Wawancara dgn teroris Dr Azahari

Yang santai dan rileks. Gosip juga boleh.
Post Reply
mohamedbincamel
Posts: 733
Joined: Sat Jan 20, 2007 9:34 am
Location: The land of milk and honey

Wawancara dgn teroris Dr Azahari

Post by mohamedbincamel »

Believe it or not, think it !

Wawancara Tabloid Posmo dengan arwah Azahari: Fenomena Astral?
>
>
> Dr. Azahari dan asistennya Amran terbunuh dalam sebuah penggerebekan
> di Villa Flamboyan, Batu. Banyak yang percaya namun banyak juga yang
> meragukan kematian gembong teroris tersebut. Untuk itu sebuah tim
> paranormal dibentuk oleh tabloid Posmo untuk mewawancarai arwah
> Azahari.
>
> Lokasi dipilih dekat Villa Flamboyan, selain untuk memudahkan
> pemanggilan juga untuk menerawang keadaan arwah Azahari dan Amr! an di
> rumah tersebut. Karena menurut keyakinan Jawa, arwah seseorang sebelum
> 40 hari masih berada di lokasi tempatnya meninggal.
>
> Terlebih dahulu dilakukan penerawangan kedalam rumah tersebut. Dari
> hasil terawangan, tampak arwah Azahari sedang duduk termenung
> sementara arwah Arman berkali-kali menyumpahi Azahari menuntut adanya
> surga yang dijanjikan. Kondisinya amat mengerikan, tubuh bagian bawah
> hancur, namun di alam gaib ia masih bisa berjalan. Tampak ia sangat
> menyesal bergabung dengan kelompok Azahari.
>
> Berikutnya proses pemanggilan pun dilakukan. Ketegangan tampak pada
> wajah sang paranormal maupun sang mediator. Pembacaan mantra dan
> konsentrasi yang kuat pun dilakukan. Tak beberapa lama tubuh sang
> mediator bergetar, dan
> dari terawangan batin tampak arwah Azahari yang sedang termenung sudah
> memasuki tubuh sang mediator.
>
> Asalamualaikum.......
>
> (Mendengar sapaan ini dari wajah sang mediator tampaknya Azahari
> sedikit kaget dan membalasnya)
>
> Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
>
> Apakah benar anda Dr. Azahari Husin?
>
> Ya, benar. Lalu Anda siapa?
>
> Saya dari tim Posmo.
>
> Agama Anda apa?
>
> Islam
>
> Coba ucapkan syahadat.
>
> (Pewawancara lalu menjawab dengan ucapan dua kalimat syahadat)
>
> Oh ya mari. Ada perlu apa Anda kemari?
>
> Maaf, saya hanya ingin tahu apa yang Anda lakukan. Sebab, banyak orang
> yang ingin bertanya tentang latar belakang Anda dan kelompok Anda
melakukan
> kegiatan itu.
>
> Oh, begitu.
>
> (Azahari tidak langsung menjawab, ! tapi dia diam beberapa saat.
> Nampaknya ia sedang memikirkan sesuatu yang telah terjadi)
>
> Apakah anda kecewa dengan kejadian kemarin?
>
> Ya kecewa, ya tidak.
>
> (Nampaknya dia mengerti bahwa yang dimaksud adalah peristiwa
> penggerebekan di Villa Flamboyan)
>
> Maksudnya?
>
> Saya kecewa karena tugas saya belum selesai. Masih banyak
> rencana-rencana yg belum dikerjakan.
>> Terus?
>
> Saya katakan tidak kecewa karena sdh banyak yg saya kerjakan meskipun
> blm sampai tujuan. Tetapi paling tidak misi saya membuka mata AS bahwa
> Islam tidak bisa diremehkan tercapai. Banyak rencana yg sdh berjalan
> dgn baik. Selama tiga tahun saya "mengelola" Indonesia sdh banyak yg
> saya kerjakan bersama teman2 seperjuangan.
>
> Selama ini dimana saja yang paling banyak Anda "kelola"?
>
> Lebih banyak di Pulau Jawa.
>
> Mengapa tidak di Thailand yang banyak tempat maksiatnya, Singapura,
> Malaysia negara Anda sendiri, atau AS sekalian?
>
> (Diam cukup lama)
>
> Tugas saya hanya Indonesia. Tiap negara punya penanggung jawab dan
> saya kebagian Indonesia bersama Noordin M. Top.
>
> Mengapa Indonesia dijadikan sasaran?
>
> Indonesia adalah negara besar dgn penduduk mayoritas nuslim, tetapi
> tidak berdaulat karena byk dikendalikan AS. Kepentingan2 strategis
> selalu berdasarkan kepentingan AS. Menurut kami, pemerintah Indonesia
> selalu tunduk kepada AS. Bandingkan dgn Malaysia yg meskipun kecil,
> tapi sangat tegas dan memiliki harga diri yang tinggi.
>
> Lalu bagaimana Anda melihat bahwa yang menjadi korban adalah umat
> Islam sendiri?
>
> Memang banyak umat Islam tak berdosa menjadi korban, tetapi itu semua
> tanggung jawab saya kepada Tuhan. Saya kira, itu semua sudah takdir
> mereka.
>
> Kalau begitu Anda mendahului kehendak Yang Kuasa?
>
> (Azahari tidak menjawab. Dari ekspresi yang ditunjukkan mediator,
> nampak ia tidak senang dengan pertanyaan ini).
>
> Kalau sekarang keadaannya menjadi seperti ini, bagaimana tanggung
> jawab Anda?
>
> Semuanya sudah saya niati dan pikirkan akibatnya. Saya juga sudah
> menyiapkan rencana lain seandainya saya tak bisa melanjutkan tugas.
> Jadi, secara ideologi, saya tidak pernah mati. Jangan menganggap ini
> sukses besar. Selama sumbernya di Philipina tidak pernah bisa
> dikalahkan, kelompok saya tidak
> akan pernah mati. Sekarang saja masih ada delapan anak buah saya yang bisa
> dijadikan andalan. Belum lagi 12 orang yg berasal dari Filipina sudah
> masuk ! ke Indonesia.
>
> Setelah menjawab pertanyaan ini, Dr. Azahari tampak kelelahan dan sang
> paranormalpun marfum dan segera mengeluarkannya dari tubuh sang
> mediator.
>
> Namun pemanggilanpun dilakukan lagi utk menggali informasi lebih
> lanjut. Berikut rangkuman hasil wawancara lebih lanjut dengan arwah
Azahari
> dan Amran.
>
> Setelah pengeboman kedutaan Australia, kelompok ini berpindah-pindah
> kota terutama didaerah Banten dan Jawa Barat. Mereka memanfaatkan
kelemahan
> pengejaran aparat yg hangat-hangat tahi ayam. Mereka menggunakan mobil
> utk mengangkut bahan peledak berjumlah besar, selebihnya menggunakan
> motor dengan helm berteropong. Mobilisasi dilakukan antara jam 2-4
> pagi, karena pada jam tsb penjagaan sangat longgar. Azahari juga
> mengatakan
bahwa
> Noordin M. Top melarikan diri menggunakan motor bersama dua
> pengawalnya.
>
> Mereka dile! ngkapi senjata AK dan F16 serta rompi bom.
>
> (Menurut roh Mahapatih Gajahmada yg dikontak tim ini, Noordin M. Top
> juga akan tertangkap dalam waktu dekat ini. Proses penangkapannya akan
> lebih seru dari penggerebekan Dr. Azahari)>
> Di Sidotopo, Jawa Timur, Azahari pernah hendak meledakkan markas
> Pertamina di Perak dan Tunjungan Plaza. Alasannya Pertamina merupakan
> sarang koruptor dan uangnya tersedot utk kepentingan yg tidak jelas.
> Sedang Tunjungan
> Plaza merupakan ajang pamer budaya barat. Di Malang, Azahari juga
> merencanakan meledakkan PLTA Tulungagung. Menurutnya dengan peledakan
> PLTA ini, listrik se-Jawa Bali akan terganggu sehingga pemerintah akan
> terkonsentrasi
> pada masalah ini, dan mereka akan lebih mudah melakukan aksi2 selanjutnya.
> Tentang biaya operasional, mereka mendapat sokongan dari Al-Qaeda dan
> dari orang2 Arab yg anti Amerika. Dana 50 jt sampai 100 jt masuk
kerekening> kelompok ini setiap bulannya, namun Azahari menolak menyebutkan di
> bank mana dan atas nama siapa rekening tersebut.
>
> Sementara Arman tampak sangat menyesal dan berkali-kali protes kepada
> Azahari. "Mana surga yang kamu janjikan? Sekarang saja gelap seperti
> ini. Untuk pulang ke rumah sudah tak mungkin," katanya. Arman tampak
> sangat gundah. Tubuhnya yang hancur tampak selalu kepanasan dan ia
> merasakan sangat kehausan.
>
> "Terus bagaimana nasib saya ini, Mas?" tanyanya kepada tim paranormal.
> "Kalau tahu akhirnya jadi begini, saya tak mau bergabung. Sebab niat
> saya sebenarnya
> hanya memperdalam agama, bukan yang lain. Siapa berbuat, ia akan menuai
> hasilnya.
>
> Mungkin sudah takdir saya seperti ini," katanya lagi.
> Sebelum bergabung ke kelompok ini, Arman seorang pengangguran. Ia
> pamit kepada keluarganya untuk mencari pekerjaan, namun sebenarnya ia
> memp! erdalam ilmu agama di sebuah pondok pesantren. Di sana ia
> bertemu dengan Noordin, mendapat "pencerahan" sedikit lalu diserahkan
> ke Azahari. Di kelompok
> ini ia hanya sebagai kurir, namun ia juga diajari berbagai macam dan sifat
> bahan peledak serta cara merakit bom oleh Azahari. Tapi sejauh ini ia blm
> pernah melakukannya sendiri. Sayang akhir hidupnya ternyata tak seperti
> yang ia
> harapkan.
>
> Yah, nasib mungkin bisa berubah, tergantung pada pilihan jalan hidup
> Anda yang lalu dan saat ini. Azahari, seorang yang berpendidikan
> tinggi menyandang gelar Doktor, seandainya ia meneruskan bekerja pada
> bidangnya, tentu ia menjadi seorang yang disegani bukan karena ia
> seorang gembong teroris.
Post Reply