nadia ghazali wrote:
tp yg dibahas oleh si dani pada postingan terakhirnya itu adalah ketidak netralan netter kafir dan misi kristenisasi
Jadi conclusion...si dani setuju atau tdk.. kl si awlo itu hanyalah seorang germo yg doyan mengawinkan dan menceraikan nabinya?
dani_ahmad wrote:
mbak sudahlah sy tidak suka mencaci ...
tidak menghadapi kebenaran
dan tidak berani mengatakan "hal benar" dan "hal salah"
bukanlah ajaran budha
KATAKAN ALLAH SWT GERMO
jika allah swt memang bertindak seperti germo
yang doyan mengawinceraikan si mamad
dengan SIAPAPUN perempuan-perempuan disukainya
tanpa harus berlindung dibalik kata-kata munafik
"saya tidak suka mencaci"
http://bodhikirti.wordpress.com/2009/09 ... an-buddha/
12. Kebenaran keseluruhan Buddha mengatakan bahwa kita harus menghadapi kenyataan
hidup dengan berani tanpa bertindak munafik serta menerima kenyataan apa pun dan kappan pun itu terjadi. Semua yang Beliau ajarkan adalah Kebenatan Praktis sejati yang membawa kita menuju Kebahagiaan Sejati.
dani_ahmad wrote:
sy hanya suka berdiskusi ... yg sy anggap benar sy sampaikan ...
jujur tanpa munafik
tuliskan bagi netter di sini , BENAR ATAUKAH SALAH
allah swt bertindak seperti germo
yang menyediakan perempuan buat si mamad
untuk dikawin atau dibuang (dicerai) bilamana perlu
(tentu saja dengan reasoning sampiyan...jangan asbun saja)
dani_ahmad wrote:
kebetulan di thread ini pendapat kelompok diluar anda yg saya anggap benar.... jangan tersinggung... dan kalo tersinggung sy mohon maaf
kebetulan juga saya tunjukkan
bahwa apa yang sampiyan anggap benar itu
ternyata tidak benar
bahkan dari pandangan netral budhism (menurut sampiyan)
jadi maaf...
perceraian memang menjijikkan untuk dipikirkan
lebih baik pikirkan hal yang baik, yang manis dan yang mulia
dani_ahmad wrote:
Dalam Dhammapada, Buddha bersabda, “Seseorang yang membuang pikiran untuk menaklukkan orang lain akan merasakan kedamaian.”
betul...budha (juga sampiyan) lebih hebat dari si mamad
harusnya si mamad menuliskan ini
untuk menggantikan ayat qur'annya yang MENJIJIKKAN
qs9:29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
dani_ahmad wrote:
Sang Buddha tidak pernah memaksa seseorang untuk mempercayai ajaranNya. Semua adalah pilihan sendiri, tergantung pada hasil kajian masing-masing individu. Buddha bahkan menyarankan, “Jangan percaya apa yang Kukatakan kepadamu sampai kamu mengkaji dengan kebijaksanaanmu sendiri secara cermat dan teliti apa yang Kukatakan.” Ajaran Buddha tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dan kritik-kritik terhadap ajaranNya. Jelaslah bagi kita bahwa ajaran Buddha memberikan kemerdekaan atau kebebasan berpikir.
sudahkah sampiyan temukan ajaran budha yang salah
silakan demi kebebasan berpikirmu - tuliskan di sini
Romo Pannajayo : Keistimewaan Ajaran Buddha
Berikut ini beberapa keistimewaan dari Ajaran Buddha:
31. Jalan sempurna untuk menuju kebahagiaan sejati
saya tidak keberatan sampiyan netral, budha atau hindhu
atau anismisme, atau tidak beragama sekalipun
atau mengaku diri sampiyan tuhan sekalipun saya tidak berekeberatan
tetapi saya berkeberatan..
kalau sampiyan beranggapan muhammad itu mulia
allah swt itu yang mahamulia (gue sampai terkentut)