CRESCENT-STAR wrote:bung sudah berbicara dalam ranah keyakinan pribadi. monggo saja yakini apa yg bung yakini. tugas saya hanya menjelaskan dalam rumusan Islam. bukan rumusan saya atau maunya orang.
Jadi percuma dong saiya menerangkan panjang lebar tentang pengaruh ajaran terdahulu dan sejarah dalam isi quran ke anda.
Biar saiya perjelas kepada sodhara, ini bukan keyakinan pribadi.
Saiya menerangkan berdasarkan data konsep agama samawi / monoteisme "pra-islam".
Apabila anda menjawab bahwa ini tugas anda hanya menjelaskan dalam rumusan islam, maka alangkah baiknya sang arsitek islam yakni muhammad beserta para sahabatnya jangan menyeret2 dan nebeng ketenaran agama2 terdahulu yaitu yahudi dan nasrani dan menjatuhkan mereka dengan mengatakan kitab mereka telah diganti.
Lebih baik moh dan sohibnya jika ingin membuat agama baru dengan konsep yang berbeda, tidak mencotek dan memodifikasi kedua agama samawi terdahulu yang mengakibatkan adanya ketidak sepahaman konsep ilahi tersebut.
Ini adalah jawaban "jamak" para muslim seperti pernyataan anda di atas. Apakah ilmu theologi kaum islam sebatas itu untuk menjawab diskusi ini?
sekali lagi saiya ingin membuat anda "lebih jelas" bahwa saiya berdiskusi bukan berdasarkan rumusan "pribadi saiya". Saiya tidak sembarang ngomong seenak udhel dan otak saiya, melainkan berdasarkan informasi dan data yang ada.
Saiya pinjam perkataan anda... "bukan rumusan saya atau maunya orang" ..... melainkan "rumusan dari agama2 samawi yang telah ada beratus tahun sebelum adanya islam"...
apakah anda masih menganggap saiya "berbicara dalam ranah keyakinan pribadi"?