slomo wrote:...
Indonesia bukan negara Demokrasi !!! Demokrasi yg ada sekarang adalah Demokrasi Semu !! Akal2an dan ngawur !!! Sebuah negara demokrasi TIDAK menerapkan kebebasan berkumpul dan berserikat TERKONDISI (bersyarat). Di Indonesia ini, mendirikan gereja, klenteng, wihara, penuh dengan syarat2, sedangkan mendirikan Mesjid semudah membalik telapak tangan.
Demokrasi Islam, "Saya boleh,,,kamu nggak boleh" (LOL)
Jika muslim tidak diijinkan mendirikan mesjid,,"melanggar hak menjalankan syariat !!!" ,,,
Jika mendirikan gereja dilarang,, "harus tahu diri lah,,,,kami kan mayoritas !!!"
Jadi, demokrasi yg diumbar selama ini adalah demokrasi Islam,,,,a.k.a bukan demokrasi, alias dekorasi demokrasi,,,,Undang2 dan peraturan demokrasi yg ditulis di atas kertas pada dasarnya BUKAN DEMOKRASI !!!
Menurut saya tidak penting Demokrasinya seperti apa, apakah demokrasi islam ataukah demokrasi murni, yang terpenting adalah MENJERAT PELAKU PEMBUNUHAN dan MENGHUKUMNYA SEBERAT-BERATNYA. Dari pernyataan pengacara para pelaku, jelas-jelas ingin mengarahkan opini kepada masyarakat bahwa korban telah melakukan penistaan agama dan membenarkan tindakan pelaku. Disinilah pentingnya demokrasi dan bukan syariah islam. Jika di syariah islam maka yang menista agama adalah yang bersalah maka pembunuhan tersebut halol dilakukan...demokrasi sebaliknya, pembunuhan (menghilangkan nyawa seseorang) dalam bentuk apapun dan alasan apapun tetap adalah pembunuhan dan yang melakukannya HARUS DIHUKUM.