UmatMuhammad wrote:
Taqiyyah Menurut Tinjauan Syariat Islam:
Kriteria-kriteria dibolehkan untuk melakukan taqiyyah.
:arrow: Dia tidak mampu melakukan hijrah syar’i dari negeri orang kafir yang dia tinggal di dalamnya, karena alasan (udzur) yang syar’i pula. (An Nisaa’: 97-98 )
:arrow: Taqiyyah dilakukan dihadapan orang-orang kafir. (Ali Imran: 28 )
:arrow: Taqiyyah ditempuh karena dia benar-benar dalam keadaan dipaksa untuk mengucapkan atau mengerjakan kekufuran. (An Nahl: 106)
:arrow: Bersamaan itu, dia benar-benar merasa ketakutan dari kejahatan orang-orang kafir. (Ali Imran: 28 )
:arrow: Walaupun demikian, hatinya tetap tenang dan kokoh diatas keimanan. (An Nahl: 106)
Intinya : gak asal bohong ama non Muslim... ada prosedur... ada syarat... dan kejelasan tujuan ( melindungi jiwa)
Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
- United Nation
- Posts: 1951
- Joined: Wed May 14, 2008 9:00 pm
- Location: Princeton University
- Contact:
Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Last edited by United Nation on Sun Aug 24, 2008 10:58 pm, edited 2 times in total.
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Arti Taqiyyah menurut United Nation seperti ini yah?United Nation wrote:
Bener engga sih ??? Trim's.
- JANGAN GITU AH
- Posts: 5266
- Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
- Location: Peshawar-Pakistan
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Taqqiya = berbohong, dusta, kesaksian palsu, penipuan, kelicikan
Unsur-unsur diatas dipandang sebagai tindakan pelanggaran etika bila kita merujuk kepada Undang-undang Hukum Pidana dan dapat memberatkan seorang terdakwa dalam suatu persidangan.
Berbohong adalah suatu perilaku yang tidak disetujui siapapun apalagi orang yang merasa dibohongi kecuali oleh mereka yang tidak memiliki rasa malu karena sudah menjadi kebiasaan. Seorang anak yang berbohong pada orang tuannya pasti akan menerima amarah dan hukuman yang sebanding dengan kebohongan itu. Tidak ada orang tua yang rela dibohongi anaknya dan memberi hadiah istimewa.
Penganjur agama/atau orang-orang bijaksana dimanapun selalu menekankan pentingnya kejujuran dan menghindarkan perbuatan berbohong. Bagi mereka dan kita pada umumnya perbuatan berbohong akan merusak kredibilitas dan integritas seseorang. Tidak peduli apakah bohongnya bohong kecil atau besar. Bahkan penganjur agama seperti Yesus pernah suatu hari menegaskan bahwa berbohong atau yang sejenisnya bersumber dari si-Jahat. Sang Budha Gautama juga mengajarkan demikian. Dalam bisnispun mungkin ini sangat ditekankan oleh para tutor bisnis. Apa yang dimaksudkan transparansi adalah bagian dari cara-cara fair yang menghindarkan diri dari kebohongan.
Tapi aneh sekali kalau ada pengajur agama seperti Islam yang mentoleransi perbuatan bohong. Saya tidak tahu apa yang tersimpan dalam kebanyakan muslim yang mempercayai dan menerapkan bolehnya berbohong. Pernah suatu ketika saya j menonton program Metro TV yang diberi nama "Kultum" dengan pembicara Dr. Quraiz Shihab. Ia salah satu ulama yang cukup dikenal di Indonesia. Pada salah satu acaranya, beliau membahas pertanyaan seorang penanya berkaitan dengan bohong. Saya melihat beliau dengan sangat meyakinkan menjelaskan bolehnya berbohong pada 3 hal. Saya kaget juga ketika mendengar penjelasan beliau. Heran, saya pikir ulama sekelas Quraiz Shihab dengan tanpa tedengan aling-aling dan tidak malu berkata demikian. Mulanya saya tidak percaya apa yang saya dengarkan. Tetapi ketika saya bertanya kepada beberapa rekan muslim saya, dan mereka membenarkannya, sayapun berkesimpulan bahwa memang dibenarkan untuk berbohong ini.
Saya kemudian menghubungkan pembenaran seperti ini dengan apa yang telah mendarah daging dalam birokrasi pemerintahan di negara kita ini yaitu korupsi. Tentu saja muslim tidak setuju dengan pikiran saya ini dengan alasan bahwa penerapan taqqiya terbatas pada tiga hal yang diajarkan Muhammad. Pasti juga muslim akan bilang, wah bukan haya muslim para koruptor itu. Dari kalangan non-muslim pun ada. Ya benar begitu. Namun perlu diingat bahwa setiap orang dapat saja mengartikannya macam-macam dan kadang bias sekali. Salah satu yang harus disadari oleh muslim adalah bahwa izin seperti taqqiya ini pada akhirnya membentuk kepribadian yang buruk karena izin ini akan tertanam kuat dibawah alam tak sadar. Dan memang perkara korupsi ini telah menjalar kesemua orang. Jangan pula heran ketika banyak pejabat negara yang dengan senang hati menerima hadiah dalam bentuk Haji A-bi-din (berhaji atas biaya dinas) yang tidak jelas. Mengapa tidak jelas adalah karena lucu sekali kalau anggaran negara digunakan untuk kepentingan pribadi oknum, bukan untuk kepentingan institusi atau masyarakat. Ini sebenarnya adalah bentuk pembohongan/penipuan atas kepentingan rakyat banyak. Kok yang begini dibiarkan.
Jika masyarakat khususnya muslim (karena muslim sebagai mayoritas penduduk) tetap pada keyakinannya terhadap taqqiya ini, apa jadinya bangsa ini? Sampai kapan bangsa ini dapat mengejar ketertinggalannya dari negara maju? Kapan muslim bisa mewujudkan slogannya sebagai agama rahmat jika muslim tidak dapat memberi contoh yang baik? Baiklah ini menjadi pemikiran kita bersama dari saudara-saudara Muslim. Mampukah?
Unsur-unsur diatas dipandang sebagai tindakan pelanggaran etika bila kita merujuk kepada Undang-undang Hukum Pidana dan dapat memberatkan seorang terdakwa dalam suatu persidangan.
Berbohong adalah suatu perilaku yang tidak disetujui siapapun apalagi orang yang merasa dibohongi kecuali oleh mereka yang tidak memiliki rasa malu karena sudah menjadi kebiasaan. Seorang anak yang berbohong pada orang tuannya pasti akan menerima amarah dan hukuman yang sebanding dengan kebohongan itu. Tidak ada orang tua yang rela dibohongi anaknya dan memberi hadiah istimewa.
Penganjur agama/atau orang-orang bijaksana dimanapun selalu menekankan pentingnya kejujuran dan menghindarkan perbuatan berbohong. Bagi mereka dan kita pada umumnya perbuatan berbohong akan merusak kredibilitas dan integritas seseorang. Tidak peduli apakah bohongnya bohong kecil atau besar. Bahkan penganjur agama seperti Yesus pernah suatu hari menegaskan bahwa berbohong atau yang sejenisnya bersumber dari si-Jahat. Sang Budha Gautama juga mengajarkan demikian. Dalam bisnispun mungkin ini sangat ditekankan oleh para tutor bisnis. Apa yang dimaksudkan transparansi adalah bagian dari cara-cara fair yang menghindarkan diri dari kebohongan.
Tapi aneh sekali kalau ada pengajur agama seperti Islam yang mentoleransi perbuatan bohong. Saya tidak tahu apa yang tersimpan dalam kebanyakan muslim yang mempercayai dan menerapkan bolehnya berbohong. Pernah suatu ketika saya j menonton program Metro TV yang diberi nama "Kultum" dengan pembicara Dr. Quraiz Shihab. Ia salah satu ulama yang cukup dikenal di Indonesia. Pada salah satu acaranya, beliau membahas pertanyaan seorang penanya berkaitan dengan bohong. Saya melihat beliau dengan sangat meyakinkan menjelaskan bolehnya berbohong pada 3 hal. Saya kaget juga ketika mendengar penjelasan beliau. Heran, saya pikir ulama sekelas Quraiz Shihab dengan tanpa tedengan aling-aling dan tidak malu berkata demikian. Mulanya saya tidak percaya apa yang saya dengarkan. Tetapi ketika saya bertanya kepada beberapa rekan muslim saya, dan mereka membenarkannya, sayapun berkesimpulan bahwa memang dibenarkan untuk berbohong ini.
Saya kemudian menghubungkan pembenaran seperti ini dengan apa yang telah mendarah daging dalam birokrasi pemerintahan di negara kita ini yaitu korupsi. Tentu saja muslim tidak setuju dengan pikiran saya ini dengan alasan bahwa penerapan taqqiya terbatas pada tiga hal yang diajarkan Muhammad. Pasti juga muslim akan bilang, wah bukan haya muslim para koruptor itu. Dari kalangan non-muslim pun ada. Ya benar begitu. Namun perlu diingat bahwa setiap orang dapat saja mengartikannya macam-macam dan kadang bias sekali. Salah satu yang harus disadari oleh muslim adalah bahwa izin seperti taqqiya ini pada akhirnya membentuk kepribadian yang buruk karena izin ini akan tertanam kuat dibawah alam tak sadar. Dan memang perkara korupsi ini telah menjalar kesemua orang. Jangan pula heran ketika banyak pejabat negara yang dengan senang hati menerima hadiah dalam bentuk Haji A-bi-din (berhaji atas biaya dinas) yang tidak jelas. Mengapa tidak jelas adalah karena lucu sekali kalau anggaran negara digunakan untuk kepentingan pribadi oknum, bukan untuk kepentingan institusi atau masyarakat. Ini sebenarnya adalah bentuk pembohongan/penipuan atas kepentingan rakyat banyak. Kok yang begini dibiarkan.
Jika masyarakat khususnya muslim (karena muslim sebagai mayoritas penduduk) tetap pada keyakinannya terhadap taqqiya ini, apa jadinya bangsa ini? Sampai kapan bangsa ini dapat mengejar ketertinggalannya dari negara maju? Kapan muslim bisa mewujudkan slogannya sebagai agama rahmat jika muslim tidak dapat memberi contoh yang baik? Baiklah ini menjadi pemikiran kita bersama dari saudara-saudara Muslim. Mampukah?
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
@jad, kalo nulis yang jelas dong !NejadBinLaden wrote:Kapir kresten juga pinter taqiya lho... contohnya talenta...
Maksud ente apa, ane engga ngerti,
lebih jelas dong untuk pembaca2 baru, ane sampe cari di K.B.B.I:
http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
arti kata talenta dalam bahasa Indonesia:
ta·len·ta /talénta/
n pembawaan seseorang sejak lahir;
bakat: Allah telah menganugerahkan talenta,
memberi kekuatan dan petunjuk.
@jad, apa maksud ente Taqiyyah itu talenta-nya islam?
Allah telah menganugerahkan talenta, jadi allo.swt menganugerahkan taqiyyah pada muslim, atau bagaimana ?
Ane pusing dah sama ente, engga jelas!
Trim's.
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
talenta into nick bro
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
udah dapet may mac malem ini???
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
maksudnya maksudnya may mac nay nek nay neknya rasa stroberi gitu
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
enthe percaya reinkarnasi juga
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Saya tak akan pernah percaya dengan yang namanya islam sampai kapanpun!
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
may mac, corn tall, n tot
sekarang jadi last trompet ..berarti percaya reingkarnasi dong
sekarang jadi last trompet ..berarti percaya reingkarnasi dong
- JANGAN GITU AH
- Posts: 5266
- Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
- Location: Peshawar-Pakistan
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Saya sangat percaya Islam sebagai:
1. Penipu ulung sepanjang zaman
2. Pembunuh terbesar sepanjang zaman
3. Penganjur kebencian terbesar
4. Pelecehan terhadap kaum wanita
5. Memberangus kebebasan berfikir manusia
6. Sumber berbagai masalah didunia ini.
7. Bukan cara hidup yang baik
8. Tidak memberikan penghargaan bagi kemanusiaan sejati
..
..
..
dll
Islam itu cocok di ===>
1. Penipu ulung sepanjang zaman
2. Pembunuh terbesar sepanjang zaman
3. Penganjur kebencian terbesar
4. Pelecehan terhadap kaum wanita
5. Memberangus kebebasan berfikir manusia
6. Sumber berbagai masalah didunia ini.
7. Bukan cara hidup yang baik
8. Tidak memberikan penghargaan bagi kemanusiaan sejati
..
..
..
dll
Islam itu cocok di ===>
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
nah yang ini engga perlu pake JANGAN GITU AH..
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Apakah secara literal taqiyyah artinya tak iya (tidak ya)?
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
larangan: JANGAN KAU BERBOHONG! Aulloh maha adil dan maha pengampun
perintah baru: karena Aulloh maha pengampun, boleh bohong (taqqizawa) klo sesuai dengan 3 kriteria seperti panutan junjungan tertinggi M (M adalah Manusia jg yg mengajarkan salat dan memberikan mujisat tertinggi qurran).
jadi tidak boleh berbohong itu untuk hal apa y...
perintah baru: karena Aulloh maha pengampun, boleh bohong (taqqizawa) klo sesuai dengan 3 kriteria seperti panutan junjungan tertinggi M (M adalah Manusia jg yg mengajarkan salat dan memberikan mujisat tertinggi qurran).
jadi tidak boleh berbohong itu untuk hal apa y...
-
- Posts: 33
- Joined: Wed Aug 26, 2009 1:38 pm
- Location: Kasian kafir , dilindungi kesalahannya dengan dalih OOT, pengeditan dan penghapusan postingan
Re: Semua Kafir : Jangan Pernah Memberi Kepercayaan Pada Muslim
Padahal sudah tertulis jelas diatas, jika dalam keadaan terpaksa, semisal
- Diancam dibunuh oleh kafir jika dalam kondisi tertentu harus mengatakan kebohongan, padahal si muslim ini sama sekali gak bersalah dll.
Hal ini sama sekali gak berhubungan dengan memberi kepercayaan terhadap muslim.Sama sekali gak berdasar thread ini.
- Diancam dibunuh oleh kafir jika dalam kondisi tertentu harus mengatakan kebohongan, padahal si muslim ini sama sekali gak bersalah dll.
Hal ini sama sekali gak berhubungan dengan memberi kepercayaan terhadap muslim.Sama sekali gak berdasar thread ini.
- SUAMI MURTAD
- Posts: 401
- Joined: Thu Apr 16, 2009 2:43 am