Kafir menurut Al Qur'an

a/l ttg hak2 kaum dhimmi, kafir, minoritas non-Muslim, murtadin, musryikun dlm Islam.
maxnum
Posts: 8
Joined: Fri Jun 20, 2008 7:12 am

Post by maxnum »

kompas.. kompas.. namanya bagus, tp kok ya dodol.
" Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tukimut tauratta wal injila wa maa unzila ilaikum mir rabbkum" (Qs. 5 Al Maa-idah 68)
setauku artinya "Katakanlah : Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran - ajaran taurat, injil dan apa - apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan mu"
so, kesimpulannya : Tidak menuruti taurat dan injil tidak beragama.

gitu kali yee.. :lol:
Jibaok
Posts: 1226
Joined: Tue Sep 04, 2007 1:08 pm

Re: Kafir menurut Al Qur'an

Post by Jibaok »

japra wrote: membunuh kafir yg menolak islam adalah HALAL bukan ???
siapa bilang pir? mama loe, nenek loe unyang loe ?
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Post by kompas »

maxnum wrote:kompas.. kompas.. namanya bagus, tp kok ya dodol.
" Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tukimut tauratta wal injila wa maa unzila ilaikum mir rabbkum" (Qs. 5 Al Maa-idah 68)
setauku artinya "Katakanlah : Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran - ajaran taurat, injil dan apa - apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan mu"
so, kesimpulannya : Tidak menuruti taurat dan injil tidak beragama.

gitu kali yee.. :lol:
Syukurlah kamu sudah mau membaca AQ, tapi sayangnya hanya sebagian saja, tapi gpp, itu satu awal yang baik dalam mencari kebenaran.

Kami umat Muslim mengimani Taurat dan Injil, orang muslim yang tidak mengimani Taurat dan Injil, tidak tergolong orang yang beriman.
Tapi masalahnya, Taurat dan Injil yang mana?
Apakah Alkitab yang ada sekarang ini adalah Taurat dan Injil?

Karena kamu mengambil AQ sebagai pembenaran, maka saya akan ambilkan lagi ayat AQ.

Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.

Alkitab yang sekarang ini banyak yang disembunyikan dan banyak pula yang dibiarkan.
Apakah kami mengimani Alkitab (Taurat dan Injil?) yang sudah banyak yang disembunyikan?

:roll:

.
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Post by kutukupret »

maxnum wrote:kompas.. kompas.. namanya bagus, tp kok ya dodol.
" Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tukimut tauratta wal injila wa maa unzila ilaikum mir rabbkum" (Qs. 5 Al Maa-idah 68)
setauku artinya "Katakanlah : Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran - ajaran taurat, injil dan apa - apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan mu"
so, kesimpulannya : Tidak menuruti taurat dan injil tidak beragama.

gitu kali yee.. :lol:
Setuju
namasamaran

Post by namasamaran »

kompas wrote: Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.

Alkitab yang sekarang ini banyak yang disembunyikan dan banyak pula yang dibiarkan.
Apakah kami mengimani Alkitab (Taurat dan Injil?) yang sudah banyak yang disembunyikan?
Pertama;
AQ plintat-plintut. disatu sisi dia bilang Allah akan melindungi Kitab2nya (termasuk Tauran & Injil) sbgmana dinyatakan dlm Q.46:7-9, tp disisi lain Allah membiarkan terjadinya manipulasi thd kitab2Nya. Yg bener yg mana? Allah yg plintat-plintut atu AQ?

Kedua;
AQ tdk dpt menunjukkan bagian yg mana yg disembunyikan dr Alkitab, kapan & dimana disembunyikan, siapa yg menyembunyikan, mengapa disembunyikan... fitnah terhadap Alkitab yg diakui oleh islam sendiri sbg bagian dr kitab2 yg diturunkan Allah menunjukkan ketidakkonsistenan islam thd kitab2 sebelumnya.

sbg referensi utk memperkaya otak anda yg cupet, silakan baca:
http://underc0ver.multiply.com/journal/item/86
atau
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=5978
jj
Posts: 1444
Joined: Tue Oct 23, 2007 3:30 am

Post by jj »

Salam,
namasamaran wrote: Pertama;
AQ plintat-plintut. disatu sisi dia bilang Allah akan melindungi Kitab2nya (termasuk Tauran & Injil) sbgmana dinyatakan dlm Q.46:7-9, tp disisi lain Allah membiarkan terjadinya manipulasi thd kitab2Nya. Yg bener yg mana? Allah yg plintat-plintut atu AQ?
Taurat diberikan kepada Musa, dan Injil kepada Yesus dan keduanya ini
mengacu pada kaum mereka saat itu yaitu Yahudi.

Sedangkan Quran ditujukan untuk seluruh umat.
Walaupun ada sedikit hal2 kecil yang berbeda, (contohnya spesifik untuk umat Yahudi ada kriteria tertentu dalam memakan makanan yang halal.)

Dasar dari ajarannya adalah sama:
1. Tauhid, menyembah Allah Esa Sang Pencipta,
2. Berbuat baik kepada sesama makluk ciptaanNya.
namasamaran wrote: Kedua;
AQ tdk dpt menunjukkan bagian yg mana yg disembunyikan dr Alkitab, kapan & dimana disembunyikan, siapa yg menyembunyikan, mengapa disembunyikan... fitnah terhadap Alkitab yg diakui oleh islam sendiri sbg bagian dr kitab2 yg diturunkan Allah menunjukkan ketidakkonsistenan islam thd kitab2 sebelumnya.
Taurat dan Injil yang dimaksud Quran bukanlah sama dengan Alkitab yang anda maksudkan sekarang.

Tidak percaya?
Silahkan buktikan jika Taurat (5 buku Musa) benar2 ditulis oleh Musa.
Tentang Injil, tentunya bukan seluruh Perjanjian Baru, karena itu ditulis oleh Paulus, Petrus, dan lainnya.

Quran tidak perlu menunjukan detailnya, dan hanya mengingatkan tentang 2 hal yang terpenting dalam ajaran Allah diatas.
Yang utama adalah tentang ketuhanan Yesus. Silahkan cari dalam Alkitab
1 ayat jika Yesus pernah berkata bahwa dialah Allah Sang Pencipta.
Asumsi orang2 ini menurut saya adalah fitnah yang keji terhadap Yesus.

Salam,
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Post by Tanpa Nama »

jj wrote:Taurat diberikan kepada Musa, dan Injil kepada Yesus dan keduanya ini
mengacu pada kaum mereka saat itu yaitu Yahudi.

Sedangkan Quran ditujukan untuk seluruh umat.
Walaupun ada sedikit hal2 kecil yang berbeda, (contohnya spesifik untuk umat Yahudi ada kriteria tertentu dalam memakan makanan yang halal.)

Dasar dari ajarannya adalah sama:
1. Tauhid, menyembah Allah Esa Sang Pencipta,
2. Berbuat baik kepada sesama makluk ciptaanNya.
Anda tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh @namasamaran. Mohon dibaca kembali pertanyaan dan maksud dari postingan @namasamaran dan jangan membuat pembahasan menjadi OOT.:wink:
jj wrote:Taurat dan Injil yang dimaksud Quran bukanlah sama dengan Alkitab yang anda maksudkan sekarang.

Tidak percaya?
Silahkan buktikan jika Taurat (5 buku Musa) benar2 ditulis oleh Musa.
Tentang Injil, tentunya bukan seluruh Perjanjian Baru, karena itu ditulis oleh Paulus, Petrus, dan lainnya.

Quran tidak perlu menunjukan detailnya, dan hanya mengingatkan tentang 2 hal yang terpenting dalam ajaran Allah diatas.
Yang utama adalah tentang ketuhanan Yesus. Silahkan cari dalam Alkitab
1 ayat jika Yesus pernah berkata bahwa dialah Allah Sang Pencipta.
Asumsi orang2 ini menurut saya adalah fitnah yang keji terhadap Yesus.

Salam,
Alquran dan muslim sendiri yang mengklaim bahwa Alkitab yang ada sekarang sudah dirubah, seharusnya Alquran dan muslim sendiri yang harus mencari buktinya. Orang menyebarkan suatu issue, dia yang harus mencari buktinya. Jika orang tersebut hanya bisa menyebarkan issue tanpa bisa memberikan bukti, orang itu sama saja dengan memfitnah.:wink:


Best regards,


Tanpa Nama
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

Re: Kafir menurut Al Qur'an

Post by M-SAW »

kompas wrote:KAFIR menurut Al Qur’an

Satu kata yang tidak enak didengar dan tidak enak dihati, adalah kata KAFIR.
Siapapun orangnya tidak senang kalau dikatakan ORANG KAFIR.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kafir?

Kafir menurut Al Qur’an antara lain :

Kafir Juhud Kafir juhud ada 2 pengertian :
Pertama : Orang yang tidak mengakui wujud Allah, misalnya orang atheis, komunis.
Kedua : Mereka yang mengetahui kebenaran tetapi menolaknya.
Kafir Ni’nah Mereka yang tidak mensyukuri nikmat Allah.
Kafir Bara’ah Mereka yang tidak merestui dan melepaskan diri.
Kafir Harbi yaitu orang kafir yang memerangi dan diperangi.
Kafir Dzimi yaitu orang kafir yang tunduk pada penguasa Islam dan membayar jizyah
Kafir Muahad yaitu orang kafir yang tinggal di Negara kafir, yang ada perjanjian damai dengan Negara Islam.
Kafir Musta’man yaitu orang kafir yang masuk ke Negara Islam,dan mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah.

Dari orang kafir tersebut, hanya kafir harbi yang boleh diperangi, kalau mereka memerangi lebih dahulu.

:wink: :wink:

.
benarkah demikian?
benarkah ISLAM hanya menyerang KAFIR HARBI APABILA si kafir harbi menyerang islam duluan?

mari kita ikutin URAIAN muslim yaman ini,siapkan Quran+ hadits nya sekalian.kita ikutin DALIL siapa yg lebih islami

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... ccc9cba8ff

    • sumber buku : Membongkar Kedok Al Qaradhawi : Bukti2 Peyimpangan Yusuf Al-Qaradhawi dari Syariat Islam .

      Hlm 82-88


      BANTAHAN TERHADAP PENDAPAT Yusuf al-qaradhawi "BAHWA JIHAD HANYA UNTUK BERTAHAN SAJA"

      Saudaraku yang mulia; Allah Swt mensyariatkan jihad fisabilillah untiik mempertahankan agama dan syariatnya, untuk menjaga kemuliaan kaum muslimin, untuk menyerang orang-orang kafir di sarang mereka, dan untuk mengajak mereka masuk Islam.

      Allah Swt berfirman:
      • Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
      . (At-Taubah [91: 5)
      • Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk
      .(At-Taubah [9]: 29).

      Berkenaan dengan surat At-Taubah ayat 5, Ibnu Katsir berkata dalam kitab Tafsirnya, juz II hal. 336:
      • Lafal "haitsu wajadtumuuhum" (di mana saja kamu jumpai mereka), maksudnya adalah bumi mana saja secara umum, hanya dikhususkan (dikecualikan) dengan haramnya memerangi mereka di tanah suci dengan firman-Nya:
        "dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir".(Al-Baqarah [21: 191)

        Makna "khudzuuhum" (dan tangkaplah mereka) yakni, tahanlah mereka, jika kalian menghendaki membunuhnya, maka bunuhlah. Dan jika kalian menghendakinya maka penjarakanlah.

        Sedangkan kalimat "waqshuruuhum waq`uduu lahum kulla marshad" (kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian), maknanya adalah, janganlah kalian merasa cukup hanya sekadar dengan adanya kalian menghadapi mereka bahkan kepunglah dengan gigih di markas-markas mereka dan benteng-benteng mereka serta mengintai di seluruh jalan-jalan dan jaringan mereka hingga mampu menjepit posisi mereka dan bisa memaksa mereka untuk memilih dibunuh atau masuk Islam.

        Dalam hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan hadits dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:
        • Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan "Tiada Dzat -yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah", menegakkan shalat dan memberikan zakat. Jika mereka telah menunaikan yang demikian maka darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali dengan hak Islam. Dan hisab (penghitungan amal)nya kembali kepada Allah.
        Allah Swt berfirman:
        • "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
        (At-Taubah [9]: 123).

        Abu Ja'far Ath-Thabari rahimahullah menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
        • Maksud ayat "perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu" adalah, Allah berfirman, mulailah dengan memerangi yang terdekat rumahnya dengan kalian, lalu yang jauh dan seterusnya yang lebih jauh lagi. Dan orang-orang yang dituju dalam konteks ayat tersebut pada saat itu adalah orang-orang Romawi, karena mereka adalah penduduk Syam, sedangkan Syam merupakan daerah terdekat dari Madinah dibandingkan dengan Irak.

          Adapun setelah Allah menaklukkan bagi orang-orang beriman negeri Mekkah, maka wajib bagi setiap penduduk negeri untuk memerangi musuh yang berada disekitarnya terlebih dahulu, bukannya malah yang jauh dahulu, kecuali jika memang ada yang menuntut untuk ditolong maka wajib untuk menolong dan membantunya karena or-ang-orang yang beriman adalah satu tangan terhadap orang-orang beriman lainnya (Tafsir Ath-Thabari, juz XIV: 574-575).
        Dalam kitab Zaadul Masiir Ibnu Al-Jauzi menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
        • Allah telah memerintahkan untuk memerangi orangorang kafir secara umum, dan memulai dengan yang paling dekat lalu yang dekat
        . (2aadulMasm, III: 518).

        Dahulu Rasulullah Saw mengirimkan pasukannya untuk memerangi orang orang kafir, seperti dalam hadits yang diriwayatkan dalam Shahiha`in dari Abdullah bin Umar , ia berkata:
        "Rasulullah mengirimkan pasukan ke Najed, saya pun ikut bersama pasukan tersebut lalu kami mendapatkan unta dan kambing. Bagian ghanimah kita pada saat itu sampai dua belas ribu unta, kemudian Rasulullah masih memberikan lagi masing-masing satu unta di luar ghanimah."

        Imam Muslim
        rahimahuliahu ta'ala menyebutkan dalam kitab Shahihnya:
        • Yahya bin Yahya At-Tamimi menceritakan kepada kami bahwa Sulaim bin Akhdhar juga telah menceritakan kepada kami dari Ibnu 'Aun, ia berkata: "Saya menulis surat kepada Nafi' untuk bertanya tentang doa sebelum berperang. Dia menjawab dengan menulis surat kepadaku bahwa pada awal Islam Rasulullah pernah menyerang Bani Mushthaliq pagi hari karena mereka telah berkhianat, sedangkan binatang ternak dibiarkan minum air, lalu dibunuhlah orangorang yang berhak untuk dibunuh dan ditawanlah orangorang yang mestinya ditawan, pada hari itu Rasulullah menang."
        (Kitab AUihaad was-Siyar, dengan Syarah Imam Nawawi, II: 279).

        Imam Nawawi rahimahullah membuat satu bab khusus yang diberi judul "Bab Bolehnya Menyerang pada Pagi Buta dengan Diam-diam Tanpa Peringatan Terlebih DaHulu, Terhadap Orangorang Kafir yang Dakwah Is¬lam Telah Sampai kepada Mereka." Kemudian beliau melanjutkan lagi: "Hadits ini juga menunjukkan dibolehkannya menyerang pada pagi buta dengan diam-diam terhadap orang-orang kafir yang dakwah Is¬lam telah sampai kepada mereka tanpa memberi tahu terlebih dulu."

        Dalam masalah "memberikan peringatan kepada orang-orang kafir sebelum menyerang mereka," Imam Nawawi menerangkan bahwa dalam hal ini ada tiga pendapat.

        Pendapat pertama mengatakan wajib secara mutlak;
        yang kedua mengatakan tidak wajib secara mutlak;
        dan yang
        Ketiga mengatakan wajib bagi mereka jika dakwah Islam belum sampai kepada mereka, namun jika dakwah Islam telah sampai kepada mereka maka hukumnya sunnah.

        Dari ketiga pendapat tersebut, Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat pertama dan kedua tersebut lemah. Lantas beliau mengomentari pendapat yang ketiga ini dengan mengatakan:
        "Ini adalah pendapat yang benar, sesuai dengan pendapatnya Nafi' sahaya Ibnu Umar, Hasan Al-Basri, Ats-Tsauri, Al-Laits, Asy-Syafi'i, Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir. Ini adalah pendapatnya jumhur ulama. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa ini adalah pendapatnya kebanyakan ahlul ilmi yang diperkuat dengan hadits-hadits yang shahih. (Kitab Aljihaad was-Siyar, dengan Syarah Imam Nawawi, II: 280).


        Ibnul Amir Ash-Shan'ani rahimahullah berkata dalam kitab Subulus-Salaam Syarh Bulughul Maram pada saat menerangkan hadits ini juga: "Hadits ini adalah dalil yang membolehkan penyerangan tanpa adanya peringatan dan seruan kepada Islam terlebih dahulu sebagai haknya orang-orang kafir yang dakwah telah sampai kepada mereka, ini adalah pendapat yang paling shahih." (Juz IV, hal. 1338).

        Imam Muslim juga meriwayatkan dari hadits Buraidah dari ayahnya, ia berkata:
        • Bila Rasulullah mengangkat seorang pemimpin atas suatu pasukan maka beliau mewasiatkan kepadanya secara khusus untuk bertakwa kepada Allah dan juga kepada kaum muslimin yang bersamanya untuk berbuat baik, kemudian beliau bersabda: Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah. maka perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah
        ,

        Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah, pengarang kitab Fathul Majiid berkata:
        Firman Allah "Perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah" ayat ini umum mencakup semua orang-orang kafir baik yang memerangi maupun yang tidak. Tapi Allah mengkhususkan orang-orang yang mempunyai perjanjian, para pendeta, wanita dan anak-anak yang belum baligh (FathulMajiid, 602).

        Al-Muzni menyebutkan dari Imam Syafi'i tentang keadaan orang-orang kafir, katanya:
        "Kepada orang-orang yang sudah sampai padanya dakwah Islam, maka tidak apa-apa menyerang mereka dengan tiba-tiba dan diam-diam tanpa adanya dakwah lagi." (TamKid, karya Ibnu AbdilBarr, XI: 49-50).

        Ibnul Qayyim, setelah menyebutkan penaklukan Mekkah beliau menjelaskan beberapa faedah yang bisa dipetik dari perang tersebut, diantaranya adalah bolehnya menyerang orang-orang kafir pada malam hari dan menyerang daerah mereka dengan diam-diam jika memang dakwah telah sampai kepada mereka. Dahulu pasukan Rasulullah selalu menyerang orang-orang kafir pada malam dan pagi hari dengan diam-diam atas izin Rasulullah setelah sampai kepada mereka dakwah Islam (Zaadul Ma'aad, III: 423).

        Rasulullah dahulu menyerang orang-orang kafir sampai ke pusat pernukirnan mereka. Beliau memulai dengan memerangi orang-orang musyrik di jazirah Arab, kemudian dilanjutkan dengan penaklukan Mekkah, Thaif, Yaman, Yamamah, Hajr, Khaibar, Hadramaut dan berbagai negeri Arab lainnya.

        Kemudian orang rang dari berbagai kabilah Arab masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Setelah it, beliau mulai memerangi Ahli Kitab dan mempersiapkan pasukan untuk menyerang Rum, karena daerah mereka terdekat dari jazirah Arab. Mereka adalah orang yang paling berhak mendapat dakwah Islam karena mereka Ahli Kitab. Ketika Rasulullah sampai ke Tabuk, beliau pulang kembali ke negerinya, karena manusia dalam keadaan susah karena sedang dilanda paceklik.

        Rasulullah meninggal sebelum terlaksana kembali serangan ke Rum. Maka bangkitlah sahabat dan khalifahnya, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq menggantikan posisinya.

        Sesaat setelah wafatnya Rasulullah agama Islam mengalami guncangan yang hampir meruntuhkannya, lalu Allah mengokohkannya kembali dengan perantara Abu Bakar. Beliau memantapkan dasar-dasar Islam dan pilar-pilarnya. Beliau juga mengembalikan orang-orang yang murtad ke pangkuan Islam, memungut zakat dari yang menolaknya serta menjelaskan kebenaran kepada yang belum mengetahuinya. Beliau pun meneruskan misi Rasulullah me dengan mempersiapkan pasukan Islam untuk menyerang Rum, negeri para penyembah salib dan ke Persia, negeri penyembah api.

        Allah pun berkenan menaklukkan negeri-negeri tersebut dengan keberkahannya dan menundukkan Kisra beserta kekaisaran dan orang' orang yang patuh kepada keduanya, lalu menginfakkan hartanya untuk kepentingan agama Islam sebagaimana telah dikabarkan oleh Rasulullah.
        Perkara ini semakin sempurna pada masa kekuasaan Al-Faruq Abu Hafsh Umar bin Khaththab ,Allah melumat orang-orang kafir dan mulhid dengan perantaranya.

        Dengan izin Allah, Umar mampu meluluhlantakkan kekuatan para thaghut dan munafik yang menguasai kerajaan di Barat dan Timur. Beliau pun memboyong gudang kekayaan dari segala penjuru wilayah, lalu membagikannya sesuai aturan syar'i dan etika yang diridhai.
        • Sepeninggal Umar bin Khaththab, datanglah Amirul Mukminin Khalifah Utsman bin 'Affan. Beliau membangun Islam dengan kepemimpinan yang menakjubkan, sehingga agama Islam meluas ke segala penjuru wilayah yang dihuni manusia. Dan bersinarlah cahaya Islam sampai ke negeri Barat dan Timur. Kalimat Allah tetap terjunjung tinggi dan agama-Nya yang lurus pun semakin terang- benderang tersebar ke wilayah musuh-musuh Allah. Dan peperangan ini senantiasa berpindah dari orang-orang kafir yang fajir kepada yang selanjutnya lagi
        (Tafsiir Ibnu Katsiir, II: 401-402).

        Semua ini adalah sebagai wujud pelaksanaan firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orangorang kafir yang di sekitar kamu itu."(At-Taubah[9]:123).

        Setelah itu, datanglah masa para khalifah yang mereka juga menempuh apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya dengan memerangi negeri-negeri kafir. Mereka mempersiapkan pasukan dan mengirimkan ekspedisi ke wilayah Barat dan Timur. Mereka mampu menyeberangi berbagai benua, lautan dan samudera sampai ke pegunungan Baranis di Perancis, menembus Turkistan dan Azerbaijan, sehingga panji dakwah Islam pun terangkat tinggi di muka bumi ini.

        Periode berikutnya, datanglah Muhammad Al-Fatih. Beliau mampu menundukkan berbagai negeri yang tadinya kafir, lalu naiklah bendera Islam beserta hukum dan ajarannya di sana. Saat itu kaum muslimin hidup di bawah naungan panji jihad yang sarat akan harga diri dan kemulian serta kecukupan.

        Ketika mereka mulai lalai dan meninggalkan jihad fisabilillah, maka mereka pun dihinggapi sifat pengecut dan keterpurukan. Di akhir zaman ini ada orang-orang yang menyerukan bahwa jihad tidak untuk menyerang orang kafir, tapi hanya terbatas untuk bertahan saja. Contoh yang nyata adalah Yusuf Al-Qaradhawi dan orang-orang yang menjadi panutannya, seperti Muhammad Al-Ghazali dan lainnya.

        Penulis akhiri pembahasan ini dengan mengutip perkataan Al 'Allamah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Dengan ini saja cukup hujjah bagi kita. Beliau telah menulis sebuah makalah dengan judul "Laisal-Jihaadu Lid-Difaa' Faqath" (Jihad bukan hanya untuk bertahan saja). Sebagian perkataan beliau:
        • Adapun pendapat bahwa perang hanya untuk bertahan saja, saya tidak mengetahui seorang pun dari ulama terdahulu yang mengatakan bahwa jihad disyariatkan didalam Islam setelah turunnya ayat saif hanya untuk bertahan saja dan bahwa orang kafir tidak boleh diserang.
        [/quote]

        ====
        Image

        Sumber :
        Judul Asli : Raf'ul -Litsaam An Mukhaalafatil-Qaradhawii li Sarii`atil Islaam
        Penulis : Ahmad bin Muhammad bin Masnyur Al-Udaini
        Penerbit : Daarul-Atsaar,Yaman cet I 4121/2000
        ===
        Edisi Indonesia : Membongkar Kedok Al Qaradhawi : Bukti2 Peyimpangan Yusuf Al-Qaradhawi dari Syariat Islam .
        Penerjemah : Abu Muqhbil Ahmad Yuswaji,Lc
        Ibnu Rokhy, Lc

        Penerbit : Masyarakat Belajar Depok
        Telp : 021-77205166

        BUKU ISLAMI tsb,dibahas di Situs islam : WWW.Salafy.or.id, krn situs ini adalah situsnya Muslim Salafi

        ini ttg kesesatan al-qaradhawi sutuhnya yg tetdapat di dalam buku tsb :
        http://salafy.or.id/salafy.php?menu=ars ... 2&start=60

        ini kata2 SAMBUTAN dari alim ulama Salafy di yaman ttg PELUNCURAN buku tsb.

        Kata2 SAMBUTAN :
        http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu ... rtikel=285

        MUKADIMAH :
        http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu ... rtikel=283
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Post by kompas »

Membongkar Kedok Al Qaradhawi : Bukti2 Peyimpangan Yusuf Al-Qaradhawi dari Syariat Islam

Sudah sangat jelas Yusuf Al-Qaradhawi menyimpnag dari Syariat Islam, untuk apa diikuti?

Bahlul... :lol:

.
User avatar
Zebra Cross
Posts: 643
Joined: Sat Jul 21, 2007 10:05 am
Location: NETHER-LAND

Post by Zebra Cross »

kompas wrote:Membongkar Kedok Al Qaradhawi : Bukti2 Peyimpangan Yusuf Al-Qaradhawi dari Syariat Islam

Sudah sangat jelas Yusuf Al-Qaradhawi menyimpnag dari Syariat Islam, untuk apa diikuti?

Bahlul... :lol:

.
tanggapan kompas kok segitu saja???
bukti yang harus kompas tunjukkan ttg alkitab, taurat, injil yang telah dipalsukan ada nda???
kalian kalau tidak bisa memberi bukti atas pernyataan/ tuduhan nenek moyang bahlul(allah swt, jibril and muhammad) kalian, sama saja kalian itu berbuat fitnah, kalian percaya akan sesuatu yang dinyatakan/ dituduhkan nenek moyang bahlul(allah swt, jibril, and muhammad) kalian ttg kitab-kitab pendahulu quran, namun sampai detik ini kalian tetap sama seperti nenek moyang bahlul (allah swt, jibril, and muhammad)kalian, yang mengeluarkan pernyataan/ tuduhan tanpa dilengkapi bukti. **** kok dipiara, piye toh mpas???
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Post by kompas »

Zebra Cross wrote: tanggapan kompas kok segitu saja???
bukti yang harus kompas tunjukkan ttg alkitab, taurat, injil yang telah dipalsukan ada nda???
kalian kalau tidak bisa memberi bukti atas pernyataan/ tuduhan nenek moyang bahlul(allah swt, jibril and muhammad) kalian, sama saja kalian itu berbuat fitnah, kalian percaya akan sesuatu yang dinyatakan/ dituduhkan nenek moyang bahlul(allah swt, jibril, and muhammad) kalian ttg kitab-kitab pendahulu quran, namun sampai detik ini kalian tetap sama seperti nenek moyang bahlul (allah swt, jibril, and muhammad)kalian, yang mengeluarkan pernyataan/ tuduhan tanpa dilengkapi bukti. **** kok dipiara, piye toh mpas???
Sangat banyak bukti pemalsuan alkitab,dan tertulis dengan sangat jelas dalam alkitab, saya beri contoh :

Luk 24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Luk 24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Luk 24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,


Tolong kamu tunjukkan, dimana dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi, kitab Mazmur, ada tulisan seperti yang dikatakan Yesus.

Yahhh….karena saya menulis ayat alkitab, thread ini akan dilock moderator, atau tulisan ini akan dihapus, atau thread ini akan dibuang ke keranjang sampah…..:P

Apa boleh buat…….:lol:

:wink:


.
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Post by Tanpa Nama »

kompas wrote:Sangat banyak bukti pemalsuan alkitab,dan tertulis dengan sangat jelas dalam alkitab, saya beri contoh :

Luk 24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Luk 24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Luk 24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,


Tolong kamu tunjukkan, dimana dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi, kitab Mazmur, ada tulisan seperti yang dikatakan Yesus.

Yahhh….karena saya menulis ayat alkitab, thread ini akan dilock moderator, atau tulisan ini akan dihapus, atau thread ini akan dibuang ke keranjang sampah…..:P

Apa boleh buat…….:lol:

:wink:


.
Koq kamu yang dimintai bukti, malah kamu minta bukti balik? Kalau perkataanmu itu benar, seharusnya kamu tidak bertanya balik, tetapi menjawabnya dengan tegas disertai dengan jawaban pendukung (bukti). Kalau ada, jawab saja: Ada, dan ini lho buktinya, ini begini, itu begini, ini yang asli, ini yang palsu, ini dipalsukan oleh si ini, tahun segini bla bla bla. Bukannya bertanya balik dan malah memancing OOT. Kalau mau OOT ke Kristen, ke SarapanPagi aja.:wink:


Best regards,


Tanpa Nama
doski
Posts: 1259
Joined: Fri Oct 05, 2007 8:41 am
Location: maunya di SURGA bukan SYUURGA

Post by doski »

Dasar muslim,

kalau koran dijaga sama auloh, kenapa taurat, injil dan zabur serta lainnye lah nyang di klaim muslim kaga dijaga auloh dan muslim kaga tau kemane?atau dimane?
User avatar
venom
Posts: 92
Joined: Wed May 14, 2008 10:14 am

Post by venom »

kompas wrote:http://www.mualaf.com/kisah-a-pengalama ... khir-cinta

Amanda : Berawal Benci, Berakhir Cinta
Kisah Mualaf - Kisah Foreigner
Friday, 13 July 2007 05:27
Meski awalnya “membenci” Islam, gadis IOWA yang tinggal di Connecticut ini pun akhirnya ‘jatuh cinta’ pada Islam. Ia, akhirnya melafazkan syahadat

Hati-hati dengan anda yang sangat membenci Islam, karena benci adalah awal dari cinta.

OOOH SH1T, BENER BEGITU??? BUAT GUE SECARA MANUSIA NORMAL DENGAN PIKIRAN MANUSIA GUE KAYAKNYA NGA MUNGKIN GUE MASUK ISLAM




.
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Post by kompas »

Tanpa Nama wrote: Koq kamu yang dimintai bukti, malah kamu minta bukti balik? Kalau perkataanmu itu benar, seharusnya kamu tidak bertanya balik, tetapi menjawabnya dengan tegas disertai dengan jawaban pendukung (bukti). Kalau ada, jawab saja: Ada, dan ini lho buktinya, ini begini, itu begini, ini yang asli, ini yang palsu, ini dipalsukan oleh si ini, tahun segini bla bla bla. Bukannya bertanya balik dan malah memancing OOT. Kalau mau OOT ke Kristen, ke SarapanPagi aja.:wink:


Best regards,


Tanpa Nama
Aneh kamu ini, alkitab punya kamu, kok saya yang disuruh mencari.. :roll:

Tapi... baiklah, ayat yang dimaksud Yesus tertulis dalam Kitab Taurat Musa, ternyata tidak ditemukan dalam Kitab Taurat Musa, artinya apa?
Artinya adalah, ada ayat dari kitab Taurat Musa yang disembunyikan.

Maka apa yang dikatakan AQ benar, bahwa banyak dari isi alkitab yang kamu sembunyikan

Dan salah satunya adalah ayat Lukas 24:44-46

:wink:
User avatar
Maher-Shalal
Posts: 1283
Joined: Mon Mar 17, 2008 4:49 pm
Location: Between heaven and hell

Post by Maher-Shalal »

kompas wrote:Aneh kamu ini, alkitab punya kamu, kok saya yang disuruh mencari.. :roll:
Logikanya begini lho, om kompas yg baek. Yang menuduh itu yang harus membuktikan. Bukan sebaliknya.. :wink:
kompas wrote:Tapi... baiklah, ayat yang dimaksud Yesus tertulis dalam Kitab Taurat Musa, ternyata tidak ditemukan dalam Kitab Taurat Musa, artinya apa?
Artinya adalah, ada ayat dari kitab Taurat Musa yang disembunyikan.

Maka apa yang dikatakan AQ benar, bahwa banyak dari isi alkitab yang kamu sembunyikan

Dan salah satunya adalah ayat Lukas 24:44-46

:wink:
Om kompas bisa cari jawabannya di sini (klik).
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Post by Tanpa Nama »

kompas wrote:Aneh kamu ini, alkitab punya kamu, kok saya yang disuruh mencari.. :roll:
Kamu yang menuduh, kamu juga yang harus membuktikan. Jika kamu bisa memberikan buktinya, baru kamu tanyakan tanggapan dari Kristen bagaimana.:wink:
kompas wrote:Tapi... baiklah, ayat yang dimaksud Yesus tertulis dalam Kitab Taurat Musa, ternyata tidak ditemukan dalam Kitab Taurat Musa, artinya apa?
Artinya adalah, ada ayat dari kitab Taurat Musa yang disembunyikan.
Sudah diberikan linknya tuh oleh @Maher-Shalal.:wink:
kompas wrote:Maka apa yang dikatakan AQ benar, bahwa banyak dari isi alkitab yang kamu sembunyikan

Dan salah satunya adalah ayat Lukas 24:44-46

:wink:
Nah, kalau Alquran benar...seharusnya kamu bisa mengatakan siapa yang menyembunyikan, dimana disembunyikannya, tahun berapa disembunyikannya, dan ini lho kitab yang disembunyikan...bukan hanya bisa berkata, ini tidak ada, berarti ada yang disembunyikan tetapi tanpa bisa mengatakan siapa yang menyembunyikan bla bla bla.:wink:


Best regards,


Tanpa Nama
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

Post by M-SAW »

kompas wrote:Membongkar Kedok Al Qaradhawi : Bukti2 Peyimpangan Yusuf Al-Qaradhawi dari Syariat Islam

Sudah sangat jelas Yusuf Al-Qaradhawi menyimpnag dari Syariat Islam, untuk apa diikuti?

Bahlul... :lol:
lucu banget kamu ini.
makanya bacanya cuman SEPENGGAL/sepotong.kebaisaan baca quran ya ?
:)

anda tau apa kagak..apa sih PENYIMPANG si yusuf qardowi?

penyimpangan dia adalah karena dia berkata :

"JIHAD HANYA UNTK BERTAHAN"

skrg badnignkan deh dgn kata2 anda dibawah ini
kompas wrote: Dari orang kafir tersebut, hanya kafir harbi yang boleh diperangi, kalau mereka memerangi lebih dahulu.
bukankah kata2 abang sama aja dgn kata2 si yusup qardowi?
bukankah JIHAD BERTAHAN = JIHAD kalau kafir yang duluang memerangi islam?
bukankah penyimpangan yg dilakuakan yufuf qardaqi adlaah penyimpangan yang anda lakukan juga?

kalau ente berkata "Sudah sangat jelas Yusuf Al-Qaradhawi menyimpnag dari Syariat Islam, untuk apa diikuti?"
itu sama aja anda berkata kalau ANDA sama sesatnya dgn yusup qordowi tsb

ayo baca algi baik biar kamu gak salah cuap2 :),biar kamu lebih mudeng

terutama kata2 yang paling bawah ini :)

**
  • Penulis akhiri pembahasan ini dengan mengutip perkataan Al 'Allamah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Dengan ini saja cukup hujjah bagi kita.

    Beliau telah menulis sebuah makalah dengan judul "Laisal-Jihaadu Lid-Difaa' Faqath" (Jihad bukan hanya untuk bertahan saja). Sebagian perkataan beliau:
    • Adapun pendapat bahwa perang hanya untuk bertahan saja, saya tidak mengetahui seorang pun dari ulama terdahulu yang mengatakan bahwa jihad disyariatkan didalam Islam setelah turunnya ayat saif hanya untuk bertahan saja dan bahwa orang kafir tidak boleh diserang.
    [/quote]
**


BANTAHAN TERHADAP PENDAPAT Yusuf al-qaradhawi "BAHWA JIHAD HANYA UNTUK BERTAHAN SAJA"

Saudaraku yang mulia; Allah Swt mensyariatkan jihad fisabilillah untiik mempertahankan agama dan syariatnya, untuk menjaga kemuliaan kaum muslimin, untuk menyerang orang-orang kafir di sarang mereka, dan untuk mengajak mereka masuk Islam.

Allah Swt berfirman:
  • Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
. (At-Taubah [91: 5)
  • Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk
.(At-Taubah [9]: 29).

Berkenaan dengan surat At-Taubah ayat 5, Ibnu Katsir berkata dalam kitab Tafsirnya, juz II hal. 336:
  • Lafal "haitsu wajadtumuuhum" (di mana saja kamu jumpai mereka), maksudnya adalah bumi mana saja secara umum, hanya dikhususkan (dikecualikan) dengan haramnya memerangi mereka di tanah suci dengan firman-Nya:
    "dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir".(Al-Baqarah [21: 191)

    Makna "khudzuuhum" (dan tangkaplah mereka) yakni, tahanlah mereka, jika kalian menghendaki membunuhnya, maka bunuhlah. Dan jika kalian menghendakinya maka penjarakanlah.

    Sedangkan kalimat "waqshuruuhum waq`uduu lahum kulla marshad" (kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian), maknanya adalah, janganlah kalian merasa cukup hanya sekadar dengan adanya kalian menghadapi mereka bahkan kepunglah dengan gigih di markas-markas mereka dan benteng-benteng mereka serta mengintai di seluruh jalan-jalan dan jaringan mereka hingga mampu menjepit posisi mereka dan bisa memaksa mereka untuk memilih dibunuh atau masuk Islam.

    Dalam hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan hadits dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:
    • Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan "Tiada Dzat -yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah", menegakkan shalat dan memberikan zakat. Jika mereka telah menunaikan yang demikian maka darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali dengan hak Islam. Dan hisab (penghitungan amal)nya kembali kepada Allah.
    Allah Swt berfirman:
    • "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
    (At-Taubah [9]: 123).

    Abu Ja'far Ath-Thabari rahimahullah menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
    • Maksud ayat "perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu" adalah, Allah berfirman, mulailah dengan memerangi yang terdekat rumahnya dengan kalian, lalu yang jauh dan seterusnya yang lebih jauh lagi. Dan orang-orang yang dituju dalam konteks ayat tersebut pada saat itu adalah orang-orang Romawi, karena mereka adalah penduduk Syam, sedangkan Syam merupakan daerah terdekat dari Madinah dibandingkan dengan Irak.

      Adapun setelah Allah menaklukkan bagi orang-orang beriman negeri Mekkah, maka wajib bagi setiap penduduk negeri untuk memerangi musuh yang berada disekitarnya terlebih dahulu, bukannya malah yang jauh dahulu, kecuali jika memang ada yang menuntut untuk ditolong maka wajib untuk menolong dan membantunya karena or-ang-orang yang beriman adalah satu tangan terhadap orang-orang beriman lainnya (Tafsir Ath-Thabari, juz XIV: 574-575).
    Dalam kitab Zaadul Masiir Ibnu Al-Jauzi menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
    • Allah telah memerintahkan untuk memerangi orangorang kafir secara umum, dan memulai dengan yang paling dekat lalu yang dekat
    . (2aadulMasm, III: 518).

    Dahulu Rasulullah Saw mengirimkan pasukannya untuk memerangi orang orang kafir, seperti dalam hadits yang diriwayatkan dalam Shahiha`in dari Abdullah bin Umar , ia berkata:
    "Rasulullah mengirimkan pasukan ke Najed, saya pun ikut bersama pasukan tersebut lalu kami mendapatkan unta dan kambing. Bagian ghanimah kita pada saat itu sampai dua belas ribu unta, kemudian Rasulullah masih memberikan lagi masing-masing satu unta di luar ghanimah."

    Imam Muslim
    rahimahuliahu ta'ala menyebutkan dalam kitab Shahihnya:
    • Yahya bin Yahya At-Tamimi menceritakan kepada kami bahwa Sulaim bin Akhdhar juga telah menceritakan kepada kami dari Ibnu 'Aun, ia berkata: "Saya menulis surat kepada Nafi' untuk bertanya tentang doa sebelum berperang. Dia menjawab dengan menulis surat kepadaku bahwa pada awal Islam Rasulullah pernah menyerang Bani Mushthaliq pagi hari karena mereka telah berkhianat, sedangkan binatang ternak dibiarkan minum air, lalu dibunuhlah orangorang yang berhak untuk dibunuh dan ditawanlah orangorang yang mestinya ditawan, pada hari itu Rasulullah menang."
    (Kitab AUihaad was-Siyar, dengan Syarah Imam Nawawi, II: 279).

    Imam Nawawi rahimahullah membuat satu bab khusus yang diberi judul "Bab Bolehnya Menyerang pada Pagi Buta dengan Diam-diam Tanpa Peringatan Terlebih DaHulu, Terhadap Orangorang Kafir yang Dakwah Is¬lam Telah Sampai kepada Mereka." Kemudian beliau melanjutkan lagi: "Hadits ini juga menunjukkan dibolehkannya menyerang pada pagi buta dengan diam-diam terhadap orang-orang kafir yang dakwah Is¬lam telah sampai kepada mereka tanpa memberi tahu terlebih dulu."

    Dalam masalah "memberikan peringatan kepada orang-orang kafir sebelum menyerang mereka," Imam Nawawi menerangkan bahwa dalam hal ini ada tiga pendapat.

    Pendapat pertama mengatakan wajib secara mutlak;
    yang kedua mengatakan tidak wajib secara mutlak;
    dan yang
    Ketiga mengatakan wajib bagi mereka jika dakwah Islam belum sampai kepada mereka, namun jika dakwah Islam telah sampai kepada mereka maka hukumnya sunnah.

    Dari ketiga pendapat tersebut, Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat pertama dan kedua tersebut lemah. Lantas beliau mengomentari pendapat yang ketiga ini dengan mengatakan:
    "Ini adalah pendapat yang benar, sesuai dengan pendapatnya Nafi' sahaya Ibnu Umar, Hasan Al-Basri, Ats-Tsauri, Al-Laits, Asy-Syafi'i, Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir. Ini adalah pendapatnya jumhur ulama. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa ini adalah pendapatnya kebanyakan ahlul ilmi yang diperkuat dengan hadits-hadits yang shahih. (Kitab Aljihaad was-Siyar, dengan Syarah Imam Nawawi, II: 280).


    Ibnul Amir Ash-Shan'ani rahimahullah berkata dalam kitab Subulus-Salaam Syarh Bulughul Maram pada saat menerangkan hadits ini juga: "Hadits ini adalah dalil yang membolehkan penyerangan tanpa adanya peringatan dan seruan kepada Islam terlebih dahulu sebagai haknya orang-orang kafir yang dakwah telah sampai kepada mereka, ini adalah pendapat yang paling shahih." (Juz IV, hal. 1338).

    Imam Muslim juga meriwayatkan dari hadits Buraidah dari ayahnya, ia berkata:
    • Bila Rasulullah mengangkat seorang pemimpin atas suatu pasukan maka beliau mewasiatkan kepadanya secara khusus untuk bertakwa kepada Allah dan juga kepada kaum muslimin yang bersamanya untuk berbuat baik, kemudian beliau bersabda: Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah. maka perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah
    ,

    Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah, pengarang kitab Fathul Majiid berkata:
    Firman Allah "Perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah" ayat ini umum mencakup semua orang-orang kafir baik yang memerangi maupun yang tidak. Tapi Allah mengkhususkan orang-orang yang mempunyai perjanjian, para pendeta, wanita dan anak-anak yang belum baligh (FathulMajiid, 602).

    Al-Muzni menyebutkan dari Imam Syafi'i tentang keadaan orang-orang kafir, katanya:
    "Kepada orang-orang yang sudah sampai padanya dakwah Islam, maka tidak apa-apa menyerang mereka dengan tiba-tiba dan diam-diam tanpa adanya dakwah lagi." (TamKid, karya Ibnu AbdilBarr, XI: 49-50).

    Ibnul Qayyim, setelah menyebutkan penaklukan Mekkah beliau menjelaskan beberapa faedah yang bisa dipetik dari perang tersebut, diantaranya adalah bolehnya menyerang orang-orang kafir pada malam hari dan menyerang daerah mereka dengan diam-diam jika memang dakwah telah sampai kepada mereka. Dahulu pasukan Rasulullah selalu menyerang orang-orang kafir pada malam dan pagi hari dengan diam-diam atas izin Rasulullah setelah sampai kepada mereka dakwah Islam (Zaadul Ma'aad, III: 423).

    Rasulullah dahulu menyerang orang-orang kafir sampai ke pusat pernukirnan mereka. Beliau memulai dengan memerangi orang-orang musyrik di jazirah Arab, kemudian dilanjutkan dengan penaklukan Mekkah, Thaif, Yaman, Yamamah, Hajr, Khaibar, Hadramaut dan berbagai negeri Arab lainnya.

    Kemudian orang rang dari berbagai kabilah Arab masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Setelah it, beliau mulai memerangi Ahli Kitab dan mempersiapkan pasukan untuk menyerang Rum, karena daerah mereka terdekat dari jazirah Arab. Mereka adalah orang yang paling berhak mendapat dakwah Islam karena mereka Ahli Kitab. Ketika Rasulullah sampai ke Tabuk, beliau pulang kembali ke negerinya, karena manusia dalam keadaan susah karena sedang dilanda paceklik.

    Rasulullah meninggal sebelum terlaksana kembali serangan ke Rum. Maka bangkitlah sahabat dan khalifahnya, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq menggantikan posisinya.

    Sesaat setelah wafatnya Rasulullah agama Islam mengalami guncangan yang hampir meruntuhkannya, lalu Allah mengokohkannya kembali dengan perantara Abu Bakar. Beliau memantapkan dasar-dasar Islam dan pilar-pilarnya. Beliau juga mengembalikan orang-orang yang murtad ke pangkuan Islam, memungut zakat dari yang menolaknya serta menjelaskan kebenaran kepada yang belum mengetahuinya. Beliau pun meneruskan misi Rasulullah me dengan mempersiapkan pasukan Islam untuk menyerang Rum, negeri para penyembah salib dan ke Persia, negeri penyembah api.

    Allah pun berkenan menaklukkan negeri-negeri tersebut dengan keberkahannya dan menundukkan Kisra beserta kekaisaran dan orang' orang yang patuh kepada keduanya, lalu menginfakkan hartanya untuk kepentingan agama Islam sebagaimana telah dikabarkan oleh Rasulullah.
    Perkara ini semakin sempurna pada masa kekuasaan Al-Faruq Abu Hafsh Umar bin Khaththab ,Allah melumat orang-orang kafir dan mulhid dengan perantaranya.

    Dengan izin Allah, Umar mampu meluluhlantakkan kekuatan para thaghut dan munafik yang menguasai kerajaan di Barat dan Timur. Beliau pun memboyong gudang kekayaan dari segala penjuru wilayah, lalu membagikannya sesuai aturan syar'i dan etika yang diridhai.
    • Sepeninggal Umar bin Khaththab, datanglah Amirul Mukminin Khalifah Utsman bin 'Affan. Beliau membangun Islam dengan kepemimpinan yang menakjubkan, sehingga agama Islam meluas ke segala penjuru wilayah yang dihuni manusia. Dan bersinarlah cahaya Islam sampai ke negeri Barat dan Timur. Kalimat Allah tetap terjunjung tinggi dan agama-Nya yang lurus pun semakin terang- benderang tersebar ke wilayah musuh-musuh Allah. Dan peperangan ini senantiasa berpindah dari orang-orang kafir yang fajir kepada yang selanjutnya lagi
    (Tafsiir Ibnu Katsiir, II: 401-402).

    Semua ini adalah sebagai wujud pelaksanaan firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orangorang kafir yang di sekitar kamu itu."(At-Taubah[9]:123).

    Setelah itu, datanglah masa para khalifah yang mereka juga menempuh apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya dengan memerangi negeri-negeri kafir. Mereka mempersiapkan pasukan dan mengirimkan ekspedisi ke wilayah Barat dan Timur. Mereka mampu menyeberangi berbagai benua, lautan dan samudera sampai ke pegunungan Baranis di Perancis, menembus Turkistan dan Azerbaijan, sehingga panji dakwah Islam pun terangkat tinggi di muka bumi ini.

    Periode berikutnya, datanglah Muhammad Al-Fatih. Beliau mampu menundukkan berbagai negeri yang tadinya kafir, lalu naiklah bendera Islam beserta hukum dan ajarannya di sana. Saat itu kaum muslimin hidup di bawah naungan panji jihad yang sarat akan harga diri dan kemulian serta kecukupan.

    Ketika mereka mulai lalai dan meninggalkan jihad fisabilillah, maka mereka pun dihinggapi sifat pengecut dan keterpurukan. Di akhir zaman ini ada orang-orang yang menyerukan bahwa jihad tidak untuk menyerang orang kafir, tapi hanya terbatas untuk bertahan saja. Contoh yang nyata adalah Yusuf Al-Qaradhawi dan orang-orang yang menjadi panutannya, seperti Muhammad Al-Ghazali dan lainnya.

    Penulis akhiri pembahasan ini dengan mengutip perkataan Al 'Allamah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Dengan ini saja cukup hujjah bagi kita. Beliau telah menulis sebuah makalah dengan judul "Laisal-Jihaadu Lid-Difaa' Faqath" (Jihad bukan hanya untuk bertahan saja). Sebagian perkataan beliau:
    • Adapun pendapat bahwa perang hanya untuk bertahan saja, saya tidak mengetahui seorang pun dari ulama terdahulu yang mengatakan bahwa jihad disyariatkan didalam Islam setelah turunnya ayat saif hanya untuk bertahan saja dan bahwa orang kafir tidak boleh diserang.
[/quote]

====
Image

Sumber :
Judul Asli : Raf'ul -Litsaam An Mukhaalafatil-Qaradhawii li Sarii`atil Islaam
Penulis : Ahmad bin Muhammad bin Masnyur Al-Udaini
Penerbit : Daarul-Atsaar,Yaman cet I 4121/2000
===
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Post by kompas »

MUHAMMAD SAW wrote: lucu banget kamu ini.
makanya bacanya cuman SEPENGGAL/sepotong.kebaisaan baca quran ya ?
:)
Cape deh baca tulisan kamu, terlalu panjang, tambah lagi tulisan merah, besar-besar.
Emanganya mata gw udah rabun?

Tulis intinya saja, apa?
Islam memerintahkan perang? membunuh orang kapir?

gitu aja kok repot..... :lol:


.
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

Post by M-SAW »

kompas wrote: Cape deh baca tulisan kamu, terlalu panjang, tambah lagi tulisan merah, besar-besar.
Emanganya mata gw udah rabun?

Tulis intinya saja, apa?
Islam memerintahkan perang? membunuh orang kapir?

gitu aja kok repot..... :lol:


.
keliatan banget MENTAL anda
anda hanya berharap KAFIR yang baca uraian anda
T
A
P
I
anda tidak berniat membaca uraian KAFIR

baik akan aku ulang lagi INTI nya :)

silahkan disimak 20 baris ini :)
ente kan berkata kayak gini :
"Sudah sangat jelas Yusuf Al-Qaradhawi menyimpnag dari Syariat Islam, untuk apa diikuti?


nah gue tanya sekarang..

anda tau apa kagak..apa sih PENYIMPANG si yusuf qardowi?

penyimpangan yusuf qordowi adalah karena dia berkata :

"JIHAD HANYA UNTK BERTAHAN"

skrg badnignkan deh dgn kata2 anda dibawah ini
kompas wrote: Dari orang kafir tersebut, hanya kafir harbi yang boleh diperangi, kalau mereka memerangi lebih dahulu.
bukankah kata2 abang sama aja dgn kata2 si yusup qardowi?
bukankah JIHAD BERTAHAN = JIHAD kalau kafir yang duluang memerangi islam?
bukankah penyimpangan yg dilakuakan yufuf qardaqi adlaah penyimpangan yang anda lakukan juga?

kalau ente berkata "Sudah sangat jelas Yusuf Al-Qaradhawi menyimpnag dari Syariat Islam, untuk apa diikuti?"
itu sama aja anda berkata kalau ANDA sama sesatnya dgn yusup qordowi tsb

ayo baca algi baik biar kamu gak salah cuap2 :),biar kamu lebih mudeng

terutama kata2 yang paling bawah ini :)

**
  • Penulis akhiri pembahasan ini dengan mengutip perkataan Al 'Allamah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Dengan ini saja cukup hujjah bagi kita.

    Beliau telah menulis sebuah makalah dengan judul "Laisal-Jihaadu Lid-Difaa' Faqath" (Jihad bukan hanya untuk bertahan saja). Sebagian perkataan beliau:
    • Adapun pendapat bahwa perang hanya untuk bertahan saja, saya tidak mengetahui seorang pun dari ulama terdahulu yang mengatakan bahwa jihad disyariatkan didalam Islam setelah turunnya ayat saif hanya untuk bertahan saja dan bahwa orang kafir tidak boleh diserang.
    [/quote]
**
Post Reply