Allah mendeskripsikan dirinya diantaranya sebagai Yang Tak Berawal, Tak Berakhir, Berbeda dengan apapun selain Dia, keberadaanNya tidak membutuhkan sesuatu, Maha Kuasa dan keinginanNya pasti Terjadi, dan yang paling penting, Tidak Bisa diindera oleh manusia. Menurut pendapatku mustahil ada dua zat yang memiliki sifat-sifat seperti ini. Hanya Tuhan Sejatilah satu-satunya yang memiliki atribut seperti ini.MaNuSiA_bLeGuG wrote:
kita tidak sedang berbicara ttg membuat agama baru, tapi ttg parameter kebenaran (benar-salah) islam yg menurut anda bersumber dari omongan tuhan (islam). tentunya klo ada omongan, ada yg ngomong. nah sekarang tunjukan yg ngomonognya mana ? tunjukan klo keberadaan tuhan islam itu adalh sebuah KEBENARAN dan bukan sebuah KESALAHAN.
sampai saat ini anda msih belum bisa menunjukan kebenaran islam. silahkan di coba lagi, saya masih memberi kesempatan kepada anda.
saya tunggu jawaban berikutnya
lalu kalau pertanyaannya apa bukti empiris bahwa Dia ada?? Ya enggak mungkin ada bukti empiris, Allah sendiri yang bilang Dia enggak mungkin diinderai.
Kalau misalnya si Joni bilang bahwa dia enggak di Indonesia, lalu ternyata ada yang lihat dia di Indonesia, berarti si Joninya bohong atau yang ngaku ngeliat dia yang bohong, kan. Allah udah jelas-jelas bilang Dia enggak mungkin diinderai, lalu kalau ada yang bilang bisa melihat Allah dengan mata kepalanya pasti bohong.
Tapi ada bukti-bukti non empirik. Para sufi yang tingkat keshalehannya sangat tinggi bisa "melihat" Allah dengan mata hati mereka. Dan kisah sufi ini banyak sekali dalam Islam. Jadi, dalam Islam kalau ada yang mau merasakan keberadaan Tuhan hatinya harus bersih dulu, sebab hati yang kotor enggak mungkin ketemu dengan Zat yang Suci.
Iya, itu kalau sumber beritanya satu, bisa jadi orang pertama menyebutkan berita yang berbeda dengan yang terakhir.anda pernah bermain mengirimlkan pesan berantai ? terutama yg pernah ikut pramuka psti tau permainan ini. dimana permainan ini menunjukan secara pasti bwh PESAN yg diberikan oleh orang pertama akan BERBEDA dari pesan yg diterima orang terakhir. demikian pula dengan quran, quran menggunakan sistem ini. dan tentunya tidak terlepas dari kesalahan2 macam ini.
memang mereka mungkin tidak sekongkol utk secara SENGAJA merubah isi quran dsb, tapi lebih cenderung kepada keterbatasan manusia. bagaimanapun tetap saja media yg digunakan utk mentransfer quran tsb adalah manusia, btul tidak ? dan tidak ada manusia yg sempurna. bahkan muhamad sekalipun PERNAH LUPA.
Mari kita coba cara yang lain. Anda jejerkan 50 kelompok group pramuka, yang masing-masingnya berisi 10 orang. Lalu setiap group diberikan berita yang sama yang harus dibisikkan secara rahasia di dalam masing-masing kelompok. Apa komentar anda kalau ternyata semua orang terakhir dari setiap group menyatakan berita yang sama?? Tidakkah itu memberikan kepastian bahwa berita yang diceritakan oleh orang yang terakhir pasti sama dengan yang disebutkan oleh orang yang pertama dari setiap kelompok, meskipun kita tidak tahu atau dengar secara langsung apa itu berita yang diterima orang pertama.
Coba anda bayangkan lagi, kalau 45 orang yang terakhir menyatakan berita yang sama, sementara 5 yang lain berbeda. bukankah anda bisa menyimpulkan kelompok mana yang salah dan kelompok mana yang benar. Hal seperti ini statistika sederhana dan common sense.
Pada masa Nabi ada ratusan orang yang menghapal Quran, dan mereka meneruskannya kepada ribuan orang yang lalu diteruskan kepada jutaan orang. meskipun ada sedikit bacaan yang bunyinya berbeda, mayoritas membacanya dengan cara yang sama.
PS wrote:Kalau ada satu orang yang dicurigai pelupa, atau tidak dipercaya, maka apa pun yang diberitakannya tidak dapat diterima sebagai hadis.
Setahu aku Orang yang lupa beda dengan pelupa. Pelupa adalah orang yang lupa berulangkali. Yang ditolak hadisnya itu yang pelupa. bukan lupanya sekali-sekali. sebab dalam ilmu hadis, riwayat harus diceritakan oleh dua orang, seperti kesaksian, agar kalau yang satu lupa diingatkan oleh yang lain.dengan standar tsb, brarti muhammad termasuk orang yg dikecualikan. karena segala berita yg di sampaikan olehnya adalah dapat dianggap CACAD. karena dia sendiri pelupa