Iskariot wrote:Kau.......logikamu kau taroh dimana........ sampai kau katakan Allah itu bejat........... Mau bejat, mau tidak suci kek, mau apa kek....... terserah....... ada urusan apa denganmu........ Kok kau ini cemburu banget sama orang Islam....... Dul....... ?
Bukankah sikap saya ini lebih REALISTIS ketimbang sikap muslim terhadap agama lain?
Apa sih yang dipersoalkan muslim terhadap agama lain? Dogmanya. Muslim berkata trimurti itu salah, inkarnasi itu salah, hukum karma itu salah, trinitas itu salah, dst dst. Apakah kita tidak pernah mikir, kalau kita sebenarnya BELUM BISA MEMASTIKAN apakah dogma-dogma itu benar-benar salah atau justru sebuah kebenaran? Kita seharusnya realistis, jujurlah dengan nalar kita sendiri. Kita bukan Tuhan! Kita juga tidak pernah bertemu dengan Tuhan dan menanyakan langsung kepadaNya tentang benar atau salahnya dogma-dogma yang diimani oleh agama-agama itu. Kita hanya bisa menunggu KIAMAT datang, barulah kita dapat mengetahui benar atau salahnya dogma-dogma itu.
Jadi, buat apa kita mempersoalkan sesuatu hal yang sebenarnya kita sendiri tidak tahu? Itulah yang dinamakan debat kusir, debat yg tak ada habis-habisnya, mulai dari dahulu hingga saat ini, mana ada penyelesaiannya kalau persoalan seperti itu dipersoalkan?
Bukankah sebenarnya yang dilakukan oleh muslim itu hanyalah bentuk PENGALIHAN PERHATIAN saja?
Ya, itu pengalihan perhatian. Muslim menyadari kalau Islam itu SALAH, 100% SALAH! Maka agar Islam tidak disorot, muslim mencari-cari kesalahan dari agama lain, dan Islam tidak akan menemukan kesalahan dari agama lain kecuali dengan mengurusi dogma-dogma mereka, yang sebenarnya muslim sendiri tidak memahaminya dan juga tidak bisa memastikannya bahwa itu adalah salah! Ujung-ujungnya juga nanti berkata, "Kita lihat saja setelah kiamat!"
Untuk mengetahui Islam itu salah, kita tidak perlu harus menanti sampai kiamat tiba, sekarang dan detik ini juga, kita sudah bisa memastikannya bahwa Islam itu SALAH! Bukan dogma yang kita lihat, melainkan MORALITASNYA, ajaran rohaninya. Untuk tahu apakah NGESEKS dengan BABU itu SALAH, kita tidak perlu menunggu kiamat, sekarang juga kita sudah dapat menentukannya secara pasti bahwa itu BEJAT. Untuk tahu apakah KEKERASAN dalam Rumah Tangga itu salah, kita tidak perlu menunggu kiamat, sekarang juga kita sudah dapat memastikannya bahwa itu SALAH.
Tidak sadarkah sampeyan, kalau kita yg muslim ini ibarat ORANG JAHAT yang sedang mempermasalahkan hal-hal sepele yang sebenarnya tidak berefek apa-apa terhadap diri kita sebagai muslim? Buat apa kita menyerang dogma agama lain, sementara kita sendiri menganut agama yg BEJAT? Kita sendiri tidak tahu apakah dogma yang kita persoalkan itu memang salah atau tidak, kita hanya bisa mengetahuinya nanti setelah kiamat. Sementara terhadap ajaran-ajaran moral yang diajarkan oleh agama kita sendiri, yakni Islam, kita tidak perlu menunggu sampai kiamat, sekarang pun kita sudah bisa memastikannya bahwa itu SALAH.
Bukalah hati Anda! Cobalah untuk menyadari bahwa diri kita telah dicuci otak oleh Islam untuk menjadi JAHAT.
Iskariot wrote:Justru tuhan itu yang 1000% manusia....... mana ada tuhan mati dibunuh oleh manusia........manusia lebih heibat dong daripada tuhan kau....... logikamu ditaroh dimana........?
Menurutmu, yang mati itu TUBUH MANUSIA, ataukah RUH TUHAN?
Kalau kamu beranggapan Tuhan itu materi (zat), maka tidaklah heran kalau kamu berpikiran Tuhan mati dibunuh manusia.
Kalau yang kamu maksud itu adalah Tuhannya Kristen, saya justru heran, kenapa kamu tidak melihat KEHIDUPANNYA, tetapi melihat apa yang disukai Iblis, yaitu dia senang melihat KEMATIAN? Kamu sengaja menutup matamu terhadap KEBANGKITANNYA, dan hanya melihat kematiannya saja. Masih tidak sadar, kalau dirimu berada di pihak setan, yang memang menghendaki agar KEMATIAN itu bersifat kekal?
Sekali lagi saya tanya, apakah kalau ibumu pernah mati sekali, namun kemudian hidup kembali dan sampai sekarang dia masih hidup, kamu mengatakan: Ibuku mati?
Kalau dirimu mengatakan: Ibuku mati, berarti itulah yang menjadi harapanmu bahwa ibumu mati dan bukan hidup. Sadarlah, bahwa ISI OTAKMU = ISI OTAK IBLIS, yang menghendaki kematian Yesus itu selamanya dan tidak bangkit-bangkit lagi, dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa Yesus TIDAK BISA DIBUNUH. Iblis hanya mau melihat momen-momen tertentu saja, di mana hal itu bisa memuaskan nafsu jahatnya, dan menganggap momen-momen lainnya, bahkan ENDING-nya tidak ada sama sekali walaupun itu menunjukkan KEMENANGAN TUHAN dan KEKALAHAN IBLIS. Sama seperti muslim yang hanya mau melihat momen KEMATIANNYA saja dan TIDAK PERNAH MAU melihat ENDING-nya. Bukankah justru yang terpenting itu adalah ENDINGNYA? Sama seperti seorang penjahat yang di awalnya kelihatan menang dan berhasil melakukan kejahatannya, namun ENDING-nya adalah di penjara, bahkan mungkin dihukum mati. Yesus-nya Kristen sedang memberi teladan pada kita, bahwa kehidupan di dunia ini bukanlah akhir dari segalanya, dia mengajarkan pada kita agar tidak takut pada ancaman manusia karena orang yang berpegang teguh pada kebenaran pada akhirnya akan MENANG. Berbeda dengan Muhammad dan muslim, yang ingin MENANG di awalnya, namun KALAH di ending-nya. Gereja-gereja dirusak, anak perempuan dipenggal dan diperkosa, rumah-rumah dijarah, kafe dibom, menara ditubruk pake pesawat, tidak tahu kalau ending-nya para pelaku kejahatan itu justru di neraka.
Iskariot wrote:Saya tahu sifat Allah saya........ kalau saya senang dan suka........memangnya kenapa.......? Cemburu.....? Iri.......?
Tanya, kenapa kamu suka dengan sifat-sifat tercela? Malah nantang, mengatakan saya iri dan cemburu pada sifat-sifat tercela awloh?