Patah Salero wrote:@atas
Yang itu juga aku kurang jelas (mana yang menghina, mana yang berdebat). Karena dari asbabun nuzul ayatnya enggak diceritakan secara detil apa yang disebutkan Nabi dan Sahabat pada kafir Quraish sebelum ayat itu turun. Trit itu jadi ajang debat kusir karena mencari barang yang enggak ada, yaitu apa itu bentuk hinaan Muhammad, baik berupa ucapan atau perbuatan atau yang lain.
Aku udah sempat diskusi di situ, dan aku bilang aku enggak peduli sama apa itu bentuk dan isi hinaan muhammad SAW, yang penting menurutku Muhammad dan sahabatnya udah salah, karena itu dia dikritik.
Di banyak ayat dikatakan bahwa sembahan-sembahan Orang Quraish itu enggak akan bisa menolong mereka pada hari kiamat. Menurutku ayat-ayat seperti ini bukan cacian atau makian. Ini yang namanya diskusi, jadi, kafir ditantang untuk membuktikan bahwa apa yang mereka sembah bisa menolong mereka.
Maksud kamu dari ayat-ayat di bawah ini yang mana yang menyatakan bahwa muhammad sedang berdebat?
Sirah NA ibnu hisyam ,Jilid 1 halaman 318
Ayat Al-Qur'an Yang Turun tentang Abu Jahal bin Hisyam
Ibnu Ishaq berkata, "-Seperti yang disampaikan kepadaku- bahwa Abu Jahal bin Hisyam berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian ia berkata kepada beliau, '
Hai Muhammad, engkau harus berhenti mencela tuhan-tuhan kami! Jika tidak, maka kami akan mencela Tuhan yang engkau sembah.'
Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat tentang Abu Jahal,
'Dan janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan '. " (Al-An'am: 108).
Ibnu Ishaq berkata, "-Seperti disebutkan kepadaku- sejak saat itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berhenti dari memaki tuhan-tuhan mereka .
dari buku yang sama beberapa KEJADIAN2 dimana Nabi menghina/menghujat agama kafir sebelum peristiwa diatas .
jilid 1 :220
Orang-orang Quraisy dan Perllndungan Abu Thalib
Ibnu Ishaq berkata, 'Ketika Rasulullah Shallailahu Aiaihi wa Sallam memperlihatkan Islam dengan terang-terangan kepada kaumnya. dan menampakkan perintah Allah kepadanya dengan terbuka, ketika itu orang-orang Quraisy tidak mengutuk beliau dan tidak memberikan reaksi -seperti disampaikan kepadaku-,
hingga suatu saat beliau menyebut tuhan-tuhan mereka dan menghinanya.
Ketika beliau melakukan hal tersebut kontan mereka memandang besar permasalahan beliau menentangnya, dan sepakat menentangnya kecuali orang-orang yang dijaga Allah di antara mereka dengan Islam, namun mereka tidak banyak. Paman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Abu Thalib menaruh simpati kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, melindungi beliau, dan berdiri dl pihak beliau.
Jilid 1 Halaman : 221
Quraisy Mengecam Abu Thalib
Ibnu Ishaq berkata, "Serta orang-orang Quraisy lainnya menemui Abu Thalib. Mereka berkata, 'Hai Abu Thalib,
sesungguhnya keponakanmu telah menghina tuhan-tuhan kita mencaci maki agama kita, membodoh-bodohkan mimpi-mimpi kita, dan menuduh sesat nenek moyang kita, Engkau larang dia meneruskan tindakannya terhadap kami atau engkau melepas persoalan kami dengannya. Sungguh engkau juga menentangnya seperti kami. Jadi kami merasa cukup denganmu. ' Abu Thalib berkata kepada mereka dengan perkataan yang lembut dan menjawab permintaan mereka dengan jawaban baik. Kemudian mereka pamit pulang."
Jilid 1 hlm :241
Hadits Abdullah bin Amr tentang Gangguan Yang Paling Hebat Dialami Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Ibnu Ishaq berkata bahwa Yahya bin Urwah bin Az-Zubair berkata kepadaku dari ayahnya, Urwah bin Az-Zubair dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash. Urwah bin Az-Zubair berkala bahwa aku pernah bertanya kepada Abdullah bin Amr, "Betapa seringnya engkau melihat orang-orang Quraisy mengganggu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam karena permusuhan terbuka yang mereka lakukan?"
Abdullah bin Amr berkata, "Pada suatu hari, aku hadir di pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh Quraisy. Mereka membahas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Mereka berkata, 'Kami merasa belum pernah bersabar sesabar kami terhadap persoalan orang ini (Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
la membodoh-bodohkan mimpi-mimpi kita menghina nenek moyang kita, mencaci maki agama kita, memecah belah persatuan kita, dan mencela tuhan-tuhan Kita. Sungguh, kita telah bersabar dalam menghadapi persoalan besar orang tersebut (atau seperti yang mereka katakan).'
Apakah ayat-ayat di atas muhammad sedang tidak mencela Tuhan kafir?