Page 3 of 8

Re: Benarkah bahwa kalian itu bertuhan?

Posted: Fri Dec 29, 2006 11:30 am
by Kane
daddy wrote: Merasa dan rasa sangat berbeda walaupun tipis bedanya.
:wink: Apapun itu, tidak membawa dampak yang buruk...
daddy wrote: Meyakini dengan bukti yang nyata?
InsyaAllah emang begitu...
daddy wrote: Jangan terkecoh dengan hati. Kalau anda mendapatkannya dengan hati yang tenang dan emosi dalam diri kita hilang, saya yakin itu langsung dari Allah. Tapi kalau masih ada emosi/nafsu yang tidak bisa dikontrol, saya yakin itu buatan JIN. Apakah hati itu tidak sama dengan ruhani?
Setuju, segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah. Walaupun terkadang manusia tidak bisa menangkap semua yang Allah kehendaki melalui jalanNya.
daddy wrote: MENDENGAR, Ingat Allah itu tidak berkata-kata. QS42:51. Melihat. Apa yang dillihat dan seperti apa Allah itu?
Saya tidak bisa melihat Allah, dan mungkin tidak akan pernah bisa, karena mata ini udah keburu kotor :( . Tapi saya melihat apa2 yang menjadi kehendakNya, merasakan, mendengar, dsb.
daddy wrote: Membela ajaran Allah? Ajaran itu untuk dipelajari, bukan untuk dibela. Siapa yang akan menghilangkan/memusnahkan ajaran yang sudah terlanjur diserap oleh akal kita. Kecuali kalau kita dilarang menggunakan akal/kepala kita. Menghujat Allah, jika fitnah ttg Allah terus dibiarkan. Jangan khawatir soal itu, Allah punya rencana sendiri untuk itu, seperti yang anda yakini akan semuanya berdasarkan kehendak Allah. QS76:30
”Dan tiadalah kamu berkehendak kecuali yang dikehendaki Allah”. Allah kan maha kuasa. Biarkan Allah yang bertindak. Apa kuasa kita sebagai manusia biasa. Ini yang disebut cobaan ut kita, apakah kita cukup kuat untuk bersabar. Dan jangan mengatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya. Tidak sama sekali. Kesabaran tidak ada batasannya.
Setuju, semuanya memang berdasarkan kehendak Allah. Dan juga setuju kesabaran itu tidak ada batasnya, hanya pemikiran sekarang yang menciptakan pemikiran seperti itu.

Benar ajaran untuk dipelajari, tetapi apakah salah dengan membela apa yang menjadi keyakinan kita, membela dengan cara apa?, itu masalah yang harus dimengerti. Saya hanya berusaha memperlihatkan ayat2 Allah dan ajaranNya yang ditangkap secara menyimpang oleh golongan tertentu, dan berusaha untuk menjelaskannya, kalo tetap tidak mau terima yah silahkan mereka berpendapat, silahkan anda lihat post2 saya.
daddy wrote: Katakanlah yang berbeda keyakinan adalah penhujat. Jangan terpengaruh dengan hujatan org yang mengaku beragama lain. Itu adalah sifat dengkinya yang berbicara. Biarkan orang menilai si penghujat, apakah itu ajaran agamanya. Hujatan itu akan jadi bumerang untuk dirinya sendiri. Nah, saya gak tahu dia dapatkan ajaran itu dari mana? Pasti salah ajaran.
Seperti saya katakan sebelumnya, saya sebisa mungkin tidak akan menghujat ajaran mereka, saya hanya berusaha menjelaskan apa yang mereka hujat ttg ajaran yang saya yakini, itu saja.
daddy wrote: Ya, yang tidak beriman. Tapi saya tidak tahu persepsi anda dengan keimanan.
Bagaimana pun berbedanya cara pandang kita ttg keimanan kepada Allah, tetap Allah yang berhak menilainya, bukan begitu?.
daddy wrote: Termasuk diharamkan darah daging babi. Inilah yang saya maksud dengan mengkaji musytasyabihatnya dan dihubungkan dengan ayat All Hajj tsb. Jadi darah daging itu apa artinya.
Jadi apakah maksud anda semua darah daging termasuk manusia sendiri adalah haram?. Hmm...coba tolong anda perjelas lagi maksud anda...
daddy wrote: Jasmani kita harus tunduk oleh rohani kita. Karena pasangan jasmani dan rohani sama halnya pasangan yang Haq dan yang Batil. Nah masukan katagori mana jasmani dan rohani dengan yang Haq dan Batil. Jangan dicampur adukkan yang Haq dengan yang Batil.
Dunia dan akherat. Kaji pasangan-pasangan sampai dengan laki dan perempuan. Knp IMAM harus seorang lelaki, berjemaah perempuan harus dibelakang?
Setuju. Berarti tetap diartikan bahwa jasmani dan rohani digunakan untuk beriman kepada Allah bukan?.
daddy wrote: Disini anda sudah memutar balikkan yang haq dengan yang batil. Rohani ini selalu baik dan suci. Tapi anda memakai kata ingin. Padahal ingin adalah bentuk nafsu, sedangkan rohami bukan bentuk nafsu, hanya itikad/niat baik secara spontanitas tanpa rencana. Biasanya yang banyak mempunyai keinginan2 adalah jasmani. Yang anda maksud mungkin apabila ada sir (niat rohani), jasmani hanya sebagai pelaku saja.
Begitu?, berarti ingin bersedekah dan niat bersedekah berbeda, baik kalo anda menganggapnya begitu, bagi saya selama yang diinginkan ato diniatkan itu adalah baik adanya, itu bukanlah masalah.

Dan berarti kembali anda membenarkan bahwa untuk beriman kepada Allah tetap ada hubungan antara rohani dan jasmani. Bukan begitu?.
daddy wrote: Allah mnciptakan alam semesta berikut isinya untuk bergerak dan hidup secara dynamis. Diam adalah statis. Saya kira ALLAH tidak menghendaki demikian.
Loh?, bukannya pernyataan anda sebelumnya tidak menunjukkan kesimpulan anda diatas?, ato saya yang salah mengerti maksud anda?.
daddy wrote: Balasan dan pahala adalah wewenang siapa? Saya kira bukan manusia. Itu ultimatum Allah, bukan manusia.
Setuju. Allah yang Menghidupkan, Allah pula yang Mematikan. Tetapi apakah mematikannya Allah itu melalui manusia bukan berarti Dia yang mematikan?. Dan bukannya seseorang itu hidup Allah juga yang menentukan?, walaupun dia hidup melalui pertolongan orang lain?.
daddy wrote: Saya kira pantas. Karena kita diwajibkan untuk menggunakan akal atau berfikir. Allah menggunakan perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya berpikir.
Baik, saya tidak akan berdebat dengan anda ttg masalah ini. Berarti selama ayat2 Allah itu menurut diri anda benar ato salah anda bisa menilainya dan untuk menentukan mengikutinya ato tidak. Baik itu cara anda, silahkan, saya memiliki cara yang berbeda pula, benar tidaknya kita kembalikan kepada Allah.
daddy wrote: Memang kalau nabi isa bertutur kata itu sebenarnya yang disebut kalamullah (Allah yang sendiri yang berkata-kata melalui Isa), begitulah semua nabi yang dipilih mempunyai kuasa untuk itu. Tapi kalau tubuh manusianyapun dianggap tuhan, itu salah persepsi mereka yang sudah terdogma turun temurun dan sudah mendarah daging. Walau diturunkan nabi Mohammad dengan Al Qur’annya, kalau dia tidak percaya, apa yang bisa kita lakukan? Agama itu bukan paksaan, betul tidak kalau anda sering buka2 Al Qur’an pasti anda pernah membacanya dan tidak memungkirinya , bukan?
Setuju. Oleh sebab itu saya tidak pernah memaksa mereka untuk percaya ttg apa yang saya jelaskan mengenai islam.
daddy wrote: Saya ingin tahu persepsi anda, apakah itu mukasfaat atau musjtasyabihat. Karena sys dh punya jawaban untu anda bila membalas pertanyaan saya. Jangan kwatir sy tidak akan menghukum anda. Saya bukan hakim.
:lol: Heuheuheu kalo pun anda yakin tidak mengapa kok...

Tentang ayat tersebut saya menggolongkannya kepada mutasyabihaat, sejelas apapun maksud ayat itu, tetap yang mengetahuinya adalah Allah dan manusia pada saat itu. Sedang muhkamaat saya lebih condong kepada ayat2 ttg jual beli, perkawinan, dsb.
daddy wrote: Begitu juga sudah saya tekankan yakin anda dengan melihat wujud-NYA seperti apa, kalau kita sama2 tahu masa berbeda?
Perbedaan itu bukan dilihat dari apa yang kita perbuat, tapi bagaimana manusia itu menyikapi apa yang diperbuat oleh orang lain.

Selama yang dituju adalah sama bukanlah menjadi suatu masalah, tapi ini menurut saya loh... :wink:

Begitu...
daddy wrote: Oya pasti, dengan cara mati adalah cara yang baik untuk menemui-NYA. Tapi anehnya gak boleh bunuh diri, ya? Heheheheheh!
Heuheuheu...anda ini muslim yang aneh...bahkan saya meragukan bahwa anda muslim...

Untuk pemikiran seperti anda diatas tidak mungkin masalah bunuh diri pun anda menanyakannya...

Tapi yah saya ini hanya manusia biasa yang bergantung kepada Allah, benar tidaknya Allah lah yang lebih Mengetahui...

Begitu...

*Maaf reply nya telat, kemaren lagi sakit plus internet lemot... :lol:

Re: Benarkah bahwa kalian itu bertuhan?

Posted: Fri Dec 29, 2006 11:32 am
by Kane
dreamtheater wrote: hari pembalasan?? adodoe, ketauan banget ente ini ga pernah baca postingan secara teliti! weleh2.. kite udah reply2an sejauh ini ?!
Iye, salah saya emang tuh, waktu salah ketik pengen di edit lagi tapi internetnya lemot banget...cup...cup...segitunya ah....

jawaban

Posted: Sun Dec 31, 2006 1:19 am
by daddy
quote]
Kane wrote: :wink: Apapun itu, tidak membawa dampak yang buruk...
Mudah2an konsekwen dengan pernyataan anda.
InsyaAllah emang begitu...
InsyaAllah? Berarti belum membuktikan dengan nyata sama dengan masih pakai perasaan. beda bukan dengan rasa?
Setuju, segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah. Walaupun terkadang manusia tidak bisa menangkap semua yang Allah kehendaki melalui jalanNya.
Yaitu yang saya maksud. Bagaimana bisa menangkap Kehendak Allah, kalau yang diurusi hanya kepentingan jasmani.
Saya tidak bisa melihat Allah, dan mungkin tidak akan pernah bisa, karena mata ini udah keburu kotor :( . Tapi saya melihat apa2 yang menjadi kehendakNya, merasakan, mendengar, dsb.
Tolong di cek dari mana sumber yang anda alami itu, apalagi mendengar. Melihat apa yang menjadi kehendak-NYA. Luarbiasa, anda lebih tahu dari Allah itu sendiri, bahkan bisa membaca pikiran Allah.
Setuju, semuanya memang berdasarkan kehendak Allah. Dan juga setuju kesabaran itu tidak ada batasnya, hanya pemikiran sekarang yang menciptakan pemikiran seperti itu.
Itulah kalau memakai pikiran jasmani.
Benar ajaran untuk dipelajari, tetapi apakah salah dengan membela apa yang menjadi keyakinan kita, membela dengan cara apa?, itu masalah yang harus dimengerti. Saya hanya berusaha memperlihatkan ayat2 Allah dan ajaranNya yang ditangkap secara menyimpang oleh golongan tertentu, dan berusaha untuk menjelaskannya, kalo tetap tidak mau terima yah silahkan mereka berpendapat, silahkan anda lihat post2 saya.
Memang kebanyakan orang belum membacanya atau mempelajari apa isi ajarannya dengan persepsi seenaknya, sudah ikut2an mengkritik tajam. Saya juga demikian waktu masih muda pandangan2 sebelah mata saya terhadap agama lain. Kalau anda sudah menemui-Nya dengan rasa, mendengar dsb, seperti anda tuliskan, seharusnya anda mengerti bahwa mereka sangat sempit sekali cara berpikirnya. Kemungkinan sebagian masyarakat Islam sendiri tidak mencerminkan tanda2 kebaikan dari ajaran2 yang mereka yakini. Jadi sama2 ya sama saja.
Seperti saya katakan sebelumnya, saya sebisa mungkin tidak akan menghujat ajaran mereka, saya hanya berusaha menjelaskan apa yang mereka hujat ttg ajaran yang saya yakini, itu saja.
Tapi di forum ini anda se-olah2 ingin membela dari serangan hujatan. kalau demikian seharusnya andapun harus mengingatkan dari orang2 muslim juga untuk berehenti membalas hujatan. Percuma tidak ada manfaatnya.
Orang beriman pasti masuk sorga, bukan? Sesuai janji Allah. Tapi di surat 3, ayat 142; "Apakah kamu mengira akan masuk sorga.........dan belum nyata orang2 yang sabar. Srt 89, ayt 27-29: Hanya orang yang berjiwa tenang yang masuk sorga. Untuk mempunyai jiwa tenang, harus banyak2 mengingat Allah untu menjadi tentram. Kesimpulannya: apa yang diingat? Nama-NYA? Tulisan Allah? Atau apanya? Untuk mengingat kan kita perlu wujud. ini yang jadi pembahasan Topic di Forum ini.
Bagaimana pun berbedanya cara pandang kita ttg keimanan kepada Allah, tetap Allah yang berhak menilainya, bukan begitu
?.

Tapi bisa dilihat dari perilakunya, seperti tanda2nya orang beriman tsb diatas.
Jadi apakah maksud anda semua darah daging termasuk manusia sendiri adalah haram?. Hmm...coba tolong anda perjelas lagi maksud anda...
Baca srt 22 Al hajj ayat 37; darah daging itu tidak sampai pada Tuhannya. Karena darah daging itu tempatnya kuburan. Dan anda sendiri manusia itu kotor itu benar, yang suci itu adalah Ruh karena itu bagian dari Ruh Allah. Ruh itu urusan Allah. Berarti yang berurusan dengan Allah itu hanya Ruh.
Setuju. Berarti tetap diartikan bahwa jasmani dan rohani digunakan untuk beriman kepada Allah bukan?.
Tetap jasmani tidak pernah beriman, hamya ketawakalanlah yang bisa membawa ke keimanan. Jasmani hanya kendaraan atau tumpangan saja.
Begitu?, berarti ingin bersedekah dan niat bersedekah berbeda, baik kalo anda menganggapnya begitu, bagi saya selama yang diinginkan ato diniatkan itu adalah baik adanya, itu bukanlah masalah
.

Kata "Ingin" adalah tanda yang jelas sekali dari bentuk nafsu. Ingin bersedekah adalah bentuk nafsu mutmainah. Biarpun Mutmainah adalah bentuk nafsu demi kebaikan, tetap itu adalah salah satu dari nafsu. setiap keinginan akan menimbulkan beribu masalah. Kalu niat tiu adalah dari doraongan hati nurani dan spontanitas tanpa ada tangguhan, biasanya tanpa pamrih. Berbeda sekali dengan keinginan untuk berbuat baik, biasan yang ini ada pamrihnya. Entah imbalan atau pahala.
Dan berarti kembali anda membenarkan bahwa untuk beriman kepada Allah tetap ada hubungan antara rohani dan jasmani. Bukan begitu?.
Lagi, Jasmani hanya sekedar kendaraan Rohani. Jasmani adalah calon bangkai yang tidak ada artinya lagi.
daddy wrote: Allah mnciptakan alam semesta berikut isinya untuk bergerak dan hidup secara dynamis. Diam adalah statis. Saya kira ALLAH tidak menghendaki demikian.
Loh?, bukannya pernyataan anda sebelumnya tidak menunjukkan kesimpulan anda diatas?, ato saya yang salah mengerti maksud anda?.
kesimpulan yang mana?
daddy wrote: Balasan dan pahala adalah wewenang siapa? Saya kira bukan manusia. Itu ultimatum Allah, bukan manusia.
Nah ini yang saya maksud yang mustasyabihat. Mematikan diri ini adalah cara untuk menemui-NYA, bukan? Qobl al mautu ant al maut. Mati sajeroning urip. pernah dengar gak istilah ini?
Tidak semua ayat adalah perintah, hampir separuh adalah pengalaman ruhani yang bisa dicocokan dengan pengalaman rohani manusia.
Nampaknya banyak sekali perumpamaan2, padahal banyak realita yang di alami bagi yang sudah mengalami. Contoh surat 100 Al Adiyaat.
Bagus!
Disini anda harus mengingat kembali sifat 20 Allah Basor. Yang artinya mengetahui. Bukankah sifat 20 Allah yang telah diberikan kepada manusia? Pasti and pernah mempelajarinya.
Itu kebiasaan umum manusia selalu menilai orang lain lebih diutamakan dari pada intropeksi diri. Bukan itu yang saya maksud. Yang saya maksudkan adalh WUJUD SEJATINYA ALLAH. Bukan melihat manusia lainnya. Lihat pada diri sendiri.
Saya lebih setuju, apabila sampai pada tujuan itu yang penting.
Inalillahi wa innaillahi rodziun.

Begitu...

Kok aneh? Anda sendiri yang menulis di signature anda. Kok dikembalikan ke saya.
Bukankah ayatnya demikian bunyinya. "kalau kamu benar2 disisi Allah maka hendakkanlah kematian". Disini kalau dibaca secara mukamatnya, hampir semua umat tidak ada yang mematuhinya.
Kedengarannya se-olah2 anda dengan Allah masih ada jarak.
Hampir seluruh asia terkena dampaknya.

Posted: Tue Jan 02, 2007 10:22 am
by Kane
daddy wrote: Mudah2an konsekwen dengan pernyataan anda.
InsyaAllah...
daddy wrote: InsyaAllah? Berarti belum membuktikan dengan nyata sama dengan masih pakai perasaan. beda bukan dengan rasa?
InsyaAllah disini hanya pengakuan saya kepada Allah yang Maha Mengetahui, itu saja...
daddy wrote: Yaitu yang saya maksud. Bagaimana bisa menangkap Kehendak Allah, kalau yang diurusi hanya kepentingan jasmani.
Setuju.
daddy wrote: Tolong di cek dari mana sumber yang anda alami itu, apalagi mendengar. Melihat apa yang menjadi kehendak-NYA. Luarbiasa, anda lebih tahu dari Allah itu sendiri, bahkan bisa membaca pikiran Allah.
Anda salah mengerti...

Mendengar disini adalah mendengar sesuatu yang yang tidak didengar oleh orang lain, yang saya tekankan disini adalah ghaib nya, bukan mendengar sesuatu perkataan Allah ato malaikat, itu pun saya tidak ambil pusing, saya cuma memaparkan kejadian2 yang saya alami setelah saya berusaha dekat dengan Allah...

KehendakNya?, disini saya maksudkan sebagai segala sesuatu bentuk kehidupan yang saya alami setelah melalui usaha dan do'a, tidak ada maksud lain apalagi sudah mengerti pikiran Allah.
daddy wrote: Itulah kalau memakai pikiran jasmani.
Iya, saya juga tidak tau asal kalimat "kesabaran itu ada batasnya".
daddy wrote: Memang kebanyakan orang belum membacanya atau mempelajari apa isi ajarannya dengan persepsi seenaknya, sudah ikut2an mengkritik tajam. Saya juga demikian waktu masih muda pandangan2 sebelah mata saya terhadap agama lain. Kalau anda sudah menemui-Nya dengan rasa, mendengar dsb, seperti anda tuliskan, seharusnya anda mengerti bahwa mereka sangat sempit sekali cara berpikirnya. Kemungkinan sebagian masyarakat Islam sendiri tidak mencerminkan tanda2 kebaikan dari ajaran2 yang mereka yakini. Jadi sama2 ya sama saja.
Setuju, saya tidak berani menyangkalnya, memang demikian adanya.

Dan saya mengerti maksud anda ttg pemikiran sebagian mereka yang hanya memiliki pengetahuan sedikit ttg islam tetapi sudah berani mengkritik tajam bahkan memberikan tuduhan2 yang asal keluar. Niat saya hanya berusaha meluruskan tuduhan2 mereka ttg islam, jangan sampai menjadi fitnah yang berkepanjangan. Forum ini dilihat oleh banyak keyakinan, saya tidak mau islam di fitnah begitu saja tanpa ada penjelasan dari muslim, itu saja.

Saya tidak memandang sebelah mata ajaran mereka, seperti yang saya katakan sebelumnya, selama yang diajarkan adalah kebaikan saya tetap mendukung ajaran tersebut, kecuali pada hal2 tertentu seperti menyangkut keyakinan kepada Allah.
daddy wrote: Tapi di forum ini anda se-olah2 ingin membela dari serangan hujatan. kalau demikian seharusnya andapun harus mengingatkan dari orang2 muslim juga untuk berehenti membalas hujatan. Percuma tidak ada manfaatnya.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, tergantung bagaimana kita menghadapi hujatan tersebut. Meladeni mungkin tidak didapat manfaat mendiamkan juga begitu. Bahkan bukan tidak mungkin kalo ada oarang yang ingin mengenal islam jadi mengurungkan niatnya dengan adanya fitnah2 tersebut.
daddy wrote: Orang beriman pasti masuk sorga, bukan? Sesuai janji Allah. Tapi di surat 3, ayat 142; "Apakah kamu mengira akan masuk sorga.........dan belum nyata orang2 yang sabar. Srt 89, ayt 27-29: Hanya orang yang berjiwa tenang yang masuk sorga. Untuk mempunyai jiwa tenang, harus banyak2 mengingat Allah untu menjadi tentram. Kesimpulannya: apa yang diingat? Nama-NYA? Tulisan Allah? Atau apanya? Untuk mengingat kan kita perlu wujud. ini yang jadi pembahasan Topic di Forum ini.
Benar, dan sangat setuju, Ali Imran 142 adalah bukti nyata bahwa Allah juga tidak menjamin manusia yang berjihad dijalanNya semuanya masuk surga. dan mudah2an non muslim mengetahui ayat ini sehingga tuduhan2 mereka terhadap islam bisa ditinjau kembali.

Saya akan berusaha melawan fitnah dalam forum ini dengan penjelasan, jika masih tidak terima apa boleh buat, berarti memang itulah jalan bagi mereka, kita tidak perlu memaksa, bukan begitu?.
daddy wrote: Tapi bisa dilihat dari perilakunya, seperti tanda2nya orang beriman tsb diatas.
Benar, tapi apakah yang saya lakukan selama ini salah?, sudahkah anda melihat postingan saya?, apa yang saya lakukan memang hujatan dibalas dengan hujatan?, saya hanya memberikan penjelasan walaupun sedikit.
daddy wrote: Baca srt 22 Al hajj ayat 37; darah daging itu tidak sampai pada Tuhannya. Karena darah daging itu tempatnya kuburan. Dan anda sendiri manusia itu kotor itu benar, yang suci itu adalah Ruh karena itu bagian dari Ruh Allah. Ruh itu urusan Allah. Berarti yang berurusan dengan Allah itu hanya Ruh.
Benar, hanya maksud saya disini tetap terdapat andil jasmani untuk melakukan bentuk ketaqwaan tersebut.
daddy wrote: Tetap jasmani tidak pernah beriman, hamya ketawakalanlah yang bisa membawa ke keimanan. Jasmani hanya kendaraan atau tumpangan saja.
Baiklah, saya tidak menolak sebutan jasmani adalah tumpangan, memang begitu adanya, saya hanya menekankan andil jasmani didalamnya.
daddy wrote: Kata "Ingin" adalah tanda yang jelas sekali dari bentuk nafsu. Ingin bersedekah adalah bentuk nafsu mutmainah. Biarpun Mutmainah adalah bentuk nafsu demi kebaikan, tetap itu adalah salah satu dari nafsu. setiap keinginan akan menimbulkan beribu masalah. Kalu niat tiu adalah dari doraongan hati nurani dan spontanitas tanpa ada tangguhan, biasanya tanpa pamrih. Berbeda sekali dengan keinginan untuk berbuat baik, biasan yang ini ada pamrihnya. Entah imbalan atau pahala.
:D Baiklah kalo tepatnya menyebutnya dengan "niat" ketimbang "ingin" silahkan, insyaAllah yang saya lakukan adalah semata2 ketaqwaan dan rasa syukur saya kepada Allah atas semua nikmatNya.
daddy wrote: Lagi, Jasmani hanya sekedar kendaraan Rohani. Jasmani adalah calon bangkai yang tidak ada artinya lagi.
Setuju.
daddy wrote: kesimpulan yang mana?
Contoh anda ttg menghadapi kekurangan uang. Ada pada post sebelumnya kok.
daddy wrote: Nah ini yang saya maksud yang mustasyabihat. Mematikan diri ini adalah cara untuk menemui-NYA, bukan? Qobl al mautu ant al maut. Mati sajeroning urip. pernah dengar gak istilah ini?
Maaf atas keterbatasan kajian saya, tolong jelaskan kepada saya, mungkin saya pernah tau tapi dengan arti yang berbeda, jadi tolong beritahu saya...
daddy wrote: Tidak semua ayat adalah perintah, hampir separuh adalah pengalaman ruhani yang bisa dicocokan dengan pengalaman rohani manusia.
Nampaknya banyak sekali perumpamaan2, padahal banyak realita yang di alami bagi yang sudah mengalami. Contoh surat 100 Al Adiyaat.
Memang benar, tidak semuanya adalah perintah, tapi semuanya dapat dijadikan pedoman untuk hidup sekarang.
daddy wrote: Disini anda harus mengingat kembali sifat 20 Allah Basor. Yang artinya mengetahui. Bukankah sifat 20 Allah yang telah diberikan kepada manusia? Pasti and pernah mempelajarinya.
Benar, tapi maksud anda adalah?
daddy wrote: Itu kebiasaan umum manusia selalu menilai orang lain lebih diutamakan dari pada intropeksi diri. Bukan itu yang saya maksud. Yang saya maksudkan adalh WUJUD SEJATINYA ALLAH. Bukan melihat manusia lainnya. Lihat pada diri sendiri.
Setuju, leboh baik melihat diri sendiri dari pada menilai orang lain, oleh sebab itu saya tidak mau membenarkan ato menyalahkan apa yang menjadi pendapat saya ato orang lain, semuanya tetap saya kembalikan kepada Allah.
daddy wrote: Saya lebih setuju, apabila sampai pada tujuan itu yang penting.
Inalillahi wa innaillahi rodziun.
Baiklah...
daddy wrote: Kok aneh? Anda sendiri yang menulis di signature anda. Kok dikembalikan ke saya.
Maaf, maksud saya ttg bunuh diri itu, bunuh diri memang dilarang. Kalimat signature saya itu diperuntukkan bagi mereka yang merasa benar menafsirkan ttg Tuhan, silahkan untuk meminta cepat mati, tetapi bukan bunuh diri, begitu...
daddy wrote: Bukankah ayatnya demikian bunyinya. "kalau kamu benar2 disisi Allah maka hendakkanlah kematian". Disini kalau dibaca secara mukamatnya, hampir semua umat tidak ada yang mematuhinya.
Bukan diartikan bunuh diri kan?, tetapi meminta mati kepada Allah.
daddy wrote: Kedengarannya se-olah2 anda dengan Allah masih ada jarak.
Saya tidak pernah memikirkan jarak dengan Allah, patokan saya hanya pada Al Baqarah 186 :

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Begitu...

Posted: Tue Jan 02, 2007 10:28 am
by muka_imut
akeakkakekakeakkeak....ketawa deh aku..liat jawaban kalian....

atheisme....tak bertuhan....

coba aja kalian tak percaya adanya Tuhan, kayaknya ntar langsung kesambar petir deh....

mampus de...terus kalo ntar mati neh ya, yg g bertuhan g ada yg bisa ngubur...bingung soale...

aekkakkekakekakeke

Posted: Tue Jan 02, 2007 10:52 am
by infidel&kufir
muka_imut wrote:akeakkakekakeakkeak....ketawa deh aku..liat jawaban kalian....

atheisme....tak bertuhan....

coba aja kalian tak percaya adanya Tuhan, kayaknya ntar langsung kesambar petir deh....

mampus de...terus kalo ntar mati neh ya, yg g bertuhan g ada yg bisa ngubur...bingung soale...

aekkakkekakekakeke
ni orang kenapa ya??

Posted: Thu Jan 04, 2007 5:05 pm
by daddy
Setuju, saya tidak berani menyangkalnya, memang demikian adanya.
Dan saya mengerti maksud anda ttg pemikiran sebagian mereka yang hanya memiliki pengetahuan sedikit ttg islam tetapi sudah berani mengkritik tajam bahkan memberikan tuduhan2 yang asal keluar. Niat saya hanya berusaha meluruskan tuduhan2 mereka ttg islam, jangan sampai menjadi fitnah yang berkepanjangan.
Sudah saya utarakan sebelumnya. Kita harus mulai dari diri sendiri kemudian dilanjutkan di dalam keluarga sendiri. Sampai masyarakat disekelilingnya akan enggan dan kita akan dijadikan panutan oleh orang sekeliling kita. Karen manusia itu lebih menyukai melihat sosok tubuh (figure) yang berbudi luhur dari pada perilaku yang kontroversiel. Liat sendiri di acara berita TV, kelompok Islam yang entah aliran apa itu menghancurkan klub2 diwaktu bulan puasa. Mereka minta dihormati dalam menjalankan ibadah puasa. Disini Hakekat puasanya nampaknya belum dipahami. Di Malaysia yang konon diberlakukan syareat Islam tetap klub2 berjalan normal. Bahkan group band Indonesia banyak yang nyari duit ke negri Jiran di bulan puasa. Nah ini ulah umat Islam di Indonesia ini sendiri yang tidak mencerminkan ke-Islaman sama sekali. Kemungkinan arti Islam, tidak mengerti apalagi hakekatnya.
Forum ini dilihat oleh banyak keyakinan, saya tidak mau islam di fitnah begitu saja tanpa ada penjelasan dari muslim, itu saja.
Saya tidak memandang sebelah mata ajaran mereka, seperti yang saya katakan sebelumnya, selama yang diajarkan adalah kebaikan saya tetap mendukung ajaran tersebut, kecuali pada hal2 tertentu seperti menyangkut keyakinan kepada Allah.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, tergantung bagaimana kita menghadapi hujatan tersebut. Meladeni mungkin tidak didapat manfaat mendiamkan juga begitu. Bahkan bukan tidak mungkin kalo ada oarang yang ingin mengenal islam jadi mengurungkan niatnya dengan adanya fitnah2 tersebut.
Jangan khawatir soal ini. Seperti yang anda katakan, serahkan ini kepada yang Maha Kuasa. Biarpun jadi seorang muslim saya kecewa dengan ulah kaum muslim di Indonesia ini, tapi toh dan untungnya saya tidak harus meninggalkan Ajarannya yang ternyata satu2nya ajaran yang sangat dalam dan bisa mencapai ilmu ketauhitan. Ajaran agama lain yng sampai ke Tahuitan khususnya di Indonesia sudah punah. Malah ajaran kejawen sebenarnya mengarah kesitu juga. Sayangnya sudah punah juga atau mungkin masih ada tapi sudah langka sekali.
Dan yang sangat disayangkan umat muslim sudah cukup puas dengan tingkatan Syareat saja. Seharusnya harus lebih ditingkatkan paling sedikit ke HAKEKAT dan akan lebih baik lagi sampai ke tingkat MA’RIFAT.
Benar, dan sangat setuju, Ali Imran 142 adalah bukti nyata bahwa Allah juga tidak menjamin manusia yang berjihad dijalanNya semuanya masuk surga. dan mudah2an non muslim mengetahui ayat ini sehingga tuduhan2 mereka terhadap islam bisa ditinjau kembali.
Saya akan berusaha melawan fitnah dalam forum ini dengan penjelasan, jika masih tidak terima apa boleh buat, berarti memang itulah jalan bagi mereka, kita tidak perlu memaksa, bukan begitu?.
Benar sekali. Allah akan memberi petunjuk kepada siapa yang DIA kehendaki dan menyesatkan kepada siapa yang IA kehendaki.
Benar, tapi apakah yang saya lakukan selama ini salah?, sudahkah anda melihat postingan saya?, apa yang saya lakukan memang hujatan dibalas dengan hujatan?, saya hanya memberikan penjelasan walaupun sedikit.
Tidak dengan cara menghujat. Bukakan pikiran mereka dengan inti kebenaran Illahi. Anda harus kuat dalam mengetahui takwil Al Quran sampai tahu hakekatmya agama, mungkin tidak akan sampai dengan hujat menghujat. Pada hakekatnya Agama itu diturunkan oleh Allah pada masa dan tempat yang berbeda, sebenarnya maksud dan tujuannya itu sama. Yang membedakan itu persepsi manusianya masing2. Kalau agama itu dijadikan persepsi, sebenarnya keyakinan mereka masih ngambang biarpun mereka bersikeras akan keyakinannya. Kalau saya mengatakan itu bukan keyakinan tapi kepercayaan yang kuat. Bukan berdasarkan bukti yang nyata.
Benar, hanya maksud saya disini tetap terdapat andil jasmani untuk melakukan bentuk ketaqwaan tersebut.
Baiklah, saya tidak menolak sebutan jasmani adalah tumpangan, memang begitu adanya, saya hanya menekankan andil jasmani didalamnya.
Saya tidak mengatakan jasmani itu sosok/figure. Yang saya maksud pikiran jasmani tidak sama dengan akal ruhani. Pikiran jasmani hanya memikirkan yang terlihat oleh kasat mata dan dilingkungan dunia semata. Dan tidak akan bisa menerima hakekat agama. Kalau akal ruhani/ nurani, dia memikirkan hakekat hidup. Ini tujuan agama sebenarnya. Kita harus hijrah dari pikiran jasmani kepikiran rohani. Seperti nabi Muhammad saw, hijrah dari masjidil Harram ke masdjidil Aqsa.
Contoh anda ttg menghadapi kekurangan uang. Ada pada post sebelumnya kok.
Tanda2 keimanan seseorang bias disesuaikan dng ayat Al Fajr89:29-30; “wahai jiwa yang tenang……..
Janji Allah kepada semua Agama hanya yng beriman yang masuk sorga. Padahal tidak ada yang masuk sorga karena tidak terlihat kesabarannya. Dan tidak seorangpun beriman tanpa seidzin-NYA.
Maaf atas keterbatasan kajian saya, tolong jelaskan kepada saya, mungkin saya pernah tau tapi dengan arti yang berbeda, jadi tolong beritahu saya...
Memang benar, tidak semuanya adalah perintah, tapi semuanya dapat dijadikan pedoman untuk hidup sekarang.
Untuk mengetahui yang mustasyabihat, kita harus mendapatkan takwilnya. Untuk mendapatkan takwilnya kita harus mengenal Allah dulu. Sesuai yang di hadist nabi; “Awaludini ma’rifatullah”. Awalnya beragama kita harus mengenal Allah. Belum mengenal Allah kita ini belum beragama. Bagaimana kita bisa mengenal Allah (bukan mengenal namanya) ketemu saja belum pernah (Yunnus 10:7-9). Menurut umumnya kata2 udztad; ketemu Allah itu kalau sudah mati nanti. Apa gak terlambat? Selagi hidup untuk menemuinya harus mati dulu sebelum mati sebenarnya. Silahkan di tela’ah.
Tentang ayat tersebut saya menggolongkannya kepada mutasyabihaat, sejelas apapun maksud ayat itu, tetap yang mengetahuinya adalah Allah dan manusia pada saat itu. Sedang muhkamaat saya lebih condong kepada ayat2 ttg jual beli, perkawinan, dsb.
Disini anda harus mengingat kembali sifat 20 Allah Basor. Yang artinya mengetahui. Bukankah sifat 20 Allah yang telah diberikan kepada manusia? Pasti and pernah mempelajarinya.[/quote]
Benar, tapi maksud anda adalah?
Saya jelaskan lagi. Sifat 20 Allah ada di dalam diri kita. Disini anda pasti setuju kalau sudah memahami sifat 20.
Salah satunya adalah sifat Basor= mengetahui. Memang disini ada istilah ta’wil yaitu yang dibukakan pengertian2 yang mustasyabihat. Padahal kurang lebih 40% Isi ayat kebanyakan mustasyabihat/perumpamaan2.
Kalau kita tidak boleh mengetahui arti yang mustasyabihat, untuk siapa Alquran itu kalau yang mengetahui hanya Allah.
Itu kebiasaan umum manusia selalu menilai orang lain lebih diutamakan dari pada intropeksi diri. Bukan itu yang saya maksud. Yang saya maksudkan adalh WUJUD SEJATINYA ALLAH. Bukan melihat manusia lainnya. Lihat pada diri sendiri.
Setuju, leboh baik melihat diri sendiri dari pada menilai orang lain, oleh sebab itu saya tidak mau membenarkan ato menyalahkan apa yang menjadi pendapat saya ato orang lain, semuanya tetap saya kembalikan kepada Allah[/quote].

Disini ada yang terlewatkan pengertian anda. Dalam hadistpun juga ada. Untuk mengenal Allah, kita harus mengenal diri sendiri. Satu lagi dari sifat 20, yaitu wujud. Coba dicerna apa maksudnya ini.
Maaf, maksud saya ttg bunuh diri itu, bunuh diri memang dilarang. Kalimat signature saya itu diperuntukkan bagi mereka yang merasa benar menafsirkan ttg Tuhan, silahkan untuk meminta cepat mati, tetapi bukan bunuh diri, begitu...
Saya paling tidak setuju dengan kata merasa. Merasa benar apa benar2 merasa? Apalagi kata mentafsirkan.
Tuhan tidak bisa di reka2. Sekali lagi, harus dengan bukti yang nyata (ingat sifat 20 "wujud"). Tanpa bukti yang nyata menjadikan bahan perselisihan menggenai istilah nama Tuhan.
Saya tidak pernah memikirkan jarak dengan Allah, patokan saya hanya pada Al Baqarah 186 :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Bagus sekali ayat ini. Beriman dulu baru tahu akan kebenaran, bukan pembenaran. Di forum ini yang saya liat semua sama2 saling mencari pembenaran dengan memaksa dan menghujat selain agamanya. Sebenarnya yang
harus dikaji pengertian IMAN. Kalau agama Kristen pengertian iman itu setia pada agamanya. Menurut krisna murti (non agama) kalau kita masih terbebani oleh agama, kita terbelenggu dengan kebebasan berpikir manusia. Untuk mencapai Tuhan pikiran harus benar2 terbebaskan dari segala macam pola pemikiran. Agama itu hanya system untuk mencapai pada ketauhitan. Kalau sudah tauhit, agama itu bukan untuk dipermasalahkan lagi. Seperti dalam posting saya di topic lainnya.
Agama itu seperti orang yang ingin tahu bulan itu dimana. Yang tahu bulan itu menggunakan telunjuknya mengarah kebulan. Yang diberitahu melalui telunjuk itu dia melihat ke arah bulan. Setelah tahu, telunjuk itu sudah tidak dipergunakan lagi toh? Anehnya kok telunjuk yang dipermasalahkan. (ini saya kutip sari ajaran ZEN).


Begitu...

Posted: Fri Jan 05, 2007 2:49 am
by bambang
daddy wrote: Bagus sekali ayat ini. Beriman dulu baru tahu akan kebenaran, bukan pembenaran. Di forum ini yang saya liat semua sama2 saling mencari pembenaran dengan memaksa dan menghujat selain agamanya. Sebenarnya yang
harus dikaji pengertian IMAN. Kalau agama Kristen pengertian iman itu setia pada agamanya. Menurut krisna murti (non agama) kalau kita masih terbebani oleh agama, kita terbelenggu dengan kebebasan berpikir manusia. Untuk mencapai Tuhan pikiran harus benar2 terbebaskan dari segala macam pola pemikiran. Agama itu hanya system untuk mencapai pada ketauhitan. Kalau sudah tauhit, agama itu bukan untuk dipermasalahkan lagi. Seperti dalam posting saya di topic lainnya.
Agama itu seperti orang yang ingin tahu bulan itu dimana. Yang tahu bulan itu menggunakan telunjuknya mengarah kebulan. Yang diberitahu melalui telunjuk itu dia melihat ke arah bulan. Setelah tahu, telunjuk itu sudah tidak dipergunakan lagi toh? Anehnya kok telunjuk yang dipermasalahkan. (ini saya kutip sari ajaran ZEN).


Begitu...
Bisa saja ngarangnya.....
Iman menurut kristen itu adalah MENGENAL TUHAN, ALLAH-NYA DENGAN BENAR.
Bukan seperti orang2 kebanyakan di Indo, ber-AGAMA tapi tidak mengenal Tuhannya!!

Oleh karena kebanyakan orang di Indo "BERAGAMA" tetapi Tuhannya sendiri tidak mereka kenal, maka surah Al Baqarah 186 itu cuma sebuah dagelan yang dikultuskan.
Buktinya doa-doa para islam bagai embun di pagi hari yang baru saja timbul, lalu hilang ditelan hangatnya mentari (sia-sia), karena bukannya tambah makmur negeri ini didoakan tiap hari lima kali, eh...malah ancur!!

Posted: Fri Jan 05, 2007 12:30 pm
by daddy
Bisa saja ngarangnya.....
Iman menurut kristen itu adalah MENGENAL TUHAN, ALLAH-NYA DENGAN BENAR.Bukan seperti orang2 kebanyakan di Indo, ber-AGAMA tapi tidak mengenal Tuhannya!!
Oleh karena kebanyakan orang di Indo "BERAGAMA" tetapi Tuhannya sendiri tidak mereka kenal, maka surah Al Baqarah 186 itu cuma sebuah dagelan yang dikultuskan.
Buktinya doa-doa para islam bagai embun di pagi hari yang baru saja timbul, lalu hilang ditelan hangatnya mentari (sia-sia), karena bukannya tambah makmur negeri ini didoakan tiap hari lima kali, eh...malah ancur!!
Heeeeyyy.......! Saya suka jawaban ini.
Tapi tolong jelaskan lebih spesifik cara mengenal Tuhan itu dan apa wujud yang anda kenal itu. Baru 100% jawaban anda akan saya terima.

Posted: Fri Jan 05, 2007 9:06 pm
by bambang
daddy wrote: Heeeeyyy.......! Saya suka jawaban ini.
Tapi tolong jelaskan lebih spesifik cara mengenal Tuhan itu dan apa wujud yang anda kenal itu. Baru 100% jawaban anda akan saya terima.
Tuhan itu adalah Kuasa Allah Yang Maha-Hidup.

Pada masa Purbakala, bangsa-bangsa di bumi ini senantiasa mencari allah untuk disembah. Mereka merepresentasikan allahnya dengan sesuatu yang mereka anggap sebagai perwujudan dari Allah.
Ada yang menyembah Matahari, Bulan, Bintang, Planet2, Gunung, Pohon, bahkan sampai patung2 yang mirip dengan mahkluk-mahkluk hidup (dari hewan sampai manusia).

Memang semua itu merupakan perwujudan dari Kuasa Allah dalam karya penciptaan-Nya, namun hakekatnya sendiri hanyalah sebuah benda yang mati tidak hidup..

Kembali kepada arti Tuhan yang adalah Kuasa Allah Yang Maha-Hidup.

Hanya manusia saja satu-satunya mahkluk yang diberikan nafas hidup oleh Allah, dan oleh karena itu juga manusia dikatakan sebagai mahkluk yang paling mulia dari semua ciptaan-Nya.

Untuk menyatakan keberadaan-Nya kepada manusia, pada jaman para-nabi Dia menunjukan Kuasa-Nya melalui perkataan (firman) maupun keajaiban (mukjizat), yang kemudian dikenal sebagai YHWH (artinya: "AKU ADA").
Namun semua itu merupakan bagian dari proses rencana-Nya Yang Mulia; dimana Allah menunjukan Kuasa-Nya itu melalui - penjelmaan - Kuasa-Nya dalam gambar dan rupa seorang Anak Manusia, dimana Anak Manusia ini juga di sebut sebagai Anak Allah.

Hanya menjadi seorang Anak Manusia Kuasa-Nya diperkenankan untuk menggapai Rencana-Nya Yang Mulia, bukan dalam gambar dan rupa Matahari, Bulan, Bintang dan lain-lainnya itu.

Allah tahu, bahwa tidak mungkin manusia akan percaya begitu saja menerima Yesus Kristus itu sebagai Tuhan, Kuasa Allah yang menyelamatkan hidupnya; Oleh sebab itu Roh Kudus ( Kuasa Allah ) seorang Penolong yang lain akan membimbing manusia kepada seluruh kebenaran ini (Yesus Kristus adalah Tuhan, Kuasa Allah yang menyelamatkan manusia).

Posted: Fri Jan 05, 2007 9:47 pm
by daddy
Heeeeyyy.......! Saya suka jawaban ini.
Tapi tolong jelaskan lebih spesifik cara mengenal Tuhan itu dan apa wujud yang anda kenal itu. Baru 100% jawaban anda akan saya terima
Wah mas Bambang kirain sudah menemukan Sejatinya Tuhan ternyata masih terdogma seperti syareat Islam juga.
Padahal di Yohanes banyak sekali penjelasannya.
Sorry mas itu masih tory.

Posted: Fri Jan 05, 2007 9:47 pm
by daddy
Heeeeyyy.......! Saya suka jawaban ini.
Tapi tolong jelaskan lebih spesifik cara mengenal Tuhan itu dan apa wujud yang anda kenal itu. Baru 100% jawaban anda akan saya terima
Wah mas Bambang kirain sudah menemukan Sejatinya Tuhan ternyata masih terdogma seperti syareat Islam juga.
Padahal di Yohanes banyak sekali penjelasannya.
Sorry mas itu masih tory.

Posted: Sat Jan 06, 2007 12:08 am
by bambang
daddy wrote: Wah mas Bambang kirain sudah menemukan Sejatinya Tuhan ternyata masih terdogma seperti syareat Islam juga.
Padahal di Yohanes banyak sekali penjelasannya.
Sorry mas itu masih tory.
He..he..he.. saya yang sorry bung!

Soalnya Tuhan itu bukan dogma..........
Kalau DOGMA gak nyata, cuma sebatas persepsi dan intepretasi manusia, sedangkan Tuhan (Yesus) is real man!!
Bahkan Dia Hidup...dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya................lamaaaa sekali :lol: :lol: :lol:

JADI SEKALI LAGI SAYA MINTA SORRY....... SEBAB TUHAN (YESUS) TIDAK SAMA DENGAN SYARE'AT ISLAM!? :oops: :oops: :oops:

Posted: Sat Jan 06, 2007 12:59 pm
by daddy
Soalnya Tuhan itu bukan dogma..........
Kalau DOGMA gak nyata, cuma sebatas persepsi dan intepretasi manusia, sedangkan Tuhan (Yesus) is real man!!
Bahkan Dia Hidup...dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya................lamaaaa sekali :lol: :lol: :lol:
Itu kan katanya kitab atau dari manusia sekarang dan org2 terdahulu. Dan anda terbelenggu dengan cerita2 itu tanpa membuktikan sendiri. Kitab suci manapun termasuk kitab weda (hindu) menyebutkan wujud Tuhan. Tuhan itu maha ruh adanya. Baca YOH 4:24. Bukan wujud manusia. Kalau mau kenal Tuhan harus kenal ruhnya sendiri. Sudah kenal belum sama Ruh kudus? Kalau belum tahu wujud ruhnya, berarti belum kenal Tuhan. Baca Yoh1:7. Sering kali terdengar adzan di masjid, yang isinya kesaksian mereka terhadap Tuhan dan Muhammad. Begitu juga kesaksian secara kristen berbeda. Coba pakai nalar! Betulkah mereka bersaksi akan nabi2nya? Bagaimana anda segitu Yakinnya akan Tuhan Yesus sedangkan anda sendiri belum pernah menyaksikanya. Kok bisa bersaksi pada orang jaman lampau yang sudah tidak ada. Kalau Tuhan sampai sekarang masih dan akan tetap ada. Kenapa tidak berusaha menemui-NYA. Dan tanyalah agama apa yang sebenarnya yang benar. Seandainya bisa, anda akan malu sendiri. Selama ini yang sudah kita yakini dan kita jalani ternyata salah kaprah. Kita ini sebenarnya penyembah2 agama. Tuhan itu yang real. Kita wajib untuk mengetahui eksistensinya. Itu maksud agama dan Tuhan. Bukan terprana oleh cerita2 ahli kitab dan orang2 yang pandai berkhotbah.
sedangkan Tuhan (Yesus) is real man!!
How real? You don't know him and you haven't even met him.
it's only a story.
JADI SEKALI LAGI SAYA MINTA SORRY....... SEBAB TUHAN (YESUS) TIDAK SAMA DENGAN SYARE'AT ISLAM!? :oops: :oops: :oops:
[/quote]

Sorry kalau saya tidak percaya kata orang. Saya lebih percaya kata Ruhani.

Posted: Sat Jan 06, 2007 1:27 pm
by bambang
daddy wrote: Itu kan katanya kitab atau dari manusia sekarang dan org2 terdahulu. Dan anda terbelenggu dengan cerita2 itu tanpa membuktikan sendiri. Kitab suci manapun termasuk kitab weda (hindu) menyebutkan wujud Tuhan. Tuhan itu maha ruh adanya. Baca YOH 4:24. Bukan wujud manusia. Kalau mau kenal Tuhan harus kenal ruhnya sendiri. Sudah kenal belum sama Ruh kudus? Kalau belumtahu wujud ruhnya, berarti belum kenal Tuhan. Baca Yoh1:7.
Makanya anda harus dapat memahami/faham dengan benar, Tuhan itu apa, Allah itu apa; jangan dicampur aduk seperti di islam, Tuhan ya Auwloh, Auwloh ya Tuhan.
Jika anda merujuk kepada ayat di Yohanes itu, maka anda hanya berusaha menghindar dari apa yang telah saya jelaskan.
Sebab di sana (di Yohanes) menuliskan tentang Allah yang Roh, yang tidak kelihatan; bukan tentang Tuhan (Kuasa-Nya).
ninja-racer wrote: How real? You don't know him and you haven't even met him.
it's story.
Apakah sekarang anda sedang mencari Tuhan yang anda bisa "temui"??

"Kenal" dan "Ketemu" yang anda maksud bukanlah inti dari suatu KE-PASTI-AN.
Aturan atau Hukum itu berlaku dalam pembuktian sah atau tidaknya kepastian itu berdasarkan KESAKSIAN orang-orang yang independent.
ninja-racer wrote: Sorry kalau saya tidak percaya kata orang. Saya lebih percaya kata Ruhani.
Kalau begitu carilah.... Tuhan yang sesuai dengan selera anda.

(itulah DOGMA tentang Tuhan, Persepsi dan Intepretasi manusia)

Posted: Sat Jan 06, 2007 1:48 pm
by daddy
bambang wrote: Makanya anda harus dapat memahami/faham dengan benar, Tuhan itu apa, Allah itu apa; jangan dicampur aduk seperti di islam, Tuhan ya Auwloh, Auwloh ya Tuhan.
Jika anda merujuk kepada ayat di Yohanes itu, maka anda hanya berusaha menghindar dari apa yang telah saya jelaskan.
Sebab di sana (di Yohanes) menuliskan tentang Allah yang Roh, yang tidak kelihatan; bukan tentang Tuhan (Kuasa-Nya). Apakah sekarang anda sedang mencari Tuhan yang anda bisa "temui"??
Sudah sy sebutkan diatas. Tuhan itu real, ada nama ada wujudnya. Bukan katanya, Bukan persepsi. BUKTI OTENTIK TUHAN ITU ADA dan Nyata. Kalu dari membaca saja, itu baru persepsi apapun pemahamannya.

Posted: Sat Jan 06, 2007 5:29 pm
by lia arti
Kalo gak ada Tuhan, terus yg nyiptain loe semua siapa, ya ?

Alam, gunung, air, api, cahaya, tanah, angin, debu, pasir, lumpur, orang, hewan, tumbuhan, besi, emas, tembaga, berlian, zamrud, perunggu, de el el....

Tuhan berada di atas semua itu. Allah.

Gue bisa nulis disini juga karena Dia.

Posted: Sun Jan 07, 2007 1:31 am
by bambang
daddy wrote:
Sudah sy sebutkan diatas. Tuhan itu real, ada nama ada wujudnya. Bukan katanya, Bukan persepsi. BUKTI OTENTIK TUHAN ITU ADA dan Nyata. Kalu dari membaca saja, itu baru persepsi apapun pemahamannya.
Ya..ya..saya ngerti maksud anda.

Sebab di islam diajarkan untuk melihat Alam Semesta ini dan Berfikir....
Itu yang anda maksudkan dengan "Tuhan"? itu real, ada nama ada wujudnya....... BUKTI OTENTIK TUHAN ITU ADA dan Nyata ya kan!?

Kalau itu sich sama juga dengan pandangan "agama-agama" PAGAN.
:roll: :roll: :roll:

Posted: Sun Jan 07, 2007 1:33 am
by bambang
lia arti wrote:Kalo gak ada Tuhan, terus yg nyiptain loe semua siapa, ya ?

Alam, gunung, air, api, cahaya, tanah, angin, debu, pasir, lumpur, orang, hewan, tumbuhan, besi, emas, tembaga, berlian, zamrud, perunggu, de el el....

Tuhan berada di atas semua itu. Allah.

Gue bisa nulis disini juga karena Dia.
Hahahaha... baru bangun tidur mpok!?

Sana cuci muka dulu!!

Posted: Mon Jan 08, 2007 12:41 am
by daddy
Sebab di islam diajarkan untuk melihat Alam Semesta ini dan Berfikir....
Itu yang anda maksudkan dengan "Tuhan"? itu real, ada nama ada wujudnya....... BUKTI OTENTIK TUHAN ITU ADA dan Nyata ya kan!?
Kalau itu sich sama juga dengan pandangan "agama-agama" PAGAN.
:roll: :roll: :roll:
[/quote]

Tuhan tidak sama dengan ciptaan_NYA (alam semesta) dsb. Memang Kalau kita tidak mendapatkan wahyu itu kita tidak tahu apa Iman apa Kitab. Kalau kita masih berpikir secara jasmani, akal kita tidak akan sampai pada alam ke ILLAHIAN/akherat/sorga dsbnya. Sudah saya sampaikan pakailah akal ruhani. Speperti di cantumkan di

YOH 4:24;"Allah itu Ruh dan barang siapa menyembah DIA , harus menyembah-NYA dengan roh dan kebenaran".
Korintus 2:14; "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu KEBODOHAN: dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu dapat dinilai secara rohani"..

Mungkin orang kalau membaca Al Quran akan sulit memahami ayat2 yang penuh dengan perumpamaan, saya gak heran. Tetapi membaca Alkitab perjanjian baru yang segitu gamblangnya, toh kebanyakan umat kristen masih salah persepsi pengertian tentang roh. Apakah anda sudah mengenal ruh anda sendiri? Kalau sudah, anda pasti mengenal Tuhan. Pasti anda akan menjawabnya dengan teory2 dan doktrin2 yang anda dapat dari sumber katanya, bukan berdasarkan bukti yang nyata.
Nah, itu yang disebut kaum Pagan.
Jadi kesaksian Yohanes itu Pagan? Berarti anda sendiri juga termasuk pagan.