Rasionalis wrote:...Kelihatannya hanya buang-buang waktu saja berdebat dengan bung PP ini. Jarang mengggunakan head to head argumentation. Jawabannya ngawur melulu. Mungkin juga karena PP tidak pernah belajar ilmu Finance.
...Sebaiknya dilanjutkan saja ke bidang hukum dan hak azasi manusia, sesuai himbauan TS bung Suseno.
angky wrote:Ambil contoh kecil : Muslim menolak kenaikan BBM dan mengusung khilafah islamiyah sebagai jalan keluarnya (ane sempet lihat dispanduk). Jalan keluar opo coba??? aya aya wae...
Solusinya menurut Islam...Jangan beri hak asing / perorangan untuk mengelola energi....seluruh energi harus dimiliki NEGARA dan dikelola oleh negara....untuk kepentingan rakyat......angky wrote:Ambil contoh kecil : Muslim menolak kenaikan BBM dan mengusung khilafah islamiyah sebagai jalan keluarnya (ane sempet lihat dispanduk). Jalan keluar opo coba??? aya aya wae...
angky wrote:Ambil contoh kecil : Muslim menolak kenaikan BBM dan mengusung khilafah islamiyah sebagai jalan keluarnya (ane sempet lihat dispanduk). Jalan keluar opo coba??? aya aya wae...
Pembawa Pedang wrote:Solusinya menurut Islam...Jangan beri hak asing / perorangan untuk mengelola energi....seluruh energi harus dimiliki NEGARA dan dikelola oleh negara....untuk kepentingan rakyat......
Dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah saw bersabda: "Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal; air, rumput dan api. Dan harganya adalah haram." Abu Sa'id berkata, "Yang dimaksud adalah air yang mengalir."
PP
Pembawa Pedang wrote:Solusinya menurut Islam...Jangan beri hak asing / perorangan untuk mengelola energi....seluruh energi harus dimiliki NEGARA dan dikelola oleh negara....untuk kepentingan rakyat......
BP migas hanya pengawas bukan pengelola..yang dimaksud adalah semua perusahaan minyak adalah milik negara...atau perusahaan sekarang dinasionalisasikan...jangan lagi ada perusahaan asing...kecuali mereka bekerja diperusahaan nasional...angky wrote:Asing saat ini diatur oleh BP migas yg nota bene mewakili negara, semua hasil bumi dimiliki oleh NEGARA tetapi asing yg melakukan eksplorasi.
Dia boleh tanam modal ke perusahaan negara..bukan dia ngolah sendiri...yang ngolah tetap perusahaan negara..1. Biaya eksplorasi sumur minyak baru bisa puluhan juta dollar, jika menghasilkan untunglah dia, jika tidak ada minyak buntunglah dia...Jadi duitnya darimana kalo tidak melakukan joint operation???
Gas mmg butuh pembeli beda dengan minyak..minyak 3 bulan kedepan ( masih dalam perut bumi ) sudah dijual...artinya minyak sudah pasti laku..bahkan diburu....2. Jika sudah mendapatkan minyak atau gas, juga dibutuhkan pembeli. Jika pembeli kabur (kasus tangguh) maka buntunglah pemerintah karena terpaksa dijual murah.
Iran salah satu contoh...mereka menjauhkan diri dari penguasaan asing..ternyata produksi minyak iran jauh lebih tinggi dari indonesia...venezuela juga gitu..nasionalisasi perusahaan minyak mereka lakukan...3. Teknologi eksplorasi yg efisien hingga saat ini masih dimiliki asing, asing tidak mau mengalihkan teknologi jika tidak mendapatkan keuntungan, bagaimana sistem khilafah secara nyata mampu mengatasi hal ini??
Pembawa Pedang wrote:iran jauh lebih tinggi dari indonesia...venezuela juga gitu..nasionalisasi perusahaan minyak mereka lakukan...
Indonesia bukan dijajah teknologi oleh barat..tapi dijajah pemikiran..seolah2 tanpa barat produksi indonesia macet..
ini solusi khalifah...
Pembawa Pedang wrote:BP migas hanya pengawas bukan pengelola..yang dimaksud adalah semua perusahaan minyak adalah milik negara...atau perusahaan sekarang dinasionalisasikan...jangan lagi ada perusahaan asing...kecuali mereka bekerja diperusahaan nasional...
Misalnya semua milik pertamina..bule bekerja dipertamina..digaji pertamina dlsb..kita pakai mereka dengan alasan masih butuh...
Sekarang aneh.....pertamina bisa dikalahkan oleh perushaan asing dalam merebut lahan dalam negeri...naif betul...
Pembawa Pedang wrote:Dia boleh tanam modal ke perusahaan negara..bukan dia ngolah sendiri...yang ngolah tetap perusahaan negara..
Pembawa Pedang wrote:Iran salah satu contoh...mereka menjauhkan diri dari penguasaan asing..ternyata produksi minyak iran jauh lebih tinggi dari indonesia...venezuela juga gitu..nasionalisasi perusahaan minyak mereka lakukan...
Pembawa Pedang wrote:Indonesia bukan dijajah teknologi oleh barat..tapi dijajah pemikiran..seolah2 tanpa barat produksi indonesia macet..
Pembawa Pedang wrote:ini solusi khalifah...
angky wrote:
1. Biaya eksplorasi sumur minyak baru bisa puluhan juta dollar, jika menghasilkan untunglah dia, jika tidak ada minyak buntunglah dia.
Jadi duitnya darimana kalo tidak melakukan joint operation???.
2. Jika sudah mendapatkan minyak atau gas, juga dibutuhkan pembeli. Jika pembeli kabur (kasus tangguh) maka buntunglah pemerintah karena terpaksa dijual murah.
3. Teknologi eksplorasi yg efisien hingga saat ini masih dimiliki asing, asing tidak mau mengalihkan teknologi jika tidak mendapatkan keuntungan, bagaimana sistem khilafah secara nyata mampu mengatasi hal ini??
Garuda memperkerjakan pilot asing dengan gaji lebih besar..garuda bisa..kenapa pertamina tidak...angky wrote:Persoalan : mana mau tuh bule bule dibayarin pake standar pertamina masih banyak ladang minyak lain yg bisa digarap mereka, bagaimana solusi menurut khilafah???
Tergantung daya tariknya...asing akan mau masuk jika loyalitynya besar dan persyaratan mudah.....mereka cukup tanam saham..sementara perusahan tetap kita yang punya....Mereka tuh pers minyak bung bukan financial inversment comp, apa perlu kita minta si kapir warren buffet tanam modal di pertamina???
Garap boleh saja..asal jangan garap sendiri..anak negeri cuma kebagian loyality dan pajak..ini salah besar...Iran bukan alergi dengan asing tapi alergi dengan amerika buktinya mereka memperbolehkan cina dan perancis masuk menggarap ladang minyak mereka.
Saat ini Petroleum Engineer hampir semuanya indonesia..walau diperusahaan asing sekalipun...tapi mereka cuma makan gaji...pemilik perusahaan tetap asing...coba di survey ke pers minyak asing dan tanyakan pada engineer engineer lokal, bisakah kita SEKARANG mengelola sendiri tanpa campur tangan asing?? 9 dari 10 orang ane yakin akan jawab TIDAK.
Itu resiko..semua kebijaksanaa ada resiko...resiko ini muncul akibat kesalahan terdahulu..resiko ini harus kita cari jalan keluarnya..resiko jangan dihindari..melainkan dihadapi agar kita makin dewasa...Nasionalisasi venuzuela yg kapir memang TOP tapi masih menuai konsekuensi besar : mereka harus membayar penalti, balik lagi duit nya darimana???
Pembawa Pedang wrote:Cara saudi dan venezuela seperti ini sudah cocok dengan syariat..walau tak mesti disebut syariat..syariat cuma istilah..kita perlu essensinya..
Pembawa Pedang wrote:Garuda memperkerjakan pilot asing dengan gaji lebih besar..garuda bisa..kenapa pertamina tidak...
Pasalnya industri minyak menghasilkan keuntungan lebih besar dari penerbangan..sehingga asing mau ambil sendiri..sayangnya bergaining indonesia lemah..lihat block cepu...freeport dll..
Pembawa Pedang wrote:Saudi Aramco sekarang sudah di nasionalisikan..meski bule banyak bekerja disana..dan sahamnya diatas 50% ( saya lupa angkanya ) dipegang saudi..sisanya amerika..
Cara saudi dan venezuela seperti ini sudah cocok dengan syariat..walau tak mesti disebut syariat..syariat cuma istilah..kita perlu essensinya..
Pembawa Pedang wrote:Saat ini Petroleum Engineer hampir semuanya indonesia..walau diperusahaan asing sekalipun...tapi mereka cuma makan gaji...pemilik perusahaan tetap asing...
Perusaahaan asing saat ini lebih tepat sebagai penjajahan ekonomi..bukan investor...
Pembawa Pedang wrote:Itu resiko..semua kebijaksanaa ada resiko...resiko ini muncul akibat kesalahan terdahulu..resiko ini harus kita cari jalan keluarnya..resiko jangan dihindari..melainkan dihadapi agar kita makin dewasa...
Tak pernah ada bangsa menjadi besar ketika takut menanggung resiko..
duren wrote:Berarti Amrik menjalankan syariah dunk, toh didalam negrinya dia pake perusahaan nasionalnya
Return to Pandangan Berlawanan Terhadap Islam
Users browsing this forum: No registered users