Page 1 of 5

Muslim vs Ahmadiyah Indonesia .....sadissnyaa.....

Posted: Sat Jul 30, 2011 5:28 pm
by SexPuji

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Sat Jul 30, 2011 6:39 pm
by Bagol5
:shock: ya ampun... nembakin orang udah kayak nyiram taneman...

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Sat Jul 30, 2011 7:06 pm
by SexPuji
yang bikin tambah eneq dan mual teriakin Oloh barbar" :toimonster:

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Sat Jul 30, 2011 10:15 pm
by kokokbeluk
Bagol5 wrote: :shock: ya ampun... nembakin orang udah kayak nyiram taneman...
SexPuji wrote:yang bikin tambah eneq dan mual teriakin Oloh barbar" :toimonster:
Contoh yang lain:
====> http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... age20.html



Ane pikir²......, pikir²......., pikir² lagi............ secara mendalam..............

KAGAK BISA DIPUNGIKIRIN LAGI......!!!

HANYA MUSLIM²!!!

Akibat AJARAN² AGAME islam YANG BISA BERBUAT GINIH!!!


Kate Bang Hillman mah:
Salam hanya untuk orang yang berpikir! :finga:

Posted: Tue Aug 02, 2011 2:10 pm
by ali5196
SexPuji wrote:
Tolong berikan keterangan ttg video ini. Tanpa penjelasan, video ini tidak berarti.

Re:

Posted: Wed Aug 03, 2011 4:53 pm
by SexPuji
ali5196 wrote:

Tolong berikan keterangan ttg video ini. Tanpa penjelasan, video ini tidak berarti.

Ga ada artinya video ini....cm gambar orang di suru tidur di tembakin membabi buta keya nyiram bunga tanpa ada rasa kemanusiaan dan yg nembak teriak allah akbar dan nyanyian2 lagu arab.... jd silahkan yg nonton visual yg menjelaskan ^^ :supz:

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Mon Aug 08, 2011 9:43 am
by keriput_siput_lucu
astaga...dah kaya lempar air ke badan orang...sadis amir...

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Tue Aug 09, 2011 1:23 am
by muslim_netral
Sumber : http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/arti ... i-cikeusik

"Tragedi Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik," kata Step Vaessen dalam acara televisi populer Belanda, Zomergasten, Minggu malam (7/8). Ia adalah jurnalis Belanda yang sudah 14 tahun bekerja di Indonesia.

Jurnalis Belanda ini kini bekerja sebagai koresponden stasiun televisi Al Jazeera dan sebelumnya koresponden televisi Belanda NOS. Step menulis buku tentang pengalamannya menjadi wartawan dan tinggal di Indonesia. 'Jihad dengan Sambal', judul buku yang ditulis oleh koresponden ini.

Ahmadiyah
Vaessen menyinggung peristiwa penyerangan dan pembunuhan para pengikut Ahmadiyah di Cikeusik. Video penganiayaan anggota Ahmadiyah juga ditampilkan.

Menurut Vaessen, setelah mendalami dan menyelidiki lebih lanjut latar belakang para pelakunya ia berkesimpulan drama Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik. "Ada sejumlah mantan jendral Indonesia yang dulu berkuasa, berada di belakang para penyerang," kata Vaessen.

Ditambahkan para pelaku penyerangan hanya mendapat hukuman ringan tiga sampai enam bulan dari hakim. Menurutnya hakim takut akan serangan balasan dari para jendral ini, apabila para pelaku mendapat hukuman berat. Sayangnya Step tidak menyebutkan nama-nama para jendral tersebut.

Keseharian
Dalam Zomergasten Step menceritakan pengalamannya sewaktu meliput Aceh setelah bencana tsunami, Gunung Merapi setelah meledak, dan juga menyiarkan berbagai kericuhan atau kerusuhan yang disebabkan oleh agama atau berlatar belakang agama di Indonesia.

Ia juga menceritakan pengalaman sehari-hari sebagai seorang ibu dari putranya Agus, yang kadang bertabrakan budaya antara Timur dan Barat.

Al Jazeera
Sekarang Vaessen bekerja untuk stasiun televisi Arab Al Jazeera. Ia bertutur, "Walaupun saya bekerja untuk Al Jazeera bukan berarti saya hanya mencari berita mengenai teroris atau serangan teroris. Stasiun ini menyiarkan semua berita penting.

Al Jazeera bukanlah stasiun televisi dari Al Qaida. Dengan kamera di lapangan Tahrir kami menyiarkan langsung revolusi di Mesir. Semua orang di seluruh dunia bisa mengikuti jalannya revolusi dari ruang tamu dengan segelas bir dan kentang goreng."

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Tue Aug 09, 2011 5:19 pm
by bagoong
@atas

neng...neng... kok tumben percaya jurnalis kapir ??
nanti kalo Step Vaessen ngomong si momed = pedofil, lo bakal mengamini juga kah ?

ahmadiyah sudah terang benderang dimusuhi muslim, kok masih percaya teori konspirasi murahan kayak gitu ??
aya aya wae...kapan pinternya neng ??

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Tue Aug 09, 2011 7:31 pm
by GoodSniper
muslim_netral wrote:Sumber : http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/arti ... i-cikeusik

"Tragedi Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik," kata Step Vaessen dalam acara televisi populer Belanda, Zomergasten, Minggu malam (7/8). Ia adalah jurnalis Belanda yang sudah 14 tahun bekerja di Indonesia.
"
Asal memoles wajah bopeng islam..muslim/ah akan percaya..!

ada yang makin pintarrrr............!





































pintar..nutup mata dan nurani.. :-#

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Tue Aug 09, 2011 7:53 pm
by mamadkafirun
Benar bukan latar belakang agama melainkan politik.
Soalnya pembantaian dilakukan dengan teriak-teriak auwlohku barbar.

Siapa bilang islam itu adalah agama?
Islam itu adalah sebuah ideologi politik yang dibungkus dengan nama agama.
Agama merupakan suatu wadah dimana manusia menjadi baik dan tidak bersikap seperti binatang.

Jadi kalau penyerangan yang biadab itu tidak dilakukan dengan berteriak-teriak auwlohku barbar, itu baru bisa dibilang berlatar belakang agama.

Maksud si muslim netral ya begitu :finga:

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 7:00 pm
by SexPuji
muslim_netral wrote:Sumber : http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/arti ... i-cikeusik

"Tragedi Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik," kata Step Vaessen dalam acara televisi populer Belanda, Zomergasten, Minggu malam (7/8). Ia adalah jurnalis Belanda yang sudah 14 tahun bekerja di Indonesia.

Jurnalis Belanda ini kini bekerja sebagai koresponden stasiun televisi Al Jazeera dan sebelumnya koresponden televisi Belanda NOS. Step menulis buku tentang pengalamannya menjadi wartawan dan tinggal di Indonesia. 'Jihad dengan Sambal', judul buku yang ditulis oleh koresponden ini.

Ahmadiyah
Vaessen menyinggung peristiwa penyerangan dan pembunuhan para pengikut Ahmadiyah di Cikeusik. Video penganiayaan anggota Ahmadiyah juga ditampilkan.

Menurut Vaessen, setelah mendalami dan menyelidiki lebih lanjut latar belakang para pelakunya ia berkesimpulan drama Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik. "Ada sejumlah mantan jendral Indonesia yang dulu berkuasa, berada di belakang para penyerang," kata Vaessen.

Ditambahkan para pelaku penyerangan hanya mendapat hukuman ringan tiga sampai enam bulan dari hakim. Menurutnya hakim takut akan serangan balasan dari para jendral ini, apabila para pelaku mendapat hukuman berat. Sayangnya Step tidak menyebutkan nama-nama para jendral tersebut.

Keseharian
Dalam Zomergasten Step menceritakan pengalamannya sewaktu meliput Aceh setelah bencana tsunami, Gunung Merapi setelah meledak, dan juga menyiarkan berbagai kericuhan atau kerusuhan yang disebabkan oleh agama atau berlatar belakang agama di Indonesia.

Ia juga menceritakan pengalaman sehari-hari sebagai seorang ibu dari putranya Agus, yang kadang bertabrakan budaya antara Timur dan Barat.

Al Jazeera
Sekarang Vaessen bekerja untuk stasiun televisi Arab Al Jazeera. Ia bertutur, "Walaupun saya bekerja untuk Al Jazeera bukan berarti saya hanya mencari berita mengenai teroris atau serangan teroris. Stasiun ini menyiarkan semua berita penting.

Al Jazeera bukanlah stasiun televisi dari Al Qaida. Dengan kamera di lapangan Tahrir kami menyiarkan langsung revolusi di Mesir. Semua orang di seluruh dunia bisa mengikuti jalannya revolusi dari ruang tamu dengan segelas bir dan kentang goreng."
betuuullll peristiwa cikeusik bukan agama,cm "politik" aja, bakar2an/bom2an gereja jg sama cm "politik" aja, Tragedi 9/11 jg cm politik aja,Alqaida,taliban,MLF muslim Moro philina,Thailand selatan,Kashmir,Poso,Ambon Semua "hanya politik aja" kl ga ulah2 Agen2 lagi2 pbuhh... Zionis yahudi :rofl: :supz: buktinya hanya Islam yg ngebomb,mbunuh,mbakar,bunuhdiri, sambil teriak ALUHUAKBAR :snakeman:

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 7:54 pm
by iamthewarlord
muslim_netral wrote:Sumber : http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/arti ... i-cikeusik

"Tragedi Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik," kata Step Vaessen dalam acara televisi populer Belanda, Zomergasten, Minggu malam (7/8). Ia adalah jurnalis Belanda yang sudah 14 tahun bekerja di Indonesia.

Jurnalis Belanda ini kini bekerja sebagai koresponden stasiun televisi Al Jazeera dan sebelumnya koresponden televisi Belanda NOS. Step menulis buku tentang pengalamannya menjadi wartawan dan tinggal di Indonesia. 'Jihad dengan Sambal', judul buku yang ditulis oleh koresponden ini.

Ahmadiyah
Vaessen menyinggung peristiwa penyerangan dan pembunuhan para pengikut Ahmadiyah di Cikeusik. Video penganiayaan anggota Ahmadiyah juga ditampilkan.

Menurut Vaessen, setelah mendalami dan menyelidiki lebih lanjut latar belakang para pelakunya ia berkesimpulan drama Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik. "Ada sejumlah mantan jendral Indonesia yang dulu berkuasa, berada di belakang para penyerang," kata Vaessen.

Ditambahkan para pelaku penyerangan hanya mendapat hukuman ringan tiga sampai enam bulan dari hakim. Menurutnya hakim takut akan serangan balasan dari para jendral ini, apabila para pelaku mendapat hukuman berat. Sayangnya Step tidak menyebutkan nama-nama para jendral tersebut.

Keseharian
Dalam Zomergasten Step menceritakan pengalamannya sewaktu meliput Aceh setelah bencana tsunami, Gunung Merapi setelah meledak, dan juga menyiarkan berbagai kericuhan atau kerusuhan yang disebabkan oleh agama atau berlatar belakang agama di Indonesia.

Ia juga menceritakan pengalaman sehari-hari sebagai seorang ibu dari putranya Agus, yang kadang bertabrakan budaya antara Timur dan Barat.

Al Jazeera
Sekarang Vaessen bekerja untuk stasiun televisi Arab Al Jazeera. Ia bertutur, "Walaupun saya bekerja untuk Al Jazeera bukan berarti saya hanya mencari berita mengenai teroris atau serangan teroris. Stasiun ini menyiarkan semua berita penting.

Al Jazeera bukanlah stasiun televisi dari Al Qaida. Dengan kamera di lapangan Tahrir kami menyiarkan langsung revolusi di Mesir. Semua orang di seluruh dunia bisa mengikuti jalannya revolusi dari ruang tamu dengan segelas bir dan kentang goreng."
Setidaknya Netter Muslim Netral memperlihatkan bahwa dia jg sangat malu dan tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh para penyerang dan mencoba berharap ada pelaku alternatif lain dalam persoalan ini.
Hanya dia lupa dengan teriakan Allah Akbarrrr...
dan dangkalnya alibi si Step dalam menuduh si pelaku alternatif.

Tragedi Cikeusik menurut MN telah mencoreng wajah Islam, pdhal itulah wajah Islam yg sebenarnya.

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 8:22 pm
by muslim_netral
iamthewarlord wrote:
Setidaknya Netter Muslim Netral memperlihatkan bahwa dia jg sangat malu dan tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh para penyerang dan mencoba berharap ada pelaku alternatif lain dalam persoalan ini.
Hanya dia lupa dengan teriakan Allah Akbarrrr...
dan dangkalnya alibi si Step dalam menuduh si pelaku alternatif.

Tragedi Cikeusik menurut MN telah mencoreng wajah Islam, pdhal itulah wajah Islam yg sebenarnya.
Bukan begitu, penyebabnya tidak menutup kemungkinan dikarenakan faktor-faktor lain, jadi jangan viktor melulu ke Islam,
banyak hal yang perlu ditelusuri, seperti kejadian Norwegia tempo hari, kafir FFI di sini rame-rame sudah nuduh muslim pelakunya, toh akhirnya kebakaran jenggot sendiri... :finga:

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 8:46 pm
by Bento
muslim_netral wrote:Bukan begitu, penyebabnya tidak menutup kemungkinan dikarenakan faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain yg dimaksud seperti apa?

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 9:03 pm
by muslim_netral
muslim_netral wrote:Bukan begitu, penyebabnya tidak menutup kemungkinan dikarenakan faktor-faktor lain
Bento wrote:Faktor-faktor lain yg dimaksud seperti apa?
Lha, baca dong berita di atas...

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 9:19 pm
by Bento
muslim_netral wrote:Bukan begitu, penyebabnya tidak menutup kemungkinan dikarenakan faktor-faktor lain
Bento wrote:Faktor-faktor lain yg dimaksud seperti apa?
muslim_netral wrote:Lha, baca dong berita di atas...
muslim_netral wrote:"Tragedi Cikeusik bukan berlatar belakang agama, melainkan politik," kata Step Vaessen dalam acara televisi populer Belanda, Zomergasten,
Berlatar belakang politik??

Politik yg dijalankan untuk menekan minoritas, tujuannya tentu saja untuk "mengislamkan". Setelah Ahmadiyah, setelah itu menyusul kristen,hindu, Budha, dll yg ditekan.

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 10:09 pm
by muslim_netral
Bento wrote: Berlatar belakang politik??

Politik yg dijalankan untuk menekan minoritas, tujuannya tentu saja untuk "mengislamkan". Setelah Ahmadiyah, setelah itu menyusul kristen,hindu, Budha, dll yg ditekan.
Kalo dilihat dari kacamata FFI apapun akan seperti itu...

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 10:19 pm
by Voodo
SexPuji wrote:
apakah ini kelakuan manusia,bahkan mungkin iblis tidak sekejam ini
:shock: :shock: benar-benar biadab :vom: :vom:

Re: Islam lagi islam lg.....sadissnyaa.....

Posted: Wed Aug 10, 2011 10:25 pm
by Bento
Bento wrote: Berlatar belakang politik??

Politik yg dijalankan untuk menekan minoritas, tujuannya tentu saja untuk "mengislamkan". Setelah Ahmadiyah, setelah itu menyusul kristen,hindu, Budha, dll yg ditekan.
muslim_netral wrote:Kalo dilihat dari kacamata FFI apapun akan seperti itu...
Memang kenyataannya demikian, kalau dilihat dari banyak kasus yg ada. Penindasan thd Ahmadiyah, penutupan dan perusakan gereja, pembongkaran patung Budha di Sumatra Utara.



==========================================================================================================================

Sumber: http://www.voa-islam.com/news/indonesia ... sementara/

KH. Cholil Ridwan: Demokrasi & Pancasila sebagai Tumpangan Sementara
Image

Jakarta (voa-islam) – Untuk sementara ini, umat Islam bisa memanfaatkan “perahu” demokrasi dan Pancasila untuk menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memberlakukan syariat Islam. Jika sudah sampai ke tempat yang dituju, Pancasila dan Demokrasi dapat kita tanggalkan dan menggantinya dengan hukum Islam.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni dan Budaya KH. Cholil Ridwan, Lc ketika dijumpai di Gedung Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII), Jakarta, belum lama ini.

Menurut Kiai Cholil, diibaratkan, umat Islam saat ini seperti menumpangi perahu yang namanya demokrasi dan Pancasila. Jika umat Islam memaksakan diri berenang di tengah arus yang deras, sementara di muara sana begitu banyak buaya.

Nah, untuk bisa selamat dan sampai ke tempat yang dituju, hendaknya memanfaatkan perahu yang ada. Untuk sementara, kita tumpangi perahu demokrasi dan Pancasila sebagai kendaraan untuk sampai ke tujuan. Jika sudah sampai, perahu demokrasi dan pancasila bisa kita tanggalkan.

“Jadi kita manfaatkan saja kendaraan itu. Anggaplah Pancasila itu sebagai sebuah kendaraan. Kalau orang kiri saja boleh memperjuangkan negara komunisme, orang liberal memperjuangkan negara sekuler dan liberalisme, kenapa umat Islam tidak boleh memperjuangkan negara Islam?” tanya kiai.

Dikatakan KH. Cholil, yang tidak berhukum selain hukum Allah, maka kafir. Namun, tidak bisa juga dipaksakan Indonesia harus menggunakan label negara Islam. Negara dalam bentuk apapun, asal syariat Islam diberlakukan, itu sudah selesai. “Esensinya kita sependapat dengan pendiri NII Kartosuwiryo, tapi kita tidak menggunakan ikon negara Islam. Model negaranya bisa apa saja, asal hukumnya diberlakulan syariat Islam,” tegasnya.

Menurut KH. Cholil, kalau kita sudah menerima lembaga bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, bahkan hotel syariah, maka kata syariah sebetulnya pengganti dari kata Islam. Kalau di Barat disebut Islamic Development Bank, di Indonesia dikenal dengan bank syariah,” ujarnya.

Kenapa banyak pihak begitu paranoid ketika umat Islam bicara negara Islam? Boleh jadi, ada semacam traumatic sejarah di masa lalu. Seperti munculnya DI/TII atau NII. Sehingga, ada stigma, Islam kerap dijadikan momok dan ancaman.

Bicara negara Islam, lanjut KH. Cholil, dilihat dari literatur klasik di zaman nabi dan para sahabat, sebetulnya tidak ada yang namanya daulah Islamiyah, yang ada adalah negara yang memberlakukan syariah Islam atau hukum Al Quran. Jika diterapkan di Indonesia, maka bentuknya tetap NKRI, tapi memberlakukan syariah Islam. Adapun syariah Islam itu meliputi: dunia perbankan, asuransi, ekonomi dan sebagainya.

“Jika ekonomi sudah kita terima, maka selangkah lagi kita akan menuju negara syariah, semua hukumnya harus disesuaikan dengan Al Qur’an dan as-Sunnah. Atau istilahnya, mengqanun hukum sesuai dengan syariat Islam.”

Kalau kita menggunakan kata Negara Islam, tak dipungkiri banyak pihak yang tidak senang. Buktinya, NII Kartosuwiryo sudah dibusukkan oleh munculnya NII KW 9. “Jelas ini bentuk pembusukan terhadap negara Islam, seolah negara Islam itu jelek, suka menipu, memeras orang dan perbuatan kriminal lainnya.

Umat Islam Harus Bersatu

Yang harus dilakukan umat Islam sekarang adalah merapatkan barisan, bersatu untuk merebut kekuasaan tanpa pertumpahan darah, tanpa senjata, dan tanpa bom. “Bila kita sudah bersatu, maka kita dapat memberlakukan hukum Islam. Terpenting semua kelompok umat Islam harus rujuk. Kongkritnya, bisa dimulai dengan kembalinya umat Islam ke masjid, tidak hanya ritual ibadah yang bersifat ubudiah, tapi juga bermuamalah di segala sector kehidupan, baik ekonomi, politik, seni maupun budaya.”

Kekalahan umat Islam, kata KH. Cholil, dikarenakan, tidak bersatu dan menjauh dari masjid. Kuncinya adalah satu dalam jamaah. Untuk itu diperlukan majelis syuro yang memayungi semua partai Islam dan kelompok Islam. “Sangat disayangkan, sudah jelas kalah, tapi tidak mau bersatu. Terpenting, harus ada payungnya dari tokoh-tokoh yang punya pengaruhi secara nasional.”

Kegagalan sejarah dengan dicabutnya tujuh kata Piagam Jakarta, adalah karena kegagalan siasah politik umat Islam. Kekalahan itu tidak boleh diulangi. Dulu umat Islam bersatu untuk membuat rumusan UUD, lalu kalah. Karena itu umat Islam jangan mau lagi dibohongi dan diprovokasi. “Itu bagian dari masa lalu, ke depan, umat Islam harus menjadi pemenang.”

Dikatakan KH. Cholil, kita akan terus berjuang sampai pertolongan Allah datang. Kemenangan umat Islam, bukan ditentukan oleh besarnya umat ini, tapi karena sikap istiqomah, keikhlasan, dan berpasrah diri kepada Allah Swt.

“Dalam sebuah perjuangan, tidak ada bayi yang lahir tanpa darah. Kalau diplomasi sudah deadlock, dan negeri ini ditakdirkan berdarah-darah, lalu terjadi perang fisik, maka bertawakallah kepada Allah, berlarilah kamu menuju Allah, baik berdua ataupun sendiri-sendiri. Terpenting adalah istiqomah kita dalam berjuang. Itu yang penting,” ungkap KH. Cholil Ridwan optimis.