Monday, 17 February 2014
Kelompok Militan Sinai Klaim Bertanggung jawab Atas Serangan Terhadap Turis di Mesir
Sumber:
theglobeandmail.com
Kelompok militan Islam Ansar Bayt al-Maqdis mengatakan hari Selasa bahwa pemboman terhadap sebuah bus turis di semenanjung Sinai yang menewaskan dua turis Korsel dan seorang pengemudi asal Mesir hari Minggu, adalah serangan bunuh diri yang dilaksanakan salah seorang pejuangnya. Kelompok itu juga mengancam akan menyerang target-target ekonomi Mesir lainnya.
Serangan terhadap bus yang melaju ke Israel dari biara St. Catherine, sebuah tujuan wisata populer di Sinai selatan, merupakan serangan yang pertama terhadap turis sejak tergulingnya presiden Mohammed.
“Ansar Bayt al-Maqdis sukses mengorbankan salah seorang pahlawannya untuk meledakkan bis yang menuju ke wilayah kaum Zionis, dan ini merupakan bagian dari perang ekonomi melawan rezim para pengkhianat,” sebut kelompok itu dalam pernyataannya.
Ekstremisme Islam meningkat tajam di Mesir, termasuk di daerah-daerah terpencil yang berdekatan dengan Israel dan Jalur Gaza, sejak militer menyingkirkan presiden Morsi bulan Juli di tengah protes rakyat terhadap kepemimpinannya.
Sejak saat itu militer melancarkan operasi besar-besaran yang menarget kelompok-kelompok militan Islam, dan juga menangkapi anggota Muslim Brotherhood yang dicap sebagai organisasi teroris. Muslim Brotherhood sendiri menolak pihaknya dikaitkan-kaitkan dengan aksi kekerasan.
“Dengan seijin Allah kami akan mengawasi para pengkhianat itu dan kami akan menarget kepentingan-kepentingan ekonomi mereka di seluruh wilayah supaya mereka tidak bisa lagi menyakiti kaum Muslim,” jelas kelompok Ansar Bayt al-Maqdis dalam pernyataannya.
Serangan itu menandai adanya sebuah pergeseran strategi di kalangan militan Sinai dengan menarget turis yang rentan dan target-target ekonomi. Industri pariwisata Mesir selama tiga tahun terakhir ini terkena dampak buruk akibat pergolakan politik dan demo-demo di jalanan.
Kelompok-kelompok militan Islam melancarkan serangan-serangan reguler terhadap pasukan keamanan di Sinai utara, sementara di daerah selatan yang memiliki banyak tempat peristirahatan di tepi laut Merah, suasananya relatif aman bagi wisatawan.
Ansar Bayt al-Maqdis telah mengklaim bertanggung-jawab atas beberapa serangan bom, termasuk upaya untuk membunuh menteri dalam negeri di Kairo tahun lalu. Organisasi itu juga mengatakan berada di balik sebuah serangan rudal terhadap helikopter militer Mesir bulan lalu yang menewaskan lima tentara.
Serangan terhadap bus wisatawan membangkitkan kembali memori akan kebangkitan jihadis di era 1990’an yang seringkali menarget para turis dan butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa dipadamkan oleh presiden Hosni Mubarak.
Tahun 2003, sebuah pemboman terhadap rumah peristirahatan Taba di Sinai menewaskan 34 orang termasuk para turis dari Israel.
Kepala staf militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, yang berada di balik tergulingnya Morsi diprediksi akan mengumumkan pencalonan dirinya bagi kursi kepresidenan tidak lama lagi.
Sisi berharap sebuah peta jalan politik yang dirancang setelah tergulingnya Morsi akan menstabilkan kondisi Mesir, yang memiliki perjanjian damai dengan Israel dan menguasai Terusan Suez, sebuah jalur penghubung yang sibuk di tepi barat semenanjung Sinai.
Monday, 17 February 2014
Mirror: Monday, 17 February 2014
Faithfreedompedia static