gimana sih, gak paham dgn kata "tahu dari awal" ya?noah wrote:eh, gimana sih, gak paham dgn kata diuji apa ya ...
Loh, ayah yang katanya penyayang kok malah menjanjikan akan menyiksa anaknya sendiri dengan "kehidupan sakit yang kekal"? Sejelek-jeleknya anak, apa ada ayah yang akan menyiksa anak sendiri dengan penyiksaan mengerikan dan kekal?noah wrote:Misal neeeh ....
Si ayah punya anak, akan diberikan kehidupan nikmat dgn segala fasilitas dan kekal apabila nurut, dan akan diberikan kehidupan sakit yg kekal, apabila durhaka ..
Kalo ada, ayah macam apa itu?
Loh, kan si ayah udah tahu dari awal?noah wrote:anak itu maunya badung saja, sudah dibilang, jangan badung, eh, jangan badung, eh, jangan badung, eh malah menantang terus, menjarah harta tetangga dan saudara-saudaranya, memperkosa tetangga dan saudara perempuannya, membunuh saudara laki-lakinya, eh mau memperkosa ibunya pula, dan terus melakukan hoby tsb, tidak mau berhenti ..
si ayah dengan kasih sayangnya terus memberikan petunjuk, untuk tidak badung, untuk tidak badung, tidak badung,
eh, malah kemudian ia memimpin para teman dan tetangganya untuk menantang ayahnya terus, menjarah harta tetangga yg lain dan saudara-saudaranya, memperkosa tetangga yg lain dan saudara perempuannya, membunuh saudara laki-lakinya yg lain, eh memperkosa ibunya pula, dan mau membuntungi kaki tangannya, mau membutakannya, tak mau berhenti .. dan tak akan berhenti ...
Dia sudah tahu si anak sesatnya bakal seperti di atas bahkan sebelum anaknya lahir kan?
Jadi anda menganggap meskipun si ayah itu tahu dari awal, sudah berusaha, TAPI TIDAK BERHASIL merubah anaknya menjadi tidak sesat?
Lalu frustasi karena TIDAK BERDAYA, bukannya terus berusaha, tapi malah tambah menyesatkan anaknya itu?
Ayah macam apa itu?
Siapa yang bilang harus dibiarkan aja? Ya terus berusaha dong. Kan katanya punya kuasa, "maha" lagi....noah wrote:menurutmu , adilkah kalo ia dibiarkan saja ... ? dan karena dalam ujian itu terus berbuat jahat yg tak akan berhenti, tidak bolehkah si ayah marah, membalasnya sesuai dgn janjinya, dgn berlipat-lipat ?
Kalo ngakunya "maha kuasa" dan bahkan "tahu dari awal", kok TIDAK BERDAYA merubah anaknya?
Trus kenapa si ayah itu marah? Biasanya kalo orang marah itu kan karena apa terjadi tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Atau apa yang terjadi tidak sesuai dengan kehendak/keinginannya.
Apakah apa yang terjadi itu (si anak jadi sesat) TIDAK SESUAI RENCANA si ayah?
Apakah apa yang terjadi itu (si anak jadi sesat) TIDAK SESUAI KEHENDAK si ayah?
Jadi karena si ayah yang gak berdaya tadi frustasi, lalu dia pake logika "kepalang basah" ya?noah wrote:maka tidak diberikannya lagi petunjuk, namun di tunjukkan jalan kesesatan untuk terus melakukan hobynya yg lain, agar kelak mendapatkan balasan berlipat ... untuk apa ia punya akal dan hati ? atau bagusnya dari awal diikat saja di pagar rumah ?
Jadi dia bilang "ah kepalang basah deh.... anak gw udah sesat, mendingan gw sesatin aja sekalian. Biar tahu rasa tu anak, ntar gw tambahin sekalian siksaannya berlipat-lipat"
Gitu? Ayah macam apa itu?
Tuh, quran sendiri bilang kan kalo auloh tidak menghendaki semua orang di bumi untuk beriman?noah wrote:Yunus,
99. Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?
=======================
Oke, berdasar argumen anda di atas, saya revisi deh pertanyaan saya :
- Menurut anda :
1. Ada seorang ayah yang sudah tahu dari awal bahwa anaknya bakal sesat, dan dia sudah berusaha menyadarkan anaknya tapi TIDAK BERHASIL. Karena tidak berdaya merubah anaknya, si ayah lalu justru malah semakin menyesatkan anaknya itu.
Ayah itu adalah
a. ayah yang pengasih dan penyayang
b. ayah yang kejam
c. ayah yang frustasi
d. b dan c benar
2. Ada seorang ibu yang sudah lebih tahu dari awal bahwa anaknya bakal sesat, dan dia sudah berusaha menyadarkan anaknya tapi TIDAK BERHASIL. Karena tidak berdaya merubah anaknya (padahal lebih kuasa dari si ayah di no. 1), si ibu lalu justru malah semakin menyesatkan anaknya itu.
Ibu itu adalah
a. ibu yang lebih pengasih dan penyayang
b. ibu yang lebih kejam
c. ibu yang lebih frustasi
d. b dan c benar
Menurut anda, ayah dan ibu macam apakah itu ?