@Bigmen
Terima kasih atas ulasan beernya, begini big. Dalam agama Islam bila sudah haram ya haram, banyak ataupun sedikit. Kalau ditinjau dari kesehatan, berapa persen sih keuntungannya ketimbang kerugiannya?
ini saya berikan Jurnal terbaru mengenai Alkohol:
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet, sang pakar obat-obatan Profesor David Nutt yang merupakan mantan ketua penasehat obat-obatan pemerintah Inggris, memperkenalkan cara baru untuk mengukur kerusakan akibat (penyalahgunaan) obat yang menilai bahayanya pada tingkat perseorangan maupun bahayanya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Hasil analisanya menunjukkan bahwa ketika kedua faktor di atas digabungkan, penyalahgunaan alkohol merupakan hal yang paling berbahaya atau merusak, setelah itu baru heroin kemudian kokain.
Makalah tersebut ditulis oleh Profesor Nutt dari Imperial College London, dan Komite Independen Sains mengenai Obat-obatan, Dr. Leslie King yang merupakan Penasehat Ahli Inggris untuk Pusat Monitoring Obat-obatan dan Adiksi Eropa, serta Dr. Lawrence Philips dari London School of Economics and Political Science, seperti yang dilansir oleh Telegraph pada tanggal 1 November 2010.
Penilaian baru tersebut menggunakan sembilan kategori bahaya terhadap diri sendiri dan tujuh kategori bahaya terhadap masyarakat sebagai kesatuan berbagai individu.
Kategori-kategori "bahaya terhadap diri" sendiri meliputi kematian atau mortalitas, kesehatan buruk, penurunan daya pikir, kehilangan pertemanan serta cedera.
Kategori-kategori "bahaya terhadap orang lain" meliputi tindak kriminal, kerusakan lingkungan, konflik keluarga dan penurunan kesatuan komunitas.
Heroin, kokain dan kristal met atau sabu-sabu merupakan obat-obatan yang paling membahayakan bagi perseorangan, sedangkan alkohol, heroin dan kokain paling membahayakan bagi orang lain.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa selain merupakan obat-obatan yang paling berbahaya secara keseluruhan, alkohol hampir tiga kali sama bahayanya dengan kokain atau tembakau.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa alkohol di atas lima kali lipat lebih berbahaya dari mefedron yang sebelumnya dilegalkan di Inggris tapi kemudian dikategorikan sebagai obat-obatan terkontrol kelas B pada bulan April 2010.
Ekstasi yang mendapat perhatian media selama dua dekade terakhir hanya seperdelapan sama bahayanya dengan alkohol dalam analisis baru ini.
Para pakar tersebut menyimpulkan: "Penemuan kami mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan di Inggris dan Belanda yang mengkonfirmasikan bahwa sistem klasifikasi obat-obatan saat ini kecil hubungannya dengan bukti bahayanya."
Mereka juga setuju dengan kesimpulan laporan-laporan pakar sebelumnya yang sangat serius menargetkan bahaya alkohol sebagai strategi kesehatan masyarakat yang sah dan diperlukan.
http://www.thelancet.com/journals/lance ... 6/abstract
ditambah lagi mengenai pembuluh darah, saat mengkonsumsi alkohol,pembuluh darah anda tiba2 melebar,namun sebagai reaksinya,tubuh berusaha untuk mengantisipasinya dengan membuatnya menyempit.jika pembuluh darah menyempit,makanan bernutrisi dan hasil pembuangan tidak dapat diserap atau di-ekskresikan,sehingga menimbulkan RADIKAL BEBAS dalam tubuh.
akan sia2 bila anda ingin hidup sehat,apalagi ingin berdiet tapi masih menjadikan alkohol sebagai kebiasaan anda.
Saraf Otak Pecah Karena Minuman Alkohol
Kebiasaan minum-minuman alkohol lagi-lagi membawa bencana. Seorang pria mengalami pecah saraf otak akibat tiap malam minum alkohol. Meski nyawanya selamat ia mengalami kehilangan memori 50-70 persen.
Ken Merryweather, pria Inggris usia 44 tahun menceritakan pengalaman buruknya akibat kebiasaan minum alkohol. Setiap malam ia mengaku menghabiskan waktunya untuk minum-minum dan pulang dalam kondisi teler.
"Saya dulu begitu kasar dalam perkataan verbal, terutama setelah saya mengonsumsi alkohol beberapa gelas. Setelah selesai bekerja, saya akan pergi ke pub hingga jam 2 atau 3 dini hari," ungkap Ken, seperti dikutip dari News.Sky.com, Senin (4/10/2010).
Saat mabuk ia selalu berbicara kasar dan memaki-maki pasangannya Tracey. Kondisi ini terus terjadi setiap malam hingga sebuah kejadian menimpanya. Saat pulang dari pub dia terjatuh di rumahnya dan tidak sadarkan diri.
Saat itu ia berhenti bernapas hingga Tracey langsung mencari bantuan dan berusaha menyadarkannya. Saat di bawa ke rumah sakit ternyata diketahui saraf otaknya pecah, untung saja nyawanya masih bisa tertolong.
Perdarahan otak yang dialaminya bisa langsung ditangani dokter. Tapi efeknya, Ken harus kehilangan ingatan 50-70 persen, tidak bisa bicara dan tidak bisa berjalan.
"Akibat kejadian itu saya harus kehilangan 50-70 persen memori, dan saya harus belajar berjalan serta berbicara lagi. Saat ini saya tidak pernah menyentuh minum-minuman lagi dan Tracey mengatakan bahwa saya telah benar-benar berubah," ujar Ken.
Baru setelah mengalami musibah itu, sadar nyawanya hanya satu sikap Ken akhirnya beruba hmenjadi seseorang yang lebih baik. Perubahan yang dialaminya ini bahkan bisa membuat kekasihnya setuju untuk menikah dengannya.
"Memang ada beberapa hal yang tidak bisa saya lakukan sekarang, tapi ada hal-hal lain yang justru bisa saya lakukan seperti menjahit dan memasak," ungkapnya.
Kenapa minuman alkohol bisa bikin saraf otak pecah?
Karena alkohol yang diminum akan membuat konsentrasi alkohol di darah bertambah (blood alcohol concentration/BAC). Konsentrasi yang terus meningkat ini akan membuat orang pingsan.
Meskipun acara minum sudah selesai, alkohol dalam perut dan usus yang sudah diminum akan terus memasuki aliran darah di seluruh tubuh. Jadi walaupun si peminum sudah tidur dan menganggapnya tidak ada masalah, alkohol yang masuk aliran darah terus berlanjut.
Darah yang mengandung alkohol ini akan mengalir ke seluruh tubuh termasuk otak. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) yang mengontrol hampir seluruh fungsi tubuh.
Seseorang yang minum alkohol lebih dari dua gelas setiap harinya, termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berisiko terkena perdarahan otak.
Jika terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam waktu singkat, maka efeknya bisa lebih cepat yang ditandai dengan muntah. Tapi efek yang lebih fatalnya adalah pingsan, sesak napas, gula darah rendah, kejang, cedera otak dan bahkan kematian.
Para alkoholik berisiko mengalami amnesia (hilang ingatan) yang disebut dengan sindroma Wernickle-Korsakoff. Sindrom ini bersifat kebingungan akut yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar yang tidak disertai dengan makanan bergizi akan membuat asupan vitamin B1 (tiamin) ke otak berkurang.
(sumber:
http://health.detik.com/read/2010/10/04 ... an-alkohol)
ruginya tidak hanya dari kesehatan saja, namun juga masalah kepribadian.
Kebiasaan meminum minuman keras, dapat mengakibatkan kecanduan. Kekurangan, kesalahan dan masalah seseorang dapat dilipat gandakannya, bahkan sering pula diikuti oleh perubahan kepribadian. Walaupun ketika berada di bawah pengaruh alkohol, orang bersangkutan dapat merasa mantap, namun sebenarnya dia tidak dewasa, merasa tidak aman dan dihantui oleh rasa bersalah dan depresi. Dia merasa ada sesuatu yang tak beres dalam dirinya. Karena tidak dapat menghadapi keterikatannya pada alkohol dengan masalah-masalah yang dimunculkannya, dia menyangkal bahwa dia bermasalah. Dalam usaha menutupi problema alkoholnya, dia bertindak tidak jujur, melontarkan kesalahan pada anggota keluarganya, bosnya, sahabatnya atau nasib buruk yang menimpa hidupnya. Kecenderungan berbelit-belit dan berpura-pura ini menimbulkan kehidupan serupa sandiwara, kadang-kadang malah seperti lelucon walaupun tragis.
Seorang pecandu alkohol sangat memerlukan pertolongan. Tetapi biasanya, sebelum orang bersangkutan mengalami pukulan hidup yang menggoncangkan, sukar sekali diharapkan perubahan.
lebih lengkap baca disini:
http://www.sabda.org/c3i/bagian_c_problema_alkohol
silahkan anda memilih sendiri, mana yang terbaik buat anda dan keluarga anda, ingatlah kawan, diri anda berhubungan dengan orang lain juga, dengan saudara, sanak family.
salam