alahuakbar... :D wrote:
1. doa g' mesti pake bahasa arab.. kasi gw bukti gara" berdoa pake bahasa indoneisa di hukum 2 tahun penjara.. Salat adalah Ibadah/ritual murni dalam Islam. Konsep ibadah murni dalam Islam adalah doktrinal, artinya harus mengikuti petunjuk dalil. Tidak boleh kita menciptakan Ibadah murni dengan cara kita sendiri, namun harus mengikuti ajaran dan aturan yang diberikan Allah. Nabi Muhammad pernah bersabda dalam sebuah hadist "Salatlah sebagaimana sholatku". Berarti di sinilah kita harus mengikuti tatacara sholat Nabi.
Namun demikian, yang diwajibkan berbahasa Arab, khususnya, adalah bacaan al-Fatihah dan surah al-Qur'an dalam salat, karena tidaklah sama secara hukum, membaca al-Qur'an dan membaca terjemahannya.
Teladan2 muhamad apa saja yang sudah anda ikuti?
Mohon jelaskan..
alahuakbar... :D wrote:2. ka'bah merupakan kiblatnya umat islam.. bukan berarti allah cuma berada di arab.. klo sholatnya g' d tentuin menghadap kiblat.. kan g' kren klo dlam mesjit lgi sholat, imamnya menghadap ke mana, ma'mumnya ada yg ke utara, selatan...
Apakah cuma begitu alasannya?
Yang benar adalah kabah itu adalah berhala yang disembah oleh muslim hanya muslim tidak ada yang sadar.
Pernah dengar kata "rumah allah"?
alahuakbar... :D wrote:3. sesuai janji allah swt : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.] (QS. Al-Hijr : 9).
Al-Qur’an masih memakai bahasa asli sejak wahyu diturunkan yaitu Arab, bukan terjemahan. Bagaimanapun terjemah telah mengurangi keotentikan suatu teks.
Bibel sampai ketangan umatnya dengan Bahasa Latin Romawi. Bahasa Ash Taurat adalah Ibrani, sedang bahasa Ash Injil adalah Aramaik. Keduanya disajikan bersama dalam paket Bibel berbahasa Latin yang disimpan dan disajikan untuk masing-masing negara melalui bahasanya sendiri-sendiri, dengan wewenang penuh untuk mengubah dan mengganti sesuai keinginan.
claim..claim...claim.. hanya itu yang bisa diperbuat muslim tanpa mempelajari sesuatu pernyataan lebih jauh dan lebih pandai.
muslim otaknya sangat bebal, IQ nya benar2 jongkok, otaknya cuti jika sudah berhadapan dengan janji palsu muhamad.
Lihat ini, jika quran benar2 di piara, kenapa
ayat2 quran di makan kambing sehingga ayat2 rajam hilang dan akhirnya
menjadi t4i kambing?
AYAT2 RAJAM QUR'AN HILANG DIMAKAN KAMBING
Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk ayat-ayat rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Sayang pada waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya hingga musnah. Disebutkan dalam bahasa Arab “dajin”, yang dapat berarti hewan seperti kambing, domba ataupun unggas.
Sumber :
• Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan “shal” yang berarti domba
• Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote
• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108
• Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211
• Abd al Jalil al Qazwini, p 133
Peristiwa hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an akibat dimakan binatang sungguh menggelikan, menyedihkan dan membuktikan bahwa Allah SWT adalah pembohong kelas kakap karena tidak bisa memenuhi apa yang dia janjikan dalam ayat berikut :
QS 15:9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.
Sumber :
• Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269
• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626
• Ibn Qutayba, Tawil, p 310
• Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208
Kutipan dari Suyuthi:
Aisyah berkata, "Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200 AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT SAJA."
Hadis Bukhori tentang hilangnya ayat rajam dalam Qur'an.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 8, Book 82, Number 816:
Dikisahkan oleh Ibn 'Abbas:
'Umar berkata,"Aku khawatir di masa depan orang2 akan berkata, "Kita tidak menemukan ayat2 Rajam (hukum dilempari batu sampai mati) dalam Al Qur'an," dan karenanya mereka tidak melakukan kewajiban Allah yang telah disampaikan. Lihat! Aku menegaskan bahwa hukum Rajam dijatuhkan pada mereka yang melakukan hubungan seksual tidak sah, jika dia sudah menikah dan pelanggaran ini disaksikan oleh para saksi atau kehamilan atau kesaksian." Sufyan menambahkan, "Aku ingat kisahnya disampaikan seperti ini." 'Umar menambahkan, "Memang Rasul Allah melaksanakan hukum Rajam, dan karena itu kita lakukan hal yang sama." (Juga lihat: Vol. 8, No. 817 and Vol. 9, No. 424; Sahih Muslim, No. 4194)