Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Mencatat pendapat Muslim yg saling bentrok, berlawanan, Muslim 'moderat/reformis' vs Muslim 'radikal/fundamentalis' dan bgm Muslim memberlakukan sesama Muslim
Post Reply
macintosh
Posts: 170
Joined: Fri Jan 23, 2009 1:41 am
Location: Lampung
Contact:

Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by macintosh »

Terapi Kerasukan JIL (Jaringan Islam Liberal)

Swara Muslim

Untuk itulah, seorang ulama tabi’in al-A’masy pernah memerintahkan anaknya untuk memasukkan jarinya ke telinga ketika ada orator penganut Jahmiyah berbicara. Beliau berkata, “Rapatkanlah penutup telingamu wahai anakku, karena hati ini lemah.”

Kerasukan JIL lebih berbahaya dari kerasukan jin. Karena orang yang kerasukan jin, rufi’al qalam, pena diangkat atas mereka, yakni amal buruknya tidak akan dicatat.

Akan tetapi orang yang kerasukan paham Jaringan Islam Liberal, bisa murtad.

Lihat saja statemen-statemen yang muncul dari orang yang kerasukan paham liberal: nyeleneh, berani, dan sesat. Seperti statemen: ‘Nabi Muhammad pun menikmati goyang’; atau menyuarakan dzikir ‘anjinghu akbar’; atau mengomentari seorang artis yang murtad dari Islam dikatakan pindah agama karena hidayah; atau kalimat ‘Tuhan semua agama sama’; dan statemen mengerikan lainnya. Bukankah apa yang mereka ungkapkan itu seperti ungkapan orang yang hilang akal?

Tindakan Preventif
Meski demikian ketara kesesatan mereka, tidak sedikit yang terpengaruh dan silau dengan apa yang mereka miliki. Untuk itu, sebagaimana penyakit badan, pencegahan lebih utama dari pada pengobatan. Maka perlu upaya pencegahan terhadap penyakit kronis yang bisa meracuni iman manusia ini.

Tidak mendengarkan ocehan mereka, atau menjauhi tulisan-tulisan orang yang diindikasikan sebagai penganut JIL adalah pencegahan yang jitu. Kecuali bagi yang memiliki kapabiltas ilmu syar’i yang cukup, akidah yang kuat dan hendak menunjukkan kesesatan mereka kepada umat.

Cara ini mungkin dianggap kekanak-kanakan. Akan tetapi, anggapan itu akan sirna ketika kita menyimak hadits Nabi saw, “Sesungguhnya di antara penjelasan itu ada sihirnya.” (HR. Bukhari)

Berapa banyak orang yang tadinya netral, lalu membaca tulisan seorang Doktor penganut JIL, dengan sistematika yang tampak ilmiah dan masuk akal hingga ia tersihir dan tertarik dengan pemikiran JIL?

Untuk itulah, seorang ulama tabi’in al-A’masy pernah memerintahkan anaknya untuk memasukkan jarinya ke telinga ketika ada orator penganut Jahmiyah berbicara. Beliau berkata, “Rapatkanlah penutup telingamu wahai anakku, karena hati ini lemah.”

Gejala ‘Kerasukan’ JIL
Gejala ini perlu untuk kita ketahui. Siapa tahu di antara kita ada yang menolak pemikiran global aliran JIL, tetapi mengidap sebagian penyakit yang diakibatkan oleh virus yang mereka sebar. Atau setidaknya kita bisa mendeteksi para pembicara dan penulis, pengikut JIL ataukah bukan.

Di antara gejala yang tampak pada orang yang kerasukan JIL adalah mendahulukan akal dari pada dalil syar’i. Inilah gejala yang paling ketara. Seringkali dalil al-Quran dan al-Hadits ditolak dengan dalil akal. Mereka tinggalkan tafsir para ulama salaf dan condong kepada tafsir hermeuneutika, tafsir ‘semau gue’ yang diadopsi dari para filosof Yunani yang kafir. Sesuatu yang telah baku dan qath’i dalam al-Quran pun kerap kali mereka tolak dengan dalih ‘kontekstual’.

Mereka juga menjadi penganut yang paling berani dalam mengkritik al-Quran dan as-Sunnah yang shahih, juga berlaku sinis terhadap para ulama salaf. Mereka tidak mengenal definisi bid’ah, syirik atau murtad. Isu pluralisme, bahwa semua agama sama menjadi titik tekan. Maka mereka adalah kaum yang paling kebablasan dalam hal ‘toleran’.

Jika ada yang tertarik dengan pemikiran seperti yang telah penulis sebut di atas, berarti dia tengah mengidap gejala ‘kerasukan’ JIL. Maka hendaklah segera dicarikan penawarnya.

Terapi Kerasukan JIL
Jika Anda merasakan adanya gejala ‘kerasukan JIL’ pada orang-orang yang didekat Anda, maka segeralah Anda menepis sihir JIL dengan penjelasan berikut.

Pertama, mengingat bahwa orang-orang JIL itu belajar Islam kepada para musuh-musuh Islam, dan para orientalis barat. Maka mungkinkah kebenaran berada di pihak mereka sedangkan kesalahan berada di pihak para ulama yang belajar dari para ulama dan bersambung hingga Nabi Muhammad saw? Alangkah bagusnya nasihat seorang ulama tabi’in Muhamad bin Sirin, “Ilmu itu adalah agama, maka lihatlah kepada siapa kamu menuntut ilmu (agama).” Kalau seseorang menimba ilmu agama kepada orang kafir, sudah barang tentu yang didapat adalah cara pandang orang kafir terhadap Islam, atau penafsiran al-Quran dan as-Sunnah menurut musuh Allah dan Rasul-Nya. Maka apakah fikih madzhab Aristoteles yang mereka banggakan itu lebih lurus dari fikihnya empat madzhab? Demi Allah, TIDAK!

Kedua, hendaknya memperhatikan kondisi mereka dalam beragama. Semakin tinggi tingkat liberalnya, semakin berani meninggalkan ibadah, terutama yang khusus, seperti shalat, shaum dan yang lain. Apalagi dalam hal sunnah, mereka adalah kelompok yang paling bersih dari sunnah Nabi. Ibadah orang muslim yang sangat awam, jauh lebih mending daripada mereka.

Ketiga, keberpihakan mereka kepada orang-orang kafir melebihi keberpihakan orang kafir atas agama mereka sendiri. Apalagi bila dibandingkan dengan keberpihakan mereka kepada Islam, amat jauh.

Majalah Syir’ah misalnya, ketika melukiskan perilaku Yahudi, kalimat yang dipakai adalah ‘Yahudi Pejuang Damai.’ Tetapi ketika menggambarkan orang Islam, dipakai kalimat, “Harus diakui,orang Islam itu suka plin-plan.” Bahkan ketika ada seorang ibu berkonsultasi tentang anaknya yang mau keluar dari Islam, ‘pendekar JIL’ Abdul Muqsith malah menjawab, “Tidak ada pilihan lain kecuali bahwa ibu harus mengikhlaskan kepergiannya ke agama lain itu.”

Sedikit penjelasan ini mudah-mudahan bisa menyadarkan ‘pasien’ yang kerasukan JIL. Wallahul Muwafiq.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Pendapat Ulil tentang FFI di Superkoran Apakabar
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 80&t=30936" onclick="window.open(this.href);return false;

Angka Merah Buat Ulil
oleh Hasan Basri

Perjuangan Ulil mendendangkan kemoderatan Islam saya dengar cukup intens.Setelah membaca beberapa tulisannya timbul juga perasaan iba lantaran secara psikologis nampaknya dia berada dalam posisi yang amat rapuh.

Ini adalah salah satu contoh. Tulisan Ulil yang mengecam Abu Bakar Ba’asyir sebagai orang orang penuh ilusi dengan keinginannya memberlakukan syariat Islam dan ke anti-demokrasian yang bertentangan sunnah Nabi. Saya baca ulang beberapa chapter sejarah Islam. Inginnya saya membenarkan Ulil dan menyalahkan Ba'asyir. Mencoba untuk menjadi
pengamat yang netral - adalah kebohongan moral untuk menyalahkan Ba'asyir. Di periode Madinah, bukan saja Islam memiliki ciri ciri teokrasi atau Allah-krasi tapi nabi Muhammadnya juga adalah pemimpin yang paling antikritik alias anti oposisi. Seperti Khomeini atau Hitler, dia tidak memberi ampun pada orang yang berani menentang pendiriannya.
Beberapa penyair yang dianggap melakukan penghinaan dibunuh atas restu Muhammad. Adalah sebuah penghinaan terhadap terhadap akal sehat jika kita memberikan predikat Muhammad cap seorang liberal atau demokrat yang toleran.

Ulil nampaknya mengalami semacam konflik spritual. Saya yakin dia tahu persis bahwa bukan Ulil yang mewakili wajah Islam sesungguhnya, tapi Ba'asyirlah yang benar benar wajah Islam.

Orang yang terakhir ini bukan cuma mempraktekan ajaran Nabi dengan baik seperti memaksakan syariat Islam, ethnic cleansing, anti Nasrani dan Yahudi. Tapi juga simbol murni Arab Imperialis. Ulil yang mencoba memamerkan wajah Islam liberal justru sedang melakukan kampanye kebohongan historis.Tidak ada liberalisme di jaman nabi. Semua perjanjian yang dibuat dulu adalah keputusan politik yang selalu menguntungkan umatnya. Begitu Muhammad menguasai Mecca, kebebasan lenyap beserta dengan runtuhnya semua dewa orang pagan di dalam Kabbah. Mecca dengan sekejab cuma bisa dihuni oleh umat penyembah Allah (baca Islam). Keputusan yang sangat aliberal tentu saja.

Saya tidak menyalahkan Ba'asyir sebab dia justru mewakili good moslem atau Islam yang sesungguhnya. Muslim yang mempraktekan agamanya dengan sungguh sungguh akan melahirkan muslim yang intoleran dan brutal.
Keberuntungan kenapa kebrutalan di Indonesia tidak separah di negara negara berbahasa arab lantaran-mayoritas muslim Indonesia adalah muslim kultural. Sebagian besar mereka tidak paham bahasa Arab. Mereka melakukan upacara ritual dengan jampi jampi yang tidak dimengerti.Ironis memang-seorang Muslim yang setengah setengah justru adalah Muslim yang lebih manusiawi. Walaupun pembagian antara 2 tipikal muslim begitu amat mudah, yang sangat problematik justru adalah posisi Ulil ini.

Susah untuk memposisikan dia sebagai a good moslem lantaran apa yang dia sedang perjuangkan justru inkarul sunnah alias pengingkaran terhadap ajaran Rasullulah.

Tapi menyebut dia sebagai seorang muslim kultural juga hampir tidak mungkin.Kebiasaan dia membaca menunjukan bahwa dia bukan seorang muslim yang biasa biasa.Hati dari orang yang berniat baik seperti dia, pastilah merasa begitu tersiksa oleh paradoks dan kontradiksi di agamanya sendiri, bukan di Abu Bakar Ba’asyir.

Saya pernah merasa seperti Ulil dulu sekali. Mencoba memperbaiki imej Islam dan mencoba memposisikan diri di tengah. Tapi sampai satu titik akhirnya saya harus mengakui bahwa apa yang saya perjuangkan adalah sebuah fallacy. Ulil nampaknya belum berani melangkah keluar dari comfort zone. Amat tersiksa memang begitu anda melangkah, anda akan menyadari bahwa anda merasa begitu sendirian. A long and lonely road. Penuh pertengkaran batin, kesepian yang sangat, ranjau ranjau filosofi yang menjebak . Bahkan rasio anda yang menuntut kebenaran itu akan mendera anda siang malam.

Tapi pada satu titik, proses melelahkan itu bakalan hilang. Lalu anda seperti lahir kembali. Lepas dari semua beban dogma dogma mistik. Pada saat itulah anda bisa memaklumatkan anda adalah mahluk yang merdeka, atau bisa juga secara humble seperti Al Hallaj anda mengakui tuhan itu bukan berada di langit sana tapi ada di diri sendiri.

Sungguh senang mengenal seorang Ulil dengan keberanian dia memerangi Ba'asyir. Tapi amat melelahkan membaca pembelaan dia yang bertele tele tentang Islam liberal dan moderat yang secara historis tidak pernah ada. Maka sebagai pengamat netral -saya dengan berat hati memberikan angka merah buat Ulil. Dan A plus untuk Abu Bakar Ba'asyir.

Habe
JR1
Posts: 102
Joined: Wed Jan 21, 2009 9:48 pm

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by JR1 »

iya nih,sekarang muslim memang alergi ma islam liberal
gw kira mereka cuma jijik ma neo-liberalisme :rolling:
lama2 islam liberal bakal jadi musuh utama mereka selain yahudi :rolling:
User avatar
kapal_kertas
Posts: 538
Joined: Wed Nov 05, 2008 5:39 pm
Contact:

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by kapal_kertas »

Waduh2... JIL ini jelas sahabat kita kaum kafir dan murtadin! Memang, mereka bisa menggambarkan kalau islam itu jadi humanis, yang notabene ngawur dan bisa dijadikan alat takiya. Tapi dengan ini paling tidak mereka bisa membantu mengerem kebrutalan islam yang asli.

JIL berusaha memperbarui islam yang tidak mungkin dirubah, mereka akan mendapat tentangan luar biasa dari islam asli. Dari situ, moga para pengikut JIL akan mulai sadar dan akhirnya nyerah jadi total murtad. Toh cara berfir mereka hanya sejengkal dari kemurtadan total.

Saya rasa mereka tidak lagi mengenal dosa atau segala ancaman bagi kemurtadan. Mereka sekarang pasti lagi dimabuk kesombongan terhadap "penemuan2" mereka bahwa islam itu ternyata humanis. Kesombongan ini akan luntur bila islam asli menekan mereka. Berarti sebentar lagi kita akan panen, banjir murtad!
User avatar
Nonsense
Posts: 171
Joined: Sun Sep 28, 2008 10:58 am

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by Nonsense »

Setuju sama Habe! :supz:
Abu Bakar Baasir itu mempromosikan Islam dengan pedang; kalo Ulil Abshar A itu mempromosikan Islam dengan liberalisme.
Kalo dianalogikan, Abu Bakar jualan racun dengan tetap menempelkan label RACUN di botolnya; sedangkan Ulil jualan racun dengan menempelkan label SIRUP di botolnya
Jadi keduanya memang melakukan pembodohan masyarakat dengan mempromosikan Islam, tetapi Abu Bakar melakukan secara terang2an sedangkan Ulil dengan cara curang yaitu membungkus Islam dengan bungkus manis liberalisme.
Sejak pemboman JW Marriot II makin banyak juga muslim di Indonesia yang antipati kepada Abu Bakar Baasir, mungkin ini akan menaikkan pamor so called "Islam Liberal" ini, padahal mereka juga "jualan racun"
User avatar
poligami
Posts: 2446
Joined: Wed Aug 19, 2009 4:37 am
Location: Mabes FPI
Contact:

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by poligami »

Beberapa minggu kemaren saya lihat mas Ulil diwawancara oleh si Farhan..
Mas Ulil menyesalkan umat Islam yg suka menekan umat minoritas dlm kebebasan beribadah..
Saya setuju dgn langkah mas Ulil menghilangkan(baca:menentang) ajaran Islam yg sesungguhnya.
Bravo untuk Mas Ulil dan JIL.. =D>
Perjuangkan Islam yg lebih beradab dgn menentang Islam Sejati yg tidak beradab!!! :rolleyes:

Walaupun sebenarnya hidup akan lebih baik tanpa ajaran Islam sama sekali..
But anyway.. KEEP FIGHTING AGAINST EVIL ISLAM...!!!
User avatar
Yehuda
Posts: 2883
Joined: Fri Jan 18, 2008 8:07 pm
Location: Depok
Contact:

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by Yehuda »

:finga:

Maju terus Lil...

Peace...

:-"
Pangonjat
Posts: 219
Joined: Sat Sep 26, 2009 10:08 pm

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by Pangonjat »

NON MUSLIM - rethinking and redefiniton

Yang diungkap situs ini oleh pejuang2 nya: Ull itu anti islam, Ba'asyir itu islam sejati, sesuai artikel Hasan Basri diatas. Sampai kapanpun penganut islam sejati adalah musuh kemanusiaan. Upaya toleransi dari muslimin bertentangan dengan ajaran islam.

Non muslim (terutama pemirsa FFI) diseluruh dunia perlu menyadari hakiki permasalahan sehingga perlu pemikirian ulang dan definisi ulang, tentang kemanusiaan terutama hak asasi manusia. Ajaran islam bertentangan dengan kemanusiaan, mayoritas penganutnya, muslim yg karena berbagai faktor tidak setuju dengan ajaran kekerasan berupaya menampilkan wajah muslim yang toleran, tapi sialnya pada akhirnya akan ANTI islam.
HAM bicara tentang kebebasan beribadah, sedangkan 'terbukti' ajaran Islam Anti Kemanusiaan. Sehingga Umat Manusia MEMPERTANYAKAN perlunya upaya mem BAN ajaran anti kemanusiaan
Solusi pejuang situs ini adalah : agar penganut ajaran islam murtad. Solusi yang saat ini kurang politis dan polite (IMHO).
Muslim perlu segera mencari solusi lain yang lebih sesuai. Solusi JIL tidak memecahkan masalah, ibarat memplester zombi yang mengeluarkan belatung.

Sejarah membuktikan, kegagalan suatu society 'dealing' terhadap tantangan di eranya, berujung pada kemusnahan society tersebut.
Pejuang muslim indonesia, marilah berdiskusi 'HANGAT' dengan pejuang situs FFI disini, gali solusi dan alternatif. Saya percaya, kearifan lokal budaya agung dan luhur nusantara jauh diatas pemikiran sempit 'cave man'
User avatar
MometGarong
Posts: 821
Joined: Wed Mar 05, 2008 2:26 pm
Location: PANTAI GADING

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by MometGarong »

kl menurut gw :

Si ulil hanya memperlambat proses pemurtadan, org2 seperti dia hanya membuat org2 islam terbuai dgn mimpi bahwa islam itu agama damai.

Perlu lebih banyak org2 seperti abu bakar basir (ABB), org2 seperti ABB inilah yg bisa membuat mata dan hati org2 islam terbuka tentang isi ajaran islam sebenarnya, sehingga proses permurtadan lebih cepat.
User avatar
poligami
Posts: 2446
Joined: Wed Aug 19, 2009 4:37 am
Location: Mabes FPI
Contact:

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by poligami »

MometGarong wrote:kl menurut gw :

Si ulil hanya memperlambat proses pemurtadan, org2 seperti dia hanya membuat org2 islam terbuai dgn mimpi bahwa islam itu agama damai.

Perlu lebih banyak org2 seperti abu bakar basir (ABB), org2 seperti ABB inilah yg bisa membuat mata dan hati org2 islam terbuka tentang isi ajaran islam sebenarnya, sehingga proses permurtadan lebih cepat.
Wah gila juga mas MometGarong nih..
Kalo tambah banyak MUSLIM2 SEJATI sprti Abu Bakar Baasyir dan FPI kasian kaum kafir di negeri ini.
Bakal tambah bnyk terorisme , perusakan rumah ibadah semakin marak, kekerasan atas nama agama Awloh yg Rahmatan lil Alamin, dan pada akhirnya pemaksaan diberlakukannya SYARIAT ISLAM di Indonesia tercinta. Sungguh mengerikan. :snakeman:
User avatar
MometGarong
Posts: 821
Joined: Wed Mar 05, 2008 2:26 pm
Location: PANTAI GADING

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by MometGarong »

MometGarong wrote:kl menurut gw :

Si ulil hanya memperlambat proses pemurtadan, org2 seperti dia hanya membuat org2 islam terbuai dgn mimpi bahwa islam itu agama damai.

Perlu lebih banyak org2 seperti abu bakar basir (ABB), org2 seperti ABB inilah yg bisa membuat mata dan hati org2 islam terbuka tentang isi ajaran islam sebenarnya, sehingga proses permurtadan lebih cepat.
poligami wrote:
Wah gila juga mas MometGarong nih..
Kalo tambah banyak MUSLIM2 SEJATI sprti Abu Bakar Baasyir dan FPI kasian kaum kafir di negeri ini.
Bakal tambah bnyk terorisme , perusakan rumah ibadah semakin marak, kekerasan atas nama agama Awloh yg Rahmatan lil Alamin, dan pada akhirnya pemaksaan diberlakukannya SYARIAT ISLAM di Indonesia tercinta. Sungguh mengerikan. :snakeman:
jangan salah persepsi dgn komentar gw, emang bener semakin banyak org2 seperti ABB maka makin banyak terorisme dan kekerasan, tapi ini juga menimbulkan efek sebab akibat. Semakin byk org2 bertipe ABB maka akan semakin banyak pula muncul org2 bertipe ulil dan muslim2 berakal sehat lainnya dan pada akhirnya kita mengharapkan mereka murtad dgn sendirinya.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by iamthewarlord »

masuk akal juga pendapat mometgarong.
sejak adanya orang2 macam ABB, Rizik, FPI, Al-qaeda, hamas, osama, dll yang suka bom bunuh diri dan penggal leher, maka banyak sekali muslim2 yg cerdas, berakal dan logika berusaha mencari tau penyebab distorsinya ajaran islam yang ternyata islam itu tidak terjadi distorsi oleh kejahatan tsb, distorsi islam adalah sisi baik dan humanisme, ini sangat menjelaskan bahwa islam itu adalah agama yang salah.
User avatar
INSOMNIA
Posts: 173
Joined: Mon Jul 07, 2008 2:15 pm

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by INSOMNIA »


iya aku setuju itu.
Teman baikku seorang muslim, tapi ndak tau baca al-koran apalagi mengartikannya, boleh dibilang islam ktp doangan, walaupun begitu dia bisa merasa ada sesuatu yg salah dgn islam krn byk nya berita2 di berbagai media mengenai aksi2 muslim radikal,dan itu membuatku mudah utk membantu dia mencari tau, krn semuanya tertera dlm hadist dan al-koran.
Tuhan yg asli ndak mungkin membiarkan ini terus terjadi....Kiranya karma baik kelak terus datang....angka murtad justru bertambah bukan krn paksaan tapi krn dulunya mrk buta tp skrng sudah bisa melihat.
kaya Amazing Grace gitu lhoo... :heart:
malsicuf
Posts: 18
Joined: Mon Jul 27, 2009 6:22 pm

Re: Islam Indonesia Alergi Sama JIL

Post by malsicuf »

Bung Nonsense

Perumpamaan yang bagus. Namun lebih tepat bila RACUN diganti OLI BEKAS. Abu Bakar Basyir mempromosikan OLI BEKAS sebagai OLI BEKAS. Ulil mempromosikan OLI BEKAS sebagai OLI BARU. ISLAM sangat KOTOR seperti OLI BEKAS dan sulit dijernihkan. OLI BEKAS/ISLAM paling cocok dimusnahkan sebagai UMPAN API.

Malsi-cuf (fuc-islam)
Post Reply