Beginilah indonesia,berdemo hanya dari satu sisi,mereka hanya berdemo untuk sesama kaumnya,bukan berdemo untuk kemanusian.apakah mereka buta bahwa hizbullah juga melancarkan berbagai rudal ke israel dan juga memakan banyak korban sipil?apakah mereka yg berdemo menuntut israel juga lupa bahwa hezbollah juga mengebom bus bus yg berisi anak anak dan wanita,mengapa berdemo hanya dari satu sisi?tapi saya sudah tahu jawabnya mereka pasti menjawab israellah teroris yg sesungguhnya,padahal hezbollah pun sama!
JAKARTA, MINGGU -- Sejumlah tokoh agama memberikan orasi mengecam agresi Israel, yang mengakibatkan tewasnya ratusan rakyat sipil Lebanon, pada Aksi Sejuta Umat Menentang Agresi Israel terhadap Lebanon dan Palestina di depan Bunderan Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Minggu (6/8).
Tokoh-tokoh agama yang hadir dalam aksi tersebut berasal dari ormas Islam, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Hindu, Buddha, Kong Hucu dan perwakilan Gereja Ortodok Indonesia
Salah seorang perwakilan tokoh Agama, Abdullah Gymnastiar, membacakan pernyataan sikap dari Rakyat Indonesia Bersatu Untuk Perdamaian (RIB-UP) yang berisi lima pernyataan.
Pertama, mengutuk sekeras-kerasnya Amerika Serikat (AS) dan Israel yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan dan melakukan tindakan teroris nyata. Kedua, mendesak PBB mengambil tindakan nyata untuk menghentikan agresi Israel.
Ketiga, mereka juga menuntut AS untuk mengakhiri standar ganda dan menghentikan dukungannya pada Israel. Keempat, mendesak seluruh dunia dan bangsa-bangsa Arab untuk menghentikan ketergantungan pada AS. Terakhir, mereka menyatakan akan menggalang solidaritas berupa penghimpunan bantuan kepada rakyat Palestina dan Lebanon.
Para tokoh lintas agama tersebut juga menyerukan supaya Israel dimajukan ke Pengadilan Internasional dan PBB menghentikan perang. Bila PBB tidak dapat meredakan krisis ini mereka juga menyerukan Indonesia keluar dari PBB.
Setelah mendengarkan orasi dari tokoh-tokoh lintas agama, massa mulai bergerak menuju gedung perwakilan PBB yang telah dipagari oleh ratusan polisi dari Polsek Metro Tanah Abang. Di depan gedung perwakilan PBB massa juga menyampaikan orasinya.
Ketua WHO perwakilan di Indonesia, Petezen, yang menerima utusan aksi sejuta umat di depan degung PBB mengatakan bahwa ia tidak punya kapasitas untuk menjawab dengan mengatasnamakan PBB, namun dia akan menyampaikan surat pernyataan sikap yang diterimanya ke Sekjen PBB, Kofi Annan.
Akibat aksi sejuta umat yang diikuti oleh ratusan ribu orang itu menyebabkan terhambatnya jalur khusus busway. Kepala Bidang Operasional Busway, Rene Nunumete, mengatakan ada pengalihan pelayanan dari Setia Budi ke Tanah Abang, Cideng ke Harmoni. "Pelayanan Busway dari arah utara ke selatan masih tetap normal," katanya.
Hingga berita ini disiarkan aksi masih berlangsung. Massa terus mengalir menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat dan akan berakhir di Istana Merdeka.
ketika beberapa tokoh agama mengecam tindakan israel
-
blindblackcat
- Posts: 14
- Joined: Wed Jul 26, 2006 7:13 pm
-
DARAH DAN DOA
- Posts: 173
- Joined: Mon Feb 20, 2006 6:06 pm
- Location: U.I.S.R
Betul sekali!!blindblackcat wrote:Beginilah indonesia,berdemo hanya dari satu sisi,mereka hanya berdemo untuk sesama kaumnya,bukan berdemo untuk kemanusian.apakah mereka buta bahwa hizbullah juga melancarkan berbagai rudal ke israel dan juga memakan banyak korban sipil?apakah mereka yg berdemo menuntut israel juga lupa bahwa hezbollah juga mengebom bus bus yg berisi anak anak dan wanita,mengapa berdemo hanya dari satu sisi?tapi saya sudah tahu jawabnya mereka pasti menjawab israellah teroris yg sesungguhnya,padahal hezbollah pun sama!
Kebanyakan Muslim di Indonesia cenderung berpikir secara picik terhadap berbagai persoalan di timur-tengah. Seringkali persoalan konflik di timur-tengah dikait-kaitkan dengan ”agama” (Islam), sehingga pembelaan Muslim terhadap korban konflik pun terkesan pembelaan karena sesama Muslim, bukan kemanusiaan (humanity).
Ratusan orang Indonesia di TV siap jihad ke Lebanon, saya tertawa sinis mendengar niatan mereka. Bukan jihadnya, bukan ”siap matinya”, bukan sikap mereka menentang kezhaliman AS dan Israel yang membuat saya sinis, tetapi ”niat membela saudara Muslim” dan ”mencari Syahid” yang membuat saya sinis.
Sungguh pandangan yang sempit, mengingat banyak aktivis kemanusiaan di dunia (dengan latar belakang agama yang beragam) mengecam agresi tersebut, dan berharap ada perdamaian di timur tengah, tanpa mengait-ngaitkannya dengan persoalan agama. Apakah Paus Benediktus yang mengecam agresi Israel peduli dengan latar belakang agama orang Lebanon tersebut? Tidak!
Sementara umat Muslim sendiri masih ”pandang bulu”, melihat-lihat apakah yang dibantai Muslim apa bukan. Jika ya, apakah yang membantai kafir atau sesama Muslim sendiri. Jika yang membantai kafir, maka berjihadlah mereka, minimal demo di jalan-jalan. Tapi jika yang membantai justru sesama Muslim sendiri peduli amat, paling secara formal saja mengecam, apalagi kalo yang terbantai bukan Muslim. Coba, konflik antar suku dan pembantaian di Rwanda, Sudan, Somalia, yang mana banyak di antara mereka yang melakukan Muslim juga, mana ada demo umat Muslim besar-besaran? Pembantaian yang dilakukan kelompok Muhammed Farrah Aidid di Somalia, mana ada Muslim yang peduli besar-besaran dan sampai jihad ke sana melawan Aidid?
Atau kasus tahun lalu, penyanderaan dan pembantaian ratusan anak sekolah di Beslan oleh gerilyawan Muslim, mana ada ormas-ormas Islam macam HTI demo di jalan? Coba kalo yang membantai itu Yahudi atau kafir?? Padahal kasus puluhan demonstran Muslim yang tewas di truk tentara di Thailand selatan saja sempat memicu demo dari ormas-ormas Islam, tetapi pada kasus Beslan????
Sikap ”pandang bulu” juga ditunjukkan oleh ulama di Arab Saudi, yang memfatwa haram Muslim mendukung, membantu, atau bahkan sekedar mendoakan Hesbolah ”hanya” karena mereka penganut Syiah. Namun sayangnya, belum ada media massa Indonesia memberitakan hal itu karena konon takut memecah belah umat. Yah.. kalo menurut saya sih, mungkin takut merusak ”selera jihad” yang terlanjur terbangun...
Saya rasa umat Muslim harus adil dan proporsional dalam menyikapi banyak konflik di timur-tengah. Jangan terlalu over ”anti AS”, dan jangan segan mengkritik kebijakan negara-negara Arab yang faktanya juga tak lepas dari masalah ketidakadilan.
Tahukah anda, di Arab Saudi non Muslim (Kristen) tidak boleh membangun gereja?? Sementara Muslim sendiri kerap kali protes terhadap kebijakan pemerintah Perancis yang melarang Muslimah memakai jilbab. []
-
Blackangel9
- Posts: 69
- Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
- Contact: