The Golden Rule, 5 artikel

[mbah.erott]

cieh,byk alasan. ok katakanlah benar,jd bs aku simpulkan inti ajaran GR lama adalah: "Apabila kau ingin diperlakukan spt yg kau inginkan,maka perlakukanlah orang lain SAMA sbgmn kau ingini."

Ah, Dorama kok belum pitar juga sih?
Baca tulisan berbahasa indonesia aja ente salah. Golden Rule itu intinya berbuat baik tanpa harus menunggu orang lain berbuat baik terlebih dahulu.

Nah,kalimat GR yg disempurnakan: "Jika orang lain berbuat BAIK padamu,maka berbuatlah LEBIH baik pdnya,atau MINIMAL SAMA baiknya." (an nissa) yg diperinci lg di HR Tarmidhi, "namun jika orang lain berbuat buruk,maka (minimal) jgn balas dg berbuat buruk,tapi tetaplah berbuat BAIK." (senada dg surah an nisaa).

Yang ini memang benar ajaran islam. Dari ajaran ini bisa disimpulkan selanjutnya bahwa Islam malah membuat degradasi pada golden rule sehingga tidak layak dikatakan ada golden rule di dalam islam. Begitulah muslim di dunia nyata, tidak pernah berbuat baik sebelum menerima perbuatan baik terlebih dahulu.

[mbah.erott]

nah,dg kalimat GR lama,maka bisa aja kafir yg mengira minum racun itu enak dan membuat gembira,maka krn ingin diberi minum racun,maka ia lantas meracuni semua orang....see,inilah kelemahan kalimat GR lama itu. krn kamu pikir cara ibadahmu itu bs bawa ke surga,mk kamu paksa semua orang ikuti cara ibadahmu yg menyembah jin setan n bawa ke neraka itu. lol!

Nah, makin nyata bahwa Dorama sebenarnya tidak memahami golden rule.
Saya bantu dengan kutipan dari sini (mudah2an bisa ngerti kalo dalam bahasa inggris) :
http://www.jcu.edu/philosophy/gensler/goldrule.htm

A short essay on the golden rule

Treat others as you wanto to be treated

The golden rule is endorsed by all the great world religions; Jesus, Hillel, and Confucius used it to summarize their ethical teachings. And for many centuries the idea has been influential among people of very diverse cultures. These facts suggest that the golden rule may be an important moral truth.

Let's consider an example of how the rule is used. President Kennedy in 1963 appealed to the golden rule in an anti-segregation speech at the time of the first black enrollment at the University of Alabama. He asked whites to consider what it would be like to be treated as second-class citizens because of skin color. Whites were to imagine themselves being black -- and being told that they couldn't vote, or go to the best public schools, or eat at most public restaurants, or sit in the front of the bus. Would whites be content to be treated that way? He was sure that they wouldn't -- and yet this is how they treated others. He said the "heart of the question is ... whether we are going to treat our fellow Americans as we want to be treated."

The golden rule is best interpreted as saying: "Treat others only as you consent to being treated in the same situation." To apply it, you'd imagine yourself on the receiving end of the action in the exact place of the other person (which includes having the other person's likes and dislikes). If you act in a given way toward another, and yet are unwilling to be treated that way in the same circumstances, then you violate the rule.

To apply the golden rule adequately, we need knowledge and imagination. We need to know what effect our actions have on the lives of others. And we need to be able to imagine ourselves, vividly and accurately, in the other person's place on the receiving end of the action. With knowledge, imagination, and the golden rule, we can progress far in our moral thinking.

The golden rule is best seen as a consistency principle. It doesn't replace regular moral norms. It isn't an infallible guide on which actions are right or wrong; it doesn't give all the answers. It only prescribes consistency -- that we not have our actions (toward another) be out of harmony with our desires (toward a reversed situation action). It tests our moral coherence. If we violate the golden rule, then we're violating the spirit of fairness and concern that lie at the heart of morality.

The golden rule, with roots in a wide range of world cultures, is well suited to be a standard that different cultures can appeal to in resolving conflicts. As the world becomes more and more a single interacting global community, the need for such a common standard is becoming more urgent.
=============

Untuk memahami kenapa tulisan Dorama itu agak ngaco, silakan baca yang ditebalkan itu.

[Topsy KreeT]

cieh,byk alasan. ok katakanlah benar,

memang benar, silahkan baca sendiri di kitab yang kutunjukkan tadi.

jd bs aku simpulkan inti ajaran GR lama adalah: "Apabila kau ingin diperlakukan spt yg kau inginkan,maka perlakukanlah oranglain SAMA sbgmn kau ingini."

MASIH SALAH!
Perlakukan orang lain seperti kau suka diperlakukan.
Jangan perlakukan sesuatu kepada orang yang tidak kau suka alami.
PAHAM?

.

Kalimat GR yang disempurnakan:
"Jika orang lain berbuat BAIK padamu, maka berbuatlah LEBIH baik pdnya,atau MINIMAL SAMA baiknya."
(an nissa) yg diperinci lg di HR Tarmidhi, "namun jika orang lain berbuat buruk,maka (minimal) jgn balas dg berbuat buruk,tapi tetaplah berbuat BAIK." (senada dg surah an nisaa).

HATI-HATI ILMU HIPNOTIS MUSLIM DORAMA
ayat quran yang menyatakan kalimat warna biru itu mana??
Lihat sura an nisa yang dikutip.

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).

Tidak ada perintah membalas kejahatan dengan kebaikan, yang ada cuma balaslah penghormatan dengan penghormatan
.
ps: Bagi pembaca berhati-hatilah dengan muslim seperti dorama yang suka menggunakan "ilmu hipnotis".

[Topsy KreeT]

Saya kira diskusi ini sudah selesai, karena dorama sudah tidak bisa menunjukkan ayat-ayat Golden Rule dalam quran malah menggunakan "ilmu hipnotis" dan tipu muslihat.
Sebagai PENUTUP, saya akan menunjukkan maksud dari An Nisa: 8 yang sebenarnya.
.
An Nisa: 8 BALASLAH SALAM JIKA ADA YANG TITIP SALAM

Apabila ada teman, saudara, kerabat, keluarga atau siapa saja yang titip salam melalui seseorang kepada kita, maka kita wajib menjawabnya.

.
Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata: “Penghormatan di sini adalah ucapan salam, dan makna inilah yang dimaksudkan dalam ayatini.”
(Tafsir Fath-al-Qadir, surat an-Nisa’ ayat 86)
.

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). (Qs An Nisaa: 86)

Dari ayat di atas dapat dapat kita ketahui dua cara menjawab salam:
Pertama, sesuai dengan ucapan salam.
Kedua, menambah dengan beberapa kata yang disyariatkan.

.
Sebagai contoh: bila seorang mengucapkan, “Assalamu’alaykum”, maka minimal kita menjawabnya dengan “wa’alaykumussalam”, dan yang lebih baik ditambah dengan kata “warohmatulloh”, dan yang lebih baik lagi ditambah dengan kata “wa barokaatuh.”

[doramma]

siapa yg ngajak diskusi idioot macam kalian,cieh gaya bahasa sj tak tahu,ngasal sok teu. kalimat lama GR itu jg mengandung kjata apabila. "APABILA kamu ingin diperlakukan sbgmn kamu inginkan,maka perlakukan orang lain secara SAMA." Padahal di kalimat GR yg telah disempurnakan tak hanya sekedar SAMA tapi justru LEBIH BAIK.

[Topsy KreeT]

siapa yg ngajak diskusi idioot macam kalian,cieh gaya bahasa sj tak tahu,ngasal sok teu. kalimat lama GR itu jg mengandung kjata apabila. "APABILA kamu ingin diperlakukan sbgmn kamu inginkan,maka perlakukan orang lain secara SAMA." Padahal di kalimat GR yg telah disempurnakan tak hanya sekedar SAMA tapi justru LEBIH BAIK.

MANA KALIMAT GOLDEN RULE YANG DALAM ALQURAN?!
Ocehanmu cuma omong kosong tak berdasar!
Apa masih mau kau bilan An nisa 86 merupakan golden rule??
.
Maksudnya membalas lebih baik itu bukan melakukan perbuatan yang lebih baik,
tapi cuma membalas salam dengan kalimat lengkap.
Sebagai contoh: bila seorang mengucapkan, “Assalamu’alaykum”, maka minimal kita menjawabnya dengan “wa’alaykumussalam”, dan yang lebih baik ditambah dengan kata “warohmatulloh”, dan yang lebih baik lagi ditambah dengan kata “wa barokaatuh.”
.
An Nisa 86 Hanya sesama mukmin


Ulama tafsir Ats Tsa’labi,
“Bahwa kewajiban menjawab salam (An Nisa: 86) hanya khusus diberikan kepada orang mukmin.
Qultu: Nah, apakah beo dan bel rumah termasuk orang mukmin?
(Ustadz Abu Unaisah)

.
An Nisa: 86 hanya berlaku sesama muslim.
Terlebih ini bukan tentang berbuat baik tapi cuma cara membalas salam.

CARA MENJAWAB SALAM KAFIR
.
Dari Anas ibn Malik. Bahwa Rasullah saw bersabda; apabila orang ahli kitab mengucapkan salam kepadamu, maka katakanlah; wa'a/aikum (HR Bukhariy).
Berdasarkan hadis di atas, Atha' ibn Abd Rabb berpendapat bahwa bila orang non muslim mengucapkan salam, cukup dijawab a/aikum seperti jawaban yang ada pada hadis di atas. Keharusan menjawab salam seperti yang terkandung pada surat al-Nisa' ayat 86 di atas adalah apabila yang mengucapkan salam itu orang muslim. Sebagian ulama juga ada berpendapat apabila orang non muslim mengucapkan salam cukup dijawab dengan 'a/aika a/­sa/am (semoga anda tidak damai) atau 'a/aika al-silam (semoga anda kena batu.
Al-Ourthubiy, A/-Jami' Ii Ahkam al-Our'an, V).

[doramma]

tidak tiap manusia bisa menafsirkan quran sesuai jamannya,u/ bs menafsirkan quran,selain kepandaian dlm berbahasa Arab,jg harus menguasai ilmu pendukung terkait,sesuai topik ayatnya,spt filosofi,astronomi,hukum,kedokteran,ekonomi dll. ahli ekonomi akan lbh tepat dan cepat memahami ayat2 terkait ilmu ekonomi dll.

[Topsy KreeT]

tidak tiap manusia bisa menafsirkan quran sesuai jamannya,u/ bs menafsirkan quran,selain kepandaian dlm berbahasa Arab,jg harus menguasai ilmu pendukung terkait,sesuai topik ayatnya,spt filosofi,astronomi,hukum,kedokteran,ekonomi dll. ahli ekonomi akan lbh tepat dan cepat memahami ayat2 terkait ilmu ekonomi dll.

Apa anda ahli bahasa arab?
Apa anda ahli filsuf?
Apa anda ahli astronomi?
Apa anda ahli hukum?
Apa anda ahli kedokteran?!
Apakah anda ahli ekonomi?
Sehingga anda merasa lebih mampu menafsirkan daripada ulama-ulama tersebut diatas.?
Jangan salahkan saya jika tafsiran pribadimu tidak sesuai dengan tafsiran para pemikir islam di atas.
INGAT! saya tidak membuat penafsiran sendiri, saya hanya mengutip tulisan dan tafsiram muslim sendiri.

[doramma]

penafsir itu masih manusia,bukan nabi,dan perlu dipahami manusia yg hidup dijaman apa? yi. jaman ketika kaum kafirun masih byk berkuasa,kaum munafikun merajalela,turut mempengaruhi penafsirannya. thd kafir hrs selalu waspada,terutama pd saat perang,byk kafir yg pura2 baik tapi menikam dibelakang,licik bagai ular,suka mengadu domba,sulit u/ memperlakukan mereka DI JAMAN ITU dg lebih baik,dgn sama baiknya pun hrs msh waspada,krn munafiknya kafir.

[doramma]

namun dalami lg ayat itu,tak ada kekhususan hanya bagi orang ttt saja,tak ada kata pengecualiannya. bahkan ditegaskan lg oleh nabi dlm hadist2nya,tmsk pelarangan aniaya(berbuat buruk) kpd kafir sekalipun (selengkapnya di page 5 hadistnya sdh diposting). Jg penegasan di HR tarmizi,jgn balas perbuatan buruk dg sama buruk,tapi tetaplah berbuat baik.

[Topsy KreeT]

penafsir itu masih manusia,bukan nabi,dan perlu dipahami manusia yg hidup dijaman apa? yi. jaman ketika kaum kafirun masih byk berkuasa,kaum munafikun merajalela,turut mempengaruhi penafsirannya. thd kafir hrs selalu waspada,terutama pd saat perang,byk kafir yg pura2 baik tapi menikam dibelakang,licik bagai ular,suka mengadu domba,sulit u/ memperlakukan mereka DI JAMAN ITU dg lebih baik,dgn sama baiknya pun hrs msh waspada,krn munafiknya kafir.

Saya tegaskan sekali lagi!
EMANGNYA ENTE AHLI TAFSIR ALQURAN ?!
EMANGNYA ENTE NABI ISLAM ?!
Yang saya kutip di sana tafsir oleh Ahli Tafsir Islam yang sudah jelas mengerti quran.
Ulama-ulama pun setuju dengan tafsirannya bahwa penghormatan itu maksudnya adalah salam,
Siapakah anda berani melawan tafsiran tsb dan membuat tafsiran baru?
An Nisa 86 berisi tentang cara membalas salam
Maksudnya membalas lebih baik itu bukan melakukan perbuatan yang lebih baik,
tapi cuma membalas salam dengan kalimat lengkap.
Sebagai contoh: bila seorang mengucapkan, “Assalamu’alaykum”, maka minimal kita menjawabnya dengan “wa’alaykumussalam”, dan yang lebih baik ditambah dengan kata “warohmatulloh”, dan yang lebih baik lagi ditambah dengan kata “wa barokaatuh.”
.

[notarabian]

saudara-saudara kafir seukhuwah...
terlepas dari materi diskusi dan debat di sini, perlu ane tekankan di sini bahwa ada banyak tipikal muslim yang asal tulis dan posting sesuai kapasitas otaknya masing-masing, tanpa sumber2 bukti dan referensi.

Netter muslim seperti itu biasanya debat dengan kata kunci antara lain : pokoknya, kafir toulol, idiot, sesat, baca tuh di trit lain, baca di bahasanya yang asli, dll.
Netter muslim tsb juga akan berusaha membuat tafsiran sendiri walaupun sebenarnya melawan mainstream tafsiran yang sebagian besar dianut para muslim. Makanya kadang terjadi konflik internal sesama muslim (ane sering liat di *FFI)
Dan contoh muslim dengan karakteristik seperti itu salah satunya adalah : tuanku (ffi) a.k.a dorama (ffi) a.k.a doramma (ffi) a.k.a indahnya (*FFI) a.k.a mutiara (*FFI).

sekian informasi dari ane.

[Topsy KreeT]

namun dalami lg ayat itu,tak ada kekhususan hanya bagi orang ttt saja,tak ada kata pengecualiannya. bahkan ditegaskan lg oleh nabi dlm hadist2nya,tmsk pelarangan aniaya(berbuat buruk) kpd kafir sekalipun (selengkapnya di page 5 hadistnya sdh diposting). Jg penegasan di HR tarmizi,jgn balas perbuatan buruk dg sama buruk,tapi tetaplah berbuat baik.

Dalam ayat itu, perintahnya cuma membalas salam, tidak ada perintah membalas kejahatan dengan kebaikan.


Bahkan tidak ada Perintah Memberi Salam Terlebih dahulu, isinya cuma bagaimana membalas salam
Tafsiran An nisa 86, bukan saya buat-buat, muslim sendiri lah yang mengatakannya.
Atha' ibn Abd Rabb berpendapat bahwa bila orang non muslim mengucapkan salam, cukup dijawaba/aikum seperti jawaban yang ada pada hadis di atas. Keharusan menjawab salam seperti yang terkandung pada surat al-Nisa' ayat 86 di atas adalah apabila yang mengucapkan salam adalah muslim.


SILAHKAN TANYA TEMAN SEUKUWAH ANDA DI forum sebelah bagaimana hukum memberi salam kepada kafir.
Tentulah jawabannya tidak boleh karena haram hukumnya.
.
MENGUCAPKAN SALAM KEPADA ORANG KAFIR
Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
====
Pertanyaan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bolehkah kita memulai salam kepada orang-orang kfir ? Dan bagaimana kita membalas salam jika mereka lebih dulu mengucapkan salam kepada kita ?
Jawaban:
Orang-orang yang datang kepada kita, baik dari timur maupun dari barat yang non muslim, tidak halal bagi kita untuk memulai mengucapkan salam kepada mereka, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Janganlah kalian memulai kaum yahudi dan jangan pula kaum nashrani dengan ucapan salam“
[Hadits Riwyat Muslim dalam As-Salam 2167]
TAMBAHAN:
Tidak boleh mengucapkan salam kepada seorang muslim dengan ungkapan, “Assalamu ‘ala man ittaba ‘a Al-Huda”, karena ungkapan ini dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berkirim surat kepada orang-orang non muslim. Karena saudara anda seorang muslim, maka ucapkan “Assalamu’alaikum”. Jika anda mengucapkan, “Assalamu ‘ala man ittaba ‘a Al-Huda”, berarti mengkatagorikan saudara anda tidak termasuk orang-orang yang mengikuti petunjuk.
Jika orang-orang itu terdiri dari kaum muslimin dan nashrani, maka hendaknya mengucapkan kepada mereka dengan ucapan yang biasa, “Assalamu ‘alaikum” dengan tujuan kepada kaum muslimin.




.
[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, Penerbit Darul Haq]

[doramma]

kebiasaan kafir,mengira baca quran itu sama dg cara baca kitab injil palsunya...BEDA! quran ditujukan bagi kaum yg berakal,so think! kalau salam sj hrs dibalas dg LEBIH, apalagi perbuatan baik lainnya. begooo dipiara pir! Jgn samakan cara beragama kafir dg muslim,BEDA!

[duren]

niih aq kasih sedikit contoh aja ya tanpa mengeluarkan dalil ayat Al-Quran.

Keluarin dunk dalil quran mu .. jangan mbacot ajah say

duren wrote: Golden rule adalah ideologi , untuk mewujudkan ideologi itu MAKA ditempuh jalan panjang dengan berbagai hal . Misalnya membuat aturan aturan pelaksanaan berupa mukadimah , batang tubuh , UUD ... barulah pada pelaksanaan ... LALU di mandorin oleh hukum berupa peraturan dan perundang undangan yang berlaku .
Kalau dilanggar yahh dihajar hukum . DEMI UPAYA menegakkan Golden Rule
ITU SAJAPUN ga bisa mengakomodasi segala kehendak Golden Rule

itu sebenarnya kukuruyukan tolol yang ngga mengerti hukum..!!

Pertama ane bukan orang hukum .. ane anak tehnik
Jurusan tehnik ngerayu muslimah yang cantik cantik ..

kalo dibilang ada hukum yang lebih utama disamping kaidah emas, maka asas hukumnya yg benar adalah:
lex superior derogat legi inferior atau pake lex spesialis derogat legi generalis..!!

so... mau seperti apapun kaidah emas tetap saja tidak mengikat kepada Tuhan..!!

Ane kaga yakin bahwa isi Quran terikat dengan kaidah kaidah hukum yang njelimet
Lha yang menciptakan Quran adalah seorang pemakan kadal gurun kok ...

Tolong terangkan arti istilah hukum mu tuhh .. kucari di kamushukum.com ..Ga ada nongol say

[duren]

Dalam Islam ... Muslmah itu adalah mahluk yang tolol >> makanya banyak jadi penghuni neraka
Kata muhammad lohh ..

Niehh aku gugel ..Hayo mana yang bertentangna dengan isi post ku

asas lex specialis derogat legi generali merupakan asas hukum yang menentukan dalam tahap aplikasi (application policy).
Artinya, persoalannya bukan berkenaan dengan perumusan suatu kebijakan tentang hukum (formulation policy),
tetapi
berkenaan dengan game-rules dalam penerapan hukum.
Dalam hal ini, asas ini menjadi penting bagi aparat penegak hukum apakah suatu peristiwa akan diterapkan aturan yang “ini” atau yang “itu”.
Sementara, yang “ini” atau “itu” tersebut ditentukan oleh manakah aturan diantara aturan-aturan tersebut yang bersifat umum, sedangkan manakah aturan-aturan yang lain yang bersifat khusus.

[Topsy KreeT]

kebiasaan kafir,mengira baca quran itu sama dg cara baca kitab injil palsunya...BEDA! quran ditujukan bagi kaum yg berakal,so think! kalau salam sj hrs dibalas dg LEBIH, apalagi perbuatan baik lainnya. begooo dipiara pir! Jgn samakan cara beragama kafir dg muslim,BEDA!

Mungkin si syaikh muhammad yang saya kutip tulisannya itu bukan muslim tapi KAFIR YA??

Makanya jangan malas baca!

[Topsy KreeT]

SIAPA BILANG BOLEH MEMBERI SALAM KEPADA KAFIR
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=185
===
Tidak boleh memulai ucapan: Ahlan wa sahlan atau ucapan lain yang senada kepada mereka. Sebab di dalam ucapan ini terkandung pemuliaan dan pengagungan terhadap mereka.
Dan, sebagaimana yang sudah diketahui,orang-orang muslim lebih tinggi kedudukan serta martabatnya di sisi Allah. Maka tak selayaknya mereka merendahkan diri kepada orang-orang non muslim, dengan mengucapkan salam terlebih dahulu. Kesimpulan jawaban ini dapat saya katakan, "Orang muslim tidak boleh memulai ucapan salam kepada orang-orang non-Muslim.
Sebab Nabi Shallallahu alaaihi wa sallam melarang hal itu, disamping hal itu merendahkan martabat orang muslim bila harus mengagungkan orang non-muslim. Orang muslim lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah. Maka tidak selayaknya dia merendahkan diri dalam hal ini.
====
BAGAIMANA MAU MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN MEMBERI SALAM SAJA TIDAK BOLEH!.

[doramma]

begitu tuh begoonya kafir, salam itu hanya salah satu contoh PENERAPAN dr Golden Rules di ayat surah an nisaa itu. ttg tafsir ayat itu baca di Hadist Rasul Tarmidzi(perlakukan orang yg buruk kelakuannya dg baik),HR Ahmad(jgn aniaya pd kafir sekalipun), maupun Hadist2 Rasul lainnya. Rasul,nabi Muhammad telah memberi penegasan ulang ttg maksud ayat di surah an nisaa itu. BACA!

[Topsy KreeT]

begitu tuh begoonya kafir, salam itu hanya salah satu contoh PENERAPAN dr Golden Rules di ayat surah an nisaa itu. ttg tafsir ayat itu baca di Hadist Rasul Tarmidzi(perlakukan orang yg buruk kelakuannya dg baik),HR Ahmad(jgn aniaya pd kafir sekalipun), maupun Hadist2 Rasul lainnya. Rasul,nabi Muhammad telah memberi penegasan ulang ttg maksud ayat di surah an nisaa itu. BACA!

Justru kata-katamu menjadi batu sandunganmu sendiri.

Salam merupakan Contoh Penerapan Golden Rule
.
Mari kita lihat bagaimana hukum memberi salam kepada kafir/ non-muslim.
===
Memberi salam kepada kafir hukumnya haram karena merendahkan diri muslim..


.
[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, Penerbit Darul Haq]
====
Penjelasan lebih lanjut mengenai An nisa 86 tentang memberi salam terdapat di beberapa hadist:

TIDAK BOLEH MEMBERI SALAM KEPADA KAFIR
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW:
Janganlah kalian memberi salam terlebih dahulu kepada yahudi dan nasrani. Kalau kalian bertemu mereka dijalanan, maka pepetlah mereka ke tempat yang sempit'.
(Al-Hadits)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kalian memulai kaum yahudi dan jangan pula kaum nashrani dengan ucapan salam“
[Hadits Riwyat Muslim dalam As-Salam 2167]
======
BAGAIMANA MAU BERBUAT BAIK KEPADA NON-MUSLIM, MEMBERI SALAM SAJA TIDAK BOLEH!