Paling-paling muslim bilang kayak gini:
- Bangladesh ingin menyadarkan Rohingya supaya tak menyerah pada kebathilan yg dilakukan kafir Myanmar. Maka Rohingya harus kembali ke Myanmar dan berjihad atas tanah dan haknya
- Rohingya nggak boleh jadi pengecut, harus berani kembali ke Myanmar karena berada di pihak yang benar (walau kebenaran atas klaim sepihak). Awloh berada di pihak Rohingya.
JIHAD MUSLIM ROHINGYA di BIRMA!
-
- Posts: 265
- Joined: Wed Apr 30, 2008 10:49 pm
Re: Analis: Suu Kyi Takut Muslim Rohingya Bahayakan Karir Po
Suu Kyi Disemprot Pendukungnya Sendiri
Dianggap Diam Soal Kasus Pembantaian Muslim Rohingya
Senin, 30 Juli 2012 , 10:24:00 WIB
RMOL. Pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, disemprot oleh sesama pendukung pro demokrasi yang merupakan penggiat hak asasi manusia. Mereka kecewa, lantaran peraih nobel perdamaian itu dianggap hanya diam dalam kasus pembantaian etnis Muslim Rohingya, Myanmar.
Para aktivis HAM yang sebelumnya sempat mendukung Suu Kyi agar bebas saat masih menjadi tahanan rumah junta militer, kini balik menyerang Suu Kyi. Para aktivis berpendapat Suu Kyi selalu menghindar membicarakan hal tersebut, sejak terjadinya perselisihan delapan minggu antara warga Rohingya dengan Buddha Rakhine, di mana ratusan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi dari rumah mereka.
Ada banyak laporan yang menyatakan terjadi pemukulan oleh tentara, tindakan intimidasi dan pembunuhan ekstra yudisial yang dialami Rohingya. Penolakan Suu Kyi untuk mengkritik rencana Presiden Thein Sein yang terlihat seperti pembersihan etnis, membuat para aktivis HAM khawatir. Thein Sein menolak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar karena menganggap mereka sebagai imigran dari Bangladesh.
Thein Sein mengatakan 800 ribu penduduk Rohingya harus ditempatkan di sejumlah kamp dan dikirim ke Bangladesh melalui perbatasan. “Ini sangat mengecewakan. Dia dalam posisi sulit, tapi rakyat dikecewakan karena dia tidak bersuara lebih keras,” kata Anna Roberts, Direktur Eksekutif Burma Campaign, di Inggris.
“Suu Kyi melepaskan peluang untuk membangkitkan isu mengenai HAM,” kata Direktur Human Rights Watch untuk Asia, Brad Adams. Dia menyesalkan sikap Suu Kyi yang bergeming dan tidak mau berbicara soal Rohingya. Terutama saat dia berkunjung ke London, Dublin, Paris, dan Oslo. “Permasalahan ini muncul saat dia sedang mengadakan tur ke Eropa,” lanjutnya.
Adanya reformasi cepat yang terjadi di Myanmar ternyata membuka rahasia negara tersebut, termasuk memperlihatkan kebencian warga Myanmar yang mayoritas Buddha terhadap Rohingya. Beberapa aktivis mengatakan belum jelas apakah Suu Kyi juga benci terhadap kaum Rohingya. “Orang harus curiga atau peduli tentang apa pandangannya,” kata Adams. “Ini sangat sulit untuk mengetahui apa pendapatnya,” lanjutnya.
Ketika ditanya tentang isu Rohingya, Suu Kyi memberi pernyataan kurang jelas menyatakan pentingnya ‘menghormati kedaulatan hukum’ atau hukum imigrasi perlu direformasi menjadi lebih jelas. Pendirian yang kabur itu menunjukkan, Suu Kyi menganggap etnis Rohingya Islam itu sebagai pendatang haram.
Maung Zarni, seorang akademisi Burma yang berada di panel bersama Suu Kyi di London School of Economics pada bulan Juni, mengatakan: “Dia sudah sangat tidak terlalu berkomitmen pada isu Rohingya.” “Korban lain dari rezim militer Burma yang dilepaskan dari penjara hanya untuk menunjukkan “mengejutkan” tingkat prasangka rasial terhadap Muslim,” katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
http://internasional.rmol.co/read/2012/ ... ya-Sendiri
Dianggap Diam Soal Kasus Pembantaian Muslim Rohingya
Senin, 30 Juli 2012 , 10:24:00 WIB
RMOL. Pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, disemprot oleh sesama pendukung pro demokrasi yang merupakan penggiat hak asasi manusia. Mereka kecewa, lantaran peraih nobel perdamaian itu dianggap hanya diam dalam kasus pembantaian etnis Muslim Rohingya, Myanmar.
Para aktivis HAM yang sebelumnya sempat mendukung Suu Kyi agar bebas saat masih menjadi tahanan rumah junta militer, kini balik menyerang Suu Kyi. Para aktivis berpendapat Suu Kyi selalu menghindar membicarakan hal tersebut, sejak terjadinya perselisihan delapan minggu antara warga Rohingya dengan Buddha Rakhine, di mana ratusan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi dari rumah mereka.
Ada banyak laporan yang menyatakan terjadi pemukulan oleh tentara, tindakan intimidasi dan pembunuhan ekstra yudisial yang dialami Rohingya. Penolakan Suu Kyi untuk mengkritik rencana Presiden Thein Sein yang terlihat seperti pembersihan etnis, membuat para aktivis HAM khawatir. Thein Sein menolak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar karena menganggap mereka sebagai imigran dari Bangladesh.
Thein Sein mengatakan 800 ribu penduduk Rohingya harus ditempatkan di sejumlah kamp dan dikirim ke Bangladesh melalui perbatasan. “Ini sangat mengecewakan. Dia dalam posisi sulit, tapi rakyat dikecewakan karena dia tidak bersuara lebih keras,” kata Anna Roberts, Direktur Eksekutif Burma Campaign, di Inggris.
“Suu Kyi melepaskan peluang untuk membangkitkan isu mengenai HAM,” kata Direktur Human Rights Watch untuk Asia, Brad Adams. Dia menyesalkan sikap Suu Kyi yang bergeming dan tidak mau berbicara soal Rohingya. Terutama saat dia berkunjung ke London, Dublin, Paris, dan Oslo. “Permasalahan ini muncul saat dia sedang mengadakan tur ke Eropa,” lanjutnya.
Adanya reformasi cepat yang terjadi di Myanmar ternyata membuka rahasia negara tersebut, termasuk memperlihatkan kebencian warga Myanmar yang mayoritas Buddha terhadap Rohingya. Beberapa aktivis mengatakan belum jelas apakah Suu Kyi juga benci terhadap kaum Rohingya. “Orang harus curiga atau peduli tentang apa pandangannya,” kata Adams. “Ini sangat sulit untuk mengetahui apa pendapatnya,” lanjutnya.
Ketika ditanya tentang isu Rohingya, Suu Kyi memberi pernyataan kurang jelas menyatakan pentingnya ‘menghormati kedaulatan hukum’ atau hukum imigrasi perlu direformasi menjadi lebih jelas. Pendirian yang kabur itu menunjukkan, Suu Kyi menganggap etnis Rohingya Islam itu sebagai pendatang haram.
Maung Zarni, seorang akademisi Burma yang berada di panel bersama Suu Kyi di London School of Economics pada bulan Juni, mengatakan: “Dia sudah sangat tidak terlalu berkomitmen pada isu Rohingya.” “Korban lain dari rezim militer Burma yang dilepaskan dari penjara hanya untuk menunjukkan “mengejutkan” tingkat prasangka rasial terhadap Muslim,” katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
http://internasional.rmol.co/read/2012/ ... ya-Sendiri
Re: Analis: Suu Kyi Takut Muslim Rohingya Bahayakan Karir Po
HTI Kecam Bisunya Aung San Suu Kyi atas Rohingya
Menurut HTI Solusi Rohingya Hanya Dengan Khilafah
Ahad, 05 Agustus 2012
Hidayatullah.com--Ratusan Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan aksi peduli Muslim Rohingya pada hari Jum’at (03/08/2012). Aksi kali ini bergerak dari dari DPRD Yogyakarta di Jalan Malioboro menuju Titik Nol Yogyakarta. Di dalam orasinya, HTI mengutuk keras tindakan yang dilakukan Pemerintah Myanmar kepada Muslim Rohingya.
Ustad Yusuf Al Bantuli menyampaikan kritiknya atas sikap lambat pemerintah dalam merespon pembantaian Rohingya. Ia juga mengecam penerima tokoh perdamaian dari Myanmar Aung San Suu Kyi.
“Di Myanmar terdapat pendekar demokrasi, penerima nobel perdamaian dan tidak membela kaum muslim Rohingya. Inilah bukti tidak bisa berharap pada demokrasi dan nasionalisme, hanya kepada Khilafah Islamlah kaum muslim bisa berharap,” jelas Yusuf lantang membakar empati ukhuwah para demonstran.
HTI Mendesak pemerintah indonesia untuk melakukan tindakan efektif mengatasi kekejaman yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar. Jamaah yang didirikan oleh Taqiyuddin An Nabhani ini juga menuntut agar pemerintah merespon kebutuhan kemanusiaan dan perlindungan kepada imigran Rohingya.
Pernyataan sikap Hizbut Tahrir Indonesia dibacakan oleh Ustadz Rosyid Supriyadi. HTI Mendesak pemerintah indonesia untuk melakukan tindakan efektif mengatasi kekejaman yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar.*
Rep: Thufail Al-Ghifari
Red: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/read/24155/ ... ingya.html
Menurut HTI Solusi Rohingya Hanya Dengan Khilafah
Ahad, 05 Agustus 2012
Hidayatullah.com--Ratusan Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan aksi peduli Muslim Rohingya pada hari Jum’at (03/08/2012). Aksi kali ini bergerak dari dari DPRD Yogyakarta di Jalan Malioboro menuju Titik Nol Yogyakarta. Di dalam orasinya, HTI mengutuk keras tindakan yang dilakukan Pemerintah Myanmar kepada Muslim Rohingya.
Ustad Yusuf Al Bantuli menyampaikan kritiknya atas sikap lambat pemerintah dalam merespon pembantaian Rohingya. Ia juga mengecam penerima tokoh perdamaian dari Myanmar Aung San Suu Kyi.
“Di Myanmar terdapat pendekar demokrasi, penerima nobel perdamaian dan tidak membela kaum muslim Rohingya. Inilah bukti tidak bisa berharap pada demokrasi dan nasionalisme, hanya kepada Khilafah Islamlah kaum muslim bisa berharap,” jelas Yusuf lantang membakar empati ukhuwah para demonstran.
HTI Mendesak pemerintah indonesia untuk melakukan tindakan efektif mengatasi kekejaman yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar. Jamaah yang didirikan oleh Taqiyuddin An Nabhani ini juga menuntut agar pemerintah merespon kebutuhan kemanusiaan dan perlindungan kepada imigran Rohingya.
Pernyataan sikap Hizbut Tahrir Indonesia dibacakan oleh Ustadz Rosyid Supriyadi. HTI Mendesak pemerintah indonesia untuk melakukan tindakan efektif mengatasi kekejaman yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar.*
Rep: Thufail Al-Ghifari
Red: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/read/24155/ ... ingya.html
Re: BANGLADES LARANG BANTU PENGUNGSI ROHINGYA
Inggris Turut Khawatir dengan Pembantaian Rohingya
Aulia Akbar
Jum'at, 03 Agustus 2012 08:06 wib
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
JAKARTA - Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rebeca Rajavi mengatakan, negaranya ikut khawatir dalam menyikapi tragedi pembantaian warga Rohingya di Negara Bagian Arakan, Myanmar.
"Kami jelas khawatir dengan peristiwa itu khususnya terkait isu HAM di komunitas itu. Kami pun mengangkat isu ini bersama Pemerintah Myanmar dan juga presidennya," ujar Rajavi, di kediaman Duta Besar Inggris kepada wartawan saat acara berbuka puasa bersama di Jakarta, Kamis (2/8/2012).
"Kami akan memusatkan perhatian kepada isu ini dan melakukan yang sepantasnya hingga hak-hak asasi warga-warga itu dihormati sepenuhnya," imbuhnya.
Selain Inggris, Amerika Serikat (AS) juga sudah mengutarakan kekhawatirannya atas peristiwa pembantaian di negeri yang sempat dipimpin junta militer itu. Kekhawatiran AS muncul tepat pada saat negaranya memperbaiki hubungan bilateral dengan Myanmar.
Kementerian Luar Negeri AS pun mengatakan bahwa ada sebuah larangan khusus untuk melakukan ibadah bagi warga Muslim di Myanmar. Sementara itu, etnis China dan India , diharuskan untuk mendapatkan izin dari pemerintah setempat bila ingin bepergian.
"Pemerintah (Myanmar) sering menolak Muslim Rohingya dan warga Muslim lain yang tinggal di negara bagian Arakan, untuk mendapatkan izin bepergian. Kadang, izin tersebut bisa diperoleh dengan cara memberikan uang suap," tulis laporan Kementerian Luar Negeri AS.
Sejauh ini, Myanmar masih enggan untuk mengakui Rohingya sebagai warga negaranya. Meski Deklarasi Umum HAM PBB menyatakan bahwa setiap insan di dunia ini berhak atas kewarganegaraan, Myanmar tetap mengklaim, nenek moyang Rohingya adalah warga Benggala dan bukan penduduk pribumi di Myanmar.(faj)
http://international.okezone.com/read/2 ... n-rohingya
Aulia Akbar
Jum'at, 03 Agustus 2012 08:06 wib
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
JAKARTA - Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rebeca Rajavi mengatakan, negaranya ikut khawatir dalam menyikapi tragedi pembantaian warga Rohingya di Negara Bagian Arakan, Myanmar.
"Kami jelas khawatir dengan peristiwa itu khususnya terkait isu HAM di komunitas itu. Kami pun mengangkat isu ini bersama Pemerintah Myanmar dan juga presidennya," ujar Rajavi, di kediaman Duta Besar Inggris kepada wartawan saat acara berbuka puasa bersama di Jakarta, Kamis (2/8/2012).
"Kami akan memusatkan perhatian kepada isu ini dan melakukan yang sepantasnya hingga hak-hak asasi warga-warga itu dihormati sepenuhnya," imbuhnya.
Selain Inggris, Amerika Serikat (AS) juga sudah mengutarakan kekhawatirannya atas peristiwa pembantaian di negeri yang sempat dipimpin junta militer itu. Kekhawatiran AS muncul tepat pada saat negaranya memperbaiki hubungan bilateral dengan Myanmar.
Kementerian Luar Negeri AS pun mengatakan bahwa ada sebuah larangan khusus untuk melakukan ibadah bagi warga Muslim di Myanmar. Sementara itu, etnis China dan India , diharuskan untuk mendapatkan izin dari pemerintah setempat bila ingin bepergian.
"Pemerintah (Myanmar) sering menolak Muslim Rohingya dan warga Muslim lain yang tinggal di negara bagian Arakan, untuk mendapatkan izin bepergian. Kadang, izin tersebut bisa diperoleh dengan cara memberikan uang suap," tulis laporan Kementerian Luar Negeri AS.
Sejauh ini, Myanmar masih enggan untuk mengakui Rohingya sebagai warga negaranya. Meski Deklarasi Umum HAM PBB menyatakan bahwa setiap insan di dunia ini berhak atas kewarganegaraan, Myanmar tetap mengklaim, nenek moyang Rohingya adalah warga Benggala dan bukan penduduk pribumi di Myanmar.(faj)
http://international.okezone.com/read/2 ... n-rohingya
Re: BANGLADES LARANG BANTU PENGUNGSI ROHINGYA
Pembantaian Etnis Rohingya
Prancis Desak Bantuan untuk Rohingya Dibuka Kembali
Fajar Nugraha
Sabtu, 04 Agustus 2012 12:38 wib
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
PARIS - Pemerintah Prancis menyesalkan keputusan Bangladesh untuk menghentikan tiga lembaga bantuan kemanusiaan internasional, dalam upayanya membantu pengungsi etnis Rohingya. Prancis pun mendesak agar jalur bantuan bisa dibuka kembali.
"Hingga perdamaian dihasilkan di Rakhine (Myanmar), kami mendesak otoritas di Dhaka (Bangladesh) untuk tidak menolak bantuan bagai warga (Rohingya) yang hidup dalam ancaman," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dikutip The News, Sabtu (4/8/2012).
Sebelumnya tiga lembaga kemanusiaan yang sebelumnya bertugas di perbatasan Cox Bazaar, Bangladesh diperintahkan untuk menarik bantuannya bagi pengungsi etnis Rohingya. Dua dari tiga lembaga itu berasal dari Prancis yakni, Doctor Without Borders (Medecins sans Frontieres) dan Action Against Hunger.
Selain itu, lembaga Muslim Aid UK juga turut diminta menghentikan bantuan mereka di Cox Bazaar. Pemerintah Bangladesh menganggap lembaga-lembaga amal ini dianggap memicu penambahan jumlah pengungsi ke wilayah perbatasan.
Alasan yang dikeluarkan pihak Bangladesh dianggap terlalu berlebihan. Lembaga-lembaga tersebut sudah memberikan bantuan kesehatan, pelatihan serta memberikan bantuan pelatihan kepada para pengungsi yang hidup di Cox Bazaar sejak awal 1990. MSF bahkan mengoperasikan klinik yang mampu menampung 100 ribu pengungsi.
Pihak Muslim Aid UK di Bangladesh membenarkan pihaknya sudah menghentikan bantuan, menyusul keluarnya perintah dari Pemerintah Bangladesh. Mereka mengaku harus mengikuti perintah tersebut.
Pemerintah Bangladesh mengatakan sekira 300 ribu Muslim Rohingya kini hidup di wilayah mereka. Sebagian besar dari mereka dipusatkan di Cox Bazaar, setelah melarikan diri dari pembantaian yang dilakukan Pemerintah Myanmar. Sekira 30 ribu pengungsi Rohingya lainnya, hidup di dua tenda penampungan yang di kelola Perserikatan Bangas-Bangsa (PBB).(faj)
http://international.okezone.com/read/2 ... ka-kembali
Prancis Desak Bantuan untuk Rohingya Dibuka Kembali
Fajar Nugraha
Sabtu, 04 Agustus 2012 12:38 wib
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
Perempuan Muslim Rohingya di penampungan Bangladesh (Foto: AFP)
PARIS - Pemerintah Prancis menyesalkan keputusan Bangladesh untuk menghentikan tiga lembaga bantuan kemanusiaan internasional, dalam upayanya membantu pengungsi etnis Rohingya. Prancis pun mendesak agar jalur bantuan bisa dibuka kembali.
"Hingga perdamaian dihasilkan di Rakhine (Myanmar), kami mendesak otoritas di Dhaka (Bangladesh) untuk tidak menolak bantuan bagai warga (Rohingya) yang hidup dalam ancaman," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dikutip The News, Sabtu (4/8/2012).
Sebelumnya tiga lembaga kemanusiaan yang sebelumnya bertugas di perbatasan Cox Bazaar, Bangladesh diperintahkan untuk menarik bantuannya bagi pengungsi etnis Rohingya. Dua dari tiga lembaga itu berasal dari Prancis yakni, Doctor Without Borders (Medecins sans Frontieres) dan Action Against Hunger.
Selain itu, lembaga Muslim Aid UK juga turut diminta menghentikan bantuan mereka di Cox Bazaar. Pemerintah Bangladesh menganggap lembaga-lembaga amal ini dianggap memicu penambahan jumlah pengungsi ke wilayah perbatasan.
Alasan yang dikeluarkan pihak Bangladesh dianggap terlalu berlebihan. Lembaga-lembaga tersebut sudah memberikan bantuan kesehatan, pelatihan serta memberikan bantuan pelatihan kepada para pengungsi yang hidup di Cox Bazaar sejak awal 1990. MSF bahkan mengoperasikan klinik yang mampu menampung 100 ribu pengungsi.
Pihak Muslim Aid UK di Bangladesh membenarkan pihaknya sudah menghentikan bantuan, menyusul keluarnya perintah dari Pemerintah Bangladesh. Mereka mengaku harus mengikuti perintah tersebut.
Pemerintah Bangladesh mengatakan sekira 300 ribu Muslim Rohingya kini hidup di wilayah mereka. Sebagian besar dari mereka dipusatkan di Cox Bazaar, setelah melarikan diri dari pembantaian yang dilakukan Pemerintah Myanmar. Sekira 30 ribu pengungsi Rohingya lainnya, hidup di dua tenda penampungan yang di kelola Perserikatan Bangas-Bangsa (PBB).(faj)
http://international.okezone.com/read/2 ... ka-kembali
- simplyguest
- Posts: 1909
- Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm
Re: BANGLADES LARANG BANTU PENGUNGSI ROHINGYA
Loh ini gimana sih, negara2 kapir yang mau ngebantu kok malah dilarang?
Katanya sesama umat islam itu saudara? Kok malah justru membuat saudaranya tambah sengsara, tambah tertindas?
Mana nih muslim yang biasa koar2 membantu saudaranya yang tertindas?
Katanya sesama umat islam itu saudara? Kok malah justru membuat saudaranya tambah sengsara, tambah tertindas?
Mana nih muslim yang biasa koar2 membantu saudaranya yang tertindas?
Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Ahad, 05 Agustus 2012
http://www.hidayatullah.com/read/24168/ ... lamat.html
Hidayatullah.com---Muhammad Rafiq, seorang warga etnis Rohingya di Myanmar berkisah tentang penindasan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya.
Pengakuannya ia sampaikan di sela-sela acara dialog interaktif "Rohingya Terlunta, Wajah Kaum Minoritas yang Tertindas" yang diselenggarakan International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Sabtu (04/08/2012) siang di Jakarta.
"Masjid disana ditutup. Sudah dua bulan kami tidak shalat di Masjid. Rumah-rumah Muslim dibakar," kata Rafiq.
Selain itu, jelas Rafiq, tidak sedikit warga etnis Rohingya yang dibunuh, kaki dan tangannya dipotong.
Rafiq menuturkan, penindasan yang dialami etnis Rohingya tidak hanya dilakukan militer Myanmar, tetapi juga dilakukan oleh masyarakat sipil Buddha.
"Kami diperlakukan tidak adil oleh militer dan rakyat Buddhis," jelas Rafiq.
Bila etnis Rohingya, kata Rafiq, sukarela untuk murtad dari Islam, mungkin etnis Rohingya tidak akan mengalami penindasan.
"Dia (etnis Rohingya) murtad, dia diterima (masyarakat Myanmar)," tandasnya.*
Ahad, 05 Agustus 2012
http://www.hidayatullah.com/read/24168/ ... lamat.html
Hidayatullah.com---Muhammad Rafiq, seorang warga etnis Rohingya di Myanmar berkisah tentang penindasan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya.
Pengakuannya ia sampaikan di sela-sela acara dialog interaktif "Rohingya Terlunta, Wajah Kaum Minoritas yang Tertindas" yang diselenggarakan International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Sabtu (04/08/2012) siang di Jakarta.
"Masjid disana ditutup. Sudah dua bulan kami tidak shalat di Masjid. Rumah-rumah Muslim dibakar," kata Rafiq.
Selain itu, jelas Rafiq, tidak sedikit warga etnis Rohingya yang dibunuh, kaki dan tangannya dipotong.
Rafiq menuturkan, penindasan yang dialami etnis Rohingya tidak hanya dilakukan militer Myanmar, tetapi juga dilakukan oleh masyarakat sipil Buddha.
"Kami diperlakukan tidak adil oleh militer dan rakyat Buddhis," jelas Rafiq.
Bila etnis Rohingya, kata Rafiq, sukarela untuk murtad dari Islam, mungkin etnis Rohingya tidak akan mengalami penindasan.
"Dia (etnis Rohingya) murtad, dia diterima (masyarakat Myanmar)," tandasnya.*
- omega phoenix
- Posts: 1689
- Joined: Sun Aug 21, 2011 6:39 pm
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
murtad dan meninggalkan ajaran IBLIS ya wajar selamat
Kelakuan masih kek setan pas murtad berubah jadi baik ya pasti diterima dengan tangan terbuka.
>>>> Tidak ada asap kalau tidak ada api/bara, tidak bakalan umat Budha yang welas asih murka kalau tidak ada penyebabnya
Kelakuan masih kek setan pas murtad berubah jadi baik ya pasti diterima dengan tangan terbuka.
>>>> Tidak ada asap kalau tidak ada api/bara, tidak bakalan umat Budha yang welas asih murka kalau tidak ada penyebabnya
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Ane yakin kalau sudah keluar dari ajaran setan, di mana-mana diterima deh....
- simplyguest
- Posts: 1909
- Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Tuh slim, emang enak disuruh pindah agama di bawah ancaman ?
- MyLovelyCarnation
- Posts: 523
- Joined: Mon Aug 06, 2012 12:30 am
- Location: komunitas Ganyang Islam
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Dlm sistem kehidupan manusia waras, penindasan thd etnik Rohingya oleh bgs/negaranya adalah SALAH & BIADAB.
Menjadi pelajaran bagi kita utk menempuh cara damai memusnahkan ajaran Islam.
Bagi muslim Indonesia, konon kabarnya mayoritas di negeri ini, menjadi pelajaran betapa sakit/menderitanya
sebagai minoritas yg mengalami pemaksaan idelogi melalui kekerasan.
Yg jadi pertanyaan:"Apa benar Anda (muslim) bisa menarik pelajaran tsb?".
Di luar itu semua, sy melihat sisi lain:
Manusia tidaklah hidup sendiri, saling terkait satu sama lain, saling terkait antargenerasi antarsejarah.
Eksistensi Islam telah melewati bbrp generasi selama 1.400 thn.
Islam adalah musuh terbesar manusia/peradaban hingga saat ini, setelah kebodohan & ketidakpedulian.
Jarang sekali kejadian etnik muslim diusir dari negaranya sendiri!
Kasus etik Rohinyga memberikan petunjuk bagi muslim, betapa muslim akan dihinakan sehina2nya.
Ini hy soal wkt!
Tuhan/Hukum Alam memiliki rencana tersendiri utk menegakkan keadilannya.
Menjadi pelajaran bagi kita utk menempuh cara damai memusnahkan ajaran Islam.
Bagi muslim Indonesia, konon kabarnya mayoritas di negeri ini, menjadi pelajaran betapa sakit/menderitanya
sebagai minoritas yg mengalami pemaksaan idelogi melalui kekerasan.
Yg jadi pertanyaan:"Apa benar Anda (muslim) bisa menarik pelajaran tsb?".
Di luar itu semua, sy melihat sisi lain:
Manusia tidaklah hidup sendiri, saling terkait satu sama lain, saling terkait antargenerasi antarsejarah.
Eksistensi Islam telah melewati bbrp generasi selama 1.400 thn.
Islam adalah musuh terbesar manusia/peradaban hingga saat ini, setelah kebodohan & ketidakpedulian.
Jarang sekali kejadian etnik muslim diusir dari negaranya sendiri!
Kasus etik Rohinyga memberikan petunjuk bagi muslim, betapa muslim akan dihinakan sehina2nya.
Ini hy soal wkt!
Tuhan/Hukum Alam memiliki rencana tersendiri utk menegakkan keadilannya.
- tukang ojek
- Posts: 1527
- Joined: Sun Sep 18, 2011 2:39 am
- Location: Di hati kaum muslimin dan muslimah :)
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Laurent wrote:Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
"Kami diperlakukan tidak adil oleh militer dan rakyat Buddhis," jelas Rafiq
Ahad, 05 Agustus 2012
Hidayatullah.com---Muhammad Rafiq, seorang warga etnis Rohingya di Myanmar berkisah tentang penindasan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya.
Laurent wrote:Pengakuannya ia sampaikan di sela-sela acara dialog interaktif "Rohingya Terlunta, Wajah Kaum Minoritas yang Tertindas" yang diselenggarakan International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Sabtu (04/08/2012) siang di Jakarta.
Jangan memprovokasi Indonesia ya...
Nah lo....bagaimana rasanya rumah ibadah lo di tutup?Laurent wrote:"Masjid di sana ditutup. Sudah dua bulan kami tidak shalat di Masjid. Rumah-rumah Muslim dibakar," kata Rafiq.
Enak gak?
Jangan mewek dong..itukan ajaran Al-quran ( kita ) yang di terapkan lebih dahulu oleh orang Budha d sana.Laurent wrote:Selain itu, jelas Rafiq, tidak sedikit warga etnis Rohingya yang dibunuh, kaki dan tangannya dipotong.
Daripada kita ( islam ) duluan..mungkin mereka berfikir ; kenapa tidak kita dahului saja Islam ( kita )?
Nah lo....kita-kita ( islam ) juga begitu kan?Laurent wrote:Rafiq menuturkan, penindasan yang dialami etnis Rohingya tidak hanya dilakukan militer Myanmar, tetapi juga dilakukan oleh masyarakat sipil Buddha.
Kenapa kita-kita ( Islam ) marah dan merengek-rengek jika perbuatan kita ( Islam ) di kembalikan oleh mereka yang Non-Islam?
Lho..itu kan juga ajaran kita ( Islam )....bagi para kafir....kalo gak mau masuk Islam,silakan bayar Jizyah atau penggal leher.Laurent wrote:"Kami diperlakukan tidak adil oleh militer dan rakyat Buddhis," jelas Rafiq.
Nah kan..bener..ini adalah sama persisi dengan ajaran agama kita ( Islam )....Laurent wrote:Bila etnis Rohingya, kata Rafiq, sukarela untuk murtad dari Islam, mungkin etnis Rohingya tidak akan mengalami penindasan.
Jika kafir mau masuk Islam..maka selamat.
Atau...
Bayar Jizyah....,tidak mau juga ??? penggal leher.
Iya kan?
Nah...itulah penampakan yang benar-benar nyata dari ajaran Islam ( kita )..hanya saja..ajaran itu di kembalikan kepada kita ( Islam ) oleh kelompok Budhis Myanmar...Laurent wrote:"Dia (etnis Rohingya) murtad, dia diterima (masyarakat Myanmar)," tandasnya.*
Rep: Ibnu Syafaat
Red: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/read/24168/ ... lamat.html
Ada baiknya jika kita mencermati semuanya..mengoreksi diri akan ajaran agama kita ( Islam ) terhadap kaum minorotas.
Re: Myanmar: Soal Muslim Rohingya Bukan Masalah Agama
Senin, 6 Agustus 2012 11:04:48Ketua DPR terima surat protes dari Pemerintah Myanmar
Marzuki Alie. ©2012 Merdeka.comKategori
PeristiwaBerita tag terkait
Ketua MPR minta Menlu Marty cek pembantaian Rohingya
Kasus Rohingya, DPR sebut diplomasi RI sering terlambat 140Reporter: Muhammad Sholeh
Ketua DPR Marzuki Alie baru saja menerima surat protes dari Pemerintah Myanmar. Surat protes ini merupakan surat balasan, yang sebelumnya dikirim Marzuki Alie terkait diskriminasi etnis Rohingya di Myanmar.
"Isinya panjang, prinsipnya mereka tidak terima kalimat genocide, tidak ada diskriminasi, korban dari kedua belah pihak," kata Marzuki kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/8).
Pemerintah Myanmar menjelaskan, pembantaian suku atau etnis Rohingya terjadi karena kasus perkosaan dan perampokan yang dilakukan tiga orang muslim terhadap seorang ibu muda di Desa Kyauk Ni Mau di Rakhine State. Ujungnya terjadi perang suku dan timbul korban dari kedua belah pihak.
Menurut Marzuki, kasus pembantaian suku Rohingya beda tipis dengan kejadian di Suriah. Di Negara Timur Tengah itu umat Muslim saling bantai.
"Kalau di kita hal itu kayaknya sulit terjadi. Pilkada saja, minoritas bisa juara. Saya juga baru terima surat protes dari Ketua Parlemen Myanmar atas pernyataan sikap yang lalu di media," kata Marzuki.
Marzuki sendiri berkeinginan ada penyelesaian atas masalah muslim Rohingya. Karena itu sebagai Presiden Parlemen OKI, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengingatkan agar badan-badan terkait ikut turun tangan. Sebab semua memiliki mekanisme sesuai tata pergaulan internasional.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, kata Marzuki, sudah mengirim surat serupa kepada Myanmar. Namun Marzuki tak menjelaskan isinya.
"Presiden juga sudah resmi menyampaikan ke Myanmar," tegas Marzuki.
[hhw]
http://www.merdeka.com/peristiwa/ketua- ... anmar.html
Marzuki Alie. ©2012 Merdeka.comKategori
PeristiwaBerita tag terkait
Ketua MPR minta Menlu Marty cek pembantaian Rohingya
Kasus Rohingya, DPR sebut diplomasi RI sering terlambat 140Reporter: Muhammad Sholeh
Ketua DPR Marzuki Alie baru saja menerima surat protes dari Pemerintah Myanmar. Surat protes ini merupakan surat balasan, yang sebelumnya dikirim Marzuki Alie terkait diskriminasi etnis Rohingya di Myanmar.
"Isinya panjang, prinsipnya mereka tidak terima kalimat genocide, tidak ada diskriminasi, korban dari kedua belah pihak," kata Marzuki kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/8).
Pemerintah Myanmar menjelaskan, pembantaian suku atau etnis Rohingya terjadi karena kasus perkosaan dan perampokan yang dilakukan tiga orang muslim terhadap seorang ibu muda di Desa Kyauk Ni Mau di Rakhine State. Ujungnya terjadi perang suku dan timbul korban dari kedua belah pihak.
Menurut Marzuki, kasus pembantaian suku Rohingya beda tipis dengan kejadian di Suriah. Di Negara Timur Tengah itu umat Muslim saling bantai.
"Kalau di kita hal itu kayaknya sulit terjadi. Pilkada saja, minoritas bisa juara. Saya juga baru terima surat protes dari Ketua Parlemen Myanmar atas pernyataan sikap yang lalu di media," kata Marzuki.
Marzuki sendiri berkeinginan ada penyelesaian atas masalah muslim Rohingya. Karena itu sebagai Presiden Parlemen OKI, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengingatkan agar badan-badan terkait ikut turun tangan. Sebab semua memiliki mekanisme sesuai tata pergaulan internasional.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, kata Marzuki, sudah mengirim surat serupa kepada Myanmar. Namun Marzuki tak menjelaskan isinya.
"Presiden juga sudah resmi menyampaikan ke Myanmar," tegas Marzuki.
[hhw]
http://www.merdeka.com/peristiwa/ketua- ... anmar.html
Re: Myanmar: Soal Muslim Rohingya Bukan Masalah Agama
Senin, 6 Agustus 2012 20:29:22MUI dan Walubi: Konflik Rohingya bukan persoalan agama
rohingya. ©REUTERSTokoh Terkait
Susilo Bambang YudhoyonoKategori
PeristiwaBerita tag terkait
Ketua MPR minta Menlu Marty cek pembantaian Rohingya
Kasus Rohingya, DPR sebut diplomasi RI sering terlambat 2Reporter: Muhammad Sholeh
Kekerasan Muslim Rohingya di Myanmar menjadi keprihatinan banyak orang. Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi). Namun MUI dan Walubi menegaskan, bahwa konflik di Myanmar bukanlah persoalan antar agama.
"MUI dan Walubi ingin menyatakan keprihatinan yang mendalam. Ini berkaitan dengan kemanusiaan tidak perlu dipersempit sebagai persoalan keagamaan," kata Ketua MUI Slamet Effendi Yusuf dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/8).
Effendi juga menambahkan, MUI mengucapkan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah mengirim surat kepada pemerintah Myanmar.
"Namun mestinya ada langkah diplomasi yang kongkret," katanya.
MUI meminta pemerintah lebih berperan aktif membantu menyelesaikan permasalah warga Rohingya tanpa kekerasan. MUI juga menghimbau badan-badan internasional aktif membantu menuntaskan konflik Rohingya.
"Kami juga meminta dan mengimbau agar pemerintah Myanmar untuk tidak menggunakan kekerasan," pinta Effendi.
Sedangkan, Wakil Ketua Walubi Suhadi Sendjaja membenarkan pernyataan Ketua MUI. Bahwa konflik ini bukan konflik antar agama tapi masalah etnis.
"Yang terpenting peristiwa Rohingya bukan persoalan agama. Seluruh umat Budha tetap menjaga keutuhan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Suhadi.
[ian]
http://www.merdeka.com/peristiwa/mui-da ... agama.html
rohingya. ©REUTERSTokoh Terkait
Susilo Bambang YudhoyonoKategori
PeristiwaBerita tag terkait
Ketua MPR minta Menlu Marty cek pembantaian Rohingya
Kasus Rohingya, DPR sebut diplomasi RI sering terlambat 2Reporter: Muhammad Sholeh
Kekerasan Muslim Rohingya di Myanmar menjadi keprihatinan banyak orang. Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi). Namun MUI dan Walubi menegaskan, bahwa konflik di Myanmar bukanlah persoalan antar agama.
"MUI dan Walubi ingin menyatakan keprihatinan yang mendalam. Ini berkaitan dengan kemanusiaan tidak perlu dipersempit sebagai persoalan keagamaan," kata Ketua MUI Slamet Effendi Yusuf dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/8).
Effendi juga menambahkan, MUI mengucapkan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah mengirim surat kepada pemerintah Myanmar.
"Namun mestinya ada langkah diplomasi yang kongkret," katanya.
MUI meminta pemerintah lebih berperan aktif membantu menyelesaikan permasalah warga Rohingya tanpa kekerasan. MUI juga menghimbau badan-badan internasional aktif membantu menuntaskan konflik Rohingya.
"Kami juga meminta dan mengimbau agar pemerintah Myanmar untuk tidak menggunakan kekerasan," pinta Effendi.
Sedangkan, Wakil Ketua Walubi Suhadi Sendjaja membenarkan pernyataan Ketua MUI. Bahwa konflik ini bukan konflik antar agama tapi masalah etnis.
"Yang terpenting peristiwa Rohingya bukan persoalan agama. Seluruh umat Budha tetap menjaga keutuhan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Suhadi.
[ian]
http://www.merdeka.com/peristiwa/mui-da ... agama.html
- muhamad_faque
- Posts: 230
- Joined: Mon Oct 10, 2011 2:14 am
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
kalau menurut Budhisme, ini namanya karma, kan serupa tuh yang islam lakukan pada kafir di negara2 yang islamnya mayoritas, malah waktu jadi minoritas juga belagu (contohnya di eropa), makannya koreksi diri dong slim, otak kok cuma isinya perang & seks doang, kaya nabinya aja
Re: Myanmar: Soal Muslim Rohingya Bukan Masalah Agama
Myanmar: Soal Muslim Rohingya Bukan Masalah Agama
======================
Terus siapa itu yang suka nyerempet2kan isu ini ke sentimen agama, hayooo..... Di sini kita jadi tahu siapa provokator dan pemfitnah sebenarnya.....
======================
Terus siapa itu yang suka nyerempet2kan isu ini ke sentimen agama, hayooo..... Di sini kita jadi tahu siapa provokator dan pemfitnah sebenarnya.....
- Aku-Suka-Hujan
- Posts: 1028
- Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
- Location: Terra, Suatu Koloni di L5...
Re: Myanmar: Soal Muslim Rohingya Bukan Masalah Agama
Siapa lagi kalau bukan agama paling INSECURE, SENSITIVE dan pengidap INFERIORITY COMPLEX sedunia?
- vicanguryx
- Posts: 55
- Joined: Wed Apr 11, 2012 3:56 pm
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Emangnya Buddha ngajarin potong kaki & tangan yach ?Selain itu, jelas Rafiq, tidak sedikit warga etnis Rohingya yang dibunuh, kaki dan tangannya dipotong.
- penebas_bulan
- Posts: 608
- Joined: Fri May 04, 2012 10:06 am
- Location: Depan CPU liat kedunguan moslem
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Selain itu, jelas Rafiq, tidak sedikit warga etnis Rohingya yang dibunuh, kaki dan tangannya dipotong.
potong tangan kan ajaran nabi arab bro, umat buddha cuma tiru2 kokvicanguryx wrote:Emangnya Buddha ngajarin potong kaki & tangan yach ?
yg potong kaki ga tau ajaran siapa
Re: Jika Etnis Rohingya Murtad, Mungkin Akan Selamat
Selain itu, jelas Rafiq, tidak sedikit warga etnis Rohingya yang dibunuh, kaki dan tangannya dipotong.
vicanguryx wrote:Emangnya Buddha ngajarin potong kaki & tangan yach ?
Potong tangan...gaji Rohingya bulan ini....penebas_bulan wrote: potong tangan kan ajaran nabi arab bro, umat buddha cuma tiru2 kok
yg potong kaki ga tau ajaran siapa
Potong kaki...THR Rohingya tahun ini....