Muslimah, Vitamin D dan Penyakit Osteomalacia****

Forum ini berisi artikel2 terjemahan dari Faithfreedom.org & situs2 lain. Artikel2 yg dibiarkan disini belum dapat dicakupkan kedalam Resource Centre ybs. Hanya penerjemah sukarelawan yang mempunyai akses penuh.
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Muslimah, Vitamin D dan Penyakit Osteomalacia****

Post by Adadeh »

Muslimah, Vitamin D dan Penyakit Osteomalacia

Image

In the global debate regarding the dress codes for Muslim women, one important factor is often overlooked: The fact that depriving a human being from live-giving sunlight and air represents physical torture. Indeed, this form of torture has been used for centuries in prisons.
It has long been known that the average human being requires a certain amount of sunshine on a daily basis in order to be healthy. Under the right circumstances sunlight creates vitamin D in the oils on the skin, which is then absorbed into the bloodstream and helps generate health throughout the entire body, largely serving to assist calcium in bone formation.

It has also been understood for many years that purdah–the custom of sequestering women from men, forcing them to remain indoors and to cover up the bulk of their skin–creates a serious disease called osteomalacia or “bad bones.” Writing decades ago, famed nutritionist Adele Davis stated:

“Osteomalacia. This disease–its name literally means bad bones–results primarily from a severe vitamin-D deficiency. Arabian and Indian women who keep themselves heavily veiled frequently develop such painful backs that they can scarcely rise; and they suffer multiple spontaneous fractures and have extremely rarefied bones, all of which clears up dramatically when vitamin D is given them.” (Davis, Let’s Get Well, p. 256.)

In her classic work Let’s Eat Right to Keep Fit (140), Davis also states:

“Sir Robert McCarrison, the great English physician, wrote of osteomalacia in India among the Mohammedan women observing the custom of purdah. These women veil their faces at adolescence and rarely go outside their homes.”

In this same regard, in Deficient Sunlight in the Aetiology of Osteomalacia in Muslim Women, Dr. OP Kapoor states:

“…in most of the Sunni Muslim women (who form majority of the Muslims), in spite of high intake of calcium, osteomalacia is often seen. There are two reasons for this:

“1. Use of burkha which prevents sunlight reaching the skin.

“2. Living indoors – most of the Muslim women specially those staying in the Muslim localities, do not move out of the house and thus are not exposed to the sun and often develop osteomalacia.”

As we now know, vitamin D is necessary for a variety of other metabolic processes in a healthy individual. Moreover, sunlight has other positive effects besides vitamin-D production. For one, it is necessary for the production of the hormone melatonin through the eyes. Thus, Muslim women who wear the full burkha* are deprived of this health-bestowing chemical as well, which is necessary for proper sleep and, consequently, mental health. Also, merely taking vitamin D or melatonin supplements would not make up for other potential health benefits associated with adequate exposure to sunlight, and supplements are not the best choice for optimal health in any event.

In addition to developing bone and other problems from a lack of vitamin D and melatonin, covered women are deprived of fresh air on their skin, which is the body’s largest organ. Hence, the skin is not given the opportunity to breathe adequately. Furthermore, the color of choice in covering up women because of “religious” purposes is often black and sometimes blue, undoubtedly creating much sweltering and heat stroke in the very hot regions in which this clothing is traditionally worn.
While the emotional, mental and spiritual problems with forcing a woman to veil herself may be increasingly clear, the grossly under-explored factor in the burkha/niqab debate is the toll on women’s physical health. The bottom line is that veiling women and depriving them of life-giving sunlight and air represents physical torture – especially in heat-absorbing dark colors – on a mass scale. How many women are suffering horrendous health problems, exacerbated by being forced to give birth repeatedly, because of this oppressive custom? In the veiling of women, then, we are looking at a serious and appalling health crisis affecting millions worldwide.

* There are many forms of oppressive dress for women within the Islamic world, compelling us to learn these terms:

burqa/burkha/burka
niqab
chador
sitar
hijab
abaya
jilbab

So obsessive is this women-oppression that there are reputedly over 100 terms for bagging females.

See also:
Women in hijabs ‘need sunlight or risk illness’
Women’s Rights in Islam
User avatar
pod-rock
Posts: 829
Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm

Re: Muslimah, Vitamin D dan Penyakit Osteomalacia****

Post by pod-rock »

Muslimah, Vitamin D dan Penyakit Osteomalacia

Dalam sebuah debat global mengenai cara berpakaian muslimah, satu faktor penting sering diliwatkan: fakta bahwa menghindarkan manusia dari sinar matahari dan udara sumber kehidupan merupakan siksaan fisik.

Tentu saja, bentuk siksaan ini telah digunakan selama berabad-abad dipenjara2. Telah lama dikenal bahwa manusia umumnya membutuhkan sejumlah sinar matahari setiap hari utk supaya sehat. Dalam situasi dan kondisi tertentu sinar matahari menciptakan vitamin D dalam bentuk minyak pada kulit, yang kemudian diserap kedalam aliran darah dan menolong menyehatkan seluruh tubuh, terlebih besar lagi perannya dalam membantu pembentukan kalsium dalam tulang.

Juga telah dimengerti bertahun-tahun bahwa purdah – budaya mengucilkan wanita dari manusia lainnya, memaksa mereka tinggal dirumah dan menutupi seluruh tubuhnya – menciptakan penyakit serius yang disebut Osteomalacia atau “Tulang jelek”. Ditulis beberapa tahun lalu oleh ahli nutrisi Adele Davis:

“Oseteomalacia. Penyakit ini – arti harafiah dari namanya adalah tulang yg buruk/jelek – muncul utamanya dari kekurangan vitamin D. wanita India dan Arab yang menutup tubuhnya rapat2 sering menderita sakit punggung hingga mereka sulit dan kesakitan ketika berdiri/bangun; dan mereka menderita keretakan spontan yg banyak dan penipisan tulang yg ekstrim, semuanya akan berkurang secara drastis jika diberikan vitamin D.” (Davis, Let’s Get Well, halaman 256)

Dalam karya klasiknya “Let’s Eat Right to Keep Fit” (Hal 140), Davis juga menyatakan:

“Sir Robert Mc Carrison, ahli fisika Inggris, menulis osteomalacia banyak diderita di India diantara wanita penganut Muhammadan (Islam) yg memakai purdah (burqa). Para wanita ini bahkan menutupi wajah mereka ketika dewasa dan jarang sekali keluar rumah.”

Hal yg sama dinyatakan oleh Dr. OP Kapoor. Kekurangan sinar matahari dalam Aetiology Osteomalacia pada muslimah:

“.. kebanyakan wanita muslim Sunni (yang merupakan mayoritas muslim disini), meski mereka mengkonsumsi kalsium yg banyak, tapi tetap sering menderita osteomalacia. Ada dua alasan utk ini:

1. Pemakaian burka yang mencegah sinar matahari mengenai kulit mereka.

2. Selalu diam dalam rumah – kebanyakan muslimah khususnya mereka yang tinggal dilokasi para muslim, tidak keluar rumah dan dg demikian tidak kena sinar matahari dan sering menderita osteomalacia.”

Seperti kita tahu sekarang, vitamin D dibutuhkan utk segala macam proses metabolisme dalam individu yg sehat. Terlebih lagi, sinar matahari punya efek positif selain menghasilkan vitamin D saja, yaitu dibutuhkan utk produksi hormon melatonin lewat mata. Lalu, wanita muslim yang memakai burka full kurang sehat karena kekurangan zat kimia yg dibutuhkan utk tidur yg layak dan akibatnya tidak sehat secara mental. Juga, dengan hanya mengkonsumsi vitamin D atau suplemen Melatonin tidak menggantikan kesehatan potensial yang dihasilkan dengan berjemur dibawah sinar matahari, dan suplemen bukanlah pilihan terbaik utk kesehatan dalam hal apapun.

Sebagai tambahan utk menumbuhkan tulang dan masalah2 yg timbul karena kekurangan vitamin D dan melatonin, wanita yang dikarungin kekurangan juga udara segar bagi kulit mereka, kulit yang menjadi organ tubuh terluas pada tubuh manusia. Dg demikian, kulit tidak diberi kesempatan utk ‘bernafas’ secara cukup dan layak. Terlebih lagi, pilihan warna “KARUNG” pada muslimah karena tujuan2 religius seringnya adalah warna hitam dan kadang biru tua, tidak ragu lagi membuat keringat lebih banyak mengucur dan panas didaerah2 tertentu dimana pakaian KARUNG ini secara tradisionil dipakai.

Sementara masalah emosi, mental dan spiritual karena pemaksaan pemakaian “KARUNG” pada wanita bertambah jelas, faktor lain yang kurang ditelaah dalam debat burkha/niqab/KARUNG ini adalah kesehatan fisik siwanita. Garis besarnya adalah bahwa wanita “DIKARUNGI” dan dipaksa kekurangan sinar matahari serta udara yg sama dengan disiksa secara fisik – terutama dengan pemakaian pakaian berwarna gelap yg menyerap panas paling besar. Berapa banyak wanita menderita masalah kesehatan yang serius, diperburuk lagi dengan dipaksa mengandung dan melahirkan berkali-kali karena kebiasaan menindas ini? Dengan “MENGKARUNGI” wanita, maka kita melihat sebuah krisis kesehatan yang sangat serius dan mengerikan yang akan mempengaruhi jutaan wanita diseluruh dunia.

Ada banyak bentuk penindasan dalam hal pakaian utk wanita didunia islam, memaksa kita utk mempelajari ini :

Burka/burkha/burka
Niqab
Cadar
Sitar
Hijab
Abaya
Jilbab

Begitu obsesifnya penganiayaan wanita ini hingga ada sekitar 100 penamaan utk “KARUNG” wanita ini.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Daftar Penyakit yg diakibatkan Islam
daftar-penyakit-yg-diakibatkan-islam-t16322/
Post Reply