TINJAUAN PEDOFILIA MUHAMMAD
-
- Posts: 830
- Joined: Fri Jun 15, 2007 12:13 pm
- nayagenggong
- Posts: 1231
- Joined: Thu Aug 30, 2007 9:58 am
- Location: trowulan
- Contact:
belum jalan ke sini nih anakNADIA wrote:Nih...buat yg penasaran....mudah2an puas dan gak tanya2 dan berdebat lagi ye..
Rasulullah menikahi Aisyah pada umur 6 tahun adalah tidak benar dan tidak
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 07&start=0
byk buku2 islami yg dijual di konter buku islam tb gunung agung secara membanggakan menulis bhw aisyah dinikahi pd umur 6th dan digauli pd umur 9 th
Bukti yang menggugurkan??? Anda memang terkenal sekali dalam melakukan Self Proclaim Montir Ada beberapa konsekuensi dari pernyataan anda di atas:MONTIR KEPALA wrote:sudah banyak anti tesa yg sama sampaikan ...tapi ente semua berkubang di angka 9 saja .... dan sudah saya singgung angka 9 propability of error-nya sangat BESAR !!! saya pun sudah mengajukan berbagai evidence untuk hal itu. lagi2 kalian ingin mandi di kubangan angka 9. pan repoooot...!! ha ha ha
dgn membaca kembali halaman2 sebelumnya ente akan mengumpulkan berbagai bukti yg mengugurkan penerapan parameter ente.
1. Jika memang menggugurkan silahkan anda sanggah mengenai indikasi KECENDERUNGAN Pedofilia Regresi yang saya sampaikan sesuai dengan pengguguran diagnosis yang benar.
2. Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, dengan adanya perdebatan dari kaum muslim sendiri mengenai Aisyah, maka argumentasi yang saya sampaikan hanya bisa DIGUGURKAN JIKA ANDA BISA MENUNJUKKAN BUKTI BAHWA AISYAH TIDAK DINIKAHI (6 tahun) DAN DIGAULI PADA USIA 9 TAHUN. Jika anda bisa menunjukkan hal itu...gugurlah semua argumentasi saya.
ASTAGA!!! Maaf Montir...anda tidak bisa paham kata Jikapun aka Kalaupun ya Montir Sudah saya sampaikan kepada anda bahwa itu hanya alternatif saja dari argumentasi utama saya jika memang keadaannya berbeda dari argumentasi utama saya Silahkan baca baik2:sepandai-pandai anak kecil dia masih akan belum mengerti arti pengkultusan individu. ternayata ente masih salah ttg anak2.
Mohon anda tidak terburu2 dalam membaca.....Jikapun Aisyah ternyata sangat pandai, maka akan terjadi kesimpulan yang kurang lebih sama endingnya, jika memang ia diajarkan dan didik ortunya dengan baik mengenai islam dan penghormatan kepada nabi (kecuali memang tidak :) ), .........maka bila Aisyah pandai ia akan mudah mencerna bahwa penolakan akan permintaan muhammad yang dianggap suri tauladan adalah bukan perbuatan yang baik :) dan ini JIKA MEMANG AISYAH TERNYATA PANDAI, jika memang tidak, maka alternatif ke dua dari faktor "pemaksaan" ini menjadi tidak cukup argumentatif!
Siapa yang mengesampaingkan Montir? Justru ini bagian dari argumentasi utama saya......Coba anda lihat!:coba liat anak2 ketika berkunjung ke kantor kepresidenan misalnya yg sarat dgn protokoler tapi anak2 ya anak2 mereka tetap dgn kepolosannya walaupun sebelum ke iostana tsb sudah diwanti-wanti oleh gurunya. kenapa sikap alamiah ini ente kesampingkan.
Tekanan dari lingkungan bisa digolongkan menjadi 2 Bung Montir, tekanan yang bersifat:
1. Aktif / Langsung
2. Pasif / Tidak langsung.
Jika memang anda berargumentasi tidak ada paksaan secara agresif / aktif / langsung kepada Aisyah, anda juga harus tidak meninggalkan faktor kedua yang saya sampaikan di atas, dimana proses "pemaksaan" terjadi secara tidak langsung, mis:
Aisyah dididik untuk menghormati muhammad sebagai nabi, bagaimana nabi menjadi suri tauladan bagi umatnya, apa yang disampaikan nabi adalah baik dan benar oleh orangtuanya. Maka bla memang didikan orangtua Aisyah sangat intense dan baik, maka KEMUNGKINAN BESAR frame of reference (tolak pandang) Aisyah juga akan menjadi terpengaruh.
Yang saya bold merupakan bagian dari argumentasi saya mengenai Karakteristik anak usia Aisyah (kepolosannya) + Pengaruh Lingkungan.
Silahkan anda baca lebih lanjut jika anda masih belum jelas dari tulisan saya sebelumnya:
Jd Montir dimana dalam argumentasi utama saya yang tidak mempertimbangkan kepolosan anak kecil? Saya meminta pertanggung jawabkan tulisan anda sebelumnya!Bila datang permintaan dari muhammad sendiri lewat ortu Aisyah dan orangtua Aisyah menyampaikan keiinginan muhammad itu kepada Aisayah, maka bisa anda tebak bagaimana proses yang terjadi dalam pikiran Aisyah...ingat anda mengatakan bahwa anak kecil adalah polos, maka dengan argumentasi anda sendiri Aisyah tentu saja menganggap apa yang disampakan ortu dan juga permintaan muhammad adalah baik! Terlebih lagi anak seusia Aisyah masih sangat lugu dan belum mampu membayangkan konsep pernikahan.
Kembali, mohon anda baca baik2 dan jangan memutar balikkan argumentasi saya!
Btw, dalam diskusi ini ada beberapa pertanyaan dan argumentasi saya yang anda tidak jawab, mungkin saya kurang jelas dalam menuliskannya. Saya akan coba rangkum beberapa hal yang perlu anda tegaskan ke saya:
1. Apakah muhammad yang dianggap sebagai nabi merupakan role model bagi kaumnya? Silahkan anda jawab ya atau tidak!
2. Silahkan anda sanggah mengenai tekanan dari diri Aisyah yang bersifat pasif/tidak langsung, yang merupakan jawaban saya atas argumentasi saya.
Salam,
Athan FFI
- alley_shatree
- Posts: 3515
- Joined: Wed Jan 31, 2007 9:49 pm
emang km pikir aku ngga pake sumber yg kuat....yg namanya Hadist itu bukan kitab suci...bisa aja salah. yg jadi patokan utama adalah Quran...jika Nabi melanggar aturan dalam pernikahan tentu sudah ditegur oleh Allah.gorillabunting wrote:
Sdr. Alley sudah kehabisan argument?
Hadist yang diajukan kaum kafir adalah hadist dari sumber Islam, bukan karangan mereka.
Nah bila anda di konfrontir dengan sumber muslim sendiri dan anda tidak dapat mempertahankan argument anda, anda dinyatakan KALAH berdebat!
Hakim gorilla bunting mengetukan palu BAR, BAR, BAR
coba kalo pikiramu kritis...baca salah satu ayat berikut
[4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas , maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan tergesa-gesa sebelum mereka dewasa. Barang siapa mampu, maka hendaklah ia menahan diri dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas .
nah dari ayat itu jelas bahwa masalah umur dalam pernikahan sangat mendapat perhatian...dan ayat Quran itu dibawa oleh Nabi Mohammad.....masak Nabi mau melanggar ayat2 yg dibawanya sendiri ....
km hakim kog ngga bisa berpikir kritis...malu2in
- Eneng Kusnadi
- Posts: 2758
- Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
- Location: Peternakan Unta/Camelot
Ley selama ini gw lihat Muhammad membuat perintah juga double standard.
Misalnya Poligami, Muslim 4 istri saja , Muhammad bebas berkali kali.
Jadi pada prinsipnya kalau bawa hadist harus appropriate, jangan ngelantur!
Misalnya Poligami, Muslim 4 istri saja , Muhammad bebas berkali kali.
Dan apakahAisyah anak yatim??? wong bapaknya jugan keberatan aisyah menikah dengan Muhammad kok!![4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas , maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan tergesa-gesa sebelum mereka dewasa. Barang siapa mampu, maka hendaklah ia menahan diri dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas .
Jadi pada prinsipnya kalau bawa hadist harus appropriate, jangan ngelantur!
- gorillabunting
- Posts: 55
- Joined: Fri Aug 03, 2007 10:26 pm
- Location: Mecca
Alley Shatree wrote:nah dari ayat itu jelas bahwa masalah umur dalam pernikahan sangat mendapat perhatian...dan ayat Quran itu dibawa oleh Nabi Mohammad.....masak Nabi mau melanggar ayat2 yg dibawanya sendiri
Daftar Dosa Muhamad Menurut Muslim
Nah link tersebut menjelaskan daftar ajaran Muhammad yang dilanggar olehMuhammad sendiri.
Jadi jelas Muhammad menerapkan standar ganda dan melanggar sabdanya sendiri.
- openyourmind
- Posts: 2967
- Joined: Fri Oct 20, 2006 8:42 am
- alley_shatree
- Posts: 3515
- Joined: Wed Jan 31, 2007 9:49 pm
kita kan beda persepsi ttg Nabi Mohammad neng jadi ngga akan pernah bisa nyambung....saya menganggap Nabi mohammad seorang Rosul yg mulia yg ahlaknya selalu dijaga oleh Allah SWT...sedangkan kamu menganggapnya entah gimana.Eneng Kusnadi wrote:Ley selama ini gw lihat Muhammad membuat perintah juga double standard.
Misalnya Poligami, Muslim 4 istri saja , Muhammad bebas berkali kali. Dan apakahAisyah anak yatim??? wong bapaknya jugan keberatan aisyah menikah dengan Muhammad kok!!
Jadi pada prinsipnya kalau bawa hadist harus appropriate, jangan ngelantur!
sebagai seorang Rosul saya percaya dan yakin bahwa segala tindakan beliau selalu didasari oleh Ahlak yg baik dan selalu mendapat ridho dari Allah SWT...bila ngga mendapat ridho pasti udah dapet teguran spt yg diudah dibahas sebelumnya kan. jadi masalah poligami beliau dll itu semua didasari oleh kebaikan ahlak bukan oleh nafsu.
jadi sampai kiamatpun otak negatifmu akan selalu bekerja keras untuk mencurigai Nabi dan setan akan membantumu. :)
mungkin sama seperti kalo kamu promosikan agamamu sampai kiamatpun aku juga ngga bakal tertarik karena pake logika anak SD aja agamamu sudah salah....apalagi kalo dibahas tuntas
sorry ya neng OOT dikit
- babenya muhammad
- Posts: 1788
- Joined: Sun Jan 21, 2007 11:08 am
- alley_shatree
- Posts: 3515
- Joined: Wed Jan 31, 2007 9:49 pm
lagi2 itu kan pendapat elu....bagi muslim itu jelas kog mana yg baik mana yg bukan.....mana yg berpahala dan mana yg dosa.
yg jelas kita beda persepsi dan penilaian thd Nabi Mohammad....kalo gue pake jalur positif tapi kalo elo pake jalur negatif jadi ya beda hasil.
ngga perlu maksain pendapat.. :oops:
yg jelas kita beda persepsi dan penilaian thd Nabi Mohammad....kalo gue pake jalur positif tapi kalo elo pake jalur negatif jadi ya beda hasil.
ngga perlu maksain pendapat.. :oops:
- babenya muhammad
- Posts: 1788
- Joined: Sun Jan 21, 2007 11:08 am
gw tanya kelu , kalo di ajaran lain misalkan nabinya melakukan sodomi, trus pengikutnya nabi gw mempunyai alasan melakukan sodomi, nabionya begitu mulia ... apa pandangan lu ?
sama seperti gw memandang nabi lu, melakukan pedofila kok dibilang mulia, mengajarkan pembunuhan kok dibilang baik ?
apanya yg di paksaaiin ?
sama seperti gw memandang nabi lu, melakukan pedofila kok dibilang mulia, mengajarkan pembunuhan kok dibilang baik ?
apanya yg di paksaaiin ?
- ahmad_doni
- Posts: 1045
- Joined: Fri Apr 20, 2007 10:57 am
Dalam hal ini pemikiran muslim mengenai baik atau salah adalah tergantung dari siapa tokoh yang melakukanalley_shatree wrote:lagi2 itu kan pendapat elu....bagi muslim itu jelas kog mana yg baik mana yg bukan.....mana yg berpahala dan mana yg dosa.
yg jelas kita beda persepsi dan penilaian thd Nabi Mohammad....kalo gue pake jalur positif tapi kalo elo pake jalur negatif jadi ya beda hasil.
ngga perlu maksain pendapat.. :oops:
Kalo yang melakukan orang biasa artinya orang itu bejat, jahat dan mungkin harus dihukum mati atau dirajam (spt penzinah)
Kalo nabi yang melakukan...wah itu positip lho....dan harus dibela kalo ....subhanaloh
- Eneng Kusnadi
- Posts: 2758
- Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
- Location: Peternakan Unta/Camelot
Dalam berdebat kita harus mempertahankan PENDAPAT! jadi yang namanya PENDAPAT harus DIUJI, alias argumentasi, dengan membawa referensi dan alur pikiran sehat, meluruskan plintiran (sebagian netter muslim justru memelintir jalan pikiran lempeng)alley_shatree wrote:lagi2 itu kan pendapat elu....bagi muslim itu jelas kog mana yg baik mana yg bukan.....mana yg berpahala dan mana yg dosa.
yg jelas kita beda persepsi dan penilaian thd Nabi Mohammad....kalo gue pake jalur positif tapi kalo elo pake jalur negatif jadi ya beda hasil.
ngga perlu maksain pendapat.. :oops:
Nah, kalau kamu anggap muhammad bermoral silahkan klik:
KOMPILASI sexual immoralities MUHAMMAD
- MONTIR KEPALA
- Posts: 4307
- Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am
nomor 1 sudah sering saya bahasa liat ke halaman belakang saja.Athan wrote: Bukti yang menggugurkan??? Anda memang terkenal sekali dalam melakukan Self Proclaim Montir Ada beberapa konsekuensi dari pernyataan anda di atas:
1. Jika memang menggugurkan silahkan anda sanggah mengenai indikasi KECENDERUNGAN Pedofilia Regresi yang saya sampaikan sesuai dengan pengguguran diagnosis yang benar.
2. Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, dengan adanya perdebatan dari kaum muslim sendiri mengenai Aisyah, maka argumentasi yang saya sampaikan hanya bisa DIGUGURKAN JIKA ANDA BISA MENUNJUKKAN BUKTI BAHWA AISYAH TIDAK DINIKAHI (6 tahun) DAN DIGAULI PADA USIA 9 TAHUN. Jika anda bisa menunjukkan hal itu...gugurlah semua argumentasi saya.
nomor 2 tidak ada perdebatan Aisya dinikah waktu kecil oleh Nabi. semua tau Aisya waktu di mekka adalah anak kecil yg belum baligh dan pada saat itulah dinikah Nabi. yg jadi sorotan kemdian pada kondisi usia yg bgm Aisya kemdian hidup serumah dgn Nabi dan melakukan aktifitas sbg istri nabi ?.... semua boleh berasumsi dlm analisa namun berdasar teks2 kuno tidak ada satupun yg mengatakan dgn jelas bahwa Aisya DISETUBUHI oleh suaminya sebelum ia menyadari sbg wanita dewasa arti aktifitas sex tsb. Aisya tdk pernah menjelaskan kapan dirinya mulai melakukan aktifitas sex dgn suaminya. dan tdk ada riwayat "pemaksaan" sesuatu aktifitas yg tdk dia mengerti.... itu saja.
lah tulisan sendiri kagak ngerti than ...kik..kik.... ente bicara pandai dan tidak pandai dlm ukuran otak anak kecil....inget itu ...mereka akan polos dgn doktrin apapun. itulah anak2 ...ini yg ente kesampingkan. semakin lucu jadinya ...ha ha haASTAGA!!! Maaf Montir...anda tidak bisa paham kata Jikapun aka Kalaupun ya Montir Sudah saya sampaikan kepada anda bahwa itu hanya alternatif saja dari argumentasi utama saya jika memang keadaannya berbeda dari argumentasi utama saya Silahkan baca baik2: Mohon anda tidak terburu2 dalam membaca.....
ente gak ngerti hasil akhirnya...maupun pengaruh langsung kek ...mau enggak langsung ..tetep namanya anak kecil mereka POLOS FINALLY...resultnya selalu sifat2 alamiah anak2...aah kacau kau ini...nilai psikologinya berapa ente ?Siapa yang mengesampaingkan Montir? Justru ini bagian dari argumentasi utama saya......Coba anda lihat!:
Yang saya bold merupakan bagian dari argumentasi saya mengenai Karakteristik anak usia Aisyah (kepolosannya) + Pengaruh Lingkungan.
Silahkan anda baca lebih lanjut jika anda masih belum jelas dari tulisan saya sebelumnya:
Jd Montir dimana dalam argumentasi utama saya yang tidak mempertimbangkan kepolosan anak kecil? Saya meminta pertanggung jawabkan tulisan anda sebelumnya!
Kembali, mohon anda baca baik2 dan jangan memutar balikkan argumentasi saya!
nomor 1 .... Nabi itu MULTI PERAN...ingat pengertian peran dlm ilmu sosial ??..... he he pasti lupa. ketika dlm kehidupan sosial ada peran2 yg berbeda maka tuntutan dan tauladan menjadi tidak bersifat 100%. kita lihat Muhammad sbg anak bangsa dari bangsa yg bernama Arab. kita juga lihat Muhammad sbg komponen sosial dan kita lihat sbg pembawa pesan universal (nabi). JIka Allah menyebutkan bahwa pernikahan Nabi adalah bentuk pengkhususan jelas ini Muhammad dlm peran yg td bersifat universal.Btw, dalam diskusi ini ada beberapa pertanyaan dan argumentasi saya yang anda tidak jawab, mungkin saya kurang jelas dalam menuliskannya. Saya akan coba rangkum beberapa hal yang perlu anda tegaskan ke saya:
1. Apakah muhammad yang dianggap sebagai nabi merupakan role model bagi kaumnya? Silahkan anda jawab ya atau tidak!
2. Silahkan anda sanggah mengenai tekanan dari diri Aisyah yang bersifat pasif/tidak langsung, yang merupakan jawaban saya atas argumentasi saya.
Salam,
Athan FFI
nomor 2 ... pasif atau aktif resultnya selalu KEPOLOSAN yg merupakan milik anak2 secara ALAMIAH.
Tetap masih belum dalam penegakan diagnosis yang benar dan argumentasi anda jauh dalam pengguguran penarikan suatu diagnosis...namun untuk masalah ini tidak akan menjadi terlalu penting jika dikaitkan dengan argumentasi kedua anda.MONTIR KEPALA wrote:[nomor 1 sudah sering saya bahasa liat ke halaman belakang saja.
Hmmm...untuk masalah ini saya akui pemahaman saya akan hadits tidak sebaik teman2 yang lain. Silahkan jika ada rekan2 lain yang ingin menanggapi masalah ini.nomor 2 tidak ada perdebatan Aisya dinikah waktu kecil oleh Nabi. semua tau Aisya waktu di mekka adalah anak kecil yg belum baligh dan pada saat itulah dinikah Nabi. yg jadi sorotan kemdian pada kondisi usia yg bgm Aisya kemdian hidup serumah dgn Nabi dan melakukan aktifitas sbg istri nabi ?.... semua boleh berasumsi dlm analisa namun berdasar teks2 kuno tidak ada satupun yg mengatakan dgn jelas bahwa Aisya DISETUBUHI oleh suaminya sebelum ia menyadari sbg wanita dewasa arti aktifitas sex tsb. Aisya tdk pernah menjelaskan kapan dirinya mulai melakukan aktifitas sex dgn suaminya. dan tdk ada riwayat "pemaksaan" sesuatu aktifitas yg tdk dia mengerti.... itu saja.
Tidak perlu ketawa yang tidak perlu :) Karena dari awal saya juga tidak meninggalkan masalah kepolosan Aisyah :) Reot memang berargumentasi dengan menggunakan alternatif lain kepada anda :) Coba baca lagi tulisan saya :)lah tulisan sendiri kagak ngerti than ...kik..kik.... ente bicara pandai dan tidak pandai dlm ukuran otak anak kecil....inget itu ...mereka akan polos dgn doktrin apapun. itulah anak2 ...ini yg ente kesampingkan. semakin lucu jadinya ...ha ha ha
...ingat anda mengatakan bahwa anak kecil adalah polos, maka dengan argumentasi anda sendiri Aisyah tentu saja menganggap apa yang disampakan ortu dan juga permintaan muhammad adalah baik! Terlebih lagi anak seusia Aisyah masih sangat lugu dan belum mampu membayangkan konsep pernikahan.
Terus tolong jawab kepada saya...pernyataan saya di atas apa tidak mempertimbangkan faktor kepolosan anak kecil? Ayo tolong dijawab! :)Aisyah dididik untuk menghormati muhammad sebagai nabi, bagaimana nabi menjadi suri tauladan bagi umatnya, apa yang disampaikan nabi adalah baik dan benar oleh orangtuanya. Maka bla memang didikan orangtua Aisyah sangat intense dan baik, maka KEMUNGKINAN BESAR frame of reference (tolak pandang) Aisyah juga akan menjadi terpengaruh.
Hahahahaha! :) Anda tidak pernah dengar ada anak yang bgt beriliant sehingga ia bisa melakukan proses berpikir yang jauh lebih baik dari orang dewasa ya! :) Ohhh mungkin anda mau menghilangkan kemungkinan ini :) :) :) Ok deh saya akan turuti kemauan anda secara tidak langsung tsb :) Jd boleh dong saya tarik kesimpulan sebagai berikut:ente gak ngerti hasil akhirnya...maupun pengaruh langsung kek ...mau enggak langsung ..tetep namanya anak kecil mereka POLOS FINALLY...resultnya selalu sifat2 alamiah anak2...aah kacau kau ini...nilai psikologinya berapa ente ?
MENURUT MONTIR: Aisyah tidak lebih pandai dari anak2 kecil seumurannya, atau boleh dikatakan Aisyah hanya memiliki kapasitas intelegensia yang setara dengan anak seusianya :) Atau jangan2 mungkin saja lebih ****/rendah kapasitas intelegensi-nya dibandingkan anak seusianya :) :) :)
Orang saya berikan positif side yang mungkin terjadi di diri Aisyah malah tidak mau :) :) :) Kalau bgt anda konsentrasi saja pada faktor pertama yang saya berikan mengenai Kepolosan Aisyah :)
Nah kalau bgt mah memang alternatif kedua saya tidak bisa digunakan, tp untuk yang pertama justru anda melakukan konfirmasi yang sangat baik kepada saya mengenai kepolosan Aisyah dan saya sudah menyampaikan argumentasi saya MENGGUNAKAN Kepolosan Aisyah :)
Manusia dalam hidup emmang memiliki banyak peran, misalkan saja sebagai seorang manusia bisa memiliki peran sebagai ayah, karyawan, dll. Saya tidak lupa akan itu :)nomor 1 .... Nabi itu MULTI PERAN...ingat pengertian peran dlm ilmu sosial ??..... he he pasti lupa.
Justru yang anda sampaikan mengenai multiperan malah mengkonfirmasi apa yang saya sampaikan juga :) Multi berarti lebih dari satu atau banyak :) Berarti argumentasi saya (peran yang saya sampaikan) masih menjadi bagian dari peran2 muhammad yang lain bukan :) :) :) lagipula yang saya gunakan atribute kenabian muhammad ko :)
ketika dlm kehidupan sosial ada peran2 yg berbeda maka tuntutan dan tauladan menjadi tidak bersifat 100%. kita lihat Muhammad sbg anak bangsa dari bangsa yg bernama Arab. kita juga lihat Muhammad sbg komponen sosial dan kita lihat sbg pembawa pesan universal (nabi).
Itu tidak menjadi masalah bagi saya :)
Waduh ada back up Allah dalam hal ini ya :) :) :)JIka Allah menyebutkan bahwa pernikahan Nabi adalah bentuk pengkhususan jelas ini Muhammad dlm peran yg td bersifat universal.
hahahahah ini yang konyol :) Sini saya jelaskan kepada anda. Aktif dan pasif hanya menjelaskan proses, sedangkan Kepolosan Aisyah justru yang kita bicarakan di sini. intinya adalah Kepolosan Aisyah yang membuat ia bisa menerima permintaan ortu-nya untuk memenuhi keinginan Muhammad :) Dan saya sudah memberikan keterangan kepada anda sesuai dengan argumentasi anda:nomor 2 ... pasif atau aktif resultnya selalu KEPOLOSAN yg merupakan milik anak2 secara ALAMIAH.
1. Anda mengatakan tidak ada paksaan (secara agresif) yang memberikan tekanan kepada Aisyah langsung :)
2. Saya berargument bahwa masih ada proses yang pasif dan ini memberikan tekanan tidak langsung dari lingkungan namun tekanan itu terjadi dalam diri Aisyah sendiri atas internalisasi yang dilakukan lingkungannya selama ini :) :) :)
Makanya saya bilang baca yang baik :) Neh saya berikan quote saya lagi!
Salam,Jika memang anda berargumentasi tidak ada paksaan secara agresif / aktif / langsung kepada Aisyah, anda juga harus tidak meninggalkan faktor kedua yang saya sampaikan di atas, dimana proses "pemaksaan" terjadi secara tidak langsung, mis:
Aisyah dididik untuk menghormati muhammad sebagai nabi, bagaimana nabi menjadi suri tauladan bagi umatnya, apa yang disampaikan nabi adalah baik dan benar oleh orangtuanya. Maka bla memang didikan orangtua Aisyah sangat intense dan baik, maka KEMUNGKINAN BESAR frame of reference (tolak pandang) Aisyah juga akan menjadi terpengaruh.
Athan FFI
- MONTIR KEPALA
- Posts: 4307
- Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am
wah ..wah ...gue bilang ada pengaruh apapun maka RESULT nya adalah KEPOLOSAN...trus ente bilang justru karena polos dia menerima begitu saja ...
ente nampaknya terlalu bersemangat memasukkan parameter shg berfikir parsial. seharusnya ente coba fahami efek kepolosan itu ...
misal :
1. Apa result dari kepolosan ketika ditanya akan tinggal serumah dgn orang asing dlm waktu yg lama (bukan Orang tua) ?
2. Apa result dari kepolosan ketika disetubuhi oleh seorang dewasa ?
3. Apa result kepolosan ketika dibebani tugas2 rumah tangga ?
de es be ...!! .....liat lah betapa ente nalarnya sudah ditutupi kedengkian pada Nabi Muhammad saw.
ente nampaknya terlalu bersemangat memasukkan parameter shg berfikir parsial. seharusnya ente coba fahami efek kepolosan itu ...
misal :
1. Apa result dari kepolosan ketika ditanya akan tinggal serumah dgn orang asing dlm waktu yg lama (bukan Orang tua) ?
2. Apa result dari kepolosan ketika disetubuhi oleh seorang dewasa ?
3. Apa result kepolosan ketika dibebani tugas2 rumah tangga ?
de es be ...!! .....liat lah betapa ente nalarnya sudah ditutupi kedengkian pada Nabi Muhammad saw.