Siapa yg pertama kali memakai istilah BISMILLAH ?

Download Tulisan2 Penting tentang Islam; Website, referensi buku, artikel, latar belakang dll yang menyangkut Islam (Sunni) & Syariah.
Post Reply
User avatar
rova
Posts: 82
Joined: Sat Jun 17, 2006 11:50 am
Location: Semarang, Indonesia

Siapa yg pertama kali memakai istilah BISMILLAH ?

Post by rova »

“Bolehkah umat kristen mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab dan Islam?” (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah ‘Dengan Nama Allah’).

Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang dicampur-adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang berbau Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang Islam itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab yang beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum penulisan Al-Quran.

Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah disebutkan adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang di padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan bahwa ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan mendengar kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria (Gal.1:17) dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-moyang Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam di abad-7M.

Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada wakil orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berbangsa Arab hadir disitu. Di tahun 225 terdapat keuskupan di Beth-Katraye di wilayah Quatar. Kekristenan mengalir ke suku-suku Himyar, Ghasan, Taglib, Tanukh, Tayy dan Quda’a, jauh sebelum kedatangan agama Islam. Seorang ratu Arab, Maria namanya, beragama Kristen. Dia pernah mengundang uskup Musa untuk tinggal di tengah bangsanya (Anton Wessels, Arab dan Kristen, BPK-GM, 2002, hlm.33, dikutip dari Azis A. Atiya, A History of Eastern Christianity, London, 1968, hlm.258).

Sekarang bagaimana dengan ucapan Bismillah yang artinya ‘Dalam Nama Allah’ itu? Nama Allah itu nama Tuhan siapa dan yang mana? Tuhan orang Arab atau juga Allah orang Yahudi dan Kristen dalam bahasa Arab?

Menarik untuk diketahui bahwa dalam Tenakh Yahudi, kata ‘Alaah’ (hla, alef-lamed-he) bisa berarti ‘sumpah’ (1Raj.8:31;2Taw.6:22) tetapi juga menjadi kata dasar dari kata ‘Eloah’ dan ‘Elohim’. Fakta menunjukkan juga bahwa kata ‘Alaah’ (hla) dalam kitab Ezra 5:1 sekalipun ditulis dalam aksara Ibrani dimengerti dalam bahasa Aram sebagai ‘Alaah’ yang artinya sama dengan El/Elohim/Eloah Ibrani (ayat itu berbunyi ‘Bashum Alaah Yisraeel’ - Dalam Nama Allah Israel. Dalam Ezr.6:14 juga ditemukan kalimat ‘Alaah Yisraeel’ – lihat Interlinear Bible dalam PC Study Bible. Bandingkan ini dengan ‘Elohe Yisrael’). Perlu diketahui bahwa dalam Tenakh (PL) sebagian kitab Ezra (4:8 – 6:18;7:12-26), Daniel (2:4b – 7:28), dan Yeremia (10:11) ditulis dalam bahasa Aram tetapi dengan aksara Ibrani.

Jadi nama Allah itu sudah lama dipakai dikalangan Israel yang berbahasa Aram dimana Ezra menuliskannya dalam suratnya, dan ucapan ‘Bashum Alaah’ (Ezr.5:1) dalam bahasa Aram yang dalam bahasa Arab menjadi ‘Bismillah’ sudah lama digunakan oleh orang Yahudi jauh sebelum ada agama Islam. Kita tahu bahwa bahasa Aram itu salah satu nenek-moyang bahasa Arab.

Kelompok Pemuja Nama Yahweh yang sangat alergi nama ‘Allah’ dalam ‘Kitab Suci Taurat dan Injil’ menerjemahkan Ezr.5:1;6:14 (Alaah Yisraeel) sebagai ‘Eloim Israel’ dan dalam ‘Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan’ menerjemahkannya sebagai ‘Tuhan Israel.’ Jadi, dalam konteks ayat-ayat Ezr.5:1;6:14, sebenarnya para pemuja nama Yahweh dalam kedua Kitab Suci itu mengakui juga bahwa ‘Allah adalah Eloim dan Tuhan Israel.’

Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup bernama ‘Abd Allah’ (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512) diawali ‘Bism al-Ilah’ (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda salib diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi ‘Umm al-Jimmal’ (abad-6) menyebut ‘Allahu ghafran’ (Allah yang mengampuni). Inskripsi ‘Hurran al-Lajja’ (568) dan inskripsi lain pra’Islam’ dari lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi & Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama ‘Allah’ jauh sebelum kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada abad-5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang Kristen berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya, karena ucapan ‘bismillah’ sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi dan Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu penulisan Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap Surat/surah.

Dari hal di atas kita tahu bahwa nama Ilah/Allah dalam bahasa Arab adalah padanan nama ‘El/Elohim/Eloah’ bahasa Ibrani dan ‘Alah/Alaha/Elah/Elaha’ dalam bahasa Aram Siria (kata sandang definitif ‘ha’ dalam bahasa Ibrani tidak biasa digunakan bila menunjuk pada El/Eloah/Elohim), dan ucapan Bismillah sekedar ucapan peneguh iman ‘Dalam Nama Allah.’

Kita harus sadar adanya kenyataan bahwa sekarang ada 4 (empat) versi Alkitab dalam bahasa Arab yang digunakan umat Kristen berbahasa Arab dan ke-empatnya menggunakan ‘nama Allah,’ dan dalam keempat versi itu, Ezr.5:1 ditulis ‘Bismillah’ juga. Itu tidak berarti bahwa Alkitab bahasa Arab meniru ucapan dalam Alquran (Dalam Al-Quran ucapan ‘Bismillah’ menjadi pembuka setiap surat), karena sudah terbukti umat Yahudi dan Kristen berbahasa Aram/Arab sudah jauh sebelum Islam menggunakan nama dan ucapan itu. Saat ini bangsa Arab yang beragama Kristen jumlahnya sekitar 10 juta orang dan semuanya menggunakan ‘nama Allah’ dan mengucapkan ‘Bismillah’ juga!

Berdasarkan hal ini, pertanyaan peserta yang disebutkan di awal artikel ini bisa dijawab bahwa tidak ada salahnya kalau kita mengucapkan kata ‘Bismillah’ (dengan pengertian Alaah Yisraeel) kalau berhadapan dengan orang Arab atau yang beragama Islam, dan kalau kita ditanya mengapa menggunakan ucapan itu, kita dapat menjawab bahwa dalam Alkitab Perjanjian Lama sudah tertulis ucapan itu dalam dialek Aram yaitu ‘Bashum Alaah’ (Ezr.5:1, abad-6sM), 13 abad sebelum Al-Quran ditulis, Satu abad sebelum agama Islam lahir, Inskripsi Zabad dari kalangan Kristen Arab sudah menuliskan ‘Bism al-ilah’ yang menunjukkan bahwa secara lisan ucapan itu sudah dipakai oleh umat Yahudi dan Kristen yang berbahasa Arab jauh sebelum digunakan dalam Al-Quran.
User avatar
numplew.
Posts: 729
Joined: Sun Mar 05, 2006 4:27 am
Location: nowhere

Post by numplew. »

Tidak ada yang salah kalaupun seorang Kristen mengatakan Bismillah kalau memang artinya adalah Atas nama Tuhan Pencipta Langit dan Bumi.

Mengucapkan Ass. Wr.Wb. kalau diartikan sebagai Salam Damai Sejahtera juga tidak ada masalah.

Tapi, karena itu sudah menjadi ciri Islam, saya tidak mau mengucapkannya karena nanti lawan bicara saya atau orang yang mendengar saya menganggap saya Islam.

Apakah orang Islam juga mau mengucapkan Halleluyah atau Syalom ?

Lagian juga ngapain mengucapkan bahsa Arab kalau istilah bahasa Indonesia sudah ada ? Toh bahasa Arab juga bukan bahasa International.

Karenanya saya juga suka "jengah" kalau ada orang yang menelepon saya lalu menyapa saya dengan : Assalamuwalaikum"

Kenapa tidak pakai istilah umum saja, misalnya SELAMAT PAGI atau HALLO ?
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

BISMILLAH AR-RAHMAN AR-RAHIM.

Kata “in the name of God” (bismillah), merupakan kalimat pembukaan yang umum, dan biasa juga digunakan pada doa-doa orang Zoroaster dan Sabiin (Mandean). Tapi bismillah dalam Islam lengkapnya (seperti dalam Quran) adalah BISMILLAH AR-RAHMAN AR-RAHIM. Ar-Rahman ( sendiri adalah nama dewa utama salah satu suku Arab Selatan, sedangkan Ar-Rahim adalah sebutan untuk Allat. Pada masyarakat Assyria, Rimmon (Rahman) adalah sebutan untuk Hadad (Baal). Kalimat BISMILLAH AR-RAHMAN AR-RAHIM, mungkin dimaksudkan untuk menyaingi sebutan Nasrani : Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, tapi asalnya kelihatanya dari pagan.

Sementara itu, apakah Allah atau al-Ilah berasal dari El ? Sebenarnya tidak ada bukti bahwa Ilah adalah El. Kalau orang Nasrani dan Yahudi di Arabia pada masa pra-Islam sudah menggunakan kata Allah, itu bukanlah bukti bahwa Allah adalah padanan Arab dari El. Allah kelihatannya adalah maskulinisasi dari Allat atau al-Lat atau al-Ilat - dewi kesuburan bangsa Arab pra-kedatangan Yahudi di Arabia di dekat pesisir Laut Mati (th 70 Masehi); yang juga masih di sembah pada masa kedatangan Muhammad. Ilat adalah juga istilah untuk Tuhan (secara umum) tapi berkonotasi feminime. Allah dan Allat lebih mirip seperti Baal dan Baalat (Kanaan / Phoenicia) atau Enlil dan Ninlil (Sumeria).

Dalam inskripsi-inskripsi Nabatean (Arab Utara) banyak ditemukan nama-nama yang menggunakan kata Allah bersamaan dengan kata El seperti : Hab-allahi (kesayangan Allah), Abd'allah (Hamba Allah),Shalm-lahi (Allah adalah Damai) bersama Wadal-l'el (kekasih 'El), Waqi'ha'el ('El melindungi), dsb. Rav’el , adalah nama dua raja Nabatean, yang dalam Yunani menjadi Rabbelos. Jadi kelihatannya al-Ilah adalah sebutan Tuhan (maskulin) untuk orang Arab, sama seperti bangsa Kanaan yang agraris menyebut Tuhan dengan kata Baal ( Gideon dinamai juga Jerub-baal pada saat Israel bercampur dengan penduduk Kanaan).

Baik Baal / Baalim (jamak) atau Hubal ? (Ha Baal ?) maupun El / Elohim (jamak) sebenarnya sama, awal mulanya dewa utama tapi berubah untuk sebutan Tuhan secara umum. cuman kalau Baal adalah sebutan Tuhan untuk masyarakat agraris, maka El adalah sebutan Tuhan untuk masyarakat nomandis. Abraham adalah nomandis, oleh kerena itu menyebut Tuhan dengan El, tapi untuk membedakan dengan El anak Dagon biasanya disebut dengan kata jamak (Elohim). Mungkin ini keliru, tapi untuk membuktikan bahwa El adalah dewa utama masyarakat nomandis / penggembala, dapat dilihat dalam PL, ketika Kain yang persembahannya berupa hasil pertanian (agraris) di tolak oleh Tuhan, sebaliknya Abel persembahannya di terima kerena mempersembakan korban binatang bernyawa.

Dalam masyarakat Kanaan / Phoenicia, di samping Baal, EL dan lain-lain ada juga dewa Adonis. Tapi Adonai (the Lord) juga digunakan oleh orang Yahudi dan Nasrani untuk menyebut Tuhan, itu tidak masalah kerena hanya sebutan. Tapi orang Yahudi dilarang menyebut Baal, kerena Baal berkonotasi jelek (misal orang kanaan mempersembahkan anak-anak pada Baal). Sekarang kata Allah (sebut Aulloh) jadi berkonotasi jelek kerena sering diteriakan Muslim bersamaan dengan tindak kekerasan………………..ALLAHU AKBAR, jegerrr.

Orang non Muslim, boleh saja menggunakan kata bismillah, tapi untuk apa kalao bukan bangsa Arab ? Orang non muslim biasanya menggunakan kata bismillah kerena kata itu sudah dianggap seperti jampi-jampi mirip kata hocus pocus!

--
Post Reply