Siapa Sebenarnya yang Membunuh Muslim?
Posted: Sat Apr 19, 2008 1:39 am
Siapakah Sebenarnya yang Membunuh Muslim?
Di seluruh dunia Muslim, di madrasah2 dan mesjid2, di media dan TV, tanpa bantahan berarti apapun, semuanya menuduh AS menyerang, mengadili, dan memenjarakan Muslim di seluruh dunia. Presiden Bush, yang dibantu Israel, dituduh sebagai pemimpin pembunuhan kaum Muslim.
Amerika dituduh melalukan perbuatan2 biadab, yang sama yang dilakukan Adolf Hitler, Joseph Stalin, Pol Pot, Saddam Hussein dan Presiden Sudan saat ini yakni Omar al-Bashir.
Kampanye propaganda ini bertujuan mengalihkan perhatian dunia dari pembunuh2 yang sebenarnya, orang2 yang sebenarnya melakukan pembersihan rasial dan agama yang bukan agama sendiri. Sebenarnya, pelaku pembunuhan Muslim ternyata adalah Muslim sendiri.
Secara bersamaan, tuduhan2 terhadap Amerika dinyatakan di jalanan2 di negara2 Muslim untuk membakar kebencian orang2 Arab/Muslim, untuk menghalalkan terorisme pembunuhan yang dilakukan Muslim, untuk merekrut pembom2 bunuh diri yang didanai oleh Saudi Arabia, yang dulunya adalah sekutu AS.
Data statistik umum yang tersedia di berbagai sumber menunjukkan bahwa Islamis2 fanatik memberitahu dunia tentang dua Setan jahat yakni AS dan Israel, tapi juga menunjukkan bahwa Muslim sendiri membunuhi jutaan Muslim2 lain dengan alasan etnis, politik dan bahkan agama.
Fenomena menakutkan ini pasti akan terjadi jika tentara AS ditarik terlalu cepat dari Irak.
Di Indonesia, yang merupakan negara berpopulasi Muslim terbesar, 400.000 orang dibunuh di tahun 1965-66. Juga Timor Timur diantara tahun 1975-1999, di mana sekitar 100.000 sampai 200.000 orang2 Kristen dan Muslim dibunuhi ABRI.
Perang Bangladesh untuk memisahkan diri dari Pakistan di tahun 1971 memakan jiwa dari sekitar 1.4 sampai 2 juta Muslim.
Di perang saudara Somalia yang berlangsung sama, sekitar 550.000 Muslim telah tewas. Di tahun 1988, diktator Somalia Siad Barre memerintahkan pemboman lewat udara atas daerah ibu kota Somali yakni Hargeisa dan mengakibatkan daearah itu rata dengan tanah dan memakan jiwa 50.000 Muslim.
Rejim2 Muslim Sudah telah melalukan pembantaian rasial selama 50 tahun terhadap orang2 kulit hitam, Nubia, dan Muslim lainnya, dan mengakibatkan matinya 2.6 sampai 3 juta jiwa, termasuk 2.4 juta penduduk sipil, dengan Darfur sebagai ladang pembantaian.
Di Afghanistan, penjajahan dan pendudukan Uni Soviet di tahun 1979 mengakibatkan sejuta sampai 1.5 juta Muslim terbunuh selama 10 tahun, ditambah lagi 90.000 pejuang Mujahidin dan Taliban mati, karena pertempuran melawan tentara Soviet dan sesama Muslim.
Penyerangan Amerika di tahun 2001 mengakibatkan terbunuhnya 10.000 orang. Sebelum itu 1.2 juta Muslim mati karena perang saudara antar Muslim setelah Soviet meninggalkan Afghanistan. Pembunuhan satu per satu yang dilakukan Taliban terhadap pekerja sosial dua lusin Korea Kristen merupakan perkecualian dari kebiasaan membunuh rutin yang dilakukan mereka terhadap sesama Muslim Afghan.
Di Irak, perang 1980-99 dengan Iran mengakibatkan kematian 1.5 juta Muslim. Kebrutalan Saddam di dalam negerinya mengakibatkan kematian 1 juta Muslim, kebanyakan Muslim Shia dan Kurdi. Perseteruan Sunni-Shia saat ini telah mengakibatkan kematian sebanyak 100.000 jiwa Muslim.
Negara tetangga Irak yakni Iran menderita 450.000 sampai 970.000 kematian selama perang Irak-Iran di tahun 1980-88, ditambah kematian2 terselubung yang dilakukan polisi rahasia Iran sejak 1979.
Di Syria, almarhum Presiden Hafez al-Assad menyerang kota Hama di tahun 1982, dan membunuh 20.000 anggota Muslim Brotherhood dan penduduk sipil tak berdosa… ini belum lagi dihitung pembunuhan yang dilakukannya di Lebanon yang mengakibatkan paling sedikit 130.000 Muslim mati.
Hal2 yang disebutkan di atas belum termasuk pembunuhan2 antar Muslim yang terjadi di Chad, Jordan, Mauritania, Morocco, Niger, Nigeria, Turkey, Yemen dan Zanzibar, Tanzania. Para pengamat memperkirakan sekitar 600.000 Muslim mati di daerah ini sejak tahun 1960.
Sekarang siapakah pelaku sebenarnya pembunuhan massal ini? Sudah jelas Muslim sendiri yang membunuhi Muslim lain karena alasan agama dan rasial.
Jika tentara AS sekarang meninggalkan Irak, sudah pasti ratusan ribu, bahkan jutaan Muslim akan dibunuh Muslim lainnya, dengan bantuan pengiriman senjata dari Iran dari selatan dan Syria dari barat. Ini semua akan mengakibatkan perang saudara besar2an.
Pembunuhan antar Muslim di Irak tetap saja akan terjadi jikalaupun seandainya AS tidak masuk ke Irak. Hal ini karena sejak 1430 tahun yang lalu, sejak kelahiran Islam, Sunni dan Shia telah lama saling bunuh. Pembunuhan2 Shia Sunni sudah lama terjadi jauh sebelum negara2 AS dan Israel terbentuk.
Di seluruh dunia Muslim, di madrasah2 dan mesjid2, di media dan TV, tanpa bantahan berarti apapun, semuanya menuduh AS menyerang, mengadili, dan memenjarakan Muslim di seluruh dunia. Presiden Bush, yang dibantu Israel, dituduh sebagai pemimpin pembunuhan kaum Muslim.
Amerika dituduh melalukan perbuatan2 biadab, yang sama yang dilakukan Adolf Hitler, Joseph Stalin, Pol Pot, Saddam Hussein dan Presiden Sudan saat ini yakni Omar al-Bashir.
Kampanye propaganda ini bertujuan mengalihkan perhatian dunia dari pembunuh2 yang sebenarnya, orang2 yang sebenarnya melakukan pembersihan rasial dan agama yang bukan agama sendiri. Sebenarnya, pelaku pembunuhan Muslim ternyata adalah Muslim sendiri.
Secara bersamaan, tuduhan2 terhadap Amerika dinyatakan di jalanan2 di negara2 Muslim untuk membakar kebencian orang2 Arab/Muslim, untuk menghalalkan terorisme pembunuhan yang dilakukan Muslim, untuk merekrut pembom2 bunuh diri yang didanai oleh Saudi Arabia, yang dulunya adalah sekutu AS.
Data statistik umum yang tersedia di berbagai sumber menunjukkan bahwa Islamis2 fanatik memberitahu dunia tentang dua Setan jahat yakni AS dan Israel, tapi juga menunjukkan bahwa Muslim sendiri membunuhi jutaan Muslim2 lain dengan alasan etnis, politik dan bahkan agama.
Fenomena menakutkan ini pasti akan terjadi jika tentara AS ditarik terlalu cepat dari Irak.
Di Indonesia, yang merupakan negara berpopulasi Muslim terbesar, 400.000 orang dibunuh di tahun 1965-66. Juga Timor Timur diantara tahun 1975-1999, di mana sekitar 100.000 sampai 200.000 orang2 Kristen dan Muslim dibunuhi ABRI.
Perang Bangladesh untuk memisahkan diri dari Pakistan di tahun 1971 memakan jiwa dari sekitar 1.4 sampai 2 juta Muslim.
Di perang saudara Somalia yang berlangsung sama, sekitar 550.000 Muslim telah tewas. Di tahun 1988, diktator Somalia Siad Barre memerintahkan pemboman lewat udara atas daerah ibu kota Somali yakni Hargeisa dan mengakibatkan daearah itu rata dengan tanah dan memakan jiwa 50.000 Muslim.
Rejim2 Muslim Sudah telah melalukan pembantaian rasial selama 50 tahun terhadap orang2 kulit hitam, Nubia, dan Muslim lainnya, dan mengakibatkan matinya 2.6 sampai 3 juta jiwa, termasuk 2.4 juta penduduk sipil, dengan Darfur sebagai ladang pembantaian.
Di Afghanistan, penjajahan dan pendudukan Uni Soviet di tahun 1979 mengakibatkan sejuta sampai 1.5 juta Muslim terbunuh selama 10 tahun, ditambah lagi 90.000 pejuang Mujahidin dan Taliban mati, karena pertempuran melawan tentara Soviet dan sesama Muslim.
Penyerangan Amerika di tahun 2001 mengakibatkan terbunuhnya 10.000 orang. Sebelum itu 1.2 juta Muslim mati karena perang saudara antar Muslim setelah Soviet meninggalkan Afghanistan. Pembunuhan satu per satu yang dilakukan Taliban terhadap pekerja sosial dua lusin Korea Kristen merupakan perkecualian dari kebiasaan membunuh rutin yang dilakukan mereka terhadap sesama Muslim Afghan.
Di Irak, perang 1980-99 dengan Iran mengakibatkan kematian 1.5 juta Muslim. Kebrutalan Saddam di dalam negerinya mengakibatkan kematian 1 juta Muslim, kebanyakan Muslim Shia dan Kurdi. Perseteruan Sunni-Shia saat ini telah mengakibatkan kematian sebanyak 100.000 jiwa Muslim.
Negara tetangga Irak yakni Iran menderita 450.000 sampai 970.000 kematian selama perang Irak-Iran di tahun 1980-88, ditambah kematian2 terselubung yang dilakukan polisi rahasia Iran sejak 1979.
Di Syria, almarhum Presiden Hafez al-Assad menyerang kota Hama di tahun 1982, dan membunuh 20.000 anggota Muslim Brotherhood dan penduduk sipil tak berdosa… ini belum lagi dihitung pembunuhan yang dilakukannya di Lebanon yang mengakibatkan paling sedikit 130.000 Muslim mati.
Hal2 yang disebutkan di atas belum termasuk pembunuhan2 antar Muslim yang terjadi di Chad, Jordan, Mauritania, Morocco, Niger, Nigeria, Turkey, Yemen dan Zanzibar, Tanzania. Para pengamat memperkirakan sekitar 600.000 Muslim mati di daerah ini sejak tahun 1960.
Sekarang siapakah pelaku sebenarnya pembunuhan massal ini? Sudah jelas Muslim sendiri yang membunuhi Muslim lain karena alasan agama dan rasial.
Jika tentara AS sekarang meninggalkan Irak, sudah pasti ratusan ribu, bahkan jutaan Muslim akan dibunuh Muslim lainnya, dengan bantuan pengiriman senjata dari Iran dari selatan dan Syria dari barat. Ini semua akan mengakibatkan perang saudara besar2an.
Pembunuhan antar Muslim di Irak tetap saja akan terjadi jikalaupun seandainya AS tidak masuk ke Irak. Hal ini karena sejak 1430 tahun yang lalu, sejak kelahiran Islam, Sunni dan Shia telah lama saling bunuh. Pembunuhan2 Shia Sunni sudah lama terjadi jauh sebelum negara2 AS dan Israel terbentuk.