"GoodSniper" wrote:
Dapatkah manusia modern yang telah semakin tercerahkan khususnya masalah ilmu pengetahuan medis dan psikis menerima Muhammad sebagai manusia sempurna..? mohon dijawab jujur..!
PS wrote: menurut gw bisa bro. Asal hatinya bersih.
Asal hatinya bersih..?? maksudnya..? anda curiga bahwa manusia modern yang semakin tercerahkan dengan sains medis dan psikis tidak akan memiliki hati yang bersih bila harus dihadapkan dengan kasus muhammad..yang mengedepankan objektifitas..? sekhawatir ini kah ente..?
Patah..bisakah ente hadirkan suatu contoh pernyataan seorang ahli medis dan psikis yang meneliti dan mengomentari kisah perkawinan muhammad yang berusia 50 an thn dengan Aisha yang berusia 9 thn..dengan sangat yakin dapat menerima fakta itu sebagai 'no problem' dan tidak menyalahkan muhammad..? adakah..?? kalau ada ane pengen kenal orangnya..??!!
PS wrote: loe gak bisa mengabaikan fakta-fakta ini:
Aisha adalah SATU-SATUNYA istri Nabi yang perawan. kalau Muhammad adalah pedofil, maka ia akan memilih istri-istri lain yang seumur dengan aisha, karena pedofilia adalah pola perilaku.
Perilaku seksual muhammad memang tidak bisa dikatakan hanya spesifik sebagai pedofil..lebih cocok dikatakan sebagai petualang dan maniak seks..yang juga memiliki unsur pedofil..!
PS wrote: Melihat fakta-fakta diatas sulit bagi muslim manapun membayangkan bahwa Muhammad menikahi Aishah karena ia mengidap pedofilia.
sama sekali gak ada petunjuknya.
Petunjuknya jelas Patah..muhammad mampu ereksi dan bersetubuh dengan bocah kecil berusia 9 tahun pada saat dia sudah harus dipanggil kakek..! bukti apa lagi yang ente perlukan untuk tidak menyebut ini sebagai sakit jiwa..??
PS wrote: satu lagi bro. menurut gw larangan menikahi anak-anak gak melanggar moralitas lintas zaman.
Menurut gw agama adalah institusi paling keras menjaga moral. Silahkan loe tunjukkan kitab suci manapun, dari agama apapun, yang melarang seorang laki-laki anak dibawah sepuluh tahun.
Patah..Patah..ente hanya pintar bersilat lidah rupanya..dimana AKAL SEHAT dan Nuranimu engkau buang..?? tidak heran dengan pernyataanmu yang akan menyerahkan bayimu yang tidak berdosa dan berdaya kepada seseorang yang kamu kultuskan..! maaf saya harus katakan anda memiliki potensi pemikir bejad..!
Patah..coba tanya seorang atheis yang bermoral dengan pertanyaanmu di atas..untuk menunjukkan salah satu kitab suci yang diakuinya yang secara eksplisit melarang perkawinan dibawah umur..! kira-kira bagaimana respon dia kepada elo..?
Kawin paksa kan produk budaya. Karena produk budaya maka ia pasti digunakan sekelompok masyarakat untuk menyelesaikan persoalan mereka.
menurut gw kalau kondisi masyarakat homogen, kawin paksa gak akan banyak menimbulkan masalah. Karena, apa yang baik menurut orang tua gak akan terlalu berbeda dengan apa yang di anggap baik oleh anak yang akan dikawinkan.
Buang lagi hati nuranimu Patah..! Anda tidak memiliki cita rasa yang bagus dengan kata 'paksa' rupanya..! Kawin Paksa tidak berbeda dengan pemrkosaan..apa ente setelah ini akan menghalalkan permerkosaan..??
"GoodSniper"wrote:
Anak-anak tidak wajar dibawa berperang pada usia berapapun..! Terus apa yang hendak anda sampaikan dengan keberadaan Aisha dalam perang pada usia 9 tahun..?
Patah wrote: berarti mentalnya udah siap. Loe enggak akan membawa anak-anak cengeng ke medan perang, kan ??
kemungkinannya ada dua. Dia berumur lebih dari 9 tahun ketika menikahi nabi,
atau ia memang berumur sembilan tahun tapi dengan kemampuan dan kecerdasa perempuan yang lebih tua dari umurnya. setidaknya remaja.
Dodol..sesiap apapun mental seorang anak dan secerdas apapun dia, adalah perbuatan jahanam yang melibatkan anak-anak dalam peperangan..! Buang nurani dan akal sehat mu Patah..! Terus ente mau mengatakan bahwa Aisha sudah dewasa pada saat usia masih anak-anak..? dan dengan demikian mejustifikasi keberadaan Aisha di medan perang sebagai hal yang baik-baik saja..?