taksanggup wrote:Justru itulah ... kalo pemahaman tentang ajaran islam di ambil dari terjemahan, ya segitu-gitunya. di ambil pemahaman secara "mentah" ya "mentah" juga hasilnya, Garbage in garbage out. gold in gold out. gitu kata para praktisi sistem informasi mah.
KAMU NGOMONG APA?
Bukankah kafir disini sudah menggunakan TAFSIR utk memahami ISLAM?
Bukankah islam itu gampang dimengerti?
kenapa TULALIT ke kata " TERJEMAHAN"?
apakah menurut anda TERJEMAHAN itu cuman 1% benarnya? sedangkan b.asli 100% benar? bukankah utk memahanio terjemahan ayat per ayat kita gunakan TAFSIR?
Ibnu Kathir ialah manusia biasa, yang juga disertai ilmu dan akal, kapasitas nya ya memang sampai segitu, saya gak bisa memaksakan agar ibnu Kathir harus begini atau begitu, saya juga begini bukan kemauan saya.
Anda jelas ngarang
Ibnu kathir emang manusia BIASA,tapi ILMU ISLAMNYA sangat jauh diatas anda dan saya.
itulah makanya TAFISR nya diakui oleh DUNIA MUSLIM
dia bukan orang "biasa2" doang :)
Ilmu pengetahuan milik Tuhan itu gak ada mahluk yang tau seberapa banyaknya. makanya makna dari ayat per ayat / lafad per lafad pada Kitab Alqur'an tidak hanya yang di ungkap oleh Ibnu Kathir atau oleh anda saja, masih banyak orang yang disertai dengan ilmu dan akal milik Tuhan.
Kamu ini kok melantur melulu
KAn dah saya katakan.. BAGAIMANA klo 900jt muslim percaya kpd tafir KEJAM ibnu kathir? bukankah tafist tersebut di REKOMENDASIKAN utk di baca dan dipelajari?
ayolah..liat realitanya..
tafir ibnu kathir itu DIAKUIN dunia MUSLIM,tidak serendah TAFISR HAMKA atau quraish shihab yang levelnya cuman se asia tenggara doang :)
untuk mengerti lebih dalam ayat per ayat / lafad per lafad pada AlQur'an, anda harus terbuka, bukan hanya pemahaman yang menyertai anda saja yang anda anggap benar, "dunia tak selebar daun kelor" kata orang tua mah, ilmu tidak yang menyertai ibnu kathir saja, masih banyak lagi yang disertai dengan ilmu milik Tuhan yang bisa menjabarkan makna sebenar-benarnya dari kandungan pada ayat 5 surat 9 itu, bukan berarti saya tau yang sebenarnya, minimal saya tidak membatasi pengertian akan "sesuatu" itu cukup sampai "disitu". karena bisa saja ketika melihat seekor burung merpati saya akan sangat menyukainya dan anda akan membencinya karena takut flu burung, atau sebaliknya, bisa saja kan?
apakah anda tidak merasa disertai ilmu milik Tuhan??
meskipun pemahaman yang anda dapat berbeda dengan yang saya dapat, tapi itu adalah ilmu milik Tuhan, ilmu yang beraneka ragam, ilmu yang bisa menyertai siapa saja.
iya betul,ILMU saya dan anda BEDA,ilmu anda dan IBNU kathir pun beda,Ilmu anda dgn WARDED pun beda.
tapi bgmn klo 900 jt muslim percaya tafir ibnu kathir? apakah para muslim SALAH?utk menghindari hal itu,alangkah lebih baiknya..ULAMA berfatwa : "jgn baca ibnu kathisr. itu jauh lebih baik kan :)."
Apakah anda percya ilmu islam anda dari TUHAN? begitu juga ilmu islam warded/ibnu kathir juga dari TUHAN?
ayolah tansanggup... :)
sudah banyak banget bukti islam itu ngaco
sesama MUSLIM aja kalian saling "ngaco"
KAMU saja "ngaco" thdp WARDER,ibnu kathir.
apakah warded juga salah TERJEMAHAN???
yang mana nya ISLAM yang betul????
masa dah 14 abad ,baik anda dan warder/ibnu kathisr tidak mengetahui ISLAM sesungguhnya sih?