Gw dah bilang gw belum publikasi bro, untuk alasan2 yang gw kemukakan di atas masih keep secret. Ya terus terang sih kekhawatiran itu ada, Muslim kan beragam sifatnya ada yang open minded ada yg cuek, ada yang rese. Walau dari 1000 Muslim 999nya moderat dan cuma 1 yang rese, sekalinya 1 yang rese ini bertingkah urusannya tetep berabe. Tapi suatu saat pasti gw cerita. Teman baik gw yang Muslim yang sering gw cekoki pertanyaan2 kritis yang ga bisa dia jawab, mulai gw bahas kegoyahan iman Islump gw kalau pertanyaan2 itu ga bisa dijawab. Terus gw diskusi juga mengenai pokok2 ajaran2 agama lain (termasuk yg gw pegang sekarang), seenggaknya itu indikasi kalau gw gamang dan sedang berupaya mencari jalan hidup terbaik, jadi saat nanti gw cerita ke dia kalau sudah murtad, gw harap udah bisa mengerti.
Ya gw sih ga berani sefrontal kayak Ali Sina, atau Alex Aan, liat sikon lah. Sebetulnya di kita orang yg membuka diri murtad dari Islump kan banyak dan rata2 masih bisa menjalani hidup nyaman (Rianti Cartwright misalnya,sepertinya masih diidolakan), kuncinya ya murtad baik2, jangan kemukakan alasan kemurtadan yang bisa menyinggung orang Islump di publik. Makanya kita2 berusaha yuk jadi selebritis, pejabat, pengusaha sukses, atau publik figur lainnya, biar kalo murtad ga diapa-apain, malah bisa ngasih pengaruh iman tanpa harus mengucapkan apa-apa.
Inget cerita model Faisal yang terjerat kasus narkoba + pemerkosaan, ibunya malah marah-marah dan melaporkan balik orang tua yg anaknya diperkosa dengan tuduhan pencemaran nama baik. Di infotainment dia bilang : "Anak saya tidak mungkin melakukan hal sekeji dan serendah itu, dia anak baik-baik, saya tahu persis, saya kenal anak saya!!!" . Pernyataan2 seperti itu kan tidak bisa dibilang alibi, ibu itu tidak tahu selama 24 jam sehari itu di luar anak ngapain, ga mungkin selama itu matanya ngawasin terus sehingga tahu betul apa yang diperbuat anaknya.
Orang Islump pun demikian, mereka kadung merasa sangat tahu Islump, di dalam jiwanya sudah tertanam slogan Islump adalah terbaik, umat pilihan. Jadi bila disinggung tentang kritikan2 terhadap Islump apalagi mengatakan informasi2 buruk tentang Muhammad, ya wajar mereka marah. Marah mereka pada dasarnya shock, tidak rela bila hal yang selama ini jadi pegangan harus dihancurkan begitu saja. Bila kritikan tsb benar, artinya harus mengakui kebodohan yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Apalagi kalau sebelumnya termasuk orang yg sangat getol memberikan keyakinan tentang kebenaran Islump, kan pasti malu dan secara psikologis pasti merasa jadi pecundang. Jadinya mereka kalang kabut dan dengan berbagai cara menampik tuduhan tersebut dengan argumen Fitnah lah, Penistaan keyakinan lah, kurang iman lah, terlalu mengandalkan logika lah, memotong ayat lah, belajar Islump baru secuil lah, dan lain-lain.