injil_asli wrote:klo belom BERTEMU gimana bisa dibilang kenal, berarti baru "katanya"
emang bisa beriman dgn Tuhan yg cuma 'katanya' ? ya ndak toh, mesti ketemu donk..
Pernyataan ini menarik!
1. Anda sendiri pernah BERTEMU dengan Tuhan? Dah jabatan tangan ato ngeliat wajahnya?
2. Ato anda sendiri juga beriman dengan Tuhan dengan modal 'katanya'? Senjata makan tuan!
Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah menyukai pertemuan dengannya. Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4848
Maaf saya bingung dengan comment2nya nih.... Maklum masih newbie....
Baiklah untuk mengimani Tuhan, apa yang kita butuhkan ya ?
Pertama harus tahu dulu kalo Tuhan itu apa !
Tuhan itu Universal.
Tuhan itu menjadi sandaran hidup dikala banyak stress, etc.
Tuhan itu tidak ingin umat manusia saling bunuh.
Tuhan itu tidak ingin di sembah2 apalagi dengan darah.
Tuhan itu tidak ingin ada pedhofilia
etc.
Thus apa yang kita butuhkan ?
Mengambil pelajaran dari agama Buddha yaitu Ehipasiko. Dengan membuktikan sendiri dari ajaran2 Tuhan. Dapatkah sesuai dengan kemanusiaan ?
Maaf bila tidak berkenan. Hanya sedikit pendapat dari KAFIR-AGNOSTIK...
Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah menyukai pertemuan dengannya. Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4848
muhammad rupanya tidak menyukai bertemu dengan Allah, terbukti Allah tidak pernah menjumpai muhammad.
injil_asli wrote:bener juga seh kate senior2 Muslim di sini banyak lawakan..hihihihi...gak ada yg lebih lucu lagi?
bener-bener tak ada yang lebih lucu lagi....
gunungpun hancur........
Allah maha pengasih.....menghancurkan Gunung..... http://adinda82.multiply.com/reviews/item/19" onclick="window.open(this.href);return false;
5. Kalimat “tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luruh” adalah bukti bahwa bolehnya melihat Allah swt. Jika boleh bagi-Nya menampakkan diri kepada gunung, bagaimana terhalang untuk menampakan diri kepada para nabi, rasul, dan wali-Nya di kampung akhirat?
God-Father wrote:Maaf saya bingung dengan comment2nya nih.... Maklum masih newbie....
Baiklah untuk mengimani Tuhan, apa yang kita butuhkan ya ?
Pertama harus tahu dulu kalo Tuhan itu apa !
Tuhan itu Universal.
Tuhan itu menjadi sandaran hidup dikala banyak stress, etc.
Tuhan itu tidak ingin umat manusia saling bunuh.
Tuhan itu tidak ingin di sembah2 apalagi dengan darah.
Tuhan itu tidak ingin ada pedhofilia
etc.
Thus apa yang kita butuhkan ?
Mengambil pelajaran dari agama Buddha yaitu Ehipasiko. Dengan membuktikan sendiri dari ajaran2 Tuhan. Dapatkah sesuai dengan kemanusiaan ?
Maaf bila tidak berkenan. Hanya sedikit pendapat dari KAFIR-AGNOSTIK...
Tuhan tidak butuh apa2/persembahan dari manusia.....Cinta yang tanpa pengorbanan ya cinta Tuhan......
cinta yang tanpa kalkulasi, tanpa berfikir dosa atau pahala......cinta ya cinta...gak usah mikir surga ato neraka......gak usah mikir siapa dia apakah dari suku A, atau agama B, bangsa C ......jika manusia menganggap cinta itu pengorbanan ya maaf......mungkin Tuhan juga akan menerapkan kalkulasi pada mereka yang juga menerapkan kalkulasi........
Tuhan hanya butuh manusia menjadi tangaNya untuk membantu supaya orang lain tau dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.......
Untuk mengimani tuhan, kita harus punya pengetahuan yang saksama tentangnya.
Mengimani tuhan tanpa mengenalnya akan melahirkan orang-orang fanatik yang memiliki iman buta.
Gimana kita mau mengimani tuhan kalau kenal saja kita tidak.
Kita perlu telaah sifat-sifat-Nya, apa hobby-Nya, apa rencana-Nya ke depan.
Kalau sifat-sifatnya mulia ... ya nggak rugi untuk diimani.
Tapi kalau sifat-sifatnya meragukan ... demen meneror, suka kekerasan, sadis, dan brutal, doyan nyiksa manusia ... yah jelas tidak ada untungnya untuk diimani.
Kalau allah punya hobby mencatat setiap pelanggaran manusia, punya hobby menyebabkan bencana kemudian playing heroes dengan menyelamatkan orang dari bencana yang ia bikin sendiri... tentu dia bakal menjadi tuhan yang buruk untuk diimani.
Apalagi kalau tuhan yang punya rencana untuk membinasakan Bumi yang indah yang kita cintai dan mati-matian kita lindungi in, serta membinasakan seluruh umat manusia tanpa pandang bulu.... tentu bukan tuhan yang patut di sembah ....
Maka berpikirlah....
Klik Alternatif Diskusi Kalau FFI Terblokir
Mirror
Mirror Rss Feed