Dan Jepang pun kalah. Dua kotanya, Nagasaki dan Hiroshima dibom Atom oleh Amerika. Saat itu, kota Kobe juga tidak ketinggalan menerima akibatnya. Boleh dibilang Kobe menjadi rata dengan tanah.
Masjid Kobe masa kini, masih berdiri kokoh walau terpaan gempa melandanya
Ketika bangunan di sekitarnya hampir rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak. Masjid ini hanya mengalami keretakan pada dinding luar dan semua kaca jendelanya pecah. Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari ancaman bom, begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.
Kondisi masjid Kobe beberapa saat pasca bom atom meledak
Pemerintah Arab Saudi dan Kuwait menyumbang dana renovasi dalam jumlah yang besar. Kaca-kaca jendela yang pecah diganti dengan kaca-kaca jendela baru yang didatangkan langsung dari Jerman. Sebuah lampu hias baru digantungkan di tengah ruang salat utama. Sistem pengatur suhu ruangan lalu dipasang di masjid ini.
Sekolah yang hancur akibat perang kembali direnovasi dan beberapa bangunan tambahan pun mulai dibangun. Umat Islam kembali menikmati kegiatan-kegiatan keagamaan mereka di Masjid Muslim Kobe. Krisis keuangan sering menghampiri kas komite masjid. Pajak bangunan yang tinggi membuat komite masjid harus mengeluarkan cukup banyak biaya dari kasnya. Beruntung, banyak donatur yang siap memberikan uluran tangannya untuk menyelesaikan masalah keuangan pembangunan dan renovasi masjid ini. Donasinya bahkan bisa membuat Masjid Muslim Kobe menjadi semakin berkembang.
Bagian dalam Masjid Kobe
Kekokohan Masjid Kobe diuji lagi dengan Gempa Bumi paling dahsyat tahun 1995. Tepatnya pada pukul 05.46 Selasa, 17 Januari 1995. Gempa ini sebenarnya bukan hanya menimpa Kobe saja, tapi juga kawasan sekitarnya seperti South Hyogo, Hyogo-ken Nanbu dan lainnya.
Para ahli menyebutkan bahwa gempa itu disebabkan oleh tiga buah lempeng yang saling bertabrakan, yaitu lempeng Filipina, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia. Meski hanya berlangsung 20 detik, namun gempa ini memakan korban jiwa sebanyak 6.433 orang, yang sebagian besar merupakan penduduk kota Kobe. Selain itu gempa Kobe juga mengakibatkan kerusakan besar kota seluas 20 km dari pusat gempa.
Gempa bumi besar Hanshin-Awaji merupakan gempa bumi terburuk di Jepang sejak Gempa bumi besar Kanto 1923 yang menelan korban jiwa 140.000 orang. Namun hingga kini masjid Kobe tetap berdiri kokoh dan tegak, seakan tidak tergoyahkan meski didera berbagai bencana.
http://www.i-dus.com/2011/06/diterjang- ... witterfeed
Yang saya beri warna merah di atas adalah kaca-kaca jendelanya didatangkan dari negara kafir yaitu Jerman.
Sekarang mari kita lihat komentar-komentar dari slimers :
Dengan bangganya mereka memuji kebesaran si auwloh..Add a comment...
Bahran Khan · Works at PT.LG Elektronic Indonesia
subhanallah.allahu akbar..sungguh besar kuasamu ya allah..
2 ·
· Reply · June 26 at 3:52am
Muhammad Asir Amier · STIE TDN mks
ALLAHU AKBAR
2 ·
· Reply · June 26 at 10:12am
Kurung Batang · Medan Institute of Technology
RUMAH ALLAH.............
2 ·
· Reply · Monday at 6:16am
Abdullah Ferdy · Denpasar, Bali, Indonesia
Laahaula Walaakuwwata Illaa Billaahil 'Aliyyul 'Adhiim...
· Reply · June 26 at 5:06am
Watashi Wa Hansamu · Smk
wa ganteng banged ya....
· Reply · June 26 at 5:44am
Nadia Bian Alamanda
SUBHANALLAH , ALLAHU AKBAR.........
1 ·
· Reply · Tuesday at 10:29pm
Nah, sekarang mari kita lihat penjelasan mengenai masjid ini dari situs lain :
Masjid Kobe, masjid pertama di jepang
19 Jan, 2010
Author: Agus Mulyadi | Filed Under: sejarah |
4Share
Kobe Mosque merupakan masjid pertama di Jepang. Masjid ini dibangun tahun 1928 di Nakayamate Dori, Chuo-ku. Kobe berarti gate of God atau gerbang Tuhan.
Banyak pedagang muslim, di antaranya dari India dan Turki yang berinisiatif mendirikan masjid sebagai tempat ibadah bersama. Setelah mendapat izin dari kekaisaran Jepang, dan dibantu para arsitek India, dengan arsitektur bergaya Turki, akhirnya pada bulan Oktober 1935, masjid ini resmi dibuka untuk tempat ibadah umat muslim.
Pada masa perang dunia kedua, ketika bom sekutu meluluhlantakkan bangunan di Jepang, masjid ini tetap berdiri kokoh atas perlindungan Allah swt.
Kini masjid yang memiliki imam masjid Imam Mohsen Shaker al-Bayoumi, lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, memiliki bangunan berlantai tiga untuk menampung jemaah muslim setempat maupun pendatang yang jumlahnya berkembang pesat. Dua orang Jepang muslim pertama yang diketahui ialah Mitsutaro Takaoka Taro Takaoka yang memeluk Islam pada tahun 1909 dan mengambil nama Omar Yamaoka selepas menunaikan haji di Mekah. Serta Bumpachiro Ariga yang pada waktu yang sama telah pergi ke India untuk berniaga dan kemudian memeluk Islam di bawah pengaruh orang-orang muslim setempat, serta mengambil nama Ahmad Ariga.
Pada hikayat yang berlainan dikisahkan bahwa seorang Jepang yang dikenali sebagai Torajiro Yamada mungkin merupakan orang Jepang muslim pertama ketika beliau melawat negara Turki disebabkan kasihan terhadap mereka yang nahas dalam kapal Ertugrul. Beliau mengambil nama Abdul Khalil.
Komunitas muslim, konon bermula datangnya beratus-ratus, pelarian muslim Turki, Uzbek, Tajik, Kirghiz, Kazakh dan Tatar Turki. Yang lain dari Asia Tengah dan Rusia, dampak dari Revolusi Bolshevik semasa Perang Dunia I. Orang-orang muslim yang diberikan perlindungan di Jepang ini, menetap di beberapa bandar raya utama di sekitar Jepang dan menumbuhkan komunitas-komunitas muslim yang kecil. Sebagian orang Jepang memeluk Islam melalui hubungan mereka dengan orang-orang muslim ini.
Ada sebuah kisah menarik, pilot-pilot Jepang yang pergi ke negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia sebagai tentera semasa Perang Dunia II diajarkan mengungkapkan Laillaha illallah ketika pesawat-pesawat mereka ditembak jatuh di kawasan-kawasan ini supaya mereka tidak dibunuh. Sebuah pesawat Jepang telah dikatakan ditembak jatuh dan pilotnya ditangkap oleh penduduk-penduduk. Apabila pilot itu menjeritkan kata-kata tersebut, dia menjadi heran ketika penduduk-penduduk itu mengubahkan sikap-sikap mereka terhadapnya, dan memperlakukannya dengan baik. Hingga kini umat muslim di Jepang berkisar 200 ribu dengan 50 ribu di antaranya merupakan warga pribumi Jepang.
http://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/0 ... epang.html
Yang saya beri warna merah di atas :
1. Muslim dengan bangga mengatakan bahwa masjid kobe tetap berdiri kokoh atas perlindungan auwloh swt.
2. Jelas saja para pilot yang pesawat-pesawatnya jatuh dan ditangkap oleh penduduk, mereka tidak dibunuh oleh penduduk karena mereka mengucapkan kalimat Laillaha illallah. Kalau saja mereka tidak mengucapkan kalimat itu, mereka pasti sudah dibunuh oleh para penduduk.
Apanya yang menarik?
Mari, sekarang kita lihat pembuktian dari Wikipedia apakah benar masjid ini tetap berdiri kokoh atas perlindungan auwloh swt?
Masjid Kobe (神戸モスク Masjid Kōbe?), juga dikenal sebagai Masjid Muslim Kobe (神戸ムスリムモスク Masjid Muslim Kōbe?), didirikan pada bulan Oktober 1935 di Kobe dan merupakan masjid pertama di Jepang.[1] Pembangunannya didanai oleh sumbangan dari Komite Islam Kobe dan dimulai sejak tahun 1928 hingga dibuka pada tahun 1935.[2] Masjid ini sempat ditutup oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1943, tetapi sekarang sudah aktif dipakai kembali sebagai masjid. Karena memiliki ruang bawah tanah dan struktur bangunan yang kuat, masjid ini selamat dari bencana gempa bumi besar Hanshin pada tahun 1995.
Masjid ini terletak di distrik Kitano di Kobe. Arsitekturnya dibangun dalam gaya Turki tradisional oleh arsitek Ceko Jan Josef Švagr (1885-1969), seorang arsitek yang juga membangun sejumlah bangunan peribadatan Barat di seluruh Jepang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_kobe
Yang saya beri tanda merah di atas adalah jelas membuktikan bahwa masjid Kobe tetap berdiri kokoh bukan karena perlindungan auwloh swt tapi karena memiliki ruang bawah tanah dan struktur bangunan yang kuat.
Jadi sebenarnya yang hebat adalah arsitekturnya bukan si auwloh
Memang kalau soal taqiya dan membodohi sesama muslim, ya umat islam sendirilah jagonya