Jawapos, Rabu, 07 Des 2005
TKI Diperbudak Warga Saudi di AS
DENVER - Sudah jamak mendengar perlakuan keji atas buruh Indonesia oleh majikannya di Arab Saudi. Ternyata, kelakuan kejam majikan Arab Saudi itu juga ditemukan di Amerika Serikat. Bedanya, kini pasangan majikan itu diproses hukum dan terancam denda besar, serta menghadapi kemungkinan hukuman seumur hidup.
Suami istri warga Arab Saudi yang jadi tersangka perbudakan terhadap TKI perempuan itu adalah Homaidan Al-Turki dan Sarah Khonaizan. Tuntutan hukum sipil itu dilancarkan Departemen Tenaga Kerja AS atas pasangan yang tinggal di Aurora, luar kota Denver itu.
Associated Press (AP) merahasiakan nama TKI itu karena dia juga korban pelecehan seksual. Al Turki memang dilaporkan berkali-kali melecehkan TKI yang masih berusia 17 tahun itu.
Al Turki didakwa melakukan perkosaan, penculikan, penyiksaan dan penyekapan. Sedangkan Khonaizan didakwa penculikan, penyiksaan dan penyekapan.
Dakwaan lain juga membuatnya kian sulit lolos. Pasangan itu masih menghadapi gugatan kejahatan federal karena memasukkan imigran gelap, memalsukan dokumen dan kerja paksa (forced labor).
Dari berkas dakwaan pengadilan Juni lalu, TKI itu dibayar kurang dari USD 2 (sekitar Rp 20 ribu) sehari selama empat tahun untuk kerja seharian, yakni memasak, membersihkan rumah dan merawat lima anak Al Turki dan Khonaizan. Untuk standar AS, seorang pencuci piring di restoran saja bisa mendapat USD 8-12 (Rp 80 ribu-Rp 120 ribu) per jam.
Bila majikannya keluar kota, bukan berarti TKI yang malang itu bisa istirahat. Sebab, dia dipinjamkan ke tempat keluarga lain. TKI juga jarang mendapat libur. Dia bekerja nonstop, tujuh hari seminggu selama empat tahun dari 2000 hingga 2004.
Al Turki dan Khonaizan dituntut tidak membayar upah si TKI sesuai upah standar dan melanggar ketentuan tenaga kerja. Departemen Tenaga Kerja mewajibkan Al Turki membayar gaji si TKI senilai USD 62.500 (sekitar Rp 625 juta). Jumlah itu bisa lebih besar apabila pengadilan memutuskan agar Al Turki membayar biaya kerugian.
Media di Denver menyebutkan menyebutkan pernah TKI itu minta pulang ke Indonesia, namun pasangan itu menyergah dengan menyebut untuk pulang butuh USD 10 ribu. Dan si TKI tak bisa mendapatkan uang sebanyak itu.
Lebih repot lagi, TKI tersebut punya masalah dengan dokumen perjalanannya, sehingga makin tidak terlindungi. Dan, kondisinya yang serba kepepet ini diduga dimanfaatkan oleh pasangan kejam itu. John Richilano, salah satu pengacara Al Turki, belum menanggapi gugatan itu. (ap/nie)
=========================
Satu lagi fakta terungkap tentang perilaku keji manusia Arab beragama Islam terhadap TKI wanita. Meskipun wanita itu beragama Islam tapi tetap mengalami perlakuan perbudakan dan pemerkosaan yang membedakan wanita itu dari majikan Arab keji itu hanya dia bukan bangsa Arab.
Sudah jelas bangsa Arab hanya menjadikan agama Islam sebagai ALAT untuk memperbudak bangsa lain.
Bagi Arab jika semakin banyak bangsa lain beragama Islam maka semakin banyak pula keuntungan yang didapat bangsa Arab.
Berikut ini keuntungan bangsa Arab terhadap non-Arab yang masuk Islam:
1. Bangsa non-Arab jadi pemuja dan penggemar bangsa Arab
2. Bangsa non-Arab membela Arab mati-matian dengan berjihad
3. Bangsa non-Arab memberikan pemasukan devisa besar-besaran kepada Arab dengan wisata naik haji tiap tahun. Termasuk impor air zamzam Arab yang didewakan oleh muslim non-Arab sebagai air keramat.
4. Bangsa non-Arab meniru, menerapkan dan menjadi konsumen produk budaya Arab, seperti: bahasa Arab, pakaian Arab (jilbab, sorban, burqa), mode (janggut kambing), makanan minuman (kurma,air zamzam,onta).
5. Bangsa non-Arab menjadi budak, boneka penurut bangsa Arab.
Fakta di atas membuktikan agama Islam Arab:
1. Menyuburkan/membolehkan praktik-praktik perbudakan
2. Membolehkan memperkosa pekerja, pembantu.
3. Menyebabkan praktik-praktik DISKRIMINATIF dan PEMERKOSAAN terhadap hak-hak wanita.
4. Melakukan banyak sekali pelanggaran dan penistaan terhadap hak-hak asasi manusia.
5. Tidak beradab, tidak bermoral, kejam, keji, penjajah.
Beruntung kejadian ini terjadi di negara yang punya penegakan dan kepastian Hukum serta keadilan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
Jika ini terjadi di Arab maka jika pekerja tersebut sampai lari keluar dan terekspos berita maka justru pekerja itu akan dihukum dan difitnah karena telah lari dan menentang majikannya.
Banyak kasus TKI yang difitnah dan dihukum di Arab karena lari dari majikan Arab mereka.
Dan akibatnya nasib pekerja wanita itu tidak akan bisa keluar dari perbudakan itu seumur hidupnya diperlakukan seperti binatang yang dipaksa bekerja, diperkosa, dipukuli, diperbudak.
Semoga kiranya ini bisa membuka mata dan hati para muslim Indonesia dan dunia bahwa Islam bukanlah agama yang mendatangkan keadilan dan kedamaian bagi umat manusia.
ARAB Islam keji memperbudak TKI di Amrik
WOW...di bayar kurang dari $2 sehari selama 4 taon?....SETAN ARAB !!!!!
Tuh orang arab pikir die tinggal di arab kali, jadi seenak jidat die mau diapain tuh TKI.
TERNYATA NEGARA KAFIR JAUH LEBIH ADIL DAN LEBIH BER-PRIKEMANUSIAAN DARI NEGARA ARAB YG PUNYA NABI AWEWE YG SUKA DI SANJUNG2 AMA RAKYAT INDO YG GUOOBLOK.
He he he he he.....jadi kaya deh tuh TKI.
Tuh orang arab pikir die tinggal di arab kali, jadi seenak jidat die mau diapain tuh TKI.
TERNYATA NEGARA KAFIR JAUH LEBIH ADIL DAN LEBIH BER-PRIKEMANUSIAAN DARI NEGARA ARAB YG PUNYA NABI AWEWE YG SUKA DI SANJUNG2 AMA RAKYAT INDO YG GUOOBLOK.
He he he he he.....jadi kaya deh tuh TKI.