Budak Nafsu (cerita muslimah)

Seputar pro dan kontra poligami dalam ajaran Islam.
Post Reply
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Budak Nafsu (cerita muslimah)

Post by kutukupret »

Budak Nafsu

Senin, 08-09-2008 07:55:48 oleh: Rahmah Hasjim
Kanal: Opini

Sejak lama kita dibuat percaya bahwa perempuan memiliki sembilan nafsu dan satu akal sementara laki-laki memiliki satu nafsu dan sembilan akal. Perempuan dengan sembilan nafsu yang disandangkannya dituntut menjaga rapat-rapat dirinya dengan berbagai ancaman baik norma masyarakat, hukum daerah yang ajaib atau mitos-mitos yang diturunkan nenek moyang. Di banyak tempat perempuan dihambat untuk menunjukkan potensi dirinya hanya agar para lelaki tak merasa digoda. Perempuan harus pemalu agar sempurna menjadi perempuan idaman laki-laki. Jika ada perempuan memenangkan suatu percaturan maka para lelaki sibuk mencari dalil penghambatnya.

Sementara itu kaum laki-laki sendiri terus menerus diteror dengan mitos bahwa makin banyak koleksi perempuannya maka makin perkasa dia. Pebisnis yang tajam penciumannya mencekoki para lelaki dengan berbagai ikon keperkasaan yang ditampilkan lewat iklan yang menyodok mata dan menampilkan kalimat vulgar mulai dari “obat tahan lama” atau “sedia obat oles” hingga yang sudah dipermanis dengan “pembangkit stamina pria” atau “joss” lengkap dengan kepalan tangan terhunjam. Belum lagi fenomena Mak Erot yang mengguncang jagat.

Sementara dibeberapa pengajian kaum perempuan dijejali dengan idiom “karena zina itu haram maka poligami dibolehkan”. Dikotomi itu terus digaungkan hingga banyak perempuan kemudian percaya bahwa daripada berzina, maka laki-laki lebih baik berpoligami. Di sini nafsu mendapatkan tempat terhormat. Tak ada yang menggugat mengapa harus poligami? Mengapa tak diperintahkan saja laki-laki menahan nafsu sebagaimana perempuan diperintahkan oleh berbagai norma dan petatah petitih dari nenek moyang itu? Tak cukup berhenti sampai disitu. Lalu dicari lebih dalam lagi dalil untuk pembenaran pemenuhan nafsu laki-laki itu: “Karir yang bagus/ perusahaan yang menghasilkan uang berlimpah/ harta yang seperti tak berhenti mengalir” dihadapkan pada “banyaknya perempuan yang membutuhkan bantuan financial dan menunggu diberdayakan”.

Kehidupan Rasul Muhammad yang mulia kemudian dihembuskan sebagai pembenaran poligami. Tapi perbedaan yang sangat mencolok adalah poligami dilakukan Rasul dengan menikahi janda-janda setengah baya yang suaminya gugur di medan perang membela agama. Rasul menikahi mereka dengan tujuan melindungi dan menjaga martabat para janda syuhada dan anak-anak yatimnya itu. Sementara pelaku poligami jaman modern menikahi perempuan muda, kalau bisa yang cantik. Kalau pun janda, dipilih yang anaknya masih kecil.

Dikisahkan seorang sufi bernama Ibrahim bin Adham mendatangi sufi perempuan bernama Rabiah Adawiyah untuk melamar. Rabiah bertanya “berapa syahwat yang dimiliki laki-laki seperti dirimu?”. Ibrahim menjawab “Laki-laki memiliki sembilan akal dan satu syahwat”. Rabiah bertanya lagi “Lalu berapa syahwat yang dimiliki perempuan seperti diriku?”. Ibrahim dengan mudah menjawab “Perempuan memiliki satu akal dan sembilan syahwat”. Dengan telak Rabiah kemudian berkata “Alangkah lemahnya engkau, hai Ibrahim. Aku yang memiliki sembilan syahwat mampu menahan diri untuk tidak menikah hanya dengan satu akal. Sementara engkau yang hanya punya satu syahwat tak mampu menahan diri meski dengan bantuan sembilan akal”.

Tapi hare gene cerita semacam ini tak akan laku diperdengarkan karena sembilan akal yang dimiliki laki-laki akan selalu menemukan cara baru untuk menampilkan wajah nafsu menjadi seputih malaikat baik dengan berbagai dalil yang “terasa seperti benar” atau dengan “langsung greng”, “joss”, “langsung action” yang terpasang di baliho-baliho sepanjang jalan..

Akankah kita biarkan jiwa yang diciptakan dengan kemuliaan untuk mengabdi hanya pada Tuhan, menjadi budak nafsu? Akankah agama akan terus menjadi legitimasi bagi kepentingan sesaat kita?


“Catatan melewati tol yang macet dengan mata pedih menatap baliho”.



Rahmah Hasjim, Jakarta, September 2008.



Sumber: beberapa sumber
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=10409
User avatar
a_man
Posts: 4294
Joined: Mon Sep 01, 2008 5:12 pm
Location: http://code.google.com/p/a-manffi/downloads/list
Contact:

Re: Budak Nafsu (cerita muslimah)

Post by a_man »

Makanya jangan percaya nenek moyang.
Manusia koq dipercaya.

Manusia yg pinter pun, klo akalnya tertipu, sudah pasti gak pinter lagi.
Karena akal adalah muara dari indera, dan indera manusia sangat mudah tertipu.

Makanya klo mau tahu tentang kebenaran, buktikan sendiri, jangan terima jadi dari orang lain.
Post Reply