Ooo... kalo begitu oom HILLMAN ini pasti dulunya muslim level kyai haji nih. Muslim yang biasa aja belom tentu ngerti bahasa Araff loh.fire wrote:bro suseno, yang joint di sini bukan cuma para "kafir" kristen, budha, hindu dan agnotic ataupun atheis saja......
tapi justru banyak dari kalangan murtadin yaitu mereka yang dulunya benar2 islam.... bahkan tidak sedikit yang islamnya levelan kyai haji yang udah sering ke kotak item di makkah sono..... jadi, wajar aja kalao para murtadin itu menguasai benar tulisan cacing araff sono......
senjata utama di forum ini justru lebih banyak dari kaum murtadin.... orang situs ini juga di motorin murtadin kok.....
MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
- Momad Narsis
- Posts: 3461
- Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Sebenarnya terjemahan yg dimaksud adalah "istrimu" bukannya "istri-istrimu" benar begitu..?? maaf kalau saya salah.
mungkin maksud terjemahan dibuat seperti itu hanya untuk membuat ayat tersebut terlihat relevan dgn keadaan muhammad yg punya banyak istri dan juga dibuat agar sesuai dgn keinginan para muslim yg doyan kawin..! sehingga ayat tersebut bisa sesuai dgn ajaran poligami islam..! mungkin saja kan..? tepat juga kalau diistilahkan dgn Manipulasi bung HILLMAN..hehehe
Salam Damai
mungkin maksud terjemahan dibuat seperti itu hanya untuk membuat ayat tersebut terlihat relevan dgn keadaan muhammad yg punya banyak istri dan juga dibuat agar sesuai dgn keinginan para muslim yg doyan kawin..! sehingga ayat tersebut bisa sesuai dgn ajaran poligami islam..! mungkin saja kan..? tepat juga kalau diistilahkan dgn Manipulasi bung HILLMAN..hehehe
Salam Damai
- Momad Narsis
- Posts: 3461
- Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Sebenarnya terjemahan yg lebih tepat adalah "istrimu" bukannya "istri-istrimu" benar begitu..?? maaf kalau saya salah.
mungkin maksud terjemahan dibuat seperti itu hanya untuk membuat ayat tersebut terlihat relevan dgn keadaan muhammad yg punya banyak istri dan juga dibuat agar sesuai dgn keinginan para muslim yg doyan kawin..! sehingga ayat tersebut bisa sesuai dgn ajaran poligami islam..! mungkin saja kan..? tepat juga kalau diistilahkan dgn Manipulasi bung HILLMAN..hehehe
Salam Damai
mungkin maksud terjemahan dibuat seperti itu hanya untuk membuat ayat tersebut terlihat relevan dgn keadaan muhammad yg punya banyak istri dan juga dibuat agar sesuai dgn keinginan para muslim yg doyan kawin..! sehingga ayat tersebut bisa sesuai dgn ajaran poligami islam..! mungkin saja kan..? tepat juga kalau diistilahkan dgn Manipulasi bung HILLMAN..hehehe
Salam Damai
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Tepat sekali mas....
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
HILLMAN wrote:Muatan dari tulisan ini adalah salah satu point dalam buku yang sedang saya kerjakan, sebuah bukti tertulis yang membuktikan bahwa “nabi” Muhammad melanggar hukum Allah dan khalifah penerusnya sudah demikian dalam memanipulasi ayat-ayat di dalam Al Qur’an demi menutupi prilaku “nabi” yang melanggar hukumNya.
Bukunya dah jadi belum?
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Sudah mas, tetapi dengan alasan tertentu masih dalam tahap "editing".
Mohon maaf sebesarnya jika "janji" tersebut belum dapat saya tepati.
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Mohon maaf sebesarnya jika "janji" tersebut belum dapat saya tepati.
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Kalau disebutkan, nanti ketahuan dong identitasnya, gimana neh enaknya biar semua bisa menikmati tp tetep aman?HILLMAN wrote:Sudah mas, tetapi dengan alasan tertentu masih dalam tahap "editing".
Mohon maaf sebesarnya jika "janji" tersebut belum dapat saya tepati.
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
InsyaAllah, semua indah pada waktunya....
Salam bagi anda dan bagi semua orang yang berpikir
Salam bagi anda dan bagi semua orang yang berpikir
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Dihalaman pertama sudah kita lihat bersama bagaimana Bung Hillman sedang berusaha membukukan sebuah tafsir per kata/per ayat atau secara letterlyk bahasa pada ayat ayat bahasannya yang kemudian membenturkannya dengan ayat ayat lain yang ketika itu juga ditafsirkan secara letterlyk atau bahasa. Artinya Bung Hillman dalam memahami ayat ayat suci alquran ketika berhadapan dengan satu ayat, Langsung saja ia tafsirkan secara bahasa tanpa melirik lagi ayat ayat seluruhnya yang secara ensiklopedi sebenarnya terkait dengan ayat tersebut. Disini berhubung topic tentang maksiat dan zinah sedang memanas, Saya tuliskan satu ayat dulu yang tidak dipahami berdasarkan ayat lainnya oleh bung Hillman dan sengaja saya tidak terjemahkan kata katanya karena pembaca sendiri nantinya insya Allah akan memahaminya. Sekaligus salah satu bahan ini insya Allah bisa dibukukan sebagai jawaban atau tanggapan bagi buku yang berjudul(belum jelas) yang ditulis Hillman.
Kita lihat sebuah ayat yang dibawakan:
Surah Al Baqarah ayat 35
وَقُلنا يٰـٔادَمُ اسكُن أَنتَ وَزَوجُكَ الجَنَّةَ وَكُلا مِنها رَغَدًا حَيثُ شِئتُما وَلا تَقرَبا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكونا مِنَ الظّٰلِمينَ
Perhatikan kata yang dipermasalahkan وَزَوجُكَ-wazaujuka.
Kata وَزَوجُكَ-wazaujuka seharusnya tidak langsung diartikan sebagai isteri atau pasangan bertautan dari dua jenis kelamin berlawanan pria atau wanita walaupun secara letterlyk bahasa tidak salah. Inilah yang dimaksud berhadapan dengan satu kata / ayat langsung ditafsirkan/diartikan secara bahasa dan ini lah alat pengantar yang mengakibatkan orang mengkonotasikannya sebagai urusan bawah perut.
Disini Bung Hillman harus belajar lagi lebih dalam akan integrasi (kaitan terpadu) antara ayat satu dan lainnya tanpa ada unsur subjectif manapun.
Sebenarnya konteks Surah Al Baqarah ayat 35 tersebut berkaitan dengan urusan pada ayat ayat sebelumnya.
Surah Al Baqarah Ayat 31
...وَعَلَّمَ ءادَمَ الأَسماءَ كُلَّها
Kita bahas satu persatu dulu dari
وَعَلَّمَ-wa`allama merupakan kata kerja tiga huruf pokok tambahan satu berpola فَعَّلَ-fa`ala.
Dalam alquran, Setiap kata yang berpola فَعَّلَ-fa`ala ini selalu membawa mashdar tiga huruf pokoknya sebagai object yang tidak tersebut. Dalam hal ini mashdar dari kata kerja tiga huruf pokok عَلَّمَ-`allama adalah عِلْمًا-`ilman. Dari sini sudah bisa dijelaskan kalau الأَسماءَ-al asma merupakan badal(pengganti) عِلْمًا-`ilman dan alih bahasanya adalah = dan Dia mengajarkan ilmu bernama Al asma kepada Adam seluruhnya...dst
Pengertian ini serangkaian integrasi ketika dihubungkan dengan surat arrahman ayat 2 عَلَّمَ القُرءانَ-`allamal qur aana = Dia(Allah sebagai arrahman) mengajarkan ilmu bernama alquran.
Kemudian Allah menghubungkan penurunan ilmuNya itu(jadi terkait dengan urusan mengajarkan Adam) sepertihalnya proses penciptaan manusia pada ayat selanjutnya(ayat 3) خَلَقَ الإِنسٰنَ-khalaqal insaana. Begitulah yang dimaksud dengan ayat berikutnya sebagai penjelasan kelanjutannya(pada ayat 4) عَلَّمَهُ البَيانَ-`allamahul bayaana = mengajarkannya ilmu sebagai rangkaian keterangan.
secuil uraian ayat ayat diatas mengindikasikan bahwa proses turunnya ilmu dari Allah kepada nabi dan rasul seperti halnya proses penciptaan manusia yang diayat lain menjelaskan ada saat mengandung dan ada saat melahirkan.
Yah memang sih kalau tingkatan nalarnya sekelas Ali sina, Pasti langsung saja mengklaim secara datar. misalnya untuk apa Allah menjelaskan proses penciptaan manusia di sela sela penjelasan penurunan ilmu. Allah ****, anak kecil juga tahu proses turunnya hujan, untuk apa dijelaskan dalam alquran dan lain lain yang bisa kita lihat langsung disittus ini atau dibuku karya Hillman.
Sampai disini dulu sudah mulai terdeteksi konteks Surah Al Baqarah Ayat 31 membahas urusan bawah perut ataukah urusan ilmu.
Karena perjalanan kita masih jauh bung Hillman, saya tidak mau kebiasaan anda ngalor ngidul belum selesai satu bahasan sudah ngomong di ruang lingkup yang berbeda, Maka saya tunggu bantahan anda prihal uraian diatas terlebih dahulu. Kalau anda sudah memahaminya, barulah kita beranjak ke kata atau kalimat lainnya dalam ayat ayat yang anda bawakan.
Salam untuk pengarang buku murahan yang bertobat.
Kita lihat sebuah ayat yang dibawakan:
Surah Al Baqarah ayat 35
وَقُلنا يٰـٔادَمُ اسكُن أَنتَ وَزَوجُكَ الجَنَّةَ وَكُلا مِنها رَغَدًا حَيثُ شِئتُما وَلا تَقرَبا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكونا مِنَ الظّٰلِمينَ
Perhatikan kata yang dipermasalahkan وَزَوجُكَ-wazaujuka.
Kata وَزَوجُكَ-wazaujuka seharusnya tidak langsung diartikan sebagai isteri atau pasangan bertautan dari dua jenis kelamin berlawanan pria atau wanita walaupun secara letterlyk bahasa tidak salah. Inilah yang dimaksud berhadapan dengan satu kata / ayat langsung ditafsirkan/diartikan secara bahasa dan ini lah alat pengantar yang mengakibatkan orang mengkonotasikannya sebagai urusan bawah perut.
Disini Bung Hillman harus belajar lagi lebih dalam akan integrasi (kaitan terpadu) antara ayat satu dan lainnya tanpa ada unsur subjectif manapun.
Sebenarnya konteks Surah Al Baqarah ayat 35 tersebut berkaitan dengan urusan pada ayat ayat sebelumnya.
Surah Al Baqarah Ayat 31
...وَعَلَّمَ ءادَمَ الأَسماءَ كُلَّها
Kita bahas satu persatu dulu dari
وَعَلَّمَ-wa`allama merupakan kata kerja tiga huruf pokok tambahan satu berpola فَعَّلَ-fa`ala.
Dalam alquran, Setiap kata yang berpola فَعَّلَ-fa`ala ini selalu membawa mashdar tiga huruf pokoknya sebagai object yang tidak tersebut. Dalam hal ini mashdar dari kata kerja tiga huruf pokok عَلَّمَ-`allama adalah عِلْمًا-`ilman. Dari sini sudah bisa dijelaskan kalau الأَسماءَ-al asma merupakan badal(pengganti) عِلْمًا-`ilman dan alih bahasanya adalah = dan Dia mengajarkan ilmu bernama Al asma kepada Adam seluruhnya...dst
Pengertian ini serangkaian integrasi ketika dihubungkan dengan surat arrahman ayat 2 عَلَّمَ القُرءانَ-`allamal qur aana = Dia(Allah sebagai arrahman) mengajarkan ilmu bernama alquran.
Kemudian Allah menghubungkan penurunan ilmuNya itu(jadi terkait dengan urusan mengajarkan Adam) sepertihalnya proses penciptaan manusia pada ayat selanjutnya(ayat 3) خَلَقَ الإِنسٰنَ-khalaqal insaana. Begitulah yang dimaksud dengan ayat berikutnya sebagai penjelasan kelanjutannya(pada ayat 4) عَلَّمَهُ البَيانَ-`allamahul bayaana = mengajarkannya ilmu sebagai rangkaian keterangan.
secuil uraian ayat ayat diatas mengindikasikan bahwa proses turunnya ilmu dari Allah kepada nabi dan rasul seperti halnya proses penciptaan manusia yang diayat lain menjelaskan ada saat mengandung dan ada saat melahirkan.
Yah memang sih kalau tingkatan nalarnya sekelas Ali sina, Pasti langsung saja mengklaim secara datar. misalnya untuk apa Allah menjelaskan proses penciptaan manusia di sela sela penjelasan penurunan ilmu. Allah ****, anak kecil juga tahu proses turunnya hujan, untuk apa dijelaskan dalam alquran dan lain lain yang bisa kita lihat langsung disittus ini atau dibuku karya Hillman.
Sampai disini dulu sudah mulai terdeteksi konteks Surah Al Baqarah Ayat 31 membahas urusan bawah perut ataukah urusan ilmu.
Karena perjalanan kita masih jauh bung Hillman, saya tidak mau kebiasaan anda ngalor ngidul belum selesai satu bahasan sudah ngomong di ruang lingkup yang berbeda, Maka saya tunggu bantahan anda prihal uraian diatas terlebih dahulu. Kalau anda sudah memahaminya, barulah kita beranjak ke kata atau kalimat lainnya dalam ayat ayat yang anda bawakan.
Salam untuk pengarang buku murahan yang bertobat.
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Saya kutipkan dulu awal tulisan saya di halaman 1 untuk anda dan "btw" janganlah anda merasa terancam dengan buku saya...
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Sekarang, saya jadi ingin tahu, menurut ilmu "bahasa Quran bukan bahasa Arab" ( maaf.... ) yang anda yakini, apa makna kata زَوْجُكَ – zawjuka dalam ayat tersebut ?HILLMAN wrote: Fri Apr 17, 2009 8:59 am
Tertulis di dalam Al Qur’an sebuah ayat mengenai pasangan suami istri, yaitu :
Surah Al Baqarah ayat 35
waqulnaa yaa aadamu uskun anta wazawjuka aljannata wakulaa minhaa raghadan haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina
= Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini.yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
Kita perhatikan pada hal dibawah ini.
Kata زَوْجُكَ – zawjuka = your couple = pasanganmu, ini berasal dari kata زوج = zawaja = pair couple two opposites male or female = pasangan bertautan dari dua jenis kelamin berlawanan pria atau wanita.
Bermakna sangat jelas pasangan satu suami dengan satu istri yaitu Nabi Adam dan istrinya..
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Sebentar bung Hillman, jangan ge er menganggap orang takut akan buku anda, apalagi orang tersebut sama sekali tidak menuliskan ketakutannya. seperti yang anda ketahui disini anda bukan dalam posisi peminta tanggung jawab melainkan sebagai penanggung jawab atas klaim klaim anda ini. setelah saya malas menanggapi thread jadul berjudul kesalahan fatal...bla bla bla oleh dikarenakan anda sudah melempem tidak seperti dulu antusias memberikan uraian sanggahan lainnya guna menggolkan syahwat anda, saat ini saya lebih tertarik menanggapi thread tebal muka anda disini.
jadi seperti yang saya sudah katakan diatas agar diskusi ini sehat dan tidak tersendat sendat karena ulah anda, saya ingin mengajak anda menjawab sesuai permintaan saya. adapun jika anda tidak menyanggahnya dan malah bertanya balik, itu saya anggap berarti anda sudah memahami kebenaran yang saya paparkan.
Bagaimana, setuju??
silahkan kembali ke uraian saya diatas, anda sanggup menyanggahnya?
kalau tidak saya akan lanjutkan rangkaian selanjutnya.
jadi seperti yang saya sudah katakan diatas agar diskusi ini sehat dan tidak tersendat sendat karena ulah anda, saya ingin mengajak anda menjawab sesuai permintaan saya. adapun jika anda tidak menyanggahnya dan malah bertanya balik, itu saya anggap berarti anda sudah memahami kebenaran yang saya paparkan.
Bagaimana, setuju??
silahkan kembali ke uraian saya diatas, anda sanggup menyanggahnya?
kalau tidak saya akan lanjutkan rangkaian selanjutnya.
- muslim rocker
- Posts: 472
- Joined: Mon Oct 11, 2010 9:18 am
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
fokus kesitu dulu bung Hillman..pusing » Thu Nov 24, 2011 11:03 am
silahkan kembali ke uraian saya diatas, anda sanggup menyanggahnya?
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
@Pusing
Kagak usah melangkah lebih jauh dari urusan bawah perut.
Karena quran memang di rangkai untuk urusan bawah perut muhammad....
Kagak usah melangkah lebih jauh dari urusan bawah perut.
Karena quran memang di rangkai untuk urusan bawah perut muhammad....
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Apa nte ga bisa membaca post si pushing yang nyuruh fokus ke hal 1muslim rocker wrote:fokus kesitu dulu bung Hillman..
pussy wrote:Dihalaman pertama sudah kita lihat bersama bagaimana Bung Hillman sedang berusaha membukukan sebuah tafsir per kata/per ayat atau secara letterlyk bahasa pada ayat ayat bahasannya yang kemudian membenturkannya dengan ayat ayat lain yang ketika itu juga ditafsirkan secara letterlyk atau bahasa.
-
- Posts: 1
- Joined: Thu Nov 24, 2011 11:23 am
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Boss dah kawin bloon??? ... kawindulu dech he... he...
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
jangan salahkan saya .oglikom wrote:@Pusing
Kagak usah melangkah lebih jauh dari urusan bawah perut.
Karena quran memang di rangkai untuk urusan bawah perut muhammad....
Justru karena rangkaian konteks ayat ayat diatas itulah yang mendorong pembaca untuk melangkah lebih jauh dari urusan bawah perut. Hmm.. kecuali kalau anda mempunyai kemampuan ilmu membantu Prof. Hillman untuk menyanggahnya. dipersilahkan
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
oglikom wrote:@Pusing
Kagak usah melangkah lebih jauh dari urusan bawah perut.
Karena quran memang di rangkai untuk urusan bawah perut muhammad....
Kalau begithu salahkan Allah swt yang ngurusin keperluan bawah perut si muhammad.pusing wrote:jangan salahkan saya .
Justru karena rangkaian konteks ayat ayat diatas itulah yang mendorong pembaca untuk melangkah lebih jauh dari urusan bawah perut.
Yang jelas, kagak pake ilmu "bahasa Al Quran" yang anda maksud.pusing wrote:Hmm.. kecuali kalau anda mempunyai kemampuan ilmu membantu Prof. Hillman untuk menyanggahnya. dipersilahkan
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
duren wrote:
Apa nte ga bisa membaca post si pushing yang nyuruh fokus ke hal 1
tebal muka.pusing wrote:
Dihalaman pertama sudah kita lihat bersama bagaimana[/b] Bung Hillman sedang berusaha membukukan sebuah tafsir per kata/per ayat atau secara letterlyk bahasa pada ayat ayat bahasannya yang kemudian membenturkannya dengan ayat ayat lain yang ketika itu juga ditafsirkan secara letterlyk atau bahasa.
umur anda sudah sangat tua di FFI ini tapi kemampuan menangkap maksud tulisan orang masih saja sangat minim.
lihat point kata berwarna merah diatas menunjukkan kita telah sama sama membaca dan saya menulisnya di halaman 4 berarti bukan menyuruh orang kembali fokus kesitu melainkan fokuslah hillman pada halaman baru saya sebagai perbandingannya.
ini buktinya:
pusing wrote:
silahkan kembali ke uraian saya diatas, anda sanggup menyanggahnya?
Note: yang berkepentingan hanya mengacak ngacak thread bung Hillman ini harap di ingat dan menghargai Guru Hillman yang sedang dalam posisi TS di minta pertanggung jawabannya.
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
Prof."Bahasa Al Quran".
Tolong dhunk, minta penjelasan dari anda tentang surah Al-Ahzab (33):49 versi depag yang mengatakan Muslimah yang "ingin membaktikan jiwa mereka kepada sang nabi"?
Dan kenapa hanya kepada sang nabi saja Muslimah boleh, dan ketentuan ini bukan untuk Muslim pada Umumnya?
Tolong dhunk, minta penjelasan dari anda tentang surah Al-Ahzab (33):49 versi depag yang mengatakan Muslimah yang "ingin membaktikan jiwa mereka kepada sang nabi"?
Dan kenapa hanya kepada sang nabi saja Muslimah boleh, dan ketentuan ini bukan untuk Muslim pada Umumnya?
Re: MENUTUPI PRILAKU "SANG NABI"
sengaja saya berikan ayat ayat sedikit sedikit agar kekerdilan otak anda bisa sanggup menangkapnya.oglikom wrote:
Kalau begithu salahkan Allah swt yang ngurusin keperluan bawah perut si muhammad.
Prof."Bahasa Al Quran".
Tolong dhunk, minta penjelasan dari anda tentang surah Al-Ahzab (33):49 versi depag yang mengatakan Muslimah yang "ingin membaktikan jiwa mereka kepada sang nabi"?
Dan kenapa hanya kepada sang nabi saja Muslimah boleh, dan ketentuan ini bukan untuk Muslim pada Umumnya?
pusing wrote:
silahkan kembali ke uraian saya diatas, anda sanggup menyanggahnya?
buakkakaaak...(kata mbah erot)oglikom wrote:
Yang jelas, kagak pake ilmu "bahasa Al Quran" yang anda maksud.
ngebahas alquran tidak pake ilmu bahasa alquran??