Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

User avatar
poligami
Posts: 2446
Joined: Wed Aug 19, 2009 4:37 am
Location: Mabes FPI
Contact:

Re: Muslim yg membela Hadits yg menyatakan Nabi Muhammad pedofil

Post by poligami »

dorammma wrote:terjemahan hadist-hadist itu menggunakan kata: "PERGAULI, gaul, menggauli, digauli" itu dalam makna interaksi, tapi otak mesum kafir lantas secara ngaco asal sembarangan mengkaitkannya dengan persetubuhan atau hubungan badan atau persenggamaan.
Bukan kafir yg mesum, tetapi ente yg pura2 **** padahal tolil. :lol: :lol: :lol:
Liat aja pengakuan sesama muslim sendiri nih dari => http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... -9-t41765/
Dia ngga MALU-MALU mengakui bahwa arti kata menggauli itu memang bersetubuh. O:)
Dodi Ilham wrote:kata menggauli memang salah satu artinya ya bersetubuh (buat sahabat saya tuan dorama, fair, aja. emang dalam hubungan suami istri bergaul itu kewajiban koq. liat aja buku nikah kalo anda udah punya hihihi...)
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: Muslim yg membela Hadits yg menyatakan Nabi Muhammad pedofil

Post by mbah.erott »

rose wrote:aturan pernikahan nabi diatur dalam QS 33:50. Sama sekali tak ada satupun hadist sahih yg bertentangan dg qs 4:19 Muslim beragama bukan berdasar rumors atau apa kata orang,si dodi kek,si amir kek,tapi apa kata quran.
Hai orang-orang beriman dan berotak buntu, Nikmat Tuhamu yang manakah yang kau dustakan?

Baca dari awal dodol, persis donKEY deh :finga:
User avatar
young celebes
Posts: 388
Joined: Wed Sep 01, 2010 8:30 pm

Re: Muslim yg membela Hadits yg menyatakan Nabi Muhammad pedofil

Post by young celebes »

poligami wrote:sama dgn muhammad yang melanggar quran dgn beristeri lebih dari empat
:stun: lah...kalau muhammad bukan muslim beneran,berarti siapa dong yg muslim beneran??apa si tu*nku/dorama/doramma/dorammma/key/rose kah???? :rolling:
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by mbah.erott »

M. Isa Daud wrote:guardian.co.uk/world/2010/sep/10/belgium-child-abuse-catholic-church/print

SEMUA ORANG PEDOFIL ???

Makanya gara-gara agama nih pada gontok-gontokan :stun:
cuma islam yg punya nabi besar seorang pedofil.
Kekekeh... :green:
kuta bali
Posts: 2187
Joined: Tue Mar 02, 2010 3:55 am

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by kuta bali »

Minato wrote:Kenapa Kalian membenci Islam? :( :( :( :( :(
Karena membela diri, di Quran sendiri bilang bunuhlah kristen yahudi dan semua yang gak percaya.
FFI malah menghimbau untuk tidak membunuh muslim.
Jadi kalau kamu bilang FFI membenci, lalu Quran apa dong?
syuhada
Posts: 150
Joined: Mon May 02, 2011 6:32 pm

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by syuhada »

Muhammad itu pedofil dan Mania sex?

Ini lagi yang teramat aneh. Mereka mencaci seorang arab buta huruf yang telah dimuliakan, yang telah menundukkan jazirah arab, yang telah memporak-porandakan kekaisaran Romawi, dan telah membentuk empirium (daerah kekuasaan) terbesar dalam sejarah kehidupan manusia, yakni membentang mulai dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik. (100 tokoh dunia: www.media.isnet.org)

Terus Anda siapa?
Anda belum pernah menundukkan ¼ bagian pulau Madura sekalipun!
Anda juga bukan panglima perang yang tak terkalahkan, bukan ahli pemerintahan, bukan ahli sejarah, meskipun Anda tidak buta huruf. Gelar tertinggi Anda –mungkin- hanya sebatas .Lc (Lumayan ceroboh) atau M.Sc (manusia sangat ceroboh).

Anda keberatan dengan Muhammad karena menikahi seorang gadis berusia 6 tahun secara syah? Apa Anda orang tuanya? Atau Anda hanya sok ngatur saja? Anda tak sepantasnya mengatur orang yang lebih cerdik dan jauh lebih berwibawa dari Anda.

Dan Anda menyebut Muhammad sebagai pedofil hanya karena ia telah menikahi anak perempuan berumur 6th, begitu ‘kan?

Beliau adalah seorang nabi dan tak bertindak secara asal-asalan. Beliau bertindak dengan alasan tersendiri, yakni salah satunya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dengan tokoh bangsa Arab yang terpandang, guna penyebaran Risalahnya. Pernikahan beliau dengan Aisyah juga telah menghasilkan hikmah tersendiri bagi umat Islam, khususnya untuk kaum wanita. Mengapa? Karena Aisyah lah yang paling mengenal Nabi saw. dan ia juga yang paling tahu hukum-hukum Islam perihal masalah wanita karena memperoleh pelajaran langsung dari nabi saw.. Muhammad tak punya saudara perempuan untuk dijadikan sebagai objek pembelajaran Islam tentang wanita. Jika Aisyah tidak dinikahi oleh Muhammad saat itu juga, yakni ketika ia masih anak-anak, maka kepada siapa Muhammad harus mengajarkan masalah hukum-hukum Islam perihal kewanitaan, terutama hal yang paling sensitif? Sementara wanita terbaik dalam hal kecerdasan dan silsilah keturunan pada saat itu adalah keturunan sahabatnya sendiri, Abu Bakar. Sebab itu jika beliau tidak menikahi Aisyah, tapi hanya sebatas mengajarinya saja, maka apa pendapat umat Islam kalau beliau berada sangat dekat kepada Aisyah untuk mengajari ajaran Islam perihal kewanitaan, sementara status mereka berdua bukan suami-isteri? Itu justru akan lebih mengundang gossip dan aneka prasangka buruk terhadap Muhammad.

Tapi Anda menyebut tindakan Muhammad yang sangat bijak tersebut dengan sebutan “pedofil”. Pelit sekali Anda memberikan julukan terhadap seorang yang berwibawa. Dari sini saja sudah terbukti akan kedangkalan pikiran Anda dalam memahami suatu perkara, yang cenderung ceroboh dalam membuat kesimpulan.

Isteri beliau banyak, dan beliau mania sex?

Ini lagi, salah satu bukti kecerobohan Anda dalam membuat kesimpulan. Anda menjuluki beliau “mania sex” karena memiliki isteri yang banyak secara syah? Apa Anda tidak melihat latar belakang isteri-isteri beliau yang rata-rata sudah janda dan berumur lanjut itu, dan terkadang juga miskin dalam hal materi. Beliau menikahi mereka semua dengan alasan yang sangat bijak, salah satunya yakni alasan sosial untuk mempererat hubungan antar suku, dan untuk menghindari perpecahan (permusuhan) dalam kelompok, juga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi wanita tersebut. Jika beliau menginginkan wanita terpandang (kaya) lagi cantik dan seksi, itu sama sekali bukan kendala bagi beliau mengingat status beliau yang selalu dimuliakan dan selalu ditaati oleh kaumnya. Beliau sangat bisa sekali untuk mengawini wanita kelas atas. Hal itu bagi beliau, semudah membalikkan telapak tangan. Tapi beliau tidak melakukan demikian, karena beliau ingin memberikan contoh teladan yang baik bagi umatnya, bahwa setiap orang, tak terkecuali janda, harus diperhatikan dengan baik dan dimuliakan. Isteri beliau yang beliau nikahi dalam keadaan gadis hanya satu orang, yakni Aisyah.

Sekarang, tengok diri Anda sendiri,
Hal ini jauh berbeda dengan diri Anda yang ketika mengejar anak gadisnya orang selalu bersusah payah dengan berkorban pulsa mati-matian dan cenderung mengobral janji-janji palsu yang sudah kadaluwarsa. Sesuatu yang hanya mampu dilakukan oleh pecundang.

Dan sekalipun Muhammad memiliki isteri yang banyak, hal itu tidak menurunkan kewibawaan beliau, karena beliau bisa bersikap adil kepada semuanya. Beliau sama sekali tidak seperti sebagian besar raja yang kerajaannya mengalami keruntuhan hanya gara-gara 1 selir wanitanya. Para isteri beliau saw. malah turut serta mewarnai perkembangan kemajuan Islam, agama yang luhur (murni) yang tak menganut sistem dogma (dongo’ amat). Dan isteri-isteri beliau tidak saling bertengkar satu sama lain.

Nah, bagaimana dengan Anda?
Anda mungkin beristrikan 1 orang, tapi –terkadang– tidak bisa bersikap adil. Dan tak menutup kemungkinan Anda masih harus rajin mengoleksi WIL yang tak terhitung jumlahnya. Itu ‘kan yang berwibawa menurut Anda?

Juga,
Sebagian pembesar agama Anda mungkin adalah orang suci, karena tidak menikah, … tapi hanya melibatkan diri dalam kasus pelecehan atau skandal. Itu ‘kan yang menurut Anda lebih terhormat karena tak perlu repot-repot mengurus surat nikah? Amat besar kebodohan kalian karena telah mencaci orang yang paling jujur dan paling baik.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by duren »

syuhada wrote:Muhammad itu pedofil dan Mania sex?

Ini lagi yang teramat aneh Mereka mencaci seorang arab buta huruf yang telah dimuliakan, yang telah menundukkan jazirah arab, yang telah memporak-porandakan kekaisaran Romawi, dan telah membentuk empirium (daerah kekuasaan) terbesar dalam sejarah kehidupan manusia, yakni membentang mulai dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik. (100 tokoh dunia: http://www.media.isnet.org)

Terus Anda siapa?
Anda belum pernah menundukkan ¼ bagian pulau Madura sekalipun!
Anda juga bukan panglima perang yang tak terkalahkan, bukan ahli pemerintahan, bukan ahli sejarah, meskipun Anda tidak buta huruf. Gelar tertinggi Anda –mungkin- hanya sebatas .Lc (Lumayan ceroboh) atau M.Sc (manusia sangat ceroboh).

Anda keberatan dengan Muhammad karena menikahi seorang gadis berusia 6 tahun secara syah? Apa Anda orang tuanya? Atau Anda hanya sok ngatur saja? Anda tak sepantasnya mengatur orang yang lebih cerdik dan jauh lebih berwibawa dari Anda.
Muhammad MENIKAHI dengan SAH seorang bocah cilik !! TAPI karena muhammad buta huruf dan telah menundukkan jajirah Arab dan memporak porandakan romawi dan sudah menundukkan lebih dari ¼ bagian dunia
M
A
K
A
muhammad bukan lah seorang PEDOFIL dan bukan MANIAK SEX ... :-k :-k

============

Kalau si syuhada MENIKAHI dengan SAH SEEKOR KAMBING GARUT BETINA !! TAPI karena si syuhada adalah buta huruf dan telah menundukkan asia tenggara dan memporak porandakan RRC dan sudah menundukkan lebih dari ¼ bagian pulau Madura
M
A
K
A
si syuhada bukan lah seorang BEASTLY dan bukan MANIAK SEX ... :-k :-k

syuhada wrote:Dan Anda menyebut Muhammad sebagai pedofil hanya karena ia telah menikahi anak perempuan berumur 6th, begitu ‘kan?

Beliau adalah seorang nabi dan tak bertindak secara asal-asalan. Beliau bertindak dengan alasan tersendiri, yakni salah satunya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dengan tokoh bangsa Arab yang terpandang, guna penyebaran Risalahnya. Pernikahan beliau dengan Aisyah juga telah menghasilkan hikmah tersendiri bagi umat Islam, khususnya untuk kaum wanita. Mengapa? Karena Aisyah lah yang paling mengenal Nabi saw.

Muhammad NGESEKS dengan bocah cilik !! TAPI karena muhammad seorang nabi dan tak bertindak secara asal-asalan. Beliau bertindak dengan alasan tersendiri, yakni salah satunya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dengan tokoh bangsa Arab yang terpandang, guna penyebaran Risalahnya. Pernikahan beliau dengan Aisyah juga telah menghasilkan hikmah tersendiri bagi umat Islam, khususnya untuk kaum wanita
M
A
K
A
muhammad bukan lah seorang PEDOFIL ... :-k :-k

============

Kalau si syuhada NGESEKS dengan SEEKOR KAMBING GARUT BETINA !! TAPI karena si syuhada adalah seorang pemuka agama dan tak bertindak secara asal-asalan. si syuhada bertindak dengan alasan tersendiri, yakni salah satunya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dengan tokoh PEMILIK KAMBING yang terpandang, guna penyebaran SPERMA nya. Pernikahan beliau dengan SEEKOR KAMBING BETINA juga telah menghasilkan hikmah tersendiri bagi umat KAMBING, khususnya untuk kaum KAMBING BETINA
M
A
K
A
si syuhada bukan lah seorang BEASTLY ... :-k :-k

=====================
[-( [-(
Sungguh logika yang aneh .
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by duren »

vhee wrote:Menyimak :heart:
Muhammad NGESEKS dengan bocah cilik !! TAPI karena YANG NGEPOST berita pembelaan adalah seorang muslim
M
A
K
A
muhammad bukan lah seorang PEDOFIL ... :-k :-k

============

Kalau si Vhe NGESEKS dengan SEEKOR KAMBING JANTAN !! TAPI karena pembelaan dilakukan oleh seorang muslim
M
A
K
A
si Vhee bukan lah seorang BEASTLY ... :-k :-k

=====================
[-( [-(
Sungguh logika yang aneh .
User avatar
poligami
Posts: 2446
Joined: Wed Aug 19, 2009 4:37 am
Location: Mabes FPI
Contact:

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by poligami »

Bravo buat bang "duren".. :finga: :lol:
User avatar
silent
Posts: 131
Joined: Thu Jan 27, 2011 2:48 pm

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by silent »

User avatar
poligami
Posts: 2446
Joined: Wed Aug 19, 2009 4:37 am
Location: Mabes FPI
Contact:

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by poligami »

silent wrote:wikipedia repaired from taqiyya

http://id.wikipedia.org/w/index.php?tit ... _Abu_Bakar
Hahahahaaa.. :finga:
Baguslah ada kemajuan "dikit"
Kalo udah kebongkar taqiyanya (tulisan si Minaret/Shavanas), ya ga usah terus dipajang di wikipedia-lah. MEMALUKAN..!!!
Keliatan sekali ingin membodoh-bodohi umat islamnya sendiri (BIAR GA PADA MURTAD). :lol:

Kalo kemaren2 isinya masih BULLSHIT : :green:
Ini gambarnya yg saya sempat screenshot: O:)
Image
Sumber: http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ah-t42310/


klik=>Salam Poligami... O:)
hersus
Posts: 508
Joined: Sun Feb 14, 2010 4:10 pm

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by hersus »

Lho apa bedanya bandot tua asli arab yang ngaku nabi momed ame bandot asli garut !!
yang jelas dua 2 nya doyan ngembat barang yang berlubang !! gitu koq jadi panutan !!!!! :stun: :stun: :stun:
User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by suseno »

Dorama wrote:Kalau sudah menstruasi (pada usia 9thn) ini berarti sudah dewasa donk, fisiknya SUDAH SIAP.
This “old enough to bleed, old enough to breed” mentality, aside from being disgusting, is completely false. A nine-year-old girl isn’t ready for sex or children, even if she reaches menses earlier than other little girls.

Apalagi gue pernah baca di jurnal pediatrik kedokteran — sayang gue ga simpen jurnalnya jadi ga bisa tampilin disini sebagai referensi — yang bilang kalo cewe-cewe zaman dulu itu malah dapat menstruasi pertama lebih telat dari cewe-cewe modern sekarang. Jadi udah dipastikan anak NORMAL yang berumur sembilan tahun di zaman si Momed BELUM menstruasi.
User avatar
Topsy KreeT
Posts: 2102
Joined: Tue Sep 22, 2009 8:32 pm
Location: Somewhere Far Away
Contact:

Re: Muslim yg membela hadits Muhammad pedofil

Post by Topsy KreeT »

http://hizbut-tahrir.or.id/2008/11/21/h ... awah-umur/

تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ وَأَنَا اِبْنَةُ سِتٍّ، وَبَنَي بِيْ وَأَنَا ابْنَةُ تِسْعٍ (متفق عليه)

“Saya dinikahi oleh Nabi saw. ketika saya gadis berusia enam tahun, dan baginda membawa saya, ketika saya berusia sembilan tahun.” (H.r. Muttafaq ‘Alaih) [3]

تَزَوَّجَهَا وَهِيَ بِنْتُ سَبْعِ سِنِينَ وَزُفَّتْ إِلَيْهِ وَهِيَ بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ وَلُعَبُهَا مَعَهَا وَمَاتَ عَنْهَا وَهِيَ بِنْتُ ثَمَانَ عَشْرَةَ (متفق عليه)

“Nabi menikahi beliau (Aisyah) ketika beliau berumur tujuh tahun. Penikahan beliau dengan Nabi diumumkan ketika beliau berumur sembilan tahun, ketika beliau masih menggendong mainannya. Nabi meninggalkan beliau (wafat), ketika beliau berusia delapan belas tahun.” (H.r. Muttafaq ‘Alaih) [4]

...
Seputar Hadits Pernikahan ‘Aisyah

Hadits tersebut, selain dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, juga dikeluarkan oleh an-Nasai. Bedanya, an-Nasai tidak hanya menuturkan melulu melalui jalur Hisyam dari ayahnya, ‘Urwah, tetapi juga jalur Abu ‘Ubaidah dan al-Aswad.[8] Jika menganalisis lafadz kedua hadits di atas memang ada perbedaan; Lafadz pertama menyatakan, Nabi menikahi Aisyah ketika berumur enam tahun. Sedangkan lafadz kedua, menyatakan, bahwa Nabi menikahi Aisyah ketika berumur tujuh tahun. Hanya saja, dalam menentukan mana yang lebih kuat; apakah penuturan Aisyah sendiri, atau kesimpulan perawi? Tentu, yang paling kuat adalah penuturan pelaku langsung. Sebab ini bukan kesimpulan perawi, tetapi penuturan langsung pelakunya, yang mengalami sendiri peristiwa tersebut. Karena itu, riwayat yang menyatakan, bahwa Aisyah dinikahi oleh Nabi dalam usia enam tahunlah yang paling kuat. Ini dari segi matan (redaksi) hadits.

Adapun dari segi sanad, kedua hadits di atas adalah sama-sama merupakan hadits sahih, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Jika dilihat dari segi sanad, kedua hadits tersebut bisa masuk dalam katagori hadits mu’an’an, yang dalam lazimnya kaidah periwayatan hadits termasuk dalam kelompok hadits dhaif. Namun, khusus kasus hadits mu’an’an dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dikecualikan dari kaidah tersebut. Dengan kata lain, hadits mu’an’an dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim tetap dianggap oleh para ahli hadits sebagai hadits sahih. Selain itu juga harus dicatat, bahwa kaidah atau teori hadits itu baru muncul belakangan, jauh setelah munculnya Shahih al-Bukhari dan Muslim. Karena itu, hadits pernikahan Aisyah dengan Nabi saw. tersebut jelas merupakan hadits sahih, yang kesahihannya tidak patut diperdebatkan lagi. Selain itu, makna hadits tersebut juga tidak bertentangan dengan nas yang qath’i, seperti al-Qur’an, surat at-Thalaq: 4, justru saling menguatkan.

Status Perawi Hadits Aisyah

Mengenai status Hisyam (w 145 H), yang konon baru meriwayatkan hadits ini di usianya ketujuhpuluh tahun, dan itu pun dituturkan pada saat di Irak, maka harus diteliti:

Pertama, dalam konteks ada’ (penyampaian) riwayat, tidak ada larangan seseorang menyampaikan riwayat di usia senja. Tentu dengan catatan, bahwa faktor ingatan (dhabt)-nya tidak ada masalah. Dalam kasus periwayatan Hisyam di Irak, yang dipersoalkan oleh ahli hadits adalah ketidakkonsistenan Hisyam dalam menyampaikan model periwayatan.[9] Beliau kadang mengatakan: haddatsani abi, yang berarti Hisyam mendengar langsung dari ayahnya, dalam posisi beliau sudah mempersiapkan materi hadits dan menghapalnya. Kadang beliau mengatakan: akhbarani abi, yang berari hadits tersebut dibacakan oleh ayahnya. Kadang beliau mengatakan: yaqulu li abi, yang berarti beliau mendengarkan hadits tersebut dari ayahnya, tanpa persiapan dan hapalan sebelumnya.[10] Namun, secara umum Hisyam, sebagaimana penuturan Ibn Hibban, dalam kitabnya, ats-Tsiqat, adalah orang yang terpercaya (mutqin), wara’, mulia (fadhil) dan hafidh.[11]

Kedua, tidak ada bukti satu pun yang bisa memastikan, bahwa hadits Aisyah tersebut dituturkan oleh Hisyam di usianya yang senja, atau ketika beliau pindah ke Irak. Karena itu, catatan Ya’kub bin Syibah, tentang kondisi Hisyam di Irak: “Hisyam adalah tsiqah, yang tidak ada penolakan sedikit pun terhadap riwayat yang datang darinya, kecuali setelah dia menetap di Irak.”[12] tidak bisa digunakan untuk mejustifikasi, bahwa hadits pernikahan Aisyah tersebut tidak kredibel. Sebab, semua ahli hadits dan biografi perawi sepakat, bahwa hadits Hisyam tetap kredibel, terutama hadits yang terdapat dalam kitab Shahih. Salah satunya, bisa kita lihat pernyataan Ibn Kharrasy: “Hisyam adalah orang yang jujur (shaduq), dimana haditsnya banyak masuk di dalam kitab Shahih.”[13] Jika kesimpulan hadits pernikahan Aisyah tersebut ditarik pada posisi Hisyam setelah pindah ke Irak dan di usianya yang senja, maka penarikan kesimpulan seperti ini tidak didasarkan pada fakta, melainkan hanya asumsi. Karenanya, kesimpulan hadits tersebut tidak kredibel, karena faktor Hisyam, ini merupakan kesimpulan logika mantik. Inilah sebenarnya yang terjadi. Karena itu, cara berfikir seperti ini sangat fatal.

Berapa Umur Aisyah ketika Menikah?

Dalam konteks ini memang ada dua riwayat; penuturan Aisyah sendiri, yang menyatakan dinikahi oleh Nabi ketika berusia enam tahun, dan penuturan ‘Urwah, yang menyatakan tujuh tahun. Dalam konteks matan, sebagaimana yang dikemukakan di atas, maka penuturan Aisyah tentu lebih kuat, ketimbang penuturan tidak langsung yang disampaikan oleh ‘Urwan. Selain itu, perbedaan seperti ini tidak terlalu urgen, mengingat selisih waktu sering kali terjadi, karena beda pijakan dalam perhitungannya. Namun demikian, dua riwayat ini juga bisa dikompromikan, sebagaimana yang dilakukan oleh Ibn Hajar, sehingga bisa disimpulkan, bahwa Aisyah telah berusia enam tahun, memasuki tahun ketujuh.[14]

Namun, ada kesimpulan lain yang dikembangkan, seolah-olah Aisyah berusia tujuhbelas, delapanbelas atau sembilanbelas tahun. Kesimpulan seperti ini tentu tidak mempunyai pijakan faktual, selain asumsi mantik. Sebagai contoh, pernyataan at-Thabari: “Semua anak Abu Bakar dilahirkan pada masa Jalihiyah dari dua isterinya.”[15] Dengan asumsi ini, maka Aisyah pun diklaim telah lahir pada masa pra Islam. Padahal, menurut riwayat yang sahih, sebagaimana dinyatakan oleh Ibn Hajar, dalam al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah, Aisyah dilahirkan pada tahun keempat atau kelima bi’tsah.[16] Menarik Aisyah dalam katagori “semua anak” Abu Bakar jelas bertentangan dengan fakta, bahwa Aisyah tidak sama dengan anak-anak Abu Bakar yang lain, dimana Aisyah dilahirkan setelah bi’tsah, sementara yang lain sebelumnya.

Kesimpulan-kesimpulan mantik seperti ini sebenarnya tidak sulit dipatahkan, ketika kesimpulan ini terbukti bertentangan dengan riwayat yang sahih. Bukan sebaliknya, riwayat yang sahih justru diruntuhkan dengan menggunakan kesimpulan-kesimpulan yang dibangun melalui logika mantik. Wallahu a’lam.
Post Reply