BUKU yg mencoreng imej Al Ikhwan/Muslim Brotherhood

Forum ini berisi artikel2 terjemahan dari Faithfreedom.org & situs2 lain. Artikel2 yg dibiarkan disini belum dapat dicakupkan kedalam Resource Centre ybs. Hanya penerjemah sukarelawan yang mempunyai akses penuh.
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

BUKU yg mencoreng imej Al Ikhwan/Muslim Brotherhood

Post by ali5196 »

Mantan anggota Al Ikhwan al Muslimah membongkar rahasia dlm buku/In memoir, ex-Muslim Sister paints an unflattering picture
Noha El-Hennawy
http://www.egyptindependent.com/news/me ... ng-picture

Image

Saat [url=http://en.wikipedia.org/wiki/Muslim_Brotherhoodthe Muslim Brotherhood[/url] naik daun di Mesir dan mencoba menawarkan diri sbg organisasi politik yagn moderat, sebuah buku yang mengobarkan borok2 mereka terbit di pasaran.

"The Memoirs of a Former Sister: My Story with the Muslim Brotherhood" (Tulisan Mantan Anggota Ikhwanul Muslimah: Pengalaman Saya dengan Ikhwanul Muslimin) adalah kesaksian Intissar Abdel Moneim, penulis yang bermarkas di Alexandria. Dgn gaya bahasa tanpa tedeng aling2, buku ini menelusurui politik internal organisasi berusia 83 tahun ini, dan berfokus khusus pada diskriminasi terhadap anggota wanita.

Abdel Moneim menggambarkan tekanan atas wanita ini dalam bentuk bahwa mereka harus menerima dominasi lelaki baik didalam organisasi tsb dan rumah tangga. Ia mengutuk eksploitasi Ikhwanul dlm hal poligami.

“Salah satu area dimana para Ikhwan mengeksploitasi kepatuhan buta dan tunduk/submisi adalah poligami. Seorang Ikhwan akan mengambil istri kedua atau ketiga tanpa alasan sah. (Emangnya dlm Islam harus ada alasan sah kalau mau ambil bini 2, 3 & 4? ali5196) “Kalau istri pertama protes, akan diadakan sesi baginya dimana Muslimah2 lainnya akan memperingatkannya akan pentingnya kepatuhan, kesabaran dan penundukan kpd kemauan Allah dan kpd suami,” tulisnya.

Untuk mengerti akar subjugasi/penundukan wanita ini, Abdel Moneim membongkar tulisan2 Hassan al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin. Dan disini penulis menunjukkan keberaniannya dalam mengritik keras tokoh yang berada diluar kritik dan digambarkan sebagai pahlawan mulia yang tidak seorangpun--bahkan pengritik2 IKhwanul yg paling vokal sekalipun--berani sentuh/kritik.

Image
Ajaran Banna membatasi peran wanita hanya pada ''memuaskan suami dan reproduksi,'' kata Abdel Moneim.

Wanita, dimata Banna, tidak perlu diberikan investasi pendidikan dan wanita harus dilatih hanya agar dapat menjadi istri dan ibu yang solehah. Dan disini anehnya si penulis, Abdel Moneim. Ia merasa bahwa pandangan Banna ini MENANTANG Islam sebenarnya. :shock: HUH?? Ada lagi nih orang yang belum baca FFI sebelum menerbitkan bukunya! ali5196

“Memang benar bahwa menurut Islam, peran utama wanita adalah untuk membesarkan anak, tapi ini bukan berarti bahwa ini peran satu2nya, dan bahwa ia tidak boleh melakukan apapun selain itu. Baik Quran maupun Sunnah tidak membatasi wanita untuk mengejar ilmu. Wanita diberi hak untuk memutuskan sendiri, sesuai dgn keperluan dan keadaannya," tulis Abdel Moneim. ](*,)

Ia mengritik tuntutan Banna bahwa lelaki dan wanita harus dipisahkan. Dgn nada sarkastik, ia mengatakan bahwa Banna menggambarkan manusia seakan mereka cuma hewan yg tidak memiliki kontrol atas naluri mereka.

“Tidak logis menganggap manusia hanya sebatas organ seksual yang luntang lantung di jalan hanya mencari mangsa seksual spt kucing,'' katanya. Pandangan kolot Banna ini, kata Abdel Moneim, berasal dari latar belakang pedesaan Banna.

Pandangan kolot kampung inilah yang membentuk pandangan Ikhwanul ttg peran wanita dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu divisi Ikhwanul Muslimah tidak bisa bergerak secara independen dari para Ikhwan lelaki, karena wanita tidak boleh masuk dalam dewan tertinggi kelompok itu, yi Dewan Shura dan Biro Advis dan mengapa kelompok itu tidak akan pernah mengakui hak wanita untuk memerintah.

Ini bukan berarti bahwa kelompok itu tidak pernah melenceng dari ideologinya sendiri. Dlm pemilihan parlementer 2005, mereka sangat tergantung kpd para Ikhwanul Muslimah untuk berkampanye bagi calon2 lelaki, kata Abdel Moneim.

“Tiba2 aneh bin ajaib, tidak seorangpun anggota Ikhwan mengatakan bhw wanita harus mendekam di rumah, membesarkan anak dan mempercantik diri bagi suami2 mereka ... Malah wanita dianggap berguna, memegang peranan penting dlm memberikan dukungan logistik,'' katanya secara sarkastik. Ini tidak lain dari kehausan kelompok ini atas kekuasaan politik, yang memaksanya memobilisasi semua kekuatannya untuk memenangkan kursi dalam pemilu.

Buku ini terbit selagi dilangsungkannya poll parlemen pasca-Hosni Mubarak. Ikhwanul menjadi faksi politik yang paling populer dan memegang peran sipil kunci dalam orde baru. Kelompok ini sudah membentuk blok terbesar dalam parlemen dgn meraih 40 kursi. Mereka juga diperkirakan mencapai hasil yg sama dlm Dewan Shura.

Sejak didepaknya Mubarak, Ikhwanul menggambarkan diri sbg berprinsip pada demokrasi dan persamaan derajad antar warga terlepas dari agama dan gender. :rolling: Untuk membuktikan ini, mereka malah mengedepankan calon2 dari kaum Koptik dan wanita sbg wakil2 mereka. Tapi upaya ini sama sekali tidak mengurangi ketakutan kaum liberal dan sekularis yang yakin bahwa kelompok ini tetap memiliki pandangan Islam yang fundamentalis/kolot.

Kritik penulis juga menyentuh keanggotaan Ikhwanul yang katanya, didasarkan pada nepotisme dan bukan kemampuan. Ia sendiri sulit diterima sbg anggota karena ia tidak memiliki ayah, kakak atau suami yang anggota Ikhwanul atau memiliki uang. Ikatan kekeluargaan ini sangat menentukan jabatan anda dalam Ikhwanul, kata Abdel Moneim.

Katanya juga, semua anggota Ikhwanul harus tunduk penuh pada pemimpin mereka yang disebutnya, “the Muslim Brotherhood’s classism.”

“Tidak mungkin seorang anggota boleh mem-bypass kemauan atasan atau menuntut promosi jabatan bahkan kalau ia membuktikan dirinya,” tulis Abdel Moneim. “Karena ini berarti si anggota melanggar konstitusi partai dan membentuk divisi. Ini sama saja dengan ‘Animal Farm’-nya George Orwell.”

Walau buku ini disampaikan sebagai sebuah memoir, buku itu tidak memberi informasi biografis ttg penulis. Usianya, kapan ia bergabung dan meninggalkan Ikhwanul tidak diberitahu. Ia hanya menunjukkan bahwa ia menjadi anggota setelah menikahi anggota lain, tapi nama suaminya kita juga tidak diberitahu.

Namun buku ini sempat membuat heboh. Ikhwanul mengancam akan menyeret ke pengadilan SK Al-Fagr karena menulis review sensasional ttg buku itu yagn menuduh organisasi itu melecehkan wanita secara seksual dan politik.

Tapi anehnya, Ikhwanul menolak utk menyeret si penulis ke pengadilan dan malah menganggap kecil dampak buku tsb. Kata jubir Ikhwanul, Mahmoud Ghazlan, “IKhwanul Muslimin lebh besar dari lelaki atau wanita manapun. Kami tidak akan menyibukkan diri dgn siapapun yg meninggalkan kami, menghina kami atau menulis buku ttg kami," kata Ghazlan.

Bgmpun, dgn janji Presiden Morsi mengangkat seorang wanita (dan seorang Kristen) sbg Wapresnya, ini bukti bahwa Ikhwanul tahu bahwa semua mata tersorot padanya (termasuk krn sebuah buku yg menjelekkan mereka) dan mereka merasa perlu memperbaiki imej mereka. ali5196
Last edited by ali5196 on Sun Jul 01, 2012 5:47 am, edited 4 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SEPERTI APA PROFIL PARA IKHWANUL MUSLIMAH? DIbawah ini salah satu contoh.

Sisters' bid for parliament: a real or cosmetic move?
Noha El-Hennawy
Sat 30 Jun 2012
http://www.egyptindependent.com/news/si ... metic-move

Image
Fatma Abdel Hafez, kandidat partai Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), dari Beni Soueif.

Spt kebanyakan Ikhwanul Muslimah, Fatma Abdel Hafez dibesarkan dlm jaringan persaudaraan ketat Ikhwanul. Ayahnya, yg juga anggota, mengalami penjara 6 thn dibawah Gamal Abdel Nasser. Suaminya juga anggota Ikhwan. Ayah mertuanya adalah anggota Biro Advis Ikhwan. Ia sendiri aktif dlm kegiatan politik dan kesejahteraan sosial Ikhwan di kota kecilnya.

Kini ia adalah salah satu dari paling sedikit 70 wanita dlm FJP yang menginginkan kursi dlm parlemen dlm pemilihan parlemen yg akan dimulai tgl 28 November.

SIapa wanita2 FJP?

Salah seorang anggota wanita lainnya adalah Wafaa Mostafa Mashhour, 58 thn, puteri seorang mantan penasehat tinggi Ikhwan. Ia juga aktif dlm pemberian counseling kpd keluarga2 di Assiut. Ia juga akan memperebutkan kursi di parlemen.

Kandidat2 wanita FJP juga mengedepankan isu2 keamanan, kebebasan, ekonomi dan pendidikan. Sama spt kolega2 lelaki mereka. TAPI dlm hal urusan wanita, mereka mempromosikan sebuah agenda konservatif yang khas Islamiah yang mementingkan supremasi lelaki dan syariah.

Sejak hengkangnya Mubarak, kelompok2 Islam protes keras atas UU yg memberi wanita hak untuk menceraikan suami, melarang sunat wanita, memberi wanita hak utk mendaftarkan anak mereka bahkan jika ayah tidak diketahui dan meningkatkan hak ibu atas anak sampai usia 15.

Kandidat2 wanita FJP yg kebanyakan wanita profesional mendukung hak untuk bekerja dgn syarat2 tertentu. “Wanita berhak keluar rumah SELAMA IA TIDAK MELANGGAR HUKUM SYARIAH DLM HAL BUSANA DAN PERILAKU,” kata Mashhour, yang berharap bahwa tempat kerja akan menerapkan hukum busana Islamiah, spt jilbab/hijab atas buruh wanita. :snakeman: :snakeman:

[...]

JUmlah anggota wanita dlm IM adalah 25%. Thn 2000, IM menampilkan kandidat wanita pertama mereka bagi parlemen untuk membuktikan bahwa mereka tidak lagi berpegang pada ideologi lama mereka yg membatasi peran wanita pada membesarkan anak saja.

Walau IM berupaya menunjukkan diri mereka sbg tidak anti-wanita, status wanita dlm IM tetap dianggap kelas dua. Sampai sekarang anggota wanita tidak boleh mengambil suara dlm pemilihan internal. Keanggotaan dlm badan2 tinggi dilarang bagi wanita dan peran politik wanita dibatasi pada mendukung lelaki dlm berbagai pemilu dgn cara memobilisasi massa. Namun aneh bin ajaib, para anggota wanita tidak merasa didiskriminasi karena, kata mereka, ''Wanita dan lelaki semuanya SEDERAJAD dlm IM. Terlepas dari haknya memilih (dlm pemilihan internal), pandangan wanita tetap diperhatikan.'' ](*,)

Alasan IM untuk tidak memberi jabatan tinggi kpd wanita adalah untuk melindungi mereka dari gangguan polisi yg sering terjadi dibawah Mubarak. :rolleyes:
Tapi kini generasi muda wanita dlm IM menuntut agar status wanita diperhatikan lagi dan menolak dikecualikan dari jabatan2 tinggi. Kita lihat saja nanti, apakah ini akan terjadi atau ini hanya terjadi demi lip service saja.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Mantan Anggota IM Memperingatkan tentang ... IM/x-Muslim Brotherhood Moderate Warns About…the Muslim Brotherhood
Posted on Thu, February 17, 2011
By Barry Rubin
http://www.crethiplethi.com/ex-muslim-b ... ries/2011/

Image
Abul Ila Madi, anggota Partai Al-Wasat


Memang ada faksi moderat dlm Al Ikhwan. Tapi mereka dibungkam oleh para pemimpin AI dan akhirnya mereka keluar dari AI, membentuk Partai Al-Wasat (Partai Tengah).

Kini, mantan pemimpin faksi moderat tsb, yg pernah menggambarkan IM sbg 'moderat' (tapi kini menelan ludahnya), mengumumkan bahwa ia meninggalkan AI pd thn 1995. Dng kata lain, tidak ada tempat bagi kaum moderat dlm AI Abu Al Madi (foto atas) mengatakan bahwa AI persis spt partai Islamis yg sekarang berkuasa di Turki. Sebelum mereka berkuasa, mereka mengaku moderat, tapi begitu mereka mengambil kekuasaan, mereka akan mendorong bagi tercapainya negara Islamiyah.

Setelah berpisah dari AI, Madi mendirikan partai, juga dgn perspektif Islam, tapi yg mencakup kelompok2 Kristen, kaum kiri, Marxists dan Nasserists yang percaya pada sebuah Islam yang ''menyatukan negara.'' Islam yg ramah dan tidak marah, kayak versi Gus Dur yg gagal itu! ](*,)

“Kami menggabungkan 3 elemen: demokrasi, nasionalisme dan Islam,” katanya. \:D/ \:D/ (lagi2 muslim bingung! Murtad gak berani, akhirnya jadi Muslim cocokism!)

''Kami didasarkan pada prinsip2 syariah yang ingin Ilsma yang modern yang menolak diskriminasi berdasarkan SARA. Kebebasan beragama, persamaan derajad antara lelaki dan perempuan, menghormati HAM dsb dsb. Kami berbeda dari AI yang belum bisa mengadopsi ide2 politik progresif, apalagi menyangkut hak wanita dan kaum Kristen Koptik. Posisi kami jelas: persamaan derajad antara Muslim dan non-Muslim, lelaki dan perempuan dan memeluk demokrasi.''

Selamat dah! Makanya partainya gak kepilih!! ](*,) ](*,) ](*,) ](*,)
Post Reply