FF wrote :
ente bilang keretakan gara2 kedipan mata ...di tulisan laen ente bilang kejadian kedipan mata itu dlm rangka menengahi masalah yg berarti adalah masalah sebelumnya yg bukan karena kedipan mata.... (catatan gue belon tentu setuju dgn narasi Haekal itu karena tdk sahih)
Tumben luh **** lagi (ini yang kedua x loh!), baca….baca….bacalah dan pahami…tulisan yang di atas
FF wrote :
asumsi ente udeh kelewatan *** nya ...!
Ente nih pura2 lemot, nggak bisa mbedain mana fakta mana asumsi!
FF wrote:
ke. 2 .. yg Ngotot pengen cerai kan Zaid dan Nabi memaksa agar jangan melakukannya.
apa yg di sembunyikan di hati Nabi bukanlah seperti tuduhan ente pengen menikahi Zainab.
tapi Rasa bersalah pernah menjodohkan mereka berdu'a kalo mengijinkan mereka bercerai.
Allah menasihati Nabi bahwa jgn ada rasa bersalah itu kalo memang sebuah keluarga tdk bisa dipertahankan maka perceraian sbg jalan keluar bisa ditolerir.
maka Nabi diperintahkan menikahi janda dari Zaid tsb untuk menebus rasa bersalah dulu pernah menjodohkan mereka berdua juga sbg hukum bahwa anak angkat dinikahi tdk termasuk INCEST.
Mari kita lihat satu2 jawaban ente :
”Yang ngotot pengen cerai zaid.”
Tidak 100% BETUL, karena zaenab pun pingin di cerai
”Nabi memaksa agar jangan melakukannya.”
BETUL
”Apa yang disembunyikan nabi bukanlah seperti tuduhan ente pengen menikahi zaenab”
SALAH BESAR. Baca lagi yang ini :
QS 33 : 37. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka , apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Menurut HM Haekal :
Ini berarti bahwa anak angkat boleh kawin dengan bekas
isteri bapa angkatnya, dan bapa boleh kawin dengan bekas
isteri anak angkatnya. Tetapi bagaimana caranya melaksanakan
ini? Siapa pula dari kalangan Arab yang dapat membongkar
adat-istiadat yang sudah turun-temurun itu. Muhammad sendiri
kendatipun dengan kemauannya yang sudah begitu keras dan
memahami benar arti perintah Tuhan itu, masih merasa kurang
mampu melaksanakan ketentuan itu dengan jalan mengawini
Zainab setelah diceraikan oleh Zaid, masih terlintas dalam
pikirannya apa yang kira-kira akan dikatakan orang, karena
dia telah mendobrak adat lapuk yang sudah berurat berakar
dalam jiwa masyarakat Arab itu. Itulah yang dikehendaki
Tuhan dalam firmanNya: ...(QS 33 : 37)...
Apa yang akan auoh nyatakan? Mengkawinkan mohamad. Bukan ngurusi perceraian. Apa yang disembunyikan mohamad? Ingin kawin dengan menantu. Nabilu takut , berat hati kalau kawin dengan istri2 anak2 angkat, karena tidak lazim. Makanya ada catatan di ayat tersebut ” ....tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka...”
Baca juga yang ini, nabilu emang bener2 kebelet kawin sama mantan menantu :
Anas r.a. berkata bahwa ketika masa 'iddah Zainab sudah berakhir, Rasulullah saw. bersabda kepada Zaid: "Lamarkanlah aku kepadanya." Zaid segera berangkat menemui Zainab yang waktu itu sedang membuat adonan roti. Selanjutnya Zaid menuturkan: "Begitu aku melihatnya, dadaku bergetar keras, sampai-sampai aku tidak kuasa untuk memandangnya, apalagi untuk menyampaikan lamaran Rasulullah saw. Dengan perasaan tidak karuan dan sambil membelakang, aku paksakan berbicara: 'Wahai Zainab, Rasulullah saw. mengutusku untuk melamarmu....
Kalau ini zaid anak angkatnya, nabilu sungguh keterlaluan. Melecehkan zaid.Tidak tahu perasaan anak angkat
FF wrote :
”tapi Rasa bersalah pernah menjodohkan mereka berdu'a kalo mengijinkan mereka bercerai.”
TUHKAN NABI MERASA BERSALAH. INGAT INI SUDAH DITETAPKAN AUOH dan NABILU. ARTINYA KEDUANYA SAMA2 SALAH, BLUNDER. Jadi makin terbukti kalau zaenab tunduk hanya karena ada kata auoh di QS 33 : 36. Entry point ini yang dipakai kelicikan nabilu untuk meloloskan keinginan kawin dengan mantan menantu dengan ”ayat kawin” atas nama auoh.
FF wrote :
”Allah menasihati Nabi bahwa jgn ada rasa bersalah itu kalo memang sebuah keluarga tdk bisa dipertahankan maka perceraian sbg jalan keluar bisa ditolerir. ”
Ente bener2 ngelantur, mana ayat yang menyatakan auoh menasehati nabilu? Kalimat mana di ayat tersebut yang menyatakan hubungan rasa salah nabilu karena takut memberi ijin perceraian? Ini yang namanya betul2 berasumsi!
FF wrote :
”maka Nabi diperintahkan menikahi janda dari Zaid tsb untuk menebus rasa bersalah dulu pernah menjodohkan mereka berdua juga sbg hukum bahwa anak angkat dinikahi tdk termasuk INCEST”
HAH...MENEBUS RASA BERSALAH DENGAN KAWIN SAMA MENANTU? NAIF...BIN SUPER NAIF. ITU MAH KELICIKAN NABILU AJA KARENA DAH DEMEN, MASIH NGGAK TAU MALU. JADI PERAN AUOHMU APA? DULU BERSAMA NABILU IKUT ANDIL MENETAPKAN YANG SALAH, KOK SEKARANG NABILU MERASA BERSALAH MALAH DIKASIH HADIAH AUOH KAWIN SAMA MENANTU. OTAK ENTE DAH JUNGKIR BALIK. MUNGKIN HANYA AUOHNYA MUSLIM YANG MODEL BEGINIAN he...he...he...Atau ente mau melecehkan auoh?