan tidak pernah meminta Tuhan menumbuhkan bagian tubuh baru, menggantikan yang hilang. Bukannya pergi ke Mesjid dan Gereja untuk minta bantuan Tuhan, mereka malah buru-buru ke RS seakan lebih percaya pada dokter yg manusia.


PENGETAHUAN ASTRONOMI ALLAH DAN MUHAMMAD

Inilah bukti yang menolak pernyataan ayat Qur’an di atas bahwa Allah dan Muhammad memiliki pengetahuan akan yang ‘gaib.’

Nabi buru-buru sholat karena takut saat gerhana dan meneruskan sholatnya hingga gerhana berakhir. Allah memperlihatkan padanya yang gaib selama gerhana. (Sahih Al-Bukhari Vol:7/ The Book of Dress/ hadith No:676)

Rasullullah berkata, “Allah mendengar mereka yang memujinya. Gerhana matahari dan bulan diantara tanda-tanda Allah yang dengannya Allah menakutkan hambanya. Maka, saat kalian melihatnya saat gerhana, ingatlah Allah hingga mereka bersinar. (Sahih Muslim 4:1972)

Setiap ada badai, rasul Allah selalu berkata, ‘Ya Allah! Aku berlindung padamu dari kejahatan di dalamnya, kejahatan yang dibawanya, dan kejahatan dari apa yang ditujunya; dan ketika ada guruh dan petir di langit, parasnya berubah, dan ia mondar-mandir, ke belakang ke depan; dan ketika turun hujan, ia merasa lega. ( Sahih Muslim 4:1962)

Berikut yang Qur’an ajarkan dan dikonfirmasi Muhammad ttg ‘posisi’ matahari: Allah berkata dalam Qur’an ‘suci’ bahwa matahari tenggelam di kolam berlumpur. (Quran 18:86: “when he reached the setting of the sun, he found it set in a spring of murky water”) Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam . Muhammad mengkonfirmasi ‘fakta tempat terbenam matahari’ ini dalam koleksi hadist. (Sunan Abu Dawood /Hadith No 3991)

Muhammad memiliki ‘pengetahuan gaib’ namun ia lari ke mesjid karena takut! Kita tidak merasa takut pada gerhana matahari atau bulan, tapi Muhammad ya. Nabi kita ini tidak tahu apa itu gerhana, tapi kita tahu.

Kita bukanlah Allah atau nabinya yang ‘maha tahu.’ Kita hanya manusia biasa yang beruntung hidup di abad pengetahuan ilmiah. Kita tahu pasti gerhana adalah fenomena alam dan matahari tidak pernah tenggelam—pertimbangkan ukurannya—di kolam berlumpur.

Pengetahuan kita akan hal yang ‘gaib’ jauh melebihi Allah dan Muhammad.!

Baik Muhammad maupun Allahnya, tidak satupun yang menepati klaim mereka: “mengetahui hal yang gaib” seperti yang dinyatakan sebelumnya.

KITA, MUSLIM, TIDAK MEMBUTUHKAN ISLAM, PARA POLITISI DAN KAUM ULAMA-LAH YANG MEM
KITA, MUSLIM, TIDAK MEMBUTUHKAN ISLAM, PARA POLITISI DAN KAUM ULAMA-LAH YANG MEM Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

MUHAMMAD THE ‘GREATEST!’

95% Muslim tidak tahu bahwa Muhammad seorang penguasa yang kejam, yang memerintah Muslim di Arab selama 10 tahun terakhir misi kenabian dan kehidupannya di Medina. Muhammad tidak dapat sepenuhnya disalahkan, tapi kita, muslim yang hidup di masa modern yang harus disalahkan karena tidak mencoba mengetahui fakta tsb, dan terus mendukung ideologi politiknya.

Di satu sisi Muhammad memiliki prestasi luarbiasa dalam hal berkonspirasi (pimpinan geng). Meskipun ia seorang barbar buta huruf, dengan licik dan kejam ia menaklukkan dan memerintah atas orang-orang di masanya menggunakan Qur’an dan kehendaknya sendiri (yang kemudian menjadi hukum syariah). Bahkan saat ini, sekitar 14 abad setelah kematiannya, ia masih merusak kehidupan manusia melalui hukum syariah di berbagai bagian dunia.

Sejarah telah menggoreskan begitu banyak penguasa kejam, dari Genghis Khan hingga Hitler. Mereka semua telah berlalu dalam sejarah tanpa berdampak besar pada kehidupan kita. Kita tidak terlalu repot dengan hukum dan aturan mereka lagi.

Namun tidak demikian halnya dengan Muhammad dan Islam. Setelah kematiannya, para sahabatnya yang sama tiran dengannya, terinspirasi oleh nabinya, terus mempertahankan hukum dan aturannya, mencari nafkah dengan menaklukkan dan memperbudak di wilayah yang luas, serta memberlakukan hukum syariah di wilayah tsb. Praktek yang terus dilakukan para tiran Islam selama 14 abad hingga sekarang. Dewasa ini, sekitar 50 negara Islam memberlakukan hukum syariah yang sebagian diciptakan Muhammad untuk meneror dan menundukkan orang-orang di masanya. Ia berhasil karena licik, namun sungguh memalukan bagi kita yang mengikutinya secara buta!


ISLAM: TIMBUNAN KEBOHONGAN, KONSPIRASI DAN PENIPUAN
MEMBUNUH ATAU TERBUNUH ‘DEMI AKU



Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai. (Quran 21:23).

Sebenarnya Muhammad-lah, si pengarang Qur’an, yang memperingatkan para pengikutnya agar tidak menanyainya.

Diriwayatkan Abu Huraira: Rasulullah berkata ‘Perang adalah tipuan’ (Sahih Al-Bukhari/ Vol 4:268)
Di salah satu hadist Muhammad berkata bangga, “Aku telah dibuat menang melalui terror.” (Sahih Al-Bukhari/ Vol 4:220)


…(ketika musuh berada di atas angin) saat Perang Uhud, Rasullullah (pbuh) tertinggal dengan hanya 7 orang dari kaum Ansar dan orang dari Quraysh. Ketika musuh mendesak maju ke arahnya dan mengepung, ia berkata: Baransiapa yang mengusir mereka dari kita akan masuk surga atau bersama para Sahabat di surga. Seorang pria Ansar maju dan bertempur sampai terbunuh. Musuh mendesak maju dan mengepung lagi, dan ia mengulang kata-kata serupa: Baransiapa yang mengusir mereka dari kita akan masuk surga atau bersama para Sahabat di surga. Seorang pria Ansar maju dan bertempur sampai terbunuh.
(Sahih Muslim Hadith 4413).


Pembaca netral mungkin berpikir, apa sih yang istimewa menjadi sahabat Muhammad di surga? Para pengikut Muhammad dibuat percaya bahwa surga menanti mereka setelah meninggal dunia, dan sahabat dekat Muhammad mungkin mendapatkan bonus tambahan perawan, sama seperti iming-iming lebih banyak budak perempuan hasil menjarah di dunia.


BERBOHONG, MELANGGAR SUMPAH DAN MENIPU

Apakah Muslim menyadari fakta bahwa Muhammad melanggar sumpahnya dan menganjurkan para pengikutnya untuk berbohong?

“Demi Allah, dan kehendak Allah, jika aku mengambil sumpah dan di kemudian hari menemukan yang lebih baik darinya, maka aku melakukan yang lebih baik dan mengakhiri sumpahku” (Ishaq, p. 365, 519, Sahih Al Bukhari 4:268, 7:427)

Muhammad bahkan mengijinkan para pengikutnya untuk melanggar sumpah mereka

“Jika kalian bersumpah melakukan sesuatu dan di kemudian hari menemukan yang lebih baik, maka akhirilah sumpahmu dan lakukan yang lebih baik.” (Sahih al-Bukhari 9:260)

“Rasullullah berkata, ‘Siapa yang bersedia membunuh Ka’b bin Al-Ashraf, yang telah menyakiti Allah dan Rasulnya?’ Lalu Muhammad bin Maslama bangkit dan berkata, ‘Wahai Rasullullah! Apakah kau ingin aku membunuhnya?’ Nabi berkata, ‘Ya,’ Muhammad bin Maslama berkata, ‘Maka izinkan aku mengatakan suatu tipuan.’ Nabi berkata, ‘Kau boleh mengatakannya.”(Sahih Al-Bukhari 5:369)

Qur’an mengajar Muslim untuk berbohong di bawah doktrin Al-Taqiya, berdasarkan Quran 16:106 & 3:28.


ALLAH MEMBUAT JANJI, KEMUDIAN MELANGGARNYA

Allah yang pengasih dan penyayang berkata:

“And a declaration from Allah and His Messenger to all mankind: ‘Allah is free from all treaty obligations with non-Muslims and so is His Messenger. (Quran Al Tauba’ 9:3) Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.


MUSLIM TIDAK LUPUT DARI TIPUAN ISLAM

Sahih Al-Bukhari, koleksi hadist otentik yang dianggap tersuci kedua setelah Qur’an, dan sangat dihargai di dunia Islam, menuliskan, “ajarkan agama pada orang-orang sesuai kemampuan mental mereka.” ( Sahih Al-Bukhari 1:129)


ALLAH & MUHAMMAD PEMBUAT TIPU DAYA TERLICIK

Aku penipu terbaik. Aku menipu mereka dengan tipu muslihatku agar aku membebaskan kamu dari mereka (Ishaq, p. 32)

Qur’an menggambarkan Allah sebagai penipu terbaik, pendusta. Misalnya, Qur’an menyebut Allah sebagai ‘makr’ (pembuat tipu daya), yang terbaik malah:

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Quran 3:54)

Hadist dan ayat-ayat Qur’an di atas jelas mengajarkan Muslim untuk berbohong, menipu, dan membunuh non-Muslim demi kepentingan Islam. Situasi tanpa harapan di dunia dan komunitas Islam, apalagi yang bisa diharap dari suatu cult yang mengajarkan berbohong, berbuat kekerasan dan kejahatan kejam


KESIMPULAN

So, saudara-saudara Muslimku, pastilah kalian memiliki gagasan mengenai Islam yang sebenarnya. Sebagai manusia yang terdidik dan bernalar, menjadi tugas kita untuk berhenti mendengar Imam yang memanipulasi, menerjemahkan secara salah, dan mempermanis ajaran horror Qur’an dan Sunnah agar terlihat ‘ilahiah’ dan memiliki standar moral tinggi. Kenyataannya, mereka menipu kita.

Kita harus membaca Qur’an dan hadist dalam bahasa kita atau bahasa lain yang kita mengerti untuk mengetahui betapa ‘suci’ dan ‘cerdas’nya ajaran Qur’an.

Jangan patah semangat, saudaraku, setelah mengetahui ajaran Qur’an sesungguhnya. Walaupun secara mengejutkan sangat berbeda dari yang kita harapkan, hal tsb mungkin berdampak serius, bahkan fatal terhadap kita saat mengetahuinya secara tiba-tiba. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengalaman menyakitkan tsb, coba baca Menyadarkan Ayahku tentang Islam dan Akibatnya yang Fatal.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by Adadeh »

anne, terima kasih banyak atas kerja kerasnya.

Image
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by usmanabdullah »

Thank you senior2 FFI... Thank you translator FFI... Thank you FFI...
God bless you all...
User avatar
Teman
Posts: 426
Joined: Thu Jul 08, 2010 12:44 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by Teman »

Terima-kasih sis Anne buat dedikasi & pengabdian mulianya. Sangat bermanfaat!
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

Teman-teman, terjemahan saya hanya sedikit sekali, dan hanya itu yg bisa saya sumbangkan untuk FFI, namun om Ali, om Adadeh dan teman-teman disini gak bosan-bosan mensupport dengan cara masing-masing, membuat semangat (yg kadang bisa down dan sulit makan baca berita kekerasan) kembali. Saya hanya bisa bilang terimakasih banyak. Senang bisa berkenalan walau hanya lewat tulisan.
Faith….hope….and love…….The greatest of these is love…. I love you too…

Image
Dan, please jangan panggil saya translator FFI (berat bagi saya), saya hanya lewat mengisi sambil belajar, menanti translator baru. ..Seandainya saya punya 1/5 saja talenta, pengetahuan dan pengalaman om Ali dan Adadeh (bukan bagian ghazwa Muhammad :yawinkle: ) mungkin baru layak..

Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim
Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
Moderator 7

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by Moderator 7 »

Ini PM dari anne ke gw, isinya lanjutan artikel Mirza. Mbak anne gak bisa posting ke sini, entah gangguan teknis apa. Thanks berat sekalee, mbak anne. M 7.
======================


Dengan kasih, untuk sesamaku Muslim: Mengungkap Muhammad dan Islam sesungguhnya
Part 3 : Syahadat, Pilar Pertama Islam


PERMOHONAN BAGI SAUDARA/I MUSLIMKU

Dalam serangkaian artikel selanjutnya, aku akan mengupas otentisitas beberapa praktek ibadah sehari-hari yang dijalankan Muslim dengan penuh ketaatan. Konsep berbohong Islam, Taqiyya, telah membuat praktek-praktek ini menjadi sesuatu yang sulit dimengerti untuk apa sebenarnya dilakukan. Literatur Islam yang berupa tumpukan sejumlah besar buku-buku kuno, ditulis di masa-masa yang berbeda disesuaikan dengan kepentingan penguasa Islam saat itu. Lewat pengkajian buku-buku ini secara cermat, dengan mudah akan sampai pada kesimpulan bahwa term ‘ISLAM’ bukanlah mengenai agama ilahiah apapun, namun benar-benar suatu alat politik berbahaya untuk menteror rakyat, menindas dan menaklukkan sehingga punya kekuasaan penuh atas mereka.

Mempelajari Islam secara mendalam dan dengan pikiran analitis bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan pengorbanan besar dan kesukaran di pihak penulis untuk mempersiapkan diri mereka dalam menulis buku-buku dan artikel mengenai Islam. Sejujurnya, aku menghabiskan lebih dari 23 tahun mempelajari Islam, dan masih terus berlanjut.

Kita, muslim biasa, tidak tertarik untuk menghabiskan waktu mempelajari subjek ini. Kita malah menghabiskan setidaknya 2 jam di Mesjid setiap Jumat. Aku mengajak saudara/i Muslimku untuk menyediakan sebagian dari waktu 2 jam tersebut untuk mempelajari Islam secara teratur. Bukan hanya sekedar pergi ke Mesjid. Aku tidak menyarankan kalian membaca buku-buku tentang Islam yang ditulis oleh orang-orang kafir. Sebaliknya, pertama bacalah Quran, Hadist dan Sira Rasul dalam bahasa yang kalian mengerti. Dengan demikian kalian tidak berdosa pada Allah, karena hal itu hanya akan membantu kalian memahami Islam sesungguhnya.

Sejauh ini, kalian telah menghabiskan banyak waktu berhargamu datang ke Mesjid. Sekarang, mohon mulailah menyisihkan sebagian waktu itu untuk mempelajari kitab-kitab sucimu, untuk memahaminya dengan benar. Jika kalian melakukan ini dengan tulus dalam jangka waktu tertentu, kalian pasti akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik akan agama kalian, dan mengambil langkah-langkah yang bertanggung jawab dan tercerahkan terkait iman. Sangat mungkin kalian akan terbebas dari semua beban yang tidak perlu dari keyakinanmu, dan menghabiskan waktu serta sumber daya yang berharga untuk memperbaiki kualitas hidupmu. Ini hanyalah sedikit tantangan di hadapanmu, dan terserah pada kalian mau menerima atau membiarkannya berlalu.

Namun ingat, jika kalian ingin mendapatkan keselamatan dari Allah, penting bagi kalian untuk memahami apa yang dikehendaki Islam untuk kalian lakukan dan berlaku sesuai tuntutannya. Untuk itulah, kalian sendiri yg harus mempelajari Islam, bukan hanya mendengar apa kata para Imam yang tak segan mengucapkan kebohongan demi mengamankan nafkah hidup mereka.

Dan, bilamana kalian membaca artikel kami, pastikan untuk memverifikasi otentisitas sumber-sumber referensi yang kami kutip dalam buku-buku dan artikel-artikel, baik dari Internet maupun kitab-kitab Islam koleksimu, sebelum mengambil keputusan. Itulah satu-satunya cara agar kalian yakin apakah kami menulis dengan jujur atau tidak.


LIMA RUKUN/PILAR ISLAM

Beberapa bagian artikel berikut akan membahas mengenai lima pilar Islam yang wajib dilaksanakan Muslim dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sedari kecil kita diajarkan ttg lima pilar Islam (rukun Islam). Anak-anak muslim melalui masa kecilnya dengan menghafal lima pilar Islam dan enam prinsip (Kalimat) --- sudah tentu dalam bahasa Arab. Sebelum secara teliti mempelajari sendiri Islam, aku beranggapan rukun Islam dan enam Kalimat dicantumkan dalam Quran. Namun ternyata tidak. Lantas, siapa yang berkata ayat-ayat Arab murni ini (kalimat) sama dengan yang ada di Quran? Jika datangnya dari Muhammad, lantas siapa yang mengajarkannya pada seorang Nabi yang buta huruf? Jika Jibril mengajarkannya pada Muhammad, lantas mengapa ayat-ayat terpenting Islam ini tidak menjadi bagian dari Quran, sementara Quran mencatat ayat-ayat terkait nafsu dan keinginan Muhammad. (Surat Al-Ahza’b 33:3-38, 50).

Nabi Islam berkata, Islam didasarkan pada lima rukun berikut (Sahih Al-Bukhari/ Vol 1:7),

1. Shahadat – Percaya pada Allah & Muhammad
2. Solat lima kali sehari
3. Puasa Ramadan
4. Zakat
5. Naik haji ke Mekah



KITA, MUSLIM, TIDAK DIIZINKAN UNTUK BERPIKIR, NAMUN DIINDOKTRINASI SEJAK KECIL

Saudaraku dan aku menyelesaikan pendidikan Quran kami ketika berusia sekitar 7 hingga 9 tahun. Kami diperlengkapi ajaran-ajaran dasar Islam oleh guru agama. Kami takut pada guru-guru bahasa Arab, karena mereka selalu membawa tongkat di tangan. Mereka mengindoktrinasi kami dengan hafalan, seperti ‘Kalimat.’ Tidak seorangpun dari kami yang cukup berani mengajukan keberatan, hanya menghafal saja apapun yang diajarkan mereka. Orangtua kami merasa bangga saat kami melantunkan kalmia-kalima tersebut di hadapan tamu-tamu kami. Demikianlah anak-anak Muslim tumbuh.

Baris berikut, dari sebuah situs Islami, menegaskan pernyataanku, bagaimana anak-anak Muslim dipaksa mengingat sesuatu, yang tidak mereka mengerti dan bahkan tidak tahu siapa yang menemukan ayat-ayat ini yang mirip huruf Arab Quran.

Ke-6 (enam) Kalimat tercatat dalam berbagai buku pengetahuan, dan dibacakan (serta diingat) oleh Muslim di seluruh dunia.

Kalimat-kalimat ini disusun bersama-sama untuk dihafal dan dipelajari anak-anak sebagai dasar-dasar keyakinan Islam. Kesemuanya tidak ada yang dicantumkan bersama-sama sekaligus dalam satu hadist atau riwayat dari Nabi (pbuh). Beberapa diantaranya ditemukan secara terpisah dalam periwayatan http://www.itsislam.net/basics/6_Kalimas.asp

Di beberapa tempat, kita diajar menghafalkan 5 kalima, sementara di tempat lain 6. Perhatikan dari situs Muslim berikut:
http://www.islamawareness.net/Dua/kalimas.html
http://www.youtube.com/watch?v=0of7NWwaydI


KETIDAKTAHUAN KITA SEDEMIKIAN BESARNYA SEHINGGA DITIPU MENTAH-MENTAH SELAMA 14 ABAD.

Kita, Muslim moderat yang terpelajar, hanya ‘terpelajar’ dalam nama saja. Berapa banyak dari kita yang menghabiskan waktu membaca terjemahan Quran ‘lembar demi lembar,’ walau hanya sekali saja dalam hidup kita, padahal kita menyatakan Quran sebagai tuntunan hidup yang lengkap bagi hidup kita? Berapa banyak dari kita yang membaca biografi otentik Muhammad dan koleksi hadist sahih, sekali seumur hidup?

Tanpa mengetahui dan memahami sendiri mengenai Islam sepenuhnya, berarti kita telah mendukung para pembunuh, yang membunuh jiwa tak bersalah karena isu-isu konyol seperti menggambar kartun Muhammad berdasarkan karakternya yang diragukan, walau dalam buku-buku Islam sendiri Nabi ‘tercinta’ kita dinyatakan sebagai si ‘cebol gendut’ (Abu Dawud 40:4731). Kita menghabisi ratusan jiwa manusia hanya karena mendengar berita seseorang membakar salinan Quran, yang sebenarnya tidak ada satupun hal baik di dalamnya yang memperkaya dan memperbaiki kwalitas hidup kita.

Apakah menggambarkan kartun atau membakar salinan Quran---yang dapat dengan mudah dicetak dengan sedikit uang—senilai dengan menghancurkan puluhan hingga ratusan jiwa manusia? Apakah fair membunuh sesama manusia karena menggambar sosok pria, yang hidup 14 abad lalu, tanpa melakukan kajian cermat mengenai kehidupan sosok tsb? Perilaku tak bertanggungjawab sesama kita kaum Muslim selama lebih dari dua dekade ini telah memaksa non-Muslim untuk membaca, meneliti dan mengkaji Islam. Bahkan saat inipun, kita, Muslim sekuler, tidak mau perduli dengan memeriksa kitab-kitab suci dan belajar memahami agama kita, seakan kita disumpah untuk tidak mengenal agama tercinta kita. Kita lebih memilih dakwah-dakwah yang disalahtafsirkan dan dipermanis oleh para Mullah.

Kecuali jika kita mempelajari sendiri Islam dan mengambil keputusan, maka kita pantas dipersalahkan atas pembunuhan-pembunuhan sesama kita manusia tak bersalah kelak. Kita akan dipersalahkan oleh anak cucu kita karena tanpa sadar ikut mendukung kejahatan-kejahatan ini.

Mari kita terus mengeksplorasi Islam dan mencoba untuk mengetahui fakta yang telah dengan sengaja dilalaikan para mullah untuk diinformasikan pada kita.


FAKTA MENGHERANKAN: KELIMA PILLAR (RUKUN ISLAM) TIDAK DISEBUTKAN SEKALIPUN DALAM QURAN.

Dalam Islam Quran dianggap sebagai kitab tertinggi di mana Allah - Tuhan kita - membahas setiap permasalahan seluruh umat manusia, yang mungkin dihadapinya sampai hari Qiyamat (Doom). Muhammad - penulis Quran sesungguhnya – tidak membawa sesuatu yang baru, melainkan hanya kisah-kisah dan alur jiplakan dari agama-agama yang ada di masa itu. Quran mengandung sejumlah kisah-kisah yg diceritakan ulang secara tidak lengkap, yang dijiplak dari Perjanjian Lama (Taurat) dan sengaja ditulis acak untuk membingungkan pembacanya. Dengan alasan ini juga kita dilatih untuk membaca Quran dalam bahasa Arab kuno yang tidak dimengerti, dan diperintahkan untuk tidak membaca kitab-kitab Yahudi dan Kristen. Bahkan, mereka yang disebut ‘para alim ulama’ Islam, bertengkar mengenai banyak hal diantara mereka sendiri. Setiap kelompok mengkafirkan kelompok lain yang dianggap bukan Muslim sejati.

Sulit dipercaya, kelima prinsip dasar Islam yang terpenting tidak disebutkan sama sekali dalam satu surah Quran. Tidak Allah, tidak juga Muhammad, merasa perlu mencantumkan kelima prinsip dasar Islam ke dalam Quran. Setelah Muhammad mencapai tujuannya – tahta Arab – ia mengabaikan untuk mengumpulkan ayat-ayat Quran yang diakuinya wahyu ilahi, dalam bentuk buku, ayat-ayat yang justru membantunya meraih tahta Arab. Adalah Umar --- dengan maksud menteror warga wilayah taklukkannya ---mulai mengumpulkan Quran dalam sebuah buku (Sahih Al-Bukhari/ Vol 6:509). Bahkan Muhammad sendiri mungkin tidak mengetahui ttg kelima pillar ini. Kelima prinsip ini bisa saja diciptakan oleh para penerusnya yang terlatih baik –Para Kalif yang Benar—setelah kematiannya, untuk mempertahankan warisan politik mereka.
Moderator 7

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by Moderator 7 »

Masih dari mbak anne ....
=====================


1) SYAHADAT (KESAKSIAN) - PILAR PERTAMA ISLAM

Menurut Islam Sunni, agar sah seseorang menjadi Muslim ia harus mengucapkan/mengakui hal-hal berikut:

"Ashhadu an la ilaha illa 'llah, ashhadu anna Muhammadan rasulu' llah"

Yakni, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

"Lailaha illallah, Muhammadun Rasullallah" adalah bentuk lain dari syahadat, yang artinya sama, "Tidak ada Tuhan, selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah".

Ini dikenal sebagai syahadat (kesaksian/bersaksi) dan kalima (pengakuan). Setiap Muslim harus mempraktekkan pengucapan syahadat setiap hari di kesempatan berbeda, agar dapat menjawab dengan benar pada saat ditanya dua malaikat di kuburan mereka, segera setelah mereka dikuburkan. Sementara kafir yang malang tidak akan mampu menjawabnya dengan benar, dan akibatnya kuburan mereka akan dipenuhi berton-ton bara api menyala.

Rasul Allah berkata: "Islam didasarkan pada lima (prinsip berikut):

1. Bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah .......... "(Sahih Al-Bukhari / Vol 1: Buku 2: nomor 7)


Kalimat ini tidak ditemukan dalam Quran. Oleh sebab itu, pilar pertama Islam sama sekali tidak berarti, dan mustahil diterapkan tanpa ada karya tulis sejarawan Muslim, Ibn Ishaq (704-770AD) dan Tabari (839-923M). Semua kitab-kitab Islam, termasuk Quran, disusun dengan disertai tambahan-tambahan sesuai keperluan, atas nama Muhammad, beberapa dekade setelah kematiannya.


UMAR BERPERAN PENTING DALAM WAHYU-WAHYU MUHAMMAD ‘YANG DIBUAT SESUAI PESANAN.’

Lantas, siapa yang mencptakan Kalima-kalima ini? Jelas bukan dari Allah atau Jibril, atau bahkan Muhammad. Jika dari Muhammad, pasti dengan mudah disisipkan dalam Quran. Siapa yang menciptakan ayat-ayat ini, yang sejenis dengan huruf Arab Quran? Cukup diasumsikan, para penerus Muhammad-lah yang menciptakannya sebagai alat—yg bila diperlukan--untuk mencapai stabilitas politik. Ada banyak orang yang berperan di sekitar Muhammad, yang melakukan hal semacam ini, bahkan semasa Muhammad masih hidup. Salah satunya Umar---yang sangat berpengaruh--, ia memainkan peran penting. Umar, yang juga salah satu mertua Muhammad, adalah seorang jihadis pemberani, licik dan kejam, pada siapa Muhammad paling banyak bergantung. Ia paham betul sumber-sumber wahyu sebenarnya. Hanya sesama setan yang saling mengenal baik satu sama lain. So, Umar menekan Muhammad untuk membuat ayat-ayat, sesuai keinginannya. Dan Muhammad tidak ingin mengecewakan Umar. Ia terikat untuk memenuhi keinginan Umar. Untuk menyenangkan Umar, Muhammad sering memujinya sebagai setengah-nabi (lihat Sahih Al-Bukari Vol 01:22 & 82). Akibatnya, banyak ayat yang pertama kali diwahyukan kepada Umar (yakni diajukan oleh Umar) dan selanjutnya ke Muhammad (Muhammad menerimanya).

Apapun yang diinginkan dan diajukan Umar pada Muhammad untuk dipenuhi tiba-tiba muncul dalam wujud ayat-ayat ilahiah: Ayat Hijab (24:31), yg memberikan peringatan Muhammad terhadap perseteruan ke-15 istrinya yang bertikai dalam dua kubu (66:5), dan gagasan Nabi Ibrahim sholat di Kaaba (2:125) adalah beberapa ayat yang di ‘wahyukan’ kata demi kata, sesuai keinginan Umar

Sahih Al-Bukhari / Vol 1:395
Diriwayatkan 'Umar (bin Al-Khattab): Tuhanku setuju denganku dalam tiga hal:


1. Aku berkata, "Wahai Rasul Allah, aku berharap kita mengambil tempat Abraham sebagai tempat sholat kita (untuk beberapa sholat kita. Maka turunlah wahyu ilahi: Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Quran / Sura Baqra 2.125)

2. Dan sehubungan dengan (ayat) hijab bagi wanita, aku berkata, 'Wahai Rasul Allah! Aku berharap engkai memerintahkan istri-istrimu untuk menutupi diri dari pria karena para pria yang baik dan buruk berbicara dengan mereka. " Maka ayat hijab bagi perempuan diwahyukan. (Quran / Sura An-Noor / 24:31)

3. Suatu ketika para istri Nabi bersatu menentang Nabi dan aku berkata pada mereka, ‘Mungkin jika ia (Nabi) menceraikanmu (semua) maka tuhannya (Allah) akan memberikan sebagai gantimu, istri-istri yang lebih baik daripadamu.’ Maka ayat ini (ayat yang sama dengan yang telah kukatakan) turun.” (Quran/ Sura Tahreem/ 66.5) Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.

(Untuk kejadian serupa, lihat Sahih Al-Bukhari / vol 1:148 / Vol 6:10, 313, & 318 / Vol 8:257) (Sahih Muslim 26:5397)


SYAHADAT DALAM AZAN ADALAH CIPTAAN UMAR

Sunni mengklaim bahwa azan tidak ditulis ataupun dikatakan Muhammad, namun oleh salah satu Sahabatnya. Umar, sahabat utama Muhammad, mendapat visi dalam mimpinya, dimana azan diwahyukan padanya oleh Allah. Ia kemudian menyampaikan ini pada teman-temannya. Selanjutnya berita ini sampai pada Muhammad. Ia menyukai dan menerima gagasan memanggil umat beriman untuk sholat. Karena suaranya yang menakjubkan, Muhammad memilih seorang budak (hitam) bebas Habashi yang bernama Bilal ibn Rabah al-Habashi, untuk melantunkan azan (Lihat Sahih Al-Bukhari / Vol 1:578)

KEKUATAN SYAHADAT

Aisha bertanya: Wahai Rasulullah, putra Jud'an (kerabat non-Muslimnya) menjalin hubungan baik dan memberi makan orang miskin. Apakah itu berguma baginya? Ia berkata; hal itu sia-sia baginya (Sahih Muslim 1:416)

Rasulullah bersabda: Jika seseorang mengatakan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul-Nya, dan saya cukupkan Allah sebagai Tuhan saya, dengan Muhammad sebagai Rasul dan dengan Islam sebagai agama, dosa-dosanya akan diampuni. (Sahih Muslim 4:747)

UCAPAN SYAHADAT, TIDAK PERLU PERBUATAN BAIK, MENJAMIN PENCURI DAN PEZINA MASUK SURGA

Nabi bersabda, ‘Tak ada manusia yang menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah dan meninggal di negara ini yang tidak masuk surga. Aku (Abu Dzar) berkata: Bahkan jika dia melakukan perzinahan dan pencurian? Dia (Nabi) menjawab: Ya meskipun ia melakukan perzinahan dan pencurian. Saya (berkata lagi): Bahkan jika dia melakukan perzinahan dan pencurian? Dia menjawab: Ya meskipun dia melakukan perzinahan dan pencurian. Nabi mengulanginya tiga kali. (Sahih Muslim 1:172)

UCAPKAN SYAHADAT DAN MASUK ISLAM! ATAU TANGGUNG AKIBATNYA!

Rasulullah bersabda: Orang yang mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan menolak penyembahan ilah-ilah lain, harta benda dan jiwanya tetap aman dari kehancuran. (Sahih Muslim 1:34)

WAHAI MUSLIM! MENGUCAPKAN SYAHADAT SAJA TIDAK CUKUP! BAYAR ZAKAT!

Rasulullah bersabda: Aku telah diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan mereka mendirikan sholat, dan membayar zakat (pajak) dan jika mereka melakukannya, jiwa dan harta benda mereka mendapat perlindungan atas namaku (Sahih Muslim 1:33)

KESIMPULAN

Jika seperti ini pilar pertama Islam, bagaimana dengan ke-empat pilar lainnya? Anyway, kita akan membahasnya satu demi satu. Artikel selanjutnya mengenai pilar kedua: Sholat
Moderator 7

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by Moderator 7 »

Debat ttg. mengapa umat Muslim percaya sama Muhammad dipindah ke sini:

Mengapa Umat Muslim Percaya Muhammad
topic51716/

Gw persilahkan CS dan rekan2 kafir melanjutkan debat di sana sampe puas dan jangan debat di sini.
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by usmanabdullah »

Moderator 7 wrote:Debat ttg. mengapa umat Muslim percaya sama Muhammad dipindah ke sini:

Mengapa Umat Muslim Percaya Muhammad
topic51716/

Gw persilahkan CS dan rekan2 kafir melanjutkan debat di sana sampe puas dan jangan debat di sini.
di copy bro mod 7...
di tunggu lanjutannya ya...
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

http://www.islam-watch.org/authors/117- ... islam.html

Dengan kasih, untuk sesamaku Muslim: Mengungkap Muhammad dan Islam sesungguhnya
Part 4 : Sholat, Pilar Kedua Islam


IBADAH SHOLAT

Istilah ‘Salaah’ (Sholat) dalam bahasa Arab mengacu ke ritual ibadah harian yang diperintahkan kepada semua Muslim, sebagai salah satu pilar Islam. Ini dilaksanakan lima kali sehari oleh semua Muslim taat. Saudaraku terkasih, pernahkah kalian bertanya dalam hati mengapa Allah kita yang maha pengasih dan penyayang menghendaki kita sujud kepadanya lima kali sehari, dan dalam lima interval waktu berbeda? Apa keuntungan yang Ia peroleh dengan menyiksa ‘anak-anak’Nya dengan memaksa mereka sholat lima kali sehari pada jam yang berbeda? Dan juga para Mullah kita mengatakan bahwa Allah senang bila kita sholat siang malam, dan di waktu yang sama mengatakan Allah 70 kali lebih berbelas kasih dari ibu kita di dunia.

Itukah yang ibuku atau ibumu kehendaki untuk kita lakukan, walaupun kasihnya jauh kurang dibanding Allah kita?

Mengapa Allah tidak merasa puas hanya dengan sholat satu kali sehari?


SHOLAT 5 KALI SEHARI SESUAI WAKTUNYA

Seorang asing mendatangi Nabi Muhammad dan para sahabatnya ketika mereka sedang duduk bersama. Si orang asing menanyakan, siapa diantara kalian Nabi Muhammad? Para sahabat menjawab, ‘PRIA BERKULIT PUTIH INI.’ Orang asing tsb bertanya pada Nabi Muhammad, ‘Apakah Allah memerintahkanmu untuk melaksanakan SHOLAT 5 waktu? Nabi Muhammad menjawab, ‘YA’ (Sahih Al-Bukhari, Vol-1, The Book of Knowledge, Chapter-7, Hadees No: 63)

Sebagai Muslim yang taat, mungkin kita berpikir pastilah nabi kita telah mengutip informasi tersebut dari Qur’an. Namun, dalam kenyataan tidaklah demikian. Kalian mungkin terkejut mengetahui bahwa tidak satu ayatpun dalam Qur’an yang mencantumkan ttg ‘Sholat Lima Waktu.’ Sebaliknya, kisah sholat lima waktu justru datang dari ‘dongeng’ hadist mengenai perjalanan Nabi Muhammad ke surga: Isra Mi’raj.


NABI MUSA DISEBUTKAN 136 KALI DALAM QUR’AN, SEMENTARA SHOLAT LIMA WAKTU TAK SATUPUN DISEBUT!

Kita, Muslim, telah dicuci otak oleh para Mullah bahwa Qur’an mempunyai jawaban atas segala masalah kita. Namun kenyataannya adalah: Qur’an gagal memecahkan masalahnya sendiri. Mengherankan, Allah yang maha tahu lupa mencantumkan mengenai sholat lima waktu dalam Qur’annya, kewajiban harian terpenting bagi umat Islam. Tidak sekalipun! Namun, Allah menyebutkan kisah-kisah Bible beserta Nabi-nabi didalamnya, berkali-kali, diulang-ulang dengan cara yg membingungkan. Sebagai contoh, nama Nabi Musa dan peristiwa terkait diulang 136 kali dalam Qur’an, yang menjadikan Qur’an sebagai salah satu buku paling membosankan yang pernah ada. Selain itu, Muhammad juga mempromosikan beberapa tokoh Bible, para raja dan pahlawan terkenal Yahudi, menjadi berstatus Nabi dalam Qur’an. Intinya, menurut Qur’an, Nabi-nabi Allah haruslah penguasa atau raja yang hebat. Ini hanya refleksi bagaimana hausnya Muhammad akan kekuasaan sekaligus gelar ‘Nabi.’ Maka, ia mengangkat raja-raja terkenal dalam Bible (Salomo, putra Daud dan Daud sendiri) menjadi berstatus Nabi.

Hadist panjang berikut ini mengenai ‘aturan’ Allah ttg sholat lima waktu yang dipaksakan pada kita. Saya mencoba menghindari untuk mengutip hadist-hadist panjang. Hadist yg satu ini saya kutip karena saya mencintai hadist ini ketika pertama kali membacanya, lebih dari 20 tahun lalu, sebagai seorang Muslim beriman. Saya menganjurkan saudara Muslimku untuk membaca hadist berikut dengan hati-hati agar bisa merasakan kesenangan sesungguhnya dari dongeng ini. Dengan cara inilah, selama berabad-abad Muslim telah diindoktrinasi. Siapa bilang Muslim tidak punya rasa humor?


KISAH DONGENG PERJALANAN MUHAMMAD KE SURGA DAN BAGAIMANA PERINTAH ALLAH UNTUK SHOLAT 50 WAKTU MENJADI SHOLAT 5 WAKTU


Image

(SAHIH MUSLIM 1:313) (SAHIH AL-BUKHARI/ VOL 1/ BOOK 8/Number 345):

Rasullullah berkata: atap rumahku terbelah saat aku di Mekah dan Jibril turun (Mengapa malaikat Allah tidak masuk dengan cara yg benar—melalui pintu?) dan membuka jantungku (tanpa anestesi) dan kemudian mencucinya dengan air Zam-zam (daripada mencuci jantung Muhammad, Jibril seharusnya mencuci otaknya karena bicara tidak masuk akal seperti ini). Ia kemudian membawa baskom emas penuh kebijaksanaan dan iman, dan setelah mengosongkannya ke dalam dadaku, ia menutupinya (Muhammad menyukai emas, dan menurut Muhammad, ‘Kebijaksanaan’ dan ‘Iman’ adalah sejenis materi yang diletakkan dalam baskom emas!). Kemudian sambil memegang tanganku, ia naik bersamaku ke langit (sama dengan cerita 1001 malam), dan ketika kami tiba di langit terendah, Jibril berkata pada penjaga langit terendah: Buka. Ia bertanya, siapa disana? Dijawab: Ini Jibril. Ia bertanya lagi siapa bersamanya. Dijawab: Ini Muhammad bersamaku. Ia bertanya apakah ia telah diutus. Ia (Jibril) berkata: Ya. Kemudian ia membuka (gerbang). (Jangan tertawakan kebodohan malaikat Allah yang berperilaku seperti penjaga gerbang duniawi dan tidak tahu siapa sosok Muhammad, yang menurut salah satu hadist diciptakan sebelum seluruh alam semesta. Entah malaikat jenis apa ini yang berperilaku seperti manusia? Mengapa ada dinding super besar dan gerbang ke langit?) Ketika kami naik ke langit terendah (Aku melihat) seorang pria duduk dengan sejumlah golongan di sebelah kanannya dan sejumlah golongan di sebelah kirinya. Ketika ia melihat ke sebelah kanannya ia tertawa dan ketika ia melihat ke sebelah kirinya ia menangis. Ia berkata: selamat datang rasul yang sejati dan putra yang benar. Aku bertanya pada Jibril siapa dia dan dijawab: Ia Adam (Muhammad seharusnya mengenal Adam, karena ia diciptakan Allah sebelum Adam) dan sejumlah golongan di sebelah kanan dan kirinya adalah jiwa-jiwa keturunannya. Mereka yang di sebelah kanan adalah para penghuni surga dan golongan yang di sebelah kirinya adalah penghuni neraka; maka, saat ia melihat ke sebelah kanannya ia tertawa, dan saat ia melihat ke sebelah kirinya ia menangis. Kemudian Jibril naik denganku ke langit kedua. Ia meminta penjaganya untuk membuka (gerbangnya), dan penjaga menjawab sama seperti penjaga langit terendah. Ia membukanya. Di langit ini aku menjumpai Adam, Idris, Isa, Musa dan Ibrahim, tapi ia tidak mengetahui dengan pasti keberadaan kediaman mereka, kecuali bahwa ia bertemu Adam si langit terendah dan Ibrahim di langit keenam (Btw, apa sih yang dilakukan orang-orang ini di lapisan langit? Bagaimana mungkin ‘para nabi’ ini bisa masuk mendahului Muhammad? Karena Muhammad mengatakan ia-lah yang pertama dari semua manusia yang akan dibangkitkan di hari Kiamat. Lantas, bagaimana ‘Para Nabi’ ini ada disana mendahuluinya?) Selanjutnya ia naik denganku hingga aku dibawa ke ketinggian dimana aku mendengar goresan-goresan pena (Para malaikat yang malang, mereka menggunakan pena yang sama dengan yang kita gunakan di dunia). Allah kemudian memerintahkan kewajiban sholat 50 kali sehari untuk umatku (Jika kita sholat 50 kali sehari dalam 24 jam, maka setiap 28 menit kita akan sholat tanpa tidur atau bekerja mencari nafkah. Mengapa Allah kita yang t0lol tidak mengetahui fakta ini dan Muhammad kita yang gi1a menyetujuinya?) dan aku kembali dengan perintah itu dan berpapasan dengan Musa. Musa berkata: Apa yang telah diperintahkan Tuhanmu pada umatmu? Aku berkata: Lima puluh kali sholat telah diwajibkan atas mereka. Musa berkata: Kembali ke Tuhanmu, karena umatmu tidak akan sanggup menanggung beban ini. Kemudian aku ke Tuhanku dan ia menghapus sebagian. Kemudian aku pergi ke Musa dan memberitahunya tentang ini. Ia berkata: Kembali ke Tuhanmu, karena umatmu tidak akan sanggup menanggung beban ini. Aku kemudian kembali ke Tuhanku dan Ia berkata: Sekarang diturunkan menjadi sholat lima kali sehari tapi akan sama dengan lima puluh kali, dan apa yang dikatakan tidak akan diubah. Aku kemudian kembali ke Musa dan ia berkata: Kembali ke Tuhanmu (Trims untuk Musa, yang sudah menggunakan otaknya untuk menyelamatkan kita. Jika tidak, nabi b0doh kita akan menyuruh kita sholat 50 kali sehari). Jibril kemudian mengadakan perjalanan denganku sampai kami tiba di bagian terjauh bayang warna pohon kehidupan yang tidak kuketahui. Kemudian aku dibawa ke surga dan aku melihat di dalamnya kubah-kubah mutiara, dan tanahnya dari musk (Muhammad selalu memimpikan kekayaan dan hidup mewah).

Hadist ini menjadi ujian bagi intelegensi kita. Adakah karakter dalam kisah ini, bahkan Allah sendiri, memiliki intelegensi ilahiah? Bukankah mereka justru terlihat memiliki intelegensi di bawah manusia rata-rata? Dan karakter-karakter t0lol inilah yang sedang menghancurkan kehidupan kita. Bukankah kita, manusia yang berakal seharusnya berhenti menjadi pion b0doh bagi karakter-karakter dongeng ini?
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

ALLAH – YANG MAHA PENYAYANG

Diriwayatkan Umar bin Al-Khattab: Beberapa Sabee (tawanan Perang, hanya wanita dan anak-anak) dibawa ke hadapan Nabi dan lihatlah, seorang perempuan diantara mereka sedang memerah air susunya dan saat ia menemukan seorang anak diantara para tawanan, ia membawanya ke dadanya dan menyusuinya (ia telah kehilangan anaknya tapi kemudian menemukannya). Nabi berkata pada kami, ‘Apakah kalian pikir perempuan ini mampu membuang anaknya ke dalam api?” Kami menjawab, ‘Tidak, ia tidak mempunyai kemampuan membuang anaknya ke dalam api.’ Nabi kemudian berkata, ‘Allah lebih penyayang pada para budaknya dibanding perempuan ini pada anaknya.” (Sahih Al-Bukari / Vol 8:28)

Diriwayatkan Abu Huraira: Aku mendengar Rasullullah berkata, Allah membagi kasih sayangnya menjadi 100 bagian dan ia menahan yang 99 bersamanya, dan mengirim satu bagian ke bumi, dan oleh karena satu bagian itu, ciptaannya saling berkasih sayang satu sama lain, sehingga bahkan kuda betina menjauhkan kukunya dari bayinya, agar tidak terinjak-injak olehnya (Sahih Al-Bukhari / Vol 8:29)

Saudara/I Muslimku! Sangatlah mengerikan, bahkan dengan hanya membayangkan jika Allah mengirimkan 70 bagian kasih sayangnya ke bumi, jika yang satu bagian saja telah memaksa kita sholat lima kali sehari.


WASPADALAH TERHADAP KASIH SAYANG ALLAH

Menurut kedua hadist di atas, kita orang Muslim cukup beruntung memiliki Allah, tuhan kita sebagai penyelamat, dibandingkan orang kafir. Namun, tunggu! Rasa puas kita tak bertahan lama jika membaca hadist berikut:

Nabi berkata: ‘Wahai para pengikut Muhammad! Demi Allah, jika kalian tahu apa yang kutahu, kalian akan banyak meratap dan sedikit tertawa.” "(Sahih Al-Bukhari / Vol 8:29)

So, Muhammad lebih banyak tahu mengenai Allah daripada para pengikutnya. Dan pengetahuan ttg Allah itu akan menyebabkan mereka meratap. Ada apa dengan Allah kita, yang seharusnya 70 kali lebih sayang daripada ibu manusia kita?


KASIH SAYANG IBU YANG LUAR BIASA

Andaikan, engkau sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari ibumu, dan mengunjunginya secara rutin. Kemudian, disebabkan hal-hal tertentu yang tak terhindarkan, engkau tidak dapat mengunjunginya selama jangka waktu cukup lama. Setelah jeda panjang tsb, di saat engkau mengunjunginya lagi, akankah ia marah padamu? Yang pertama: dia akan senang lebih dari sebelumnya melihat lagi kehadiranmu setelah jangka waktu yang cukup panjang. Ia mungkin agak mengomel karena tidak dikunjungi sedemikian lama, namun cuma itu. Dia tidak akan begitu marahnya sehingga menghukum engkau. Malah, kali ini dia akan memperlihatkan kasih sayang, perhatian dan keramahan lebih dari biasanya. Inilah ibu dunia kita.

Sekarang, bagaimana dengan Allah yang kasih sayangnya 70 kali melebihi ibu? Ia akan memanggang kita di api jika kita lalai-- bahkan satu ‘Takbir’ saja dalam sholat lima waktu--satu kali saja seumur hidup kita. Itukah tanda ‘kasih sayang’ Allah, yang 70 kali ibu kita? Belum lagi, menurut hadist di atas, Allah tidak menginginkan kita bahagia, dan menghendaki kita hidup dalam kekhawatiran akan siksaan kubur dan Neraka. Sungguh memalukan bagi Muhammad, yang menciptakan sosok Allah yang tak berperasaan, penyiksa, kejam dan brutal.

Kutipan hadist Sahih Al-Bukhari di bawah cukup menggambarkan perbedaan ibu duniawi kita dengan Allah yang kasih sayangnya 70 kali lipat.


JANGAN PATUHI IBUMU DALAM HAL SHOLAT

Muhammad sangat menekankan sholat ke-1 dan ke-5 – sholat di waktu hari gelap sebelum fajar dan di malam hari – saat dimana Muhammad merasa sangat tidak aman karena takut diserang korban-korbannya. Dan agar ia merasa seaman mungkin, ia bertindak lebih jauh dengan memerintahkan para pengikutnya agar tidak mematuhi ibu-ibu mereka, jika menghalangi mereka ikut sholat ‘Isha’ bersamanya di mesjid.

Al-Hasan berkata, “Jika seseorang dilarang ibunya ikut sholat ‘Isha’ berjamaah karena kasih sayang dan kasihan, ia tidak boleh mentaati ibunya.” (Sahih Al-Bukhari / Vol 1/11 Kitab Adzan (The Call of Doa) / Bab 29 / Page 350)

Jelas sudah bagaimana kejamnya sosok Allah dibandingkan ibu kita, walau Allah mengklaim 70 kali lebih penyayang.


SHOLAT LIMA WAKTU – HUKUMAN KEJAM BAGI MUSLIM

Mengapa Allah menciptakan kita? Atas dasar moral apa ia mengontrol dan menyiksa kita, bertentangan dengan kehendak alami yang justru ia berikan pada kita? Mengapa begitu banyak ‘harus’ dan ‘jangan’ yg dibebankan pada kita, bertentangan dengan kehendak alami kita? Apa keuntungan yang Allah dapatkan dari sholat-sholat kita? Apakah kita ini anak-anak yang ia kasihi ataukah hanya budak-budaknya yg malang? Apakah ia benar-benar penuh kasih dan sayang?

Jika Allah itu penuh rahmat, kasih dan benar-benar penyayang, pastilah ia tidak memaksakan kita hukuman kewajiban sholat lima kali sehari seumur hidup kita. Sholat Islam adalah pengabaian hak dasar terkejam bagi Muslim dibanding yang lainnya.

Sholat lima waktu adalah alasan utama dibalik kemiskinan dan keterbelakangan yang dihadapi Muslim di seluruh dunia. Berdasarkan laporan survey, kita tertinggal dari masyarakat non-Muslim di negara-negara dimana kita minoritas, katakanlah di India, Singapura atau negara-negara Barat. Pemerintah-pemerintah non-Muslim berupaya keras untuk mengangkat kita— walau seringkali demi votebank (dukungan politik), namun setidaknya untuk mendorong pertumbuhan nasional. Dan kita adalah musuh utama diri kita sendiri. Kita mengambil keuntungan dan hak khusus tersebut, namun sebagian besar membuatnya sia-sia, bukannya untuk mengangkat diri kita. Dan kita terus menyalahkan pemerintah-pemerintah non-Muslim karena tidak total membantu kita, masyarakat Muslim minoritas.

Pernahkah kita menghitung berapa banyak waktu yang dibuang seorang Muslim taat untuk sholat sepanjang hidupnya? Ia membuang tidak kurang dari 100.000 jam kerja hanya untuk sholat. Lantas bagaimana kita bisa mensejajarkan diri dengan non-Muslim?


MENCINTAI ‘KEHIDUPAN AKHIRAT’ DAN KETERBELAKANGAN KITA

Islam mengajarkan kita untuk mencintai ‘kehidupan akhirat,’ yang dengan manisnya ditanamkan oleh para tetua dan Mullah ke dalam benak kita semenjak kecil. Dan yang juga sangat bertanggungjawab atas keterbelakangan kita. Logikanya sangat sederhana. Kita, Muslim, berusaha keras untuk ‘kehidupan akhirat,’ sementara non-Muslim di dunia—yg tersisa dari 80% kemanusiaan—berusaha keras untuk menjadikan kehidupan mereka di dunia lebih berharga dan damai, sehingga dapat menjalani kehidupan baik dan bahagia disini. Jika situasi ini diterapkan, kita, Muslim tidak akan mampu berkompetisi meraih kemakmuran dibanding non-Muslim. Malah, kita akan menjadi pengganggu ketentraman dan beban bagi dunia ini—yang memang sudah terjadi. Dengan kata lain, kita, Muslim, berusaha keras hidup di abad ke-7 atau kembali ke sana, sementara non-Muslim bergerak maju, menyumbang bagi kemajuan dan kemakmuran dunia. Di saat kekayaan minyak di negara-negara Arab mengering, kita akan menyaksikan betapa cepatnya perekonomian mereka meluncur jatuh.
Image

Pervez Hoodbhoy: “Ada sekitar 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia---namun mereka tidak dapat menunjukkan prestasi besar dalam bidang apapun. Tidak di bidang politik, sosial, sains ataupun seni dan sastra. Satu-satunya yang mereka lakukan dengan penuh pengabdian adalah PUASA DAN SHOLAT. Namun TIDAK ADA usaha-usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan dalam masyarakat Islam.


Sejarawan dan ilmuwan politik Mesir-Jerman ini berkata: “Umat Islam hidup dalam kontradiksi. Mereka mengkonsumsi modernitas namun tidak berpikiran terbuka pada kebebasan, kesetaraan, mengkritik yang suci. Dunia Islam terjebak dalam kebencian, MENGKONSUMSI TANPA PRODUKTIVITAS…..Banyak pembaharu Muslim mencoba mengecat ajaran Islam dengan warna favorit mereka dan menyebutnya ‘reformasi’….”


Muslim, di Eropa maupun Amerika sebagian besar hidup dari tunjangan sosial hasil kerja keras non-Musim namun mengobarkan jihad thp orang yg mengulurkan tangan menghidupinya. Muslim memimpikan kekhalifahan dunia seraya menggenggam produk teknologi Yahudi dan kafir tanpa menyadari hilangnya kafir di dunia mereka berarti hilangnya KREATIVITAS dan KASIH yang membentuk peradaban.

SHOLAT LIMA WAKTU SETIAP HARI: KANKER DALAM MASYARAKAT MUSLIM

Ada apa di sholat lima waktu yang kita lakukan dengan taat, yang justru menghancurkan kemajuan dan kemakmuran kita? Sudah tentu ini bukan berasal dari ibu supranatural—kalaupun ada-- yang penyayang. Ini jelas dibuat oleh seseorang atau beberapa orang untuk kepentingan beberapa kelompok, yang ingin menundukkan dan menguasai korbannya yang terbelakang dan gampang dibohongi. Saya akan menganalisa Pilar Kedua Islam yang disebut ‘Sholat’ ini per-poin. Ini adalah rintangan utama dalam kehidupan setiap Muslim. Sholat adalah kanker dalam masyarakat Muslim yang menghancurkan kemakmuran kita dan mensengsarakan kehidupan kita di dunia nyata. Karena begitu berbahayanya Pilar Kedua Islam ini, diperlukan pembahasan menyeluruh dan dalam, yang akan saya lakukan di beberapa bagian selanjutnya.


KESIMPULAN

Jurang standar kehidupan antara Muslim dan Non-Muslim di seluruh dunia begitu lebar. Di beberapa negara, seperti Somalia atau Afghanistan di bawah Taliban, jauh memburuk, dimana masyarakat di negara-negara tersebut bahkan tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya. Karena terjebak dalam kemiskinan yg tak berujung, kita, Muslim, bermigrasi secara legal maupun illegal dari negara-negara Islam ke negara-negara kafir yang makmur. Sementara itu, para penguasa yang mengangkat dirinya sendiri di negara-negara Islam, hidup sangat kaya dan bergaya hidup sedemikan mewah, yang hanya dapat dibayangkan oleh para pemimpin di negara non-Islam.

Jika kita tidak sadar sekarang, ini akan menjadi kuburan ketidakadilan bagi generasi kita di masa depan. Kumohon dengan rendah hati pada saudara/I Muslimku agar berhenti membuang waktumu dalam ritual-ritual Islam yang tak berarti. Setidaknya, pelajarilah dulu buku-buku Islam agar memahami ajarannya, dan selanjutnya putuskan layakkah menginvestasikan sebagian besar kehidupan berhargamu pada ritual-ritual Islam.

Di bagian selanjutnya, saya akan menyampaikan mengenai:

Apa rahasia dibalik sholat lima waktu Islam?

Apa tujuan dibangunnya mesjid Muhammad di Medinah?

Apa perlunya sholat berjemaah?

Bagaimana Muhammad mendapatkan keuntungan dari sholat berjemaah di mesjidnya?

Bagaimana Muhammad memanfaatkan mesjidnya?

Dan masih banyak lagi.
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by usmanabdullah »

Amazing...

Di tunggu kelanjutannya sis Anne...

GBU :heart:
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

http://www.islam-watch.org/authors/117- ... islam.html

Dengan kasih, untuk sesamaku Muslim: Mengungkap Muhammad dan Islam sesungguhnya
Part 4B : Sholat, Pilar Kedua Islam


Bagaimana Muhammad merancang sholat lima waktu demi menjamin keamanannya.


KEPENTINGAN MENDESAK DIBALIK PERINTAH SHOLAT

Dalam artikel sebelumnya, kita telah melihat bagaimana cinta kasih Allah terhadap kita dibandingkan dengan Ibu duniawi kita, serta implikasi dari ‘kanker’ sholat lima waktu yang kita anggap sebagai tugas suci . Dalam artikel ini, marilah kita analisa siapa yang menciptakan doktrin tersebut serta tujuannya yang sesungguhnya.

Ada beberapa ayat dalam Qur’an yang menjelaskan beberapa waktu pelaksanaan sholat dalam rentang 24 jam. Terdapat di Sura Hud (11:114), Sura Al-Isra (17:78-79), Sura Taha (20:130), Sura Ar-Rum (30:17-18), Sura Qaf (50:39), Sura Al-Muzzammil (73:2-8) & Sura Ad-Dahr/Al-Insan (76:26). Desakan perintah berulang untuk sholat malam dan shubuh, bahkan sholat sepanjang malam, dalam ayat-ayat ini menunjukkan kegentingan situasi dibalik pelaksanaan sholat-sholat ini. Terlihat bahwa jam-jam malam merupakan saat dimana Muhammad mengkhawatirkan para korban serangan jihadnya akan melakukan serangan balas dendam terhadap dirinya.


MEMBUANG WAKTU SIA-SIA UNTUK SHOLAT LIMA KALI SEHARI

Kelompok yang disebut ‘Tableeghi’ atau ‘Daaee’ –-yang bermakna mereka yang menyebarkan Islam—adalah satu diantara berbagai kelompok-kelompok Muslim yang menonjol. Mereka membuat dakwah (mengundang orang pada Islam) di kalangan Muslim moderat! Orang-orang pemalas ini tidak berguna bagi keluarga mereka. Pekerjaan mereka tak lain menjauhkan diri dari beban kewajiban keluarga dan berkeliaran dari satu mesjid ke mesjid lain, tak perduli betapapun jauh dari kampung halamannya. Kadang-kadang mereka pergi ke negara-negara lain dan membiarkan keluarganya dalam perlindungan Allah! Berbulan-bulan meninggalkan keluarga, tidur di mesjid-mesjid. Beberapa diantaranya homoseksual. Mereka memperoleh makanan yang layak kemanapun mereka pergi, serta menjalani kehidupan bebas dan nyaman.

ImageImage

Tujuan utama mereka adalah mencuci otak pemuda Muslim yang sedang belajar di college, universitas, atau sudah bekerja. Mereka beranggapan Muslim moderat tak lebih dari kaum kafir. Dikala menyerukan para Muslim moderat untuk sholat di mesjid, para Tableeghi ini bersikeras bahwa sholat seakan kewajiban 5 menit saja—dengan demikian sholat 5 waktu hanya membutuhkan waktu 25 menit. Faktanya, setiap kali sholat, diperlukan waktu hampir satu jam. Mulai dari saat kita menghentikan pekerjaan, pergi ke mesjid, melakukan ritual pencucian/wudhu, melaksanakan sholat, dan kembali lagi ke tempat kerja. Kita, Muslim, menghabiskan hampir lima jam setiap hari untuk ritual ciptaan Muhammad yang ia buat untuk kepentingan pribadinya, kemudian dipaksakan pada kita oleh para kalif ‘yang Benar’ demi keuntungan mereka sendiri.


MENGAPA KITA PERLU SHOLAT JIKA KITA YAKIN BISA KE SURGA TANPA SHOLAT?

Diantara manusia yang percaya pada Tuhan, terdapat keyakinan bahwa manusia bisa masuk surga setelah meninggal, terlepas dari agama yang dianutnya, tidak terkecuali Muslim. Namun, lebih dari penganut agama lain, dalam hadistnya Muhammad berkata, bahkan jika mereka lalai satu ‘takbir’ sholat saja seumur hidupnya, maka Muslim akan masuk neraka.

Nabi Suci (pbuh) telah bersabda, “Barangsiapa melalaikan waktu sholat , kemudian melaksanakannya setelah lewat waktunya, akan terbakar di neraka sepanjang satu periode ‘Haqab’karena tidak sholat tepat waktu,

Satu ‘Haqab’ sama dengan 80 tahun, satu tahun terdiri dari 360 hari, dan Hari Kiamat sama dengan seribu tahun. Berarti seseorang yang lalai melaksanakan sau kali sholat akan terbakar di neraka selama 28.000.000 tahun! (Semoga Allah melindungi kita - Amin).

Jika hadits di atas benar, maka apa Muhammad tentu berkontradiksi dengan hadits berikut, yang mengatakan, hanya Imaan (iman) sudah cukup untuk pergi ke surga, Muhammad ingin merahasiakannya.

Muhammad berkata kepada sahabatnya, “Wahai Muaadh, tidak ada seorangpun yang bersaksi dengan sungguh bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulnya, kecuali dengan itu Allah akan menyelamatkannya dari api neraka. Siapapun akan bertemu Allah jika tidak menyekutukan apa pun dengan-Nya dalam ibadah akan masuk surga? "Kemudian Muaadh berkata pada Muhammad," Bukankah aku harus memberitahu orang-orang mengenai kabar baik ini? " Yang dijawab Muhammad," Tidak, aku khawatir jangan-jangan mereka akan tergantung sepenuhnya pada hal itu. "(Sahih Al-Bukhari / Vol 1:130 & 131)

So, apa sebenarnya yang Muhammad kehendaki dari kita, orang Muslim? Hadist ini memberikan gambaran jelas niat Muhammad: ia tidak menghendaki Muslim hanya beriman pada Allah, sesuatu yang cukup bagi Muslim untuk mencapai tujuan akhir mereka: masuk surga. Ia juga menghendaki umat Islam berjihad baginya, untuk memenuhi ambisi jahatnya.


TUJUAN UTAMA SHOLAT: MENJAMIN KESELAMATAN MUHAMMAD

Tujuan utama pelaksanaan sholat lima waktu adalah untuk menjamin keselamatan Muhammad. Ayat Quran berikut cukup memberikan indikasi tsb:

Quran / Sura An-Nisa / 4:101-102:

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu], dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”


Muhammad menuntut para pengikutnya untuk sholat berjamaah di mesjidnya di Medinah. So, dengan berkumpulnya para pengikutnya disaat Muhammad sholat, akan menjamin atau meningkatkan keamanan dirinya. Untuk melindungi Muhammad, para sahabat biasa melakukan sholat singkat seperti yang diperintahkan ayat di atas, kemudian berdiri menjaga sang nabi tercinta.

Yang menarik, untuk menjaga nabinya Allah memerlukan bantuan fisik para Muslim yang gampang tertipu! Sebaliknya, untuk melindungi dan mendukung para jihadis Muslim di medan perang Allah mengirimkan ribuan malaikat tak terlihat! Jika Muhammad memenangkan pertempuran, maka itu adalah kemenangan Allah dan para malaikatnya. Jika Muhammad kalah dalam pertempuran, maka itu adalah cobaan dari Allah terhadap umat Islam, bahkan kesalahan mereka, seperti saat perang Uhud!


TUJUAN MUHAMMAD MEMBANGUN MESJID DI SAMPING RUMAHNYA DI MEDINAH

Nabi Muhammad membangun mesjid Medinah di atas pekuburan Banu Najjars—suku pagan Arab—setelah menggali kuburan-kuburan disitu.

"Maka, Nabi memerintahkan kuburan-kuburan orang kafir harus digali, lahan diratakan, dan pohon-pohon kurma ditebang." (Sahih Al-Bukhari Vol 1, Buku 8, Nomor 420 / Bukhari Vol 3:92)

Wahai saudara-saudaraku! Lain kali jika kalian kebetulan mengunjungi Medinah, ingatlah bahwa kalian duduk dan berjalan di atas kuburan orang-orang yang tidak bersalah.

Sholat tidak memiliki makna spiritual dalam Islam. Muhammad membangun Masjid Nabawi yg terkenal di Madinah sebagai perpanjangan dari rumahnya dan memulai sholat berjamaah di dalamnya-semata-mata untuk kepentingan pribadinya, yakni untuk menjamin keselamatannya di tengah para pengikutnya. Hadist dan biografi Muhammad menginformasikan pada kita bahwa ia biasa memilih saat-saat gelap di waktu malam atau subuh untuk pergi menyerang suku-suku kafir di Arab (lihat referensi di bawah). Maka, sangat wajar Muhammad takut akan serangan balas dendam padanya terjadi di waktu-waktu tersebut. Itulah sebabnya ayat-ayat Quran berulangkali mengingatkan para pengikutnya untuk mengikuti sholat malam (Magrib dan Isha) serta sholat shubuh, bahkan mendesak Muslim untuk sholat sepanjang malam.

So, dalam kosa kata Muhammad, istilah ‘Mesjid’ bermakna sesuatu seperti ‘kamp militer’ sekaligus kantor pimpinan/komandannya. Muhammad seorang politikus yang sangat licik. Untuk melindungi dirinya sendiri dari kemungkinan serangan balas dendam tiba-tiba dari para korbannya, ia memerintahkan sholat lima waktu, agar para pengikutnya senantiasa berada di sekelilingnya selama masa-masa kritis kemungkinan serangan.


MENGAPA SHOLAT DI LIMA KESEMPATAN BERBEDA?

Kita, Muslim, tidak pernah mempertanyakan mengapa Allah menghendaki kita membungkuk padanya di lima waktu berbeda, bukan hanya satu sholat panjang dalam sehari. Keraguan ini akan terhapus jika kita mau membaca biografi Muhammad sekali saja seumur hidup kita.

Sebagaimana yang disebut di atas, Muhammad biasa menjarah suku-suku non-Muslim tak bersenjata saat menjelang malam dan fajar, karena ia menganggap itu adalah waktu terbaik, saat dimana mereka tidak menyadarinya dan tidak siap, sehingga mudah untuk dibunuh dan dijarah. Terdapat banyak hadist yang memberi bukti serangan mengerikan Muhammad selama waktu-waktu tersebut. Tidak mungkin mengutip semua hadist tersebut dalam artikel singkat. Saya hanya mengutip beberapa diantaranya (Saya mendesak saudara/i Muslimku untuk mendownload buku-buku hadist ini, yang sepenuhnya gratis, dan membacanya sendiri untuk mengetahui secara lengkap mengenai Muhammad—seorang penipu.)
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

BUKTI SERANGAN PENJARAHAN MUHAMMAD DI WAKTU PAGI

Diriwayatkan Usamah: Rasullullah memerintahkan kepadanya untuk menyerang Ubna di pagi hari dan membakar tempat tersebut. (Sunan Abu Dawud Buku 14, Nomor 2610)

Muhammad memimpin serangan mendadak pada suku Bani al-Mustaliq pagi-pagi sekali, di saat mereka lengah dan ternak mereka sedang minum air. "(Sunan Abu Dawud / vol.2 No.227 / p.727-728)

Diriwayatkan Anas: Nabi berangkat ke Khaibar dan mencapainya di malam hari. Ia biasa tidak menyerang jika tiba malam hari sampai saat fajar. Maka, di saat fajar, kaum Yahudi keluar dengan tas dan sekop mereka. Saat mereka melihat Nabi, mereka berkata, ‘Muhammad dan pasukannya!’ Nabi berkata, ‘Allahu-Akbar dan Khaybar hancur, maka kapan saja kami memasuki suatu wilayah (yaitu musuh untuk diperangi) itu akan menjadi pagi yang menyedihkan bagi mereka yang telah diperingatkan "(Sahih Al-Bukhari: vol 4:195).


Hadits di atas cukup memadai untuk menyimpulkan bahwa mengapa Muhammad membutuhkan sholat shubuh. Muhammad sangat takut akan hidupnya. Ia tidak pernah mempercayai siapapun. Dia selalu sangat waspada akan jiwanya sendiri, dan tidak pernah mengkompromikannya dengan apapun.


PEMBUNUHAN YG DILAKUKAN MUHAMMAD DI MALAM HARI

"Tubuh Kaab bersujud (tunduk merendah). Pedang di tangan kami menebasnya. Atas perintah Muhammad kami dikirim diam-diam di malam hari. Saudara membunuh saudara. Kami membujuknya ke kematiannya dengan tipu daya (kelicikan dan dusta). Mengadakan perjalanan di malam hari, berani seperti singa, kami pergi ke rumahnya. Kami membuatnya merasakan kematian melalui pedang kami yang mematikan. Kami mencari kemenangan bagi agama Nabi” (Ishaq : 368)

“Nabi lewat dan ditanya apakah diperbolehkan menyerang kafir di malam hari dengan kemungkinan membahayakan wanita dan anak-anak mereka. Nabi menjawab “Wanita dan anak-anak mereka berasal dari mereka.” (Sahih Al-Bukhari Vol 4:256)


Penyair Asma bte Marwan dan penyair Abu Afaq dibunuh oleh pengikutnya dalam serangan di malam hari.

Karena Muhammad menganggap di kegelapan adalah waktu yang tepat untuk mengintai dan kemudian menyerang korban-korbannya, ia mengira pastilah korban-korbannya juga akan melakukan serangan di waktu-waktu yang sama. Sebab itu ia menetapkan tiga dari lima sholat dilakukan di waktu gelap. Ia dan Allahnya juga lebih menekankan sholat pada saat gelap.


HADIST YANG MENEKANKAN SHOLAT DI SAAT GELAP (SHUBUH & ISHA)

Ada sejumlah hadist yang menekankan secara khusus sholat di waktu gelap, diantaranya:

Nabi Allah bersabda, "Orang-orang akan mengikuti sholat berjamaah Isha dan Shubuh, bahkan dengan merangkak untuk mendapat pahala
(Sahih Al-Bukhari / Vol 1:624 & 688)

Nabi berkata, "Para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada saat sholat Shubuh." (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:621).
(Mungkin di waktu sholat yang lain giliran para setan yg berkumpul)

"Jika seseorang dilarang oleh ibunya pergi sholat Isha berjamaah karena belas kasihan dan rasa iba, ia tidak boleh mematuhi ibunya” (Sahih Al-Bukhari / Vol 1/11 Kitab Adzan (The Call of Doa ) / Bab 29 / Page 350) (Tidak ada belas kasihan dan rasa iba dalam domain Allah)

Rasulullah berkata, "..... dan jika mereka tahu pahala sholat Isha dan Shubuh berjamaah, niscaya mereka akan pergi bahkan jika mereka harus merangkak." (Sahih Al-Bukhari / Volume 1, Buku 11, Nomor 589) (Muhammad belum siap untuk berempati bahkan pada orang cacat untuk hadir sholat di masjid)


KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMAAH (25 ATAU 27 KALI LIPAT PAHALANYA? KELIHATANNYA MUHAMMAD TIDAK YAKIN).

Nabi Muhammad berkata, "shalat berjamaah 27 kali lebih utama dari sholat yang dilakukan sendirian. (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:618)

Nabi Muhammad berkata, "shalat berjamaah 25 kali lebih utama dari sholat yang dilakukan sendirian. (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:619-620)



MUHAMMAD AKAN MEMBAKAR MEREKA YANG TIDAK SHOLAT BERJAMAAH ISHA DAN SHUBUH

Muhammad tidak puas dengan jumlah mereka yang mengikuti sholat. Ia menghendaki setiap pengikutnya menghadiri sholat di mesjidnya. Ia gusar pada mereka yang absen dan mengancam membakar mereka hidup-hidup jika terus melewatkan sholat di waktu gelap.

Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi berkata, "Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang-orang munafik selain sholat Shubuh dan Isha, dan jika mereka tahu pahala sholat ini yang dilaksanakan pada waktunya, mereka pasti akan hadir (di mesjid) bahkan jika mereka harus merangkak” Nabi menambahkan, “Tentu saja aku memutuskan untuk memerintahkan Mu’adh-dhin (Muadzin) untuk menyerukan Iqama dan menyuruh seseorang untuk menjadi imam sholat, dan selanjutnya mengambil api untuk membakar semua orang yang tidak meninggalkan rumahnya untuk sholat, bersama rumah-rumah mereka (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:617 & 626)

Muhammad berkata: Sholat adalah berbicara pada Allah

Diriwayatkan oleh Anas: Nabi berkata, "Setiap kali seorang diantaramu melakukan sholatnya, ia berbicara secara pribadi kepada Tuhannya (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:508).

Jika demikian, apa yang salah dengan melakukan sholat dimana saja? Kenapa dia begitu marah pada mereka yang mengatakan sholat di rumah mereka masing-masing? Saudara/i Muslimku, bukankah ini sangat jelas bagi kalian, apa sebenarnya tujuan sholat bagi Muhammad?

Muhammad mengubah waktu sholat Isha dan Shubuh sehingga para pengikutnya tetap tinggal di mesjid sepanjang malam.

Hadis memberitahu kita bahwa Muhammad biasa mengubah waktu sholat Isha dan Shubuh sehingga para pengikutnya tetap tinggal di mesjid sepanjang malam.

Image Image

TAKTIK MENUNDA SHOLAT ISHA

Dalam rangka menunda sholat Isha, Muhammad bersikeras makan malam terlebih dulu baru kemudian sholat:

Diriwayatkan Aisha: Nabi berkata, ‘Jika makan malam disajikan, dan Iqama diserukan orang harus mulai dengan makan malam (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:640 & 641, Sahih Muslim 4:1134)

Hadits lain mengatakan bahwa Muhammad sengaja menunda sholat Isha hampir tanpa batas waktu agar para pengikutnya menghabiskan malam di mesjidnya.

Diriwayatkan oleh Ibn Juraij dari Nafi: 'Abdullah bin' Umar berkata, "Suatu ketika Rasulullah sedang sibuk (pada waktu sholat Isya), sehingga sholat ditunda begitu lama, sehingga kami tertidur dan bangun, kemudian tidur dan bangun lagi ........ (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:545 (a) & 545 (b)

Hadits lain lagi mengatakan, Muhammad biasa menunda sholat Isha hingga tengah malam:

"Nabi ....... tidak keberatan menunda sholat Isha sampai sepertiga malam atau tengah malam." (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:516)

Ini berarti, para pengikutnya akan menghabiskan malam di masjid hingga, katakanlah, sholat shubuh sebelum pulang ke rumah mereka.


Menyuruh sholat Shubuh lebih awal

Menurut Sahih Al-Bukhari (Vol 04:49), Nabi Muhammad bersikeras para pengikutnya menghadiri sholat shubuh lebih dini.

So, dengan menunda solat Isha dan memajukan sholat Shubuh, berarti para pengikutnya harus menghabiskan sebagian besar malam mereka di mesjid Muhammad. Mereka kemungkinan tidur di mesjid hingga menjelang sholat shubuh, dan pulang ke rumah ketika fajar, saat dimana Muhammad merasa lebih aman.

Hadist-hadist ini (dan masih banyak lainnya) menunjukkan betapa Muhammad merasa sangat terancam dan tidak aman, dan mencoba tetap dikelilingi semua pengikutnya sepanjang malam. Dengan demikian, Muhammad bersandar pada para pengikutnya untuk jaminan keselamatan pribadinya, serta menerapkan berbagai macam taktik untuk mempertahankan itu. Di sisi lain, ia mengklaim ratusan malaikat tak terlihat datang untuk melindungi para pengikutnya dalam pertempuran! Dan jika mereka kalah, itu kesalahan mereka, karena ia menyatakan mereka tidak mendengar instruksinya, sebagaimana kasus di perang Uhud.

Sungguh hebat agama Islam ini!


MENUNGGU DI MESJID = PAHALA SHOLAT

Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi berkata, “Sholat berjamaah adalah dua puluh kali lebih utama (pahalanya) daripada sholat yang dilakukan sendirian di rumah seseorang atau di tempat kerja, karena jika seseorang melakukan wudhu, dan melakukannya dengan sempurna, kemudian pergi ke mesjid dengan tujuan untuk sholat semata, maka untuk setiap langkah yang diambilnya ke arah mesjid, Allah meninggikan ia satu derajat dalam hal pahala dan (mengampuni) menghapus satu dosa hingga ia masuk ke mesjid. Saat ia MASUK mesjid ia dianggap sholat selama waktu ia menunggu saat sholat, dan malaikat terus memohon ampunan Allah atasnya, dan mereka terus berkata, ‘Ya Allah! bermurah hatilah padanya. Ya Allah! Ampunkanlah dia selama ia tetap duduk di tempat sholatnya dan tidak buang angin (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:466)

Diriwayatkan oleh Anas: Nabi menunda sholat Isha hingga tengah malam, dan selanjutnya ia melakukan sholat dan berkata, ‘Orang-orang sholat dan tidur, tapi kalian tetap dalam sholat selama waktu kalian menunggu saatnya (sholat).’ Anas menambahkan, ‘Seolah aku melihat gemerlap cincin Nabi di malam itu (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:546)


Di sini dapat dilihat sejauh mana Muhammad berusaha agar para pengikutnya tetap berada di masjid. Dia sengaja menunda sholat Isha dan memajukan sholat Shubuh sehingga pengikutnya tinggal lebih lama di masjid. Menunggunya. Mungkin sepanjang malam, dan ia menyatakan bahwa semua waktu yang mereka habiskan di masjid, bahkan jika hanya duduk di sana menunggu saat sholat, sama pahalanya dengan mereka sholat. Tujuannya adalah membuat mereka merasa nyaman bahkan jika mereka harus menunggu dalam jangka waktu lama untuk sholat.


KESIMPULAN

Dari ayat-ayat Quran dan hadits di atas, maka sangat jelas bahwa sholat Islam diciptakan oleh Muhammad dengan tujuan utama menjaga hidupnya. Dengan membangun masjid dan rumah dalam kompleks yang sama di Madinah, ia terutama memastikan perlindungan di seputar dirinya oleh para pengikutnya. Dia juga memanfaatkan fasilitas masjid sebagai garnisun untuk melatih muridnya melancarkan perang terhadap mereka yang menolak menerima kepemimpinannya dengan menerima Islam. Saya akan membahas tentang pelatihan ini di artikel selanjutnya

Sementara itu, terserah kalian saudara-saudara Muslimku untuk membuat keputusan mengenai apa yang disebut sebagai sholat Islami yang ‘suci’ itu.
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

http://www.islam-watch.org/authors/117- ... islam.html

Dengan kasih, untuk sesamaku Muslim: Mengungkap Muhammad dan Islam sesungguhnya
Part 4c : Sholat, Pilar Kedua Islam

Saturday, 04 May 2013 10:49

Di artikel sebelumnya saya telah membahas bagaimana Muhammad merancang sholat lima waktu agar ia senantiasa dikelilingi para pengikutnya, terutama di malam hingga menjelang fajar. Ia takut kemungkinan serangan balasan dari para korban jihad agresifnya.

Dalam artikel ini, saya akan menganalisa bagaimana Muhammad memanfaatkan Mesjid Medinah-nya sebagai tempat pelatihan pasukan jihadisnya untuk merampok dan menjarah para kafir di tanah Arab.

MESJID MEDINAH: PUSAT PELATIHAN MILITER JIHADIS NABI MUHAMMAD

Fungsi sebenarnya Mesjid Muhammad di Medinah adalah sebagai markas dan pusat pelatihan militer para jihadis. Muhammad memerintahkan setiap umat Islam pria untuk mengunjungi mesjidnya lima kali sehari—tidak perduli betapapun jauhnya tempat tinggal mereka dari mesjid tersebut. Ia membekali mereka dengan pelatihan militer untuk merampok pemukim Yahudi dan non Muslim tetangga mereka. Sekali berserah diri, setia pada Muhammad, para pengikutnya tidak perlu lagi mengkhawatirkan nafkah hidupnya, karena harta jarahan hasil rampokan Muhammad terhadap komunitas non-Muslim yang tidak berdosa sudah sangat memadai. Hadist berikut memperjelas hal tersebut:

Seseorang datang pada Muhammad, dan Muhammad memberinya sekawanan besar ternak, dan iapun kembali ke sukunya dan berkata: Orang-orangku masuk Islam karena Muhammad memberi amal (Sahih Muslim 30:5728)

Rasulullah berkata: Bila kita mendapat kekayaan dari Bahrain (jarahan perang hasil merampok), aku akan memberi kalian sangat banyak dan banyak sekali; ia menunjukkannya dengan kedua tangannya (Sahih Muslim 30:5731)



MENGAMBIL SETENGAH HASIL PANEN YAHUDI SEBAGAI SUMBANGAN AMAL BAGI MUSLIM

Muhammad tidak selalu membunuh semua pria non-Muslim yang ia kalahkan , beberapa yang bisa dimanfaatkan dibiarkan hidup untuk bekerja bagi Muslim, sementara ia dan para pengikutnya hanya sibuk berjihad: merampok dan menjarah semata. Mereka yang dibiarkan hidup ada yang berprofesi petani, tukang dan pengrajin.

Inilah yang terjadi di Khaybar:

Ketika Rasulullah menaklukkan Khaibar ia mengubah pikiran untuk mengusir Yahudi dari tempat itu, karena ketika ditaklukkan tanah itu menjadi di bawah kekuasaan Allah dan rasulnya serta Muslim. Orang-orang Yahudi meminta diperbolehkan meneruskan pekerjaan mereka dan mengambil setengah hasil panen, dan Rasulullah berkata: Kami akan membiarkan kalian terus bekerja selama yang kami kehendaki. Demikianlah mereka meneruskan menggarap tanah mereka sampai Umar (Kalif ketiga) mengusir mereka dari Taima dan Ariha (Sahih Muslim / Vol 3:522 & 10:3763)


UMAT ISLAM HANYA MENGHANCURKAN, TIDAK BISA MEMBANGUN

Diriwayatkan Anas bin Malik: Rasulullah berkata, "Tidak ada diantara umat Islam yang menanam pohon atau menabur benih, dan kemudian burung, atau orang atau binatang makan makan dari itu, melainkan itu dianggap sebagai hadiah amal baginya." (Sahih Al-Bukhari / Vol 3:513)

Diriwayatkan Abu Umama al-Bahili: Aku melihat beberapa peralatan pertanian dan berkata: "Aku mendengar Nabi berkata:". Tidak ada rumah di mana peralatan tersebut terdapat, melainkan Allah akan mendatangkan kehinaan untuk memasukinya "(Sahih Al-Bukhari / Vol 3:514)



RENCANA PERAMPOKAN DAN PEMBUNUHAN DITETASKAN DI MESJID

Ketakutan akan pembalasan dendam korban-korbannya membuat Muhammad berusaha mengamankan diri dengan memerintahkan pengikutnya melaksanakan sholat lima waktu di mesjidnya. Menghabiskan sebanyak mungkin waktu mereka di mesjid. Lantas, ia melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan pelatihan militer, untuk menjamin keberadaan mereka di sekitarnya selama mungkin, dan juga agar mereka tetap dalam kondisi siaga untuk serangan penjarahan.

Ia melatih mereka berkuda, memanah dan menggunakan pedang. Sholat sebagai ibadah agama bukanlah tujuan sesungguhnya.

Di mesjidnya, ia mendiskusikan dan merancang bagaimana menyerang dan menjarah pemukiman-pemukiman non-Muslim yang tak bersalah bersama para pengikutnya. Ia memberikan dakwah bagaimana menjalani hidup enak tanpa bekerja keras. Ia menjanjikan harta jarahan, perempuan, dan kehidupan mewah jika mereka selamat dari pertempuran, dan ia memenuhi janji-janji tersebut, harta kekayaan para korban yang tidak bersalah, serta memperbudak istri dan anak-anak mereka.

Dengan cara seperti ini ia menjadi “boss mafia” pertama yang berkedok agama. Ia juga menjanjikan kehidupan menyenangkan setelah kematian jika anak buahnya meninggal saat bertempur bagi (Allah)nya (Quran 9:11). Ia menjanjikan hal-hal yang hanya dapat dibayangkan mereka yang hidup di padang pasir. Mereka percaya padanya karena ia memenuhi janjinya: membuat kehidupan mereka jadi lebih baik di dunia ini dengan membagi-bagikan harta jarahan. Dengan cara demikian, merekapun percaya janjinya akan kehidup mewah kelak jika mati sebagai jihadis: istana mutiara, makanan berlimpah, sungai anggur, para perawan, dsbnya. Seiring meningkatnya kekuasaan, kekerasan menjadi modus operandinya. Mereka tak punya pilihan lain selain percaya padanya. Jika terlihat olehnya ada yang ragu, maka dibunuh. Kadangkala saat bertempur untuknya, ia menempatkan mereka di barisan depan agar tewas. Ia bahkan mengancam membunuh mereka yang memisahkan diri dari geng-nya.


SHOLAT ISLAM TAK LAIN LATIHAN FISIK SEMATA

Kita, Muslim, tidak pernah tahu agenda terselubung dari sholat lima waktu. Sholat lima waktu sebenarnya latihan fisik. Ada banyak hadist yang menjelaskan fakta ini. Saya kutip dua diantaranya disini. Jika kita melaksanakan sholat sesuai ajaran Muhammad, maka akan seprima tentara. Cobalah sholat sesuai keinginan Muhammad berikut:

Diriwayatkan Abdullah bin Malik, "Ketika Nabi sholat bersujud, ia biasa merentangkan tangan dari tubuh sedemikian lebar sehingga putihnya ketiaknya terlihat (Sahih Al-Bukhari / Vol 1 / Buku 8 / Nomor 385 (B ).

Diriwayatkan Anas bin Malik: Nabi berkata, "Luruslah saat sujud, dan tak seorangpun diantaramu boleh meletakkan lengannya di tanah (saat sujud) seperti seekor anjing." (Sahih al-Bulhari / Vol 1:785)


Setiap Muslim paham, menurut hadist ini, betapa pentingnya untuk meregangkan anggota tubuh (sebagai latihan fisik) daripada mengarahkan pikiran pada Tuhan di saat sholat. Sudah tentu kita semua ingin fisik yang bugar, lantas kenapa tidak ke gym saja?


MESJID MEDINAH SEBAGAI TEMPAT PELATIHAN JIHADIS

Busur dan anak panah: latihan militer setelah sholat

Diriwayatkan Rafi 'bin Khadij: Kami biasa melaksanakan sholat Maghrib dengan sang Nabi, dan setelah selesai sholat, salah satu dari kami pergi sejauh mata bisa memandang, menandai titik dimana panah seseorang bisa menjangkau saat dibidik busur (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:534)

Diriwayatkan oleh oleh 'Amr: Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata, “Seorang pria lewat ke mesjid membawa anak panah. Rasullullah berkata padanya, ‘Pegang di bagian kepalanya.” (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:442)

Diriwayatkan Abu Burda bin ‘Abdulla: (atas otoritas ayahnya), Nabi berkata, “Barangsiapa masuk ke mesjid atau pasar kita dengan anak panah, ia harus membawanya di bagian kepala agar jangan melukai seorang Muslim (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:443)

Seseorang yang masuk ke mesjid dengan anak panah yang ujung besinya terbuka, diperintahkan untuk memegang di bagian kepalanya agar tidak melukai Muslim (Sahih Muslim 32:6332)


So, hadist-hadist ini jelas mengatakan Muslim biasa membawa busur dan anak panah ke mesjid Muhammad di Medinah.

Image
Dilatih sejak dini


PACUAN KUDA UNTUK PELATIHAN JIHADIS

Diriwayatkan 'Abdullah bin' Umar: Rasullullah memerintahkan sebuah pacuan kuda; kuda-kuda terlatih berpacu dari tempat yang disebut Al-Hafya ke Thaniyat Al-Wada, dan kuda-kuda tidak terlatih berpacu dari Al-Thaniyat ke Mesjid Bani Zuraiq. Ditambahkan: Ibn Umar adalah salah satu yang ambil bagian dalam pacuan tersebut (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:412)

Muhammad juga melakukan perlombaan pacuan kuda dan menombak diantara para sahabat sekaligus prajuritnya (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:442-443)



MESJID SEKALIGUS RUMAH MUHAMMAD ADALAH MARKAS MILITER

Diriwayatkan Aisha: Suatu ketika aku melihat Rasullullah di pintu rumahku sementara beberapa orang Ethiopia bermain di mesjid (memperlihatkan ketrampilan mereka dengan tombak). Rasullullah menutupiku dengan Ridanya agar bisa melihat pertunjukan mereka. (Urwa berkata bahwa Aisha berkata, “Aku melihat sang Nabi dan orang-orang Ethiopia bermain dengan tombak-tombak mereka.”) (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:445)

Diriwayatkan 'Aisha: Nabi menutupiku dengan Rida'nya (baju yang menutupi bagian atas tubuh) saat aku sedang melihat orang-orang Ethiopia yang sedang bermain di halaman masjid. (Aku terus melihat) sampai aku merasa puas. (Sahih Al-Bukhari / Vol 7:163)
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Re: Mirza Ghalib: Untuk Sesamaku Muslim

Post by anne »

MUHAMMAD: “WAHAI MUSLIM! JANGAN TERLALU RELIJIUS”

Di saat Muhammad berusaha menggapai ambisi politiknya di balik topeng agama, beberapa diantara pengikutnya yang saleh benar-benar percaya pada Allah dan memperlihatkan minat sungguh pada sholat, dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu dalam aktivitas keagamaan. Situasi seperti ini sangat merugikan bagi Muhammad, karena menjadi rintangan untuk mencapai ambisinya memdapat kekuasaan dan dominasi. So, ia menyarankan mereka untuk bersikap moderat, tidak terlalu taat dalam aktivitas keagamaan. Ia mengatakan pada mereka bahwa agama yang terbaik adalah HANIIFIYA—agama moderat yang dianut oleh beberapa orang Arab yang percaya pada satu Tuhan. Istri pertama Muhammad, Khadija adalah salah seorang yang beragama Haniifiya sebelum masuk Islam.

“Kalian jangan terlalu ekstrim dalam agama, tapi cobalah mendekat ke kesempurnaan. Sholatlah di pagi hari, sore hari dan pada jam-jam terakhir malam hari. Agama yang paling dicintai Allah adalah HANIIFIYA yang toleran.” (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:38)

Dalam hadits di atas, Muhammad sendiri mengakui bahwa Haniifia adalah agama terbaik, sementara Islam ekstrimist.


MUHAMMAD MENYUAP PENGIKUTNYA DENGAN HARTA JARAHAN DI MESJID

Diriwayatkan Anas: Barang-barang datang ke Rasul Allah dari Bahrain. Nabi memerintahkan orang untuk menyebarkannya di masjid - itu adalah jumlah barang-barang (jarahan) terbesar yang pernah diterima. Ia tinggal untuk sholat dan bahkan tidak meliriknya. Setelah selesai sholat, ia duduk dekat barang-barang tersebut dan memberikannya pada siapa saja yang ia lihat. Al’ Abbas (Paman Muhammad—saudara ayahnya) datang padanya dan berkata, ‘Wahai Rasullullah! Berikan padaku (sesuatu) juga, karena aku memberikan tebusan untuk diriku sendiri dan ‘Aqil’ Rasulullah menyuruhnya mengambil. Maka ia memenuhi jubahnya dengan barang dan mencoba membawanya namun gagal. Ia berkata, ‘Wahai Rasullullah! Perintahkanlah seseorang untuk membantuku membawanya.’ Nabi menolak. Ia kemudian berkata pada Nabi, ‘Maukah kau membantuku mengangkatnya?’ Rasullullah menolak. Kemudian Al ‘Abbas membuang sebagian dan mencoba mengangkatnya (namun gagal). Ia berkata lagi, ‘Wahai Rasullullah! Perintahkanlah seseorang untuk membantuku membawanya.’ Nabi menolak. Ia kemudian berkata pada Nabi, ‘Maukah kau membantuku mengangkatnya?’ Ia menolak lagi. Kemudian Al ‘Abbas membuang beberapa barang dan mengangkat di pundaknya dan pergi. Rasullullah terus menatapnya sampai ia menghilang dari pandangan dan terpana akan kerakusannya. Rasullullah tidak bangun sampai koin terakhir dibagikan (Sahih Al-Bukhari / Vol 1:413)

Nabi berkata, "Aku berikan kepada Quraysh agar mereka menginginkan Islam ... (Sahih Al-Bukhari / Vol 4:374)

"... Beberapa orang Baduy mulai meminta barang-barang dengan begitu agresif sampai mendesak Muhammad ke bawah pohon Samura, dimana jubah luarnya direnggut. Karena itu Rasullullah berdiri dan berkata, ‘Kembalikan jubahku. Jika aku memiliki sebanyak pohon-pohon ini, aku akan membagikannya diantara kalian, dan kalian tidak akan menganggapku kikir.’ (Sahih Al-Bukhari / Vol 4:376)

"... Seorang Badui datang pada Muhammad dan menarik jubahnya begitu kasar sehingga meninggalkan bekas di bagian bahunya karena kasarnya tarikan. Orang Badui itu berkata, ‘Berikan padaku sesuatu dari kekayaan Allah yang kau miliki.’ Nabi berbalik, tersenyum dan memerintahkan agar hadiah diberikan. Sahih Al Bukhari Vol 4:377)


Dari hadits-hadist di atas, mudah untuk merasakan bahwa para pengikut bukan mengerubunginya karena mencintainya, namun karena barang-barang jarahan. Ini juga memperlihatkan sikap tidak adil Muhammad dalam membagi barang jarahan. Ia membagi sendiri harta jarahan, namun membiarkan para sahabat dan kerabatnya mengambil sebanyak yang mereka mampu.

Kalimat “Rasullullah tidak bangun sampai koin terakhir dibagikan” seakan memperlihatkan betapa murah hatinya Muhammad. Tapi, ingat! Ia membagikan harta hasil rampokan tersebut setelah menyimpan 20% untuk dirinya sendiri. Itu bukan harta hasil kerja keras Muhammad. Itu adalah harta hasil kerja keras ratusan atau ribuan orang tak bersalah yang ia serang dan rampok.

Sudah lazim bila Muhammad mengambil seperlima harta jarahan, dan membagi sisanya diantara para teman-teman banditnya. Lagipula, para pengikutnya harus mengembalikan 1/40 bagian dari yang mereka terima itu sebagai kewajiban Zakat.

Kita telah memahami maksud dan karakteristik para pengikut Muhammad. Sekarang mari kita lihat apa yang dikatakan Muhammad mengenai ambisi dan harapannya:

Muhamad sendiri berkata, “Aku telah diberi kunci-kunci kekayaan dunia oleh Allah.” (Sahih Al-Bukhari / Vol 4:795)

“….Nabi membunuh kaum pria mereka, mengambil anak-anak dan kaum wanita sebagai budak tawanan. Para budak tawanan tersebut dibagi diantara Muslim. Kemudian Rasullullah mulai mengambil rumah-rumah dan harta benda yang paling dekat dengannya.”(Sahih Al-Bukhari telah dibei/ Vol 5:512)

Nabi berkata, “Aku telah diberikan kemenangan melalui terror; sehingga harta di bumi adalah milikku.” (Sahih Al-Bukhari / Vol 9:127)


Sebagai Muslim, jika kita mendengar hal-hal yang disebutkan dalam hadits di atas, kita tidak bisa menerimanya, karena rasa cinta tak terjelaskan pada nabi kita. Walaupun hadist-hadist di atas tercantum dalam koleksi otentik hadist sahih Bukhari—buku yang diterima dengan suara bulat oleh semua Muslim, kecuali Syiah, di seluruh dunia.

Mari kita lihat apa yang Allah katakan dalam Qurannya mengenai harta jarahan –harta hasil kekejian:

• “…With Allah are profits and spoils abundant.” (Quran, Sura An-Nisa, 4:94)
• “They ask you concerning things taken as spoils of war. Say: “such spoils are at the disposal of Allah and the apostle… .” (Quran, Sura Al-Anfal (Booty), 8:1)
• “And know that out of all the booty that you may acquire a fifth share is assigned to Allah and to the apostle.” (Quran, Sura Al-Anfal (Booty), 8:41)


Ada sejumlah ayat-ayat sejenis dalam Quran ‘suci’ kita yang membuat kita muak. Sekarang kita paham ‘standard’ Quran ‘suci’ kita. Tidak hanya para sahabat dan pengikut Muhammad, namun Muhammad sendiri juga mendambakan harta jarahan yang dirampok dari orang-orang tak berdosa di tanah Arab. Bahkan Allah yang maha pemurah-pun memperlihatkan keserakahan pada bagian harta jarahan (Quran 8:41).

Sudah tentu, Allah, kalaupun ada, tidak pernah mengetuk pintu Muhammad untuk mengambil bagiannya, yang berada di tangan Muhammad. Jelas bahwa Muhammad ‘melahap’ semuanya.

Saudara/i Muslimku! Para leluhur kita yang non-Muslim dipaksa masuk Islam di bawah ancaman pedang para jihadis dan tiranis Muslim. Islam dipaksakan pada mereka, karena sebagaimana kita ketahui, ‘Kekuasaan adalah kebenaran’ di masa-masa itu.


KESIMPULAN

Di masa kita yang modern ini, kita sering mendengar berita para imam mesjid merekrut para teroris jihadis, serta menyimpan senjata dan amunisi di kompleks mesjid. Sangat sedikit yang berubah setelah 14 abad. Sebagai pengganti busur, anak panah dan tombak, kloningan para pengikut Muhammad di masa lalu ini sekarang menyimpan persenjataan dan amunisi modern si mesjid-mesjid seperti boss mereka.

Tanpa mengetahui sejarah Islam, kaum sekuler, kiri dan kita, Muslim moderat, mendukung Islam dengan membabi buta. Sikap ini mirip dengan memberi makan buaya sambil berharap mereka menjadikan kita santapan terakhir. Kita harus memahami kesalahan-kesalahan dalam sejarah kita, sebelum terbangun menghadapi bahaya Islam yang merasuk lewat berbagai cara taqiyya dari satu kelompok atau cara lainnya

Topik terkait sholat Islam sangat luas. Ada banyak sholat dalam Islam yang perlu dibahas. Kita akan membahas hanya beberapa diantaranya, seperti sholat Tengah Malam (Tahajjud), sholat Jumat, Tarawih (Taraavih) dan Qiyam al-Lail, di artikel selanjutnya.
Post Reply