ngakak bacanya..fayhem wrote:slim hayo pada beli calculator kapir yach,
biar dapat quick count amal km wkwkwk
jadi inget ada website muslim yang bikin aplikasi kalkulator zakat.
mungkin tujuannya biar islam keliatan 'wah' padahal isinya kosong
ngakak bacanya..fayhem wrote:slim hayo pada beli calculator kapir yach,
biar dapat quick count amal km wkwkwk
Jelas donk! Dan nga ada juga salahnya klo Muhammad taunya yg nyaman itu sebatas genjot selangkangan plus mabok2an tuak.annuit coeptis wrote:di kehidupan selanjut nya, terdapat dua suasana yakni nyaman aman dan sengsara merana...
pasti pada pengen tempat yang nyaman aman itu...
bo'ong kalo milih tempat sengsara merana, pada kehidupan di dunia yang cuma dijalani 60 tahun aja pengen kaya dan bahagia, apalagi di tempat yang bakal hidup berabad-abad lama nya, mana pengen panas terus, "ikan asin" terus, ditikar terus tidur nya pokok nya gak bisa nyantai, tau ada aja kerja dibawah matahari... ditambah gak bisa dandan,,, kacau...
Telanjang jg gpp, malah lebih repot kan bolak-balik buka baju. Yg mau digenjot tanpa putus2nya bisa ratusan lonte, loh. Klo masih kurang puas terlampiaskan nafsunya ato masih byk air mani yg blm keluar, tinggal maen bentar ke pasar lonte di surga.annuit coeptis wrote:trus musti dibuatkan kriteria orang-orang yang bakal mendiami tempat-tempat ini...
ya gak musti surga hanya diisi oleh mereka yang berambut ikal panjang dan berjilbab serta berjubah...
Emang yg mau merubah aturan awlohmu siapa? Intinya kan kamu sadar bhw meski Awloh SWT o0n, dia msh punya kriteria tersendiri buat siapa yg masuk syurrga ato tidak. Bagaimana kriteria Awloh SWT utk memfilter calon penghuni syurrga/neraka ngga perlu kamu ceritakan di sini. Karena nalar sehatmu mengatakan bhw kamu akan membatin diketawain kafir melihat betapa ***-nya kamu mau percaya ama Dia yg begitu o0n menilai mana manusia yg baik atau tidak. Kamu kan cukup bersenandung manis begitu aja, memuaskan diri menutupi ketidakmampuan kewarasanmu utk keluar dari ancaman neraka Awloh SWT.annuit coeptis wrote:lalu tuhan memberikan 1 point penting yaitu orang-orang takwa (takut pada nya) lah yang mendiami surga.
bagaimanakah perilaku takwa? mematuhi perintah tuhan dan menjauhi larangan tuhan...
jika kita dapat melaksanakan itu maka kita dapat 'Illiyyin (qs. 83-18),
dan jika kita tidak mematuhi perintah tuhan dan mendekati larangan tuhan maka kita dapat sijjin (qs. 83-7).
nah selisih dua hal inilah yang membuat kita ditempatkan pada surga dan neraka, sob...
jadi apa nya yang aneh bro, atau lw punya metode yang lebih baik untuk memutuskan manusia-manusia yang layak masuk surga atau neraka? kalau ada, gw bertuhan ke lw aja sob....
Masih untung ente ngga pernah berselisih ama adira/fif soal tagihan ente. Ada aja tuh kasus gituan, konsumen merasa dikibulin. Apalagi klo ente ngga dikasih tau udah brp sih tagihan total yg terbayarkan? Dah lunas ngga yah?? Ente kan jadi selalu merasa was-was ...annuit coeptis wrote:nah, yang aneh tu kalau dosa bisa dihapus dengan cara dibayar, kontan lagi... eh karena gw pas-pasan aja, gw boleh pake "adira/fif/perbankan" gak? ya dikredit gitu bos...?
Jgn percaya gitu aja ama malaikat, jgn2 salah catat malah jadi kurang dari total amalan sesungguhnya. Tiap malam seblm tidur elo biasakan meminta rekapnya, jgn ampe ente mati ternyata total amalan ente masih kurang. Berabe urusannya....!annuit coeptis wrote:"ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang berada di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri (qs. 50-17)".
Jadi kalau tidak pakai amal kebaikan, pakai apa lagi yang menurutmu seseorang bisa masuk surga?Haniam_maria wrote:
emang surga bisa dibeli pkek amal kebaikan?
harus blajar baca bahasa indonesia dulu nih kaya'a, dri awal udah dikasih ayat masih ga bisa baca jugaHaniam_maria wrote:Nah kan, sy minta ayat al Qur'an yg intinya 'tiket' masuk surga adalah amal
kalo yg anda sbutkan kan hanya 'ini adalh surga yg diberikan krna amalmu dulu'
bukan 'kamu masuk surga karena amal kamu'
Pantesan...untuk mengejar yang merah diatas, slimmer pada menghalalkan segala cara, paling enak jadi pegawai negri / anggota DPR ..... pasti bisa korupsi dan komplitnya KKN...annuit coeptis wrote:di kehidupan selanjut nya, terdapat dua suasana yakni nyaman aman dan sengsara merana...
pasti pada pengen tempat yang nyaman aman itu...
bo'ong kalo milih tempat sengsara merana, pada kehidupan di dunia yang cuma dijalani 60 tahun aja pengen kaya dan bahagia, apalagi di tempat yang bakal hidup berabad-abad lama nya, mana pengen panas terus, "ikan asin" terus, ditikar terus tidur nya pokok nya gak bisa nyantai, tau ada aja kerja dibawah matahari... ditambah gak bisa dandan,,, kacau...
annuit coeptis wrote:di kehidupan selanjut nya, terdapat dua suasana yakni nyaman aman dan sengsara merana...
pasti pada pengen tempat yang nyaman aman itu...
bo'ong kalo milih tempat sengsara merana, pada kehidupan di dunia yang cuma dijalani 60 tahun aja pengen kaya dan bahagia, apalagi di tempat yang bakal hidup berabad-abad lama nya, mana pengen panas terus, "ikan asin" terus, ditikar terus tidur nya pokok nya gak bisa nyantai, tau ada aja kerja dibawah matahari... ditambah gak bisa dandan,,, kacau...
Pengen, tapi jangan dipaksain... seperti impian atau cita-cita, kan pengen tapi ya jangan dengan segala cara... biarlah gak diterima pns dari pada b*go ditutupi duit agar diterima...Aksara wrote:Pantesan...untuk mengejar yang merah diatas, slimmer pada menghalalkan segala cara, paling enak jadi pegawai negri / anggota DPR ..... pasti bisa korupsi dan komplitnya KKN...
Surga neraka islam dengan timbangannya adalah leluconannuit coeptis wrote: trus musti dibuatkan kriteria orang-orang yang bakal mendiami tempat-tempat ini...
ya gak musti surga hanya diisi oleh mereka yang berambut ikal panjang dan berjilbab serta berjubah...
lalu tuhan memberikan 1 point penting yaitu orang-orang takwa (takut pada nya) lah yang mendiami surga.
bagaimanakah perilaku takwa? mematuhi perintah tuhan dan menjauhi larangan tuhan...
jika kita dapat melaksanakan itu maka kita dapat 'Illiyyin (qs. 83-18),
dan jika kita tidak mematuhi perintah tuhan dan mendekati larangan tuhan maka kita dapat sijjin (qs. 83-7).
nah selisih dua hal inilah yang membuat kita ditempatkan pada surga dan neraka, sob...
Alohswt kalah dengan manusia,annuit coeptis wrote:jadi apa nya yang aneh bro, atau lw punya metode yang lebih baik untuk memutuskan manusia-manusia yang layak masuk surga atau neraka? kalau ada, gw bertuhan ke lw aja sob....
Maksudnya dosa dibayar itu adalah, jika km misalnya telah berdosa tapi kemudian kamu berbuat amal dengan banyak sesuai ajaran dodolmu, maka nanti jika ditimbang kamu akan masuk surga dodolmu karena amalmu lebih banyak. Itu artinya dosamu dihapus dengan amalmuannuit coeptis wrote: nah, yang aneh tu kalau dosa bisa dihapus dengan cara dibayar, kontan lagi... eh karena gw pas-pasan aja, gw boleh pake "adira/fif/perbankan" gak? ya dikredit gitu bos...?
Hahahaha pemborosan anggaran negara.annuit coeptis wrote: "ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang berada di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri (qs. 50-17)".
Dan cara alohswt adalah cara yg sangat dodol, manusia lebih cerdas daripada alohswtannuit coeptis wrote:Ya semua urusan Tuhan lah, gak mungkin pedagang...
Tapi semua memakai "cara", semua pakai perhitungan....
Tuhan menciptakan manusia, ada caranya...
Tuhan menurunkan hujan, ada caranya...
Tuhan memilih siapa penghuni surganya, ada caranya...
annuit coeptis wrote:Ya semua urusan Tuhan lah, gak mungkin pedagang...
Tapi semua memakai "cara", semua pakai perhitungan....
Tuhan menciptakan manusia, ada caranya...
Tuhan menurunkan hujan, ada caranya...
Tuhan memilih siapa penghuni surganya, ada caranya...
Cara selisih (timbangan/neraca) adalah cara terbaik, seberapa besar kejahatan dan seberapa besar kebaikan anda tercatat, nah selisihnya terserah jahat atau baik akan menuntun anda menuju surga atau neraka... mantap kan? teknik ini masih digunakan tuk segala hal dan seluruh sisi kehidupan....fayhem_1 wrote:Dan cara alohswt adalah cara yg sangat dodol, manusia lebih cerdas daripada alohswt
Mantapnya dimana???annuit coeptis wrote: Cara selisih (timbangan/neraca) adalah cara terbaik, seberapa besar kejahatan dan seberapa besar kebaikan anda tercatat, nah selisihnya terserah jahat atau baik akan menuntun anda menuju surga atau neraka... mantap kan? teknik ini masih digunakan tuk segala hal dan seluruh sisi kehidupan....
Namanya juga islam, kalau tidak tifu tifuan, main kucing2anloulan wrote:Kalau kedapatan timbangannya 50 : 50, berarti ga bisa masuk kemana2
Kalau timbangannya 49,99 : 50,01, apes sekali
Yang timbangan 50,01 : 49,99 hoki sekali
Yang apes ngomong sama si hoki, gue cuma beda 0,02 dari elu bbro, tapi gue kok tempatnya di sini, elu di situ....benar2 ga adil bro....
Makanya ada istilah syafaat/pertolongan/bantuan dari tuhan langsung atau dari manusia yg ia izinkan memberi syafaat...loulan wrote:Kalau kedapatan timbangannya 50 : 50, berarti ga bisa masuk kemana2
Kalau timbangannya 49,99 : 50,01, apes sekali
Yang timbangan 50,01 : 49,99 hoki sekali
Yang apes ngomong sama si hoki, gue cuma beda 0,02 dari elu bbro, tapi gue kok tempatnya di sini, elu di situ....benar2 ga adil bro....
Kenapa loe susah untuk ngakuin bahwa semua tergantung Tuhan (hanya karena belas kasih Tuhan)....itu aja kok ribet, jadi neracamu itu cuma ukur2an manusia muslim aja, ujung2nya Tuhan yang menentukan, ya ga beda dengan yang di sebelah.annuit coeptis wrote: Makanya ada istilah syafaat/pertolongan/bantuan dari tuhan langsung atau dari manusia yg ia izinkan memberi syafaat...
Kisah bapaknya nabi ibrahim bisa jadi contoh... maybe...
intinya neraca adalah hitungan standar, tetapi ada "grasi" yg berada diatas perhitungan neraca, cuma syaratnya tuk yg tertentu aja... gitchu friend...
Didunia boleh lihat antara putusan hakim dan ampunan dari presiden... diakhirat ya antara neraca dan syafaat...
annuit coeptis wrote:Makanya ada istilah syafaat/pertolongan/bantuan dari tuhan langsung atau dari manusia yg ia izinkan memberi syafaat...
Kisah bapaknya nabi ibrahim bisa jadi contoh... maybe...
intinya neraca adalah hitungan standar, tetapi ada "grasi" yg berada diatas perhitungan neraca, cuma syaratnya tuk yg tertentu aja... gitchu friend...
Didunia boleh lihat antara putusan hakim dan ampunan dari presiden... diakhirat ya antara neraca dan syafaat...
Hidup ada pasangan/keseimbangan, seperti yin yang, neraca dll..loulan wrote:Kenapa loe susah untuk ngakuin bahwa semua tergantung Tuhan (hanya karena belas kasih Tuhan)....itu aja kok ribet, jadi neracamu itu cuma ukur2an manusia muslim aja, ujung2nya Tuhan yang menentukan, ya ga beda dengan yang di sebelah.
“Dan jagalah dirimu dari (`azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” 2.48annuit coeptis wrote:
Dua kehidupan ini butuh ditimbang, anda berat atau cenderung kemana selama hidup di dunia... hasil dari itu menentukan surga atau neraka untuk anda..
Tuhan yang maha tahu telah mengetahui surga atau neraka untuk anda, tetapi anda? tentu tidak mengetahuinya karena selama di dunia ada apa yang kamu anggap benar belum tentu benar dimata tuhan atau apa yang kamu anggap salah belum tentu salah dimata tuhan, nah karena itu tuhan akan memperlihatkan kenyataan tersebut untuk anda bukan untuk dia.... tubuh anda bersaksi sendiri, disanalah anda mengetahui mana yang berat, kebaikan andakah atau kejahatan anda selama di dunia...
believe it or not...
Intinya bukan tergantung tuhan, tetapi tergantung ibadah dan amal saleh anda bro...
Kriteria syafaat cukuplah tuhan yang mengetahuinya, tapi itu ada, hmm mungkin anda jahat tapi anda pernah melakukan "pengorbanan", maka bisa jadi ada syafaat dari tuhan untuk anda, begitulah kira-kira...