Bulan Suci Ramadhan, Ancaman Bagi Olimpiade 2012?
Posted: Sat Sep 04, 2010 3:42 pm
Bulan Suci Ramadhan, Ancaman Bagi Olimpiade 2012? Sabtu, 04 September 2010 14:12
Atlet kriket asal Pakistan, Mohammad Yousuf merupakan salah satu atlet Muslim yang siap menghadapi Olimpiade 2012 mendatang yang tepat jatuh pada bulan suci Ramadhan. Namun hal itu tidak menjadi gangguan baginya. (Foto: AP)
LONDON (Berita SuaraMedia) – Mohammad Yousuf, pemain kriket muallaf Pakistan kembali ke arena uji coba di Oval, London – dan dengan cepat menarik perhatian pada perdebatan tentang puasa dan olah raga profesional ketika ia harus mencabut sebuah pernyataan tentang bermain kriket selama bulan suci Ramadhan: "Adalah sebuah dosa untuk tidak berpuasa selama Ramadhan bagi seorang Muslim. Saya tidak berpikir kriket seharusnya dilakukan di bulan Ramadhan, ketika seseorang seharusnya memfokuskan pada kewajiban agamanya. Saya tidak akan memainkan kriket selama Ramadhan."
Setelah mencetak setengah abad dalam kembalinya pada babak pertama melawan Inggris, Yousuf tidak cukup melakukan dengan baik. Namun ia tidak memutuskan untuk melewatkan puasanya – pemain yang mendapatkan giliran memukul bola tersebut akan menjauhkan diri dari makan dan minum dari matahari terbit sampai matahari tenggelam. Nampaknya ia dapat menguasai hal tersebut tanpa makanan yang kebanyakan atlit biasanya butuhkan, atlet top skor babak pertama Pakistan tersebut mengatakan.
Olimpiade 2012 secara kontroversial bertepatan dengan Ramadhan. Akankah hal ini akan mempengaruhi performa para atlet Muslim? Bukti-buktinya terpisah.
Sebuah kisah yang tidak begitu terkenal di tengah lapangan yang melibatkan José Mourinho dan pemain Inter Milan Sulley Muntari meledak selama Ramadhan tahun lalu. Digantikan oleh pemain tengah Ghana hanya setelah 30 menit berada di lapangan, manajer Inter menyalahkan performa lemah Muntari pada puasa pemain tersebut.
Bagaimanapun juga, atlet top lainnya telah secara konsisten berkompetisi sambil berpuasa tanpa menderita dampak sakit apapun. Pemain kriket Afrika Selatan Hashim Amla bahkan berpendapat bahwa bermain selama Ramadhan adalah sebuah keuntungan.
"Memang benar, puasa benar-benar mempengaruhi pertandingan dan latihan – sebagian besar secara positif – Alhamdulillah," ia mengatakan. "Orang-orang menjadi takjub ketika saya memberi tahu mereka bahwa saya telah belajar begitu banyak dalam permainan saya sambil saya melakukan puasa saya."
Kolo Touré dari Kota Manchaster, yang juga adalah seorang Muslim taat, telah berpuasa sepanjang awal bulan Liga Primer.
"Puasa tidak mempengaruhi saya secara fisik," Touré mengakui. "Puasa membuat saya menjadi lebih kuat. Anda dapat melakukannya ketika Anda mempercayai dengan sangat kuat akan sesuatu. Seorang manusia normal dapat bertahan tanpa air selama jauh lebih lama dari satu hari."
Touré menyoroti sebuah inti penting di sini. Umat Muslim dapat mengumpulkan kekuatan yang besar dari berdoa dan berpuasa selama bulan Ramadhan. Fokus pusat dari bulan suci tersebut adalah menegaskan kembali dan memperkuat ikatan individu seseorang dengan Tuhan. Efek positif dari proses tersebut harus ditinggalkan di gerbang stadion.
Sama seperti kekurangan air atau gula kemungkinan akan merugikan seorang atlit, sehingga mereka kemungkinan menguntungkan dari fokus yang memuncak dan energi yang dihasilkan oleh pembersihan spiritual
Hal ini akan diujikan ketika atlet Muslim berkompetisi di Olimpiade. Banyak dari para pelari jarak jauh adalah Muslim Afrika Utara – dan saya harus mengakui bahwa beberapa skeptisme tentang kesempatan dari seorang pelari 15.000 meter yang memilih untuk berkompetisi tanpa makan dan minum.
Joanna Manning-Cooper, seorang juru bicara untuk London Games, mengklaim bahwa "Kami telah selalu percaya abhwa kami dapat menemukan cara untuk mengakomodasi hal ini."
Beberapa perubahan yang wajar dapat dibuat, seperti memprogram balap lari jarang jauh untuk sesi malam, atau menjadwalkan acara-acara tertentu untuk tempat pagi hari. Namun di banyak kasus, para kompetitor Muslim yang memutuskan untuk berpuasa akan menolak dirinya sendiri bantuan hidrasi dan makanan.
Beberapa Muslim, seperti Mo Farah, Tim peraih medali 5.000 m GB dan 10.000 m Eropa, akan menunda puasanya selama pertandingan. Farah nampaknya menerima bahwa ia tidak bias melakukannya tanpa cairan atau makanan padat ketika berkompetisi. Walaupun beberapa mungkin akan melihat sebagai "dosa", dapat diterima untuk menunda puasa jika mengalami kesulitan – termasuk sedang melakukan perjalanan panjang dan kegiatan lain yang menuntut kerja fisik seperti olah raga.
Bagaimanapun juga, walaupun teori tersebut baru-baru ini dikonteskan di Federasi Sepak Bola Iran. Ali Karimi, yang dijuluki "Maradona Asia", baru-baru ini dikeluarkan oleh tim Steel Azin FC yang bermarkas di Teheran, ditolak untuk melakukan puasa selama Ramadhan.
Pada akhirnya, keputusan tersebut harus dibuat oleh individu atlet sendiri. Namun contoh atlet – Amla, Touré, Yousuf – mengatur untuk unggul sambil berpuasa menunjukkan bahwa hal ini tidak harus mendefinisikan karir. Mungkin atlet-atlet Muslim akan harus merencanakan sebuah periode alternatif berpuasa pada tahun 2012. (ppt/nst) www.suaramedia.com
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/ ... -2012.html
Atlet kriket asal Pakistan, Mohammad Yousuf merupakan salah satu atlet Muslim yang siap menghadapi Olimpiade 2012 mendatang yang tepat jatuh pada bulan suci Ramadhan. Namun hal itu tidak menjadi gangguan baginya. (Foto: AP)
LONDON (Berita SuaraMedia) – Mohammad Yousuf, pemain kriket muallaf Pakistan kembali ke arena uji coba di Oval, London – dan dengan cepat menarik perhatian pada perdebatan tentang puasa dan olah raga profesional ketika ia harus mencabut sebuah pernyataan tentang bermain kriket selama bulan suci Ramadhan: "Adalah sebuah dosa untuk tidak berpuasa selama Ramadhan bagi seorang Muslim. Saya tidak berpikir kriket seharusnya dilakukan di bulan Ramadhan, ketika seseorang seharusnya memfokuskan pada kewajiban agamanya. Saya tidak akan memainkan kriket selama Ramadhan."
Setelah mencetak setengah abad dalam kembalinya pada babak pertama melawan Inggris, Yousuf tidak cukup melakukan dengan baik. Namun ia tidak memutuskan untuk melewatkan puasanya – pemain yang mendapatkan giliran memukul bola tersebut akan menjauhkan diri dari makan dan minum dari matahari terbit sampai matahari tenggelam. Nampaknya ia dapat menguasai hal tersebut tanpa makanan yang kebanyakan atlit biasanya butuhkan, atlet top skor babak pertama Pakistan tersebut mengatakan.
Olimpiade 2012 secara kontroversial bertepatan dengan Ramadhan. Akankah hal ini akan mempengaruhi performa para atlet Muslim? Bukti-buktinya terpisah.
Sebuah kisah yang tidak begitu terkenal di tengah lapangan yang melibatkan José Mourinho dan pemain Inter Milan Sulley Muntari meledak selama Ramadhan tahun lalu. Digantikan oleh pemain tengah Ghana hanya setelah 30 menit berada di lapangan, manajer Inter menyalahkan performa lemah Muntari pada puasa pemain tersebut.
Bagaimanapun juga, atlet top lainnya telah secara konsisten berkompetisi sambil berpuasa tanpa menderita dampak sakit apapun. Pemain kriket Afrika Selatan Hashim Amla bahkan berpendapat bahwa bermain selama Ramadhan adalah sebuah keuntungan.
"Memang benar, puasa benar-benar mempengaruhi pertandingan dan latihan – sebagian besar secara positif – Alhamdulillah," ia mengatakan. "Orang-orang menjadi takjub ketika saya memberi tahu mereka bahwa saya telah belajar begitu banyak dalam permainan saya sambil saya melakukan puasa saya."
Kolo Touré dari Kota Manchaster, yang juga adalah seorang Muslim taat, telah berpuasa sepanjang awal bulan Liga Primer.
"Puasa tidak mempengaruhi saya secara fisik," Touré mengakui. "Puasa membuat saya menjadi lebih kuat. Anda dapat melakukannya ketika Anda mempercayai dengan sangat kuat akan sesuatu. Seorang manusia normal dapat bertahan tanpa air selama jauh lebih lama dari satu hari."
Touré menyoroti sebuah inti penting di sini. Umat Muslim dapat mengumpulkan kekuatan yang besar dari berdoa dan berpuasa selama bulan Ramadhan. Fokus pusat dari bulan suci tersebut adalah menegaskan kembali dan memperkuat ikatan individu seseorang dengan Tuhan. Efek positif dari proses tersebut harus ditinggalkan di gerbang stadion.
Sama seperti kekurangan air atau gula kemungkinan akan merugikan seorang atlit, sehingga mereka kemungkinan menguntungkan dari fokus yang memuncak dan energi yang dihasilkan oleh pembersihan spiritual
Hal ini akan diujikan ketika atlet Muslim berkompetisi di Olimpiade. Banyak dari para pelari jarak jauh adalah Muslim Afrika Utara – dan saya harus mengakui bahwa beberapa skeptisme tentang kesempatan dari seorang pelari 15.000 meter yang memilih untuk berkompetisi tanpa makan dan minum.
Joanna Manning-Cooper, seorang juru bicara untuk London Games, mengklaim bahwa "Kami telah selalu percaya abhwa kami dapat menemukan cara untuk mengakomodasi hal ini."
Beberapa perubahan yang wajar dapat dibuat, seperti memprogram balap lari jarang jauh untuk sesi malam, atau menjadwalkan acara-acara tertentu untuk tempat pagi hari. Namun di banyak kasus, para kompetitor Muslim yang memutuskan untuk berpuasa akan menolak dirinya sendiri bantuan hidrasi dan makanan.
Beberapa Muslim, seperti Mo Farah, Tim peraih medali 5.000 m GB dan 10.000 m Eropa, akan menunda puasanya selama pertandingan. Farah nampaknya menerima bahwa ia tidak bias melakukannya tanpa cairan atau makanan padat ketika berkompetisi. Walaupun beberapa mungkin akan melihat sebagai "dosa", dapat diterima untuk menunda puasa jika mengalami kesulitan – termasuk sedang melakukan perjalanan panjang dan kegiatan lain yang menuntut kerja fisik seperti olah raga.
Bagaimanapun juga, walaupun teori tersebut baru-baru ini dikonteskan di Federasi Sepak Bola Iran. Ali Karimi, yang dijuluki "Maradona Asia", baru-baru ini dikeluarkan oleh tim Steel Azin FC yang bermarkas di Teheran, ditolak untuk melakukan puasa selama Ramadhan.
Pada akhirnya, keputusan tersebut harus dibuat oleh individu atlet sendiri. Namun contoh atlet – Amla, Touré, Yousuf – mengatur untuk unggul sambil berpuasa menunjukkan bahwa hal ini tidak harus mendefinisikan karir. Mungkin atlet-atlet Muslim akan harus merencanakan sebuah periode alternatif berpuasa pada tahun 2012. (ppt/nst) www.suaramedia.com
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/ ... -2012.html