Kelicikan mohamad dibalik perkawinannya dengan zaenab

Muhammad dan istri2nya, pedofilia dan kehidupan seksual nabi
abdulah
Posts: 695
Joined: Sun Oct 23, 2005 12:05 am

Post by abdulah »

gorillabunting wrote: Ass.wr.wb.
Bang Montir , bisa tolong jelaskan konsep ini datangnya dari mana baik sumber Al Quran maupun Al Hadits , sebab saya baru pernah baca sekarang.

Apaka konsep Kristen yang diserap kedalam Islam? sebab kalau di konsep Kristen ada pernyataan Isa AS : Aku dan Bapa adalah satu.

Nah konsep Muhamad dan Bapa adalah satu apakah artinya Muhamad dan Allah SWT adalah pribadi yang sama seperti dalam konsep Kristen?

Mohon penjelasan bang Montir.
Wassalam
gorillabunting

Hahaha........gua sendiri baru pertama mengetahui didalam doktrinitas Islam ada kalimat seperti : "MUHAMMAD DAN BAPA ADALAH SATU".

Jelas si Momon ingin menyampaikan konsep dia bahwa Muhammad selain sebagai Nabi , Rosul TETAPI SEBAGAI AULLOH ITU sendiri.

HAHAHAHAHAHA...............

WOIIIII....REKAN-REKAN MUSLIM !! SI MOMON MENGATAKAN BAHWA :"MUHAMMAD DAN BAPA ADALAH SATU"

MUHAMMAD == AULLOH !!!
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Mr_GEJROT wrote:Cong....baca...baca...bacalah...ayat 37....dan pahami...pahami....pahamilah....entar gue cekik luh...he...he...
iyeee.... saya pengen tau apa yg ada dibenak ente ....sok emang ketetapan apa yg dimaksud ayat tsb ??
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

untuk yg mempertanyakan BAPA dan AKU satu silakan ke MONTIR UDEH KAFIR ?
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

mana si Gejrot ?
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

MONTIR KEPALA wrote: iyeee.... saya pengen tau apa yg ada dibenak ente ....sok emang ketetapan apa yg dimaksud ayat tsb ??
Kenapa? ente merasa muak untuk membaca aib yang ini ye : ...KAMI KAWINKAN kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka , apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah KETETAPAN Allah itu pasti terjadi
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

kamu masih bel9on jawab ketetapan yg mana yg dimaksud ayat 36
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

MONTIR KEPALA wrote:kamu masih bel9on jawab ketetapan yg mana yg dimaksud ayat 36
Ayat 36 : 36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan , akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
Aouh dan rasul menetapkan perkawinan zainab. Sudah terbaca liciknya di awal ayat ini, mohamad menggandeng auoh untuk menetapkan perkawinan zaenab dan zaid , menakut-nakuti dengan ancaman kalau menolak sesat, sesat yang nyata. Tapi apa yang terjadi? ketetapan ini mubazir, mereka akhirnya bercerai. Auoh dan mohamad menetapkan dengan hasil akhir ketidakcocokan dan perceraian. Betapa dangkal daya jangkau auoh dan nabinya, setelah menetapkan dan mengancam, ternyata cuma memberikan hasil yang tidak harmonis dan tak ada jaminan kelanggengan. Tapi mohamad ini memang licik, tahu kelemahan zaenab yang tunduk dengan perintah yang mengatas namakan auoh, maka modus operandi kedua yang mirip dengan modus operandi pertama dijalankan, sehingga munculah ketetapan baru dari auoh untuk zaenab yang harus kawin dengan mohamad. Mekanisme yang terjadi dari kasus ini, ketetapan auoh dilanggar dengan ketetapan auoh. Gue melihat bahwa auoh ini memang fleksible untuk dimanfaatkan bagi kepentingan nabinya. Bukan auoh yang mengendalikan nabinya, tapi mohamad yang mengendalikan auoh. Tidak salah kalau ada yang menilai bahwa auoh hanya berfungsi sebagai tukang stempel buat nabinya. Betapa kasihan sekali posisi auoh dalam kasus yang pelik ini.

Q: FF ente melihat nggak nabilu munafik?
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

MONTIR KEPALA wrote:MUHAMMAD DAN BAPA ADALAH SATU ...!!!
BAPA = Allah ? Tidak ada satupun dari ke 99 nama Allah yg menyebut Allah sbg Bapak.

Sejak kapan Allah = Bapak dan Muhamad = SEDERAJAD dgn 'Bapak'nya ????? Kristen dibilang sesat kalau berani mengaku Kristus SATU dgn Bapak.

MON ... elu mulai sesat nih, mon ... Astagaaaaaaa ....
Harus dimasukkan Cara Berpikir Muslim nih !
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Mr_GEJROT wrote: Aouh dan rasul menetapkan perkawinan zainab. Sudah terbaca liciknya di awal ayat ini, mohamad menggandeng auoh untuk menetapkan perkawinan zaenab dan zaid , menakut-nakuti dengan ancaman kalau menolak sesat, sesat yang nyata. Tapi apa yang terjadi? ketetapan ini mubazir, mereka akhirnya bercerai. Auoh dan mohamad menetapkan dengan hasil akhir ketidakcocokan dan perceraian. Betapa dangkal daya jangkau auoh dan nabinya, setelah menetapkan dan mengancam, ternyata cuma memberikan hasil yang tidak harmonis dan tak ada jaminan kelanggengan. Tapi mohamad ini memang licik, tahu kelemahan zaenab yang tunduk dengan perintah yang mengatas namakan auoh, maka modus operandi kedua yang mirip dengan modus operandi pertama dijalankan, sehingga munculah ketetapan baru dari auoh untuk zaenab yang harus kawin dengan mohamad. Mekanisme yang terjadi dari kasus ini, ketetapan auoh dilanggar dengan ketetapan auoh. Gue melihat bahwa auoh ini memang fleksible untuk dimanfaatkan bagi kepentingan nabinya. Bukan auoh yang mengendalikan nabinya, tapi mohamad yang mengendalikan auoh. Tidak salah kalau ada yang menilai bahwa auoh hanya berfungsi sebagai tukang stempel buat nabinya. Betapa kasihan sekali posisi auoh dalam kasus yang pelik ini.

Q: FF ente melihat nggak nabilu munafik?
bagus berarti ketentuan dalam ayat 36 adalah Nabi Menjodohkan Zaid dgn Zainab.
lalu penyebab perceraian siapa ?? ... ALLAH dan Muhammad ?
gitu yah tuduhan mu ?........ ck ...ck ...ck ...bloon amat yah ?
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

ali5196 wrote: BAPA = Allah ? Tidak ada satupun dari ke 99 nama Allah yg menyebut Allah sbg Bapak.
saya kan mentolerir dlm budaya Yahudi. Tuhan emang suka dipanggil Bapa dlm keyahudian. saya melakukan pendekatan culture itu biar kalian para kaum salibis faham penjelasan saya dan posisi Nabi SAW kaitan sbg sumber hukum bersama Allah SWT.
dlm Ajaran Qur'an budaya penyebutan Tuhan dgn Bapa dihilangkan menghindari terjadinya PENYESATAN.
Sejak kapan Allah = Bapak dan Muhamad = SEDERAJAD dgn 'Bapak'nya ????? Kristen dibilang sesat kalau berani mengaku Kristus SATU dgn Bapak.
Yesus emang satu dgn Bapa sbgmana Muhammad satu dgn Allah.
bedanya ummat kristen masuk dlm salah pemahaman bahwa Yesus dan Bapa satu dlm DZAT ....padahal dalam misi Petunjuk.
sbgmana Satunya Muhammad dgn Allah. mereka satu dan setara dlm menetapkan KETENTUAN.
dlm artian kamu gak bisa menerima Allah saja kalo gak menerima sunnah Nabi SAW. kamu gak bisa mencintai Allah dan membenci utusanNya. sebaliknya kalo kamu cinta Rasul maka sama saja kamu cinta Allah. demikian berlaku bagi hubungan Yesus dan Bapa.
itulah makna SATU. itu kiasan dan emang yesus suka berkias-kias.
  • Yohanes 16:25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
MON ... elu mulai sesat nih, mon ... Astagaaaaaaa ....
Harus dimasukkan Cara Berpikir Muslim nih !
ah elo mah li ...masih polos aja dari dulu :D
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

berdamailah wrote:bang montir, apa kabar? :lol:
bagus jg ulasan nya bang montir :lol:

aneh... :lol:
pease yow :lol:
kabar baik ....alhamdulillah ...
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

MONTIR KEPALA wrote:bagus berarti ketentuan dalam ayat 36 adalah Nabi Menjodohkan Zaid dgn Zainab.
lalu penyebab perceraian siapa ?? ... ALLAH dan Muhammad ?
gitu yah tuduhan mu ?........ ck ...ck ...ck ...bloon amat yah ?
Tumben lu ****! Kelicikan konyol begitu mah bisa ditangkap secara bloon...
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

jrot ...saya tanya apa penyebab perceraian Zaid dan Zainab ??....dimana turut campurnya Allah dan Muhammad dlm membuat konflik perceraian mereka ??
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

MONTIR KEPALA wrote:jrot ...saya tanya apa penyebab perceraian Zaid dan Zainab ??....dimana turut campurnya Allah dan Muhammad dlm membuat konflik perceraian mereka ??
Sebab mereka kawin , ada prahara rumah tangga, ketidak cocokan, zaid tetap dipandang sebagai budak (walaupun sudah diadopsi sebagai anak oleh mohamad), zaenab angkuh dan memandang rendah zaid. Disulut lagi dengan bumbu cerita pujian mohamad terhadap zaenab "Maha suci Ia yang telah dapat membalikkan hati manusia!", suatu bahasa isarat yang ditangkap zaenab dan disampaikan ke zaid. Itu bagian yang turut menyulut perselisihan rumah tangganya meruncing. Dasar perkawinan mereka karena adanya ayat QS 36: 36, Auoh dan mohamad menetapkan dasar untuk perkawinan ini, walaupun sebenarnya zaid masih dipandang sebagai budak oleh keluarga zaenab dan mereka keberatan namun zaenab terpaksa menyerah karena kalau tidak dianggap sesat, sesat sekali. Apakah zaenab tunduk terus dengan intimidasi ayat itu? Tidak, karena akhir cerita perkawinan ini berantakan, apa jaminan ketetapan auoh dan mohamad ? apakah zaenab juga dicap sesat karena bercerai ?
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Mr_GEJROT wrote: Sebab mereka kawin , ada prahara rumah tangga, ketidak cocokan, zaid tetap dipandang sebagai budak (walaupun sudah diadopsi sebagai anak oleh mohamad), zaenab angkuh dan memandang rendah zaid.

nah loh ..? jadi dimana peran Muhammad dan Allah dlm penyebab konflik ini ??...inget tuduhan ente ..!

Disulut lagi dengan bumbu cerita pujian mohamad terhadap zaenab "Maha suci Ia yang telah dapat membalikkan hati manusia!", suatu bahasa isarat yang ditangkap zaenab dan disampaikan ke zaid. Itu bagian yang turut menyulut perselisihan rumah tangganya meruncing. Dasar perkawinan mereka karena adanya ayat QS 36: 36, Auoh dan mohamad menetapkan dasar untuk perkawinan ini, walaupun sebenarnya zaid masih dipandang sebagai budak oleh keluarga zaenab dan mereka keberatan namun zaenab terpaksa menyerah karena kalau tidak dianggap sesat, sesat sekali. Apakah zaenab tunduk terus dengan intimidasi ayat itu? Tidak, karena akhir cerita perkawinan ini berantakan, apa jaminan ketetapan auoh dan mohamad ? apakah zaenab juga dicap sesat karena bercerai ?
yaaaaa truuus ???....mana keterlibatan Allah dan Muhammad ???
fokus sama tuduhan !!!
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

Ini bukan tuduhan gue tapi memang fakta dan quran dengan baik mencatatnya.

Kalau mau langsung fokus di sini :
Zaenab kawin dengan zaid karena dipaksa oleh nabimu. Tidak ada dasar cinta dan sebenarnya ditolak oleh keluarga zaenab sendiri, karena status zaid bekas budak. Ada misi yang gagal dari nabimu dibalik pernikahan ini. Peran Auoh dan mohamad yang nyata adalah menetapkan ketetapan pada orang yang salah, memberikan keputusan harus kawin yang diakhiri dengan perceraian. Mestinya ente bertanya kenapa dalam waktu yang singkat auoh memberikan ketetapan yang berbeda? Dan ujung-ujungnya nabilu yang diuntungkan. Adakah hikmah dari perkawinan ini? Tidak ada hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa ini, selain aib. Peran nyata dari mohamad adalah mengungkapkan kata2 bersayap dan menggoda (pakai kedip2 mata kali?) yang memicu membuat prahara rumah tangga zaid dan zaenab mencapai klimaks dan bubar. Ending cerita ini makin buruk karena janda menantu ternyata memang diingini oleh bapak mertua untuk disunting sebagai istri.

Uraian berikut mudah2 dapat ente pahami :


Menurut HM Haekal :

Sejarah mencatat bahwa Muhammad telah melamar Zainab anak bibinya itu buat Zaid bekas budaknya. Abdullah b. Jahsy saudara Zainab
menolak, kalau saudara perempuannya sebagai orang dari suku
Quraisy dan keluarga Hasyim pula, di samping itu semua ia
masih sepupu Rasul dari pihak ibu akan berada di bawah
seorang budak belian yang dibeli oleh Khadijah lalu
dimerdekakan oleh Muhammad. Hal ini dianggap sebagai suatu
aib besar buat Zainab. Dan memang benar sekali hal ini di
kalangan Arab ketika itu merupakan suatu aib yang besar
sekali. Memang tidak ada gadis-gadis kaum bangsawan yang
terhormat akan kawin dengan bekas-bekas budak sekalipun yang
sudah dimerdekakan. Tetapi Muhammad justeru ingin
menghilangkan segala macam pertimbangan yang masih berkuasa
dalam jiwa mereka hanya atas dasar ashabia (fanatisma) itu.
Ia ingin supaya orang mengerti bahwa orang Arab tidak lebih
tinggi dari yang bukan Arab, kecuali dengan takwa.

Biarlah Muhammad memperlihatkan desakannya itu supaya Zainab dan saudaranya Abdullah b. Jahsy juga mau menerima Zaid sebagai suami.

Dan untuk itu biarlah firman Tuhan juga yang datang:

"Bagi laki-laki dan wanita yang beriman, bilamana Allah dan
RasulNya telah menetapkan suatu ketentuan, mereka tidak
boleh mengambil kemauan sendiri dalam urusan mereka itu. Dan
barangsiapa tidak mematuhi Allah dan RasulNya, mereka telah
melakukan kesesatan yang nyata sekali." (Qur'an, 33:36)
Poin saya :
1. Perkawinan zaenab dan zaid tidak disetujui saudara2nya zaenab yang nota bene adalah saudara nabi sendiri, karena status zaid bekas budak.
2. Ada misi dari mohamad dibalik perkawinan zaenab dan zaid yaitu agar orang arab sederajad dan takwa. Tapi apakah misi ini berhasil? Tidak. Ending dari sandiwara perkawinan ini adalah kisah sukses mohamad menggaet menantu jadi istri, dengan korban zaid dan peran pembantu auoh. Apa manfaat sandiwara ini dipertontonkan? Tidak ada.
3. Perselisihan nabi dengan keluarga zaenab karena mau dikawinkan dengan zaid ini tidak dapat diselesaikan oleh muhamad sehingga ia harus menggandeng auoh untuk ikut menyelesaikannya dengan menetapkan perkawinan dalam QS 33:36
4. Zaenab terpaksa patuh dengan ketetapan auoh ini, tapi apa yang terjadi? :

Menurut HM Haekal :
Setelah turun ayat ini tak ada jalan lain buat Abdullah dan
Zainab saudaranya, selain harus tunduk menerima. "Kami
menerima, Rasulullah," kata mereka. Lalu Zaid dikawinkan
kepada Zainab setelah mas-kawinnya oleh Nabi disampaikan.
Dan sesudah Zainab menjadi isteri, ternyata ia tidak mudah
dikendalikan dan tidak mau tunduk. Malah ia banyak
mengganggu Zaid. Ia membanggakan diri kepadanya dari segi
keturunan dan bahwa dia katanya tidak mau ditundukkan oleh
seorang budak.


5. Itulah zaenab, wanita yang dikatakan beriman (mukmin), ternyata hanya pura2 saja tunduk dengan ketetapan auoh dan rasulnya. Perkawinan zaenab ternyata tanpa didasari dengan cinta yang tulus. Artinya auoh dan rasulnya telah memberi ketetapan pada orang yang salah, tertipu dengan perilaku zaenab. Itulah peran auoh dan mohamad dengan memberikan ketetapan perkawinan yang menyebabkan perceraian.
6. Babak berikutnya adalah keadaan gonjang-ganjing kehidupan rumah tangga zaenab dan zaid.

Sikap Zainab yang tidak baik kepadanya itu tidak jarang oleh
Zaid diadukan kepada Nabi, dan bukan sekali saja ia meminta
ijin kepadanya hendak menceraikannya. Tetapi Nabi
menjawabnya: "Jaga baik-baik isterimu, jangan diceraikan.
Hendaklah engkau takut kepada Allah."

Tapi yang lebih penting adalah ketika nabi bertandang ke rumah zaenab saat ingin menyelesaikan masalah rumah tangga menantunya ini. Waktu itu ia berkata "Maha suci Ia yang telah dapat membalikkan hati manusia!" Kata-kata ini diulanginya lagi ketika ia meninggalkan tempat itu. Zainab mendengar kata-kata itu dan ia melihat api cinta itu bersinar dari matanya. Zainab merasa bangga terhadap dirinya dan apa yang didengarnya itu diberitahukannya kepada Zaid (kali nabi kedip2 membuat tante senang dan gatelan) Tetapi Zaid tidak tahan lama-lama bergaul dengan Zainab serta sikapnya yang angkuh kepadanya itu. Lalu diceraikannya.


7. Klimaks dari prahara rumah tangga zaenab dan zaid terjadi setelah kunjungan nabi, desertai ”main kedip2 mata” dengan zaenab. Inilah peran nabi yang secara langsung dalam konflik yang menyebabkan buyarnya rumah tangga anak dan menantunya yang gatelen sama nabi.
8. Tetapi dasar nabi super munafik, maka untuk jaga wibawanya selama ada konflik selalu menasehati Zaid ”Jaga baik2 istrimu, jangan diceraikan. Hendaklah engkau takut kepada Allah”. Padahal didalam hati besarnya (bukan kecil lageeee) ingin mencicipi kenikmatan menantunya, istri zaid. Ini terungkap secara gamblang dalam ”ayat kawin” antara muhamad dan zaenab.


QS 36 : 37. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka , apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Apa yang disembunyikan dalam hati muhamad? Tidak lain adalah ingin memiliki zaenab, menantunya. Apakah yang sering dinasehatkan kepada anaknya? Tahan lah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah. Itu sih lain dimulut lain dihati. Munafik berat.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

ente bilang keretakan gara2 kedipan mata ...di tulisan laen ente bilang kejadian kedipan mata itu dlm rangka menengahi masalah yg berarti adalah masalah sebelumnya yg bukan karena kedipan mata.... (catatan gue belon tentu setuju dgn narasi Haekal itu karena tdk sahih)

asumsi ente udeh kelewatan *** nya ...!


ke. 2 .. yg Ngotot pengen cerai kan Zaid dan Nabi memaksa agar jangan melakukannya.
apa yg di sembunyikan di hati Nabi bukanlah seperti tuduhan ente pengen menikahi Zainab. tapi Rasa bersalah pernah menjodohkan mereka berdu'a kalo mengijinkan mereka bercerai.
Allah menasihati Nabi bahwa jgn ada rasa bersalah itu kalo memang sebuah keluarga tdk bisa dipertahankan maka perceraian sbg jalan keluar bisa ditolerir.
maka Nabi diperintahkan menikahi janda dari Zaid tsb untuk menebus rasa bersalah dulu pernah menjodohkan mereka berdua juga sbg hukum bahwa anak angkat dinikahi tdk termasuk INCEST.
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

FF wrote :
ente bilang keretakan gara2 kedipan mata ...di tulisan laen ente bilang kejadian kedipan mata itu dlm rangka menengahi masalah yg berarti adalah masalah sebelumnya yg bukan karena kedipan mata.... (catatan gue belon tentu setuju dgn narasi Haekal itu karena tdk sahih)
Tumben luh **** lagi (ini yang kedua x loh!), baca….baca….bacalah dan pahami…tulisan yang di atas
FF wrote :
asumsi ente udeh kelewatan *** nya ...!
Ente nih pura2 lemot, nggak bisa mbedain mana fakta mana asumsi!
FF wrote:
ke. 2 .. yg Ngotot pengen cerai kan Zaid dan Nabi memaksa agar jangan melakukannya.
apa yg di sembunyikan di hati Nabi bukanlah seperti tuduhan ente pengen menikahi Zainab.
tapi Rasa bersalah pernah menjodohkan mereka berdu'a kalo mengijinkan mereka bercerai.
Allah menasihati Nabi bahwa jgn ada rasa bersalah itu kalo memang sebuah keluarga tdk bisa dipertahankan maka perceraian sbg jalan keluar bisa ditolerir.
maka Nabi diperintahkan menikahi janda dari Zaid tsb untuk menebus rasa bersalah dulu pernah menjodohkan mereka berdua juga sbg hukum bahwa anak angkat dinikahi tdk termasuk INCEST.
Mari kita lihat satu2 jawaban ente :
”Yang ngotot pengen cerai zaid.” Tidak 100% BETUL, karena zaenab pun pingin di cerai
”Nabi memaksa agar jangan melakukannya.” BETUL
”Apa yang disembunyikan nabi bukanlah seperti tuduhan ente pengen menikahi zaenab” SALAH BESAR. Baca lagi yang ini :
QS 33 : 37. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka , apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.

Menurut HM Haekal :

Ini berarti bahwa anak angkat boleh kawin dengan bekas
isteri bapa angkatnya, dan bapa boleh kawin dengan bekas
isteri anak angkatnya. Tetapi bagaimana caranya melaksanakan
ini? Siapa pula dari kalangan Arab yang dapat membongkar
adat-istiadat yang sudah turun-temurun itu. Muhammad sendiri
kendatipun dengan kemauannya yang sudah begitu keras dan
memahami benar arti perintah Tuhan itu, masih merasa kurang
mampu melaksanakan ketentuan itu dengan jalan mengawini
Zainab setelah diceraikan oleh Zaid, masih terlintas dalam
pikirannya apa yang kira-kira akan dikatakan orang, karena
dia telah mendobrak adat lapuk yang sudah berurat berakar
dalam jiwa masyarakat Arab itu. Itulah yang dikehendaki
Tuhan dalam firmanNya: ...(QS 33 : 37)...
Apa yang akan auoh nyatakan? Mengkawinkan mohamad. Bukan ngurusi perceraian. Apa yang disembunyikan mohamad? Ingin kawin dengan menantu. Nabilu takut , berat hati kalau kawin dengan istri2 anak2 angkat, karena tidak lazim. Makanya ada catatan di ayat tersebut ” ....tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka...”

Baca juga yang ini, nabilu emang bener2 kebelet kawin sama mantan menantu :

Anas r.a. berkata bahwa ketika masa 'iddah Zainab sudah berakhir, Rasulullah saw. bersabda kepada Zaid: "Lamarkanlah aku kepadanya." Zaid segera berangkat menemui Zainab yang waktu itu sedang membuat adonan roti. Selanjutnya Zaid menuturkan: "Begitu aku melihatnya, dadaku bergetar keras, sampai-sampai aku tidak kuasa untuk memandangnya, apalagi untuk menyampaikan lamaran Rasulullah saw. Dengan perasaan tidak karuan dan sambil membelakang, aku paksakan berbicara: 'Wahai Zainab, Rasulullah saw. mengutusku untuk melamarmu....
Kalau ini zaid anak angkatnya, nabilu sungguh keterlaluan. Melecehkan zaid.Tidak tahu perasaan anak angkat

FF wrote :
”tapi Rasa bersalah pernah menjodohkan mereka berdu'a kalo mengijinkan mereka bercerai.”
TUHKAN NABI MERASA BERSALAH. INGAT INI SUDAH DITETAPKAN AUOH dan NABILU. ARTINYA KEDUANYA SAMA2 SALAH, BLUNDER. Jadi makin terbukti kalau zaenab tunduk hanya karena ada kata auoh di QS 33 : 36. Entry point ini yang dipakai kelicikan nabilu untuk meloloskan keinginan kawin dengan mantan menantu dengan ”ayat kawin” atas nama auoh.

FF wrote :
”Allah menasihati Nabi bahwa jgn ada rasa bersalah itu kalo memang sebuah keluarga tdk bisa dipertahankan maka perceraian sbg jalan keluar bisa ditolerir. ”
Ente bener2 ngelantur, mana ayat yang menyatakan auoh menasehati nabilu? Kalimat mana di ayat tersebut yang menyatakan hubungan rasa salah nabilu karena takut memberi ijin perceraian? Ini yang namanya betul2 berasumsi!

FF wrote :
”maka Nabi diperintahkan menikahi janda dari Zaid tsb untuk menebus rasa bersalah dulu pernah menjodohkan mereka berdua juga sbg hukum bahwa anak angkat dinikahi tdk termasuk INCEST”
HAH...MENEBUS RASA BERSALAH DENGAN KAWIN SAMA MENANTU? NAIF...BIN SUPER NAIF. ITU MAH KELICIKAN NABILU AJA KARENA DAH DEMEN, MASIH NGGAK TAU MALU. JADI PERAN AUOHMU APA? DULU BERSAMA NABILU IKUT ANDIL MENETAPKAN YANG SALAH, KOK SEKARANG NABILU MERASA BERSALAH MALAH DIKASIH HADIAH AUOH KAWIN SAMA MENANTU. OTAK ENTE DAH JUNGKIR BALIK. MUNGKIN HANYA AUOHNYA MUSLIM YANG MODEL BEGINIAN he...he...he...Atau ente mau melecehkan auoh?
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

nah ini die *** yg berulang ....
ok biar ente gak berbelit2 seperti postingan ente yg tersebar dimana-mana ... saya berikan alur pemahaman.

1. Nabi Saw menjodohkan Zaid sang anak angkat dgn Zainab.

2. Hasil perkawinan Zaid dan Zainab bermuara kepada konflik antara Zaid dan istrinya.

3. sekian lama keutuhan rumah tangga tdk bisa dipertahankan maka Zaid mohon izin untuk bercerai dgn istrinya sbg etika karena dulu dijodohkan oleh Nabi Saw.

4. Nabi bersikeras agar Zaid jangan bercerai dgn istrinya.

5. Akhirnya terjadilah perceraian dan Zainab hidup sbg janda

6. pada saat masa iddah Zainab habis Akhirnya turun ayat yg mengingatkan peristiwa Zaid dilarang cerai . dan Allah mengeri gundah hati Nabi. gimana sih rasanya menjodohkan seorang Zaid yg tdk tampan, pendek dan kriting serta bekas budak dgn Zainab yg cantik dan dari keluarga yg berstatus sosial tinggi dan sekarang Zainab menjadi janda karenanya. RASA bersalah ini JELAS HADIR ...dulu menjodohkan sekarang harus menceraikan mereka. ini yg dimaksud apa yg disembunyikan di hati Nabi dlm ayat tsb. Lalu Allah menikahkan Nabi dgn Zainab agar Zainab juga terangkat derajatnya sbg obat luka pernikahannya. dan bagi Nabi saw juga adalah penawar rasa bersalahnya.



HUkum anak angkat sudah JELAS sbelumnya dan pernikahan ini menjadi PENEGAS dan Agar orang2 tdk sungkan untuk melakukan ini bahwa ini bukan INCEST.


nah silakan bantah poin per poin
Last edited by MONTIR KEPALA on Wed Aug 15, 2007 2:32 pm, edited 1 time in total.
pemulihan
Posts: 358
Joined: Fri Aug 03, 2007 1:25 pm

Post by pemulihan »

Satu kasus aneh terjadi ketika Muhamad mengunjungi Zeid ketika ia tidak sedang di rumah. Zainab, isteri Zeid menyambut di depan pintu dengan pakaian rumah. Muhamad terkagum oleh kecantikannya sehingga berucap,”Terpujilah Allah yang merubah hati lelaki!” Zainab mendengar hal ini, kemudian ketika suaminya pulang, Zainab meminta diceraikan agar Muhamad dapat menikahinya. Ini hampir menjadi skandal, namun tiba-tiba turun firman dari Allah kepada Muhamad, Sura 33:37:

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Post Reply