http://menganalisiskristen.blogspot.com ... ankan.html
Dalam tulisan tersebut pada prinsipnya memang disetujui bahwa ada perbedaan pendapat dalam masyarakat muslim awal tentang siapa anak yang dikurbankan, apakah Ishak atau Ismail.
Pihak muslim kemudian berusaha mendiskreditkan orang-orang Yahudi yang masuk Islam sebagai pihak yang telah mendistorsi cerita Ishak sebagai anak yang dukurbankan, salah satu yang dituduh adalah Kaab Al Ahbar.
Dalam buku Tabari dikutipkan satu hadis yang berasal dari Kaab Al Ahbar.
Menurut Ibn Humayd - Salamah - Muhammad b. Ishaq- 'Abdallah b. Abi Bakr - Muhammad b. Muslim al-Zuri - Abu Sufyan b. al-'Ala' b. Jariyah al-Thaqafi, seorang sahabat dari bani Zuhrah - Abu Hurayrah - Ka'b al-Ahbar : ANAK ABRAHAM YANG DIPERINTAHKAN UNTUK DIKURBANKAN ADALAH ISHAK.
Pihak muslim memberikan pandangan sebagai berikut :
Penjelasan rekan muslim yang awalnya ingin mendiskreditkan Yahudi ternyata justru menjadi senjata makan tuan.Mengapa bisa timbul 2 golongan hadits yang saling bertentangan?
Dalam hal ini, Ka'bu 'l-Akhbar mempunyai peranan penting dalam menceritakan berita-berita seperti ini ..... Dia menceritakan berita-berita seperti itu dari kitab-kitab terdahulu, padahal kitab-kitab seperti itu memuat berita-berita yang gemuk maupun yang kurus kebenarannya. ..............[1]
…..
Menurut Muhammad Husein az-Zahabi, Israiliyat masuk ke dalam tafsir al-Qur'an sejak zaman sahabat. Dalam memahami ayat-ayat al-Qur'an, para Sahabat pertama kali berpegang pada penjelasan Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW wafat, jika tidak ada penjelasan dari Rasulullah SAW terhadap ayat yang ingin dipahami, …... Dalam hal-hal menyangkut peristiwa masa lalu, yang tidak mereka temukan penjelasannya dalam sabda Rasulullah SAW, mereka berusaha menanyakannya kepada para Sahabat lain yang dahulunya beragama Yahudi atau Nasrani. Mereka yang disebut terakhir ini berusaha memberikan penjelasan atau penafsiran dari ayat, yang tidak terlepas sama sekali dari pengaruh agama dan kebudayaan mereka dahulu, bahkan ada pula diantara mereka yang sengaja memasukkan unsur-unsur Yahudi dan atau Nasrani ke dalam penafsiran mereka.[4]
Kutipan diatas sangat jelas :
Dalam hal-hal menyangkut peristiwa masa lalu, yang tidak mereka temukan penjelasannya dalam sabda Rasulullah SAW, mereka berusaha menanyakannya kepada para Sahabat lain yang dahulunya beragama Yahudi atau Nasrani.
Konsekuensinya jelas :
Al-Qur’an tidak menjelaskan nama anak yang dukurbankan
Muhammad SAW tidak pernah menjelaskan nama anak yang dikurbankan
Setelah Muhammad SAW meninggal, muslim tidak menemukan penjelasan tentang anak yang dikurbankan, sehingga mereka bertanya kepada muslim yang dahulunya beragama Yahudi (Kaab Al Ahbar) dan Nasrani
Kaab Al Ahbar sendiri meninggal pada tahun 32 H sekitar 20 tahun setelah Muhammad SAW meninggal. Fakta bahwa hanya sekitar 20 tahun setelah Muhammad SAW meninggal, seorang Yahudi yang bernama Kaab Al Ahbar dapat menceritakan bahkan mempengaruhi komunitas muslim untuk berpendapat bahwa Ishak adalah anak yang dikurbankan adalah sangat serius.
Hal ini mustahil terjadi jika Muhammad SAW memang sudah menegaskan bahwa anak yang dikurbankan adalah Ismail.
Kecuali jika orang Arab tiba-tiba daya ingatannya semuanya menjadi tumpul sehingga lupa bahwa Muhammad SAW pernah berkata bahwa anak pengurbanan adalah Ismail. Kalau begitu bagaimana klaim bahwa Al-Qur’an sudah dihafal dengat sangat cermat oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW??
Penjelasan muslim diatas memperkuat kesimpulan yang pernah saya tuliskan sebelumnya :
Fakta dimana pendapat awal muslim tidak satu tentang siapa anak yang dikurbankan ini jelas fakta penting. Jika sedari awal, Al-Qur’an dan Muhammad SAW sudah menegaskan anak yang dukurbankan adalah Ismail, mustahil sebagian muslim akan berpendapat Ishak adalah anak yang dikurbankan. Jadi hanya dapat disimpulkan sebaliknya yaitu GENERASI AWAL MUSLIM JUSTRU PERCAYA BAHWA ANAK YANG DIKURBANKAN ADALAH ISHAK.
..........
Jadi kisah PENGURBANAN ISMAIL INI PASTI KISAH YANG DIKARANG BELAKANGAN SETELAH YAHUDI DI JAZIRAH ARAB DIUSIR KELUAR sehingga muslim dengan aman dapat mengklaim Ismail sebagai anak pengurbanan tanpa adanya tentangan dari Yahudi.
:!: