Terlepas dari pemahaman anda ttg percaya dan yakin. Yakin disini saya artikan sebagai segalas sesuatu yang saya alami seiring usaha saya merasakan keberadaan Allah.
Merasa dan rasa sangat berbeda walaupun tipis bedanya.
secara ilmu saya meyakini Kuasa itu adalah Allah.
Meyakini dengan bukti yang nyata?
Kemudian saya mendapati Kuasa itu semakin hari semakin saya rasakan dekat. Terlebih lagi pada saat melakukan ibadah diluar ibadah wajib. Saya merasakan bahwa semakin dekat saya kepada Allah semakin pula Ujian itu datang kepada saya. Kemudian saya semakin mendekat lagi dan merasakan bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini semuanya berdasarkan apa yang Allah kehendaki. Setelah itu tidak ada rasa ragu lagi dalam diri ini, semua yang saya perbuat saya yakini sebagai apa yang dikehendaki Allah. Disini saya meyakini Allah dengan hati.
Jangan terkecoh dengan hati. Kalau anda mendapatkannya dengan hati yang tenang dan emosi dalam diri kita hilang, saya yakin itu langsung dari Allah. Tapi kalau masih ada emosi/nafsu yang tidak bisa dikontrol, saya yakin itu buatan JIN. Apakah hati itu tidak sama dengan ruhani?
Kemudian saya berkembang lagi kepada hal2 yang sifatnya ghaib, saya bisa merasakan hal2 yang tidak bisa dirasakan orang lain, mendengar apa yang tidak didengar orang lain, dan melihat sesuatu yang ghaib. Pada keadaan ini saya meyakini Allah dengan indera saya.
Sampai pada hakekatnya.
MENDENGAR, Ingat Allah itu tidak berkata-kata. QS42:51. Melihat. Apa yang dillihat dan seperti apa Allah itu?
Beginilah keyakinan saya kepada Allah. Saya mengerti maksud anda. Tidak perlu kita saling hujat ttg keyakinan masing2. Anda benar itu tidaklah salah. Saya juga berpendapat demikian. Saya hanya berusaha membela ajaran Allah walau dengan cara sedikit. Akan lebih baik jika membiarkan mereka yang menghujat Allah. Tapi tidak akan menjadi lebih baik jika fitnah ttg Allah terus dibiarkan.
Membela ajaran Allah? Ajaran itu untuk dipelajari, bukan untuk dibela. Siapa yang akan menghilangkan/memusnahkan ajaran yang sudah terlanjur diserap oleh akal kita. Kecuali kalau kita dilarang menggunakan akal/kepala kita. Menghujat Allah, jika fitnah ttg Allah terus dibiarkan. Jangan khawatir soal itu, Allah punya rencana sendiri untuk itu, seperti yang anda yakini akan semuanya berdasarkan kehendak Allah. QS76:30
”Dan tiadalah kamu berkehendak kecuali yang dikehendaki Allah”. Allah kan maha kuasa. Biarkan Allah yang bertindak. Apa kuasa kita sebagai manusia biasa. Ini yang disebut cobaan ut kita, apakah kita cukup kuat untuk bersabar. Dan jangan mengatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya. Tidak sama sekali. Kesabaran tidak ada batasannya.
Anda ingin membiarkan mereka yang berbeda keyakinan menghujat?, silahkan, mungkin itu jalan yang terbaik bagi anda untuk mencapai ma'rifat kepada Allah.
Katakanlah yang berbeda keyakinan adalah penhujat. Jangan terpengaruh dengan hujatan org yang mengaku beragama lain. Itu adalah sifat dengkinya yang berbicara. Biarkan orang menilai si penghujat, apakah itu ajaran agamanya. Hujatan itu akan jadi bumerang untuk dirinya sendiri. Nah, saya gak tahu dia dapatkan ajaran itu dari mana? Pasti salah ajaran.
Tentunya anda paham ttg yang disebut kafir dalam Al Qur'an bukan?, nah itulah maksud saya.
Ya, yang tidak beriman. Tapi saya tidak tahu persepsi anda dengan keimanan.
Jasmani diharamkan?, coba perjelas maksud jasmani diharamkan?.
Termasuk diharamkan darah daging babi. Inilah yang saya maksud dengan mengkaji musytasyabihatnya dan dihubungkan dengan ayat All Hajj tsb. Jadi darah daging itu apa artinya.
Saya tetap mengatakan beriman kepada Allah melalui jasmani dan rohani. Dengan rohani saya meyakini Allah dan tunduk patuh kepada ajaranNya. Dengan jasmani saya melakukan keyakinan itu dengan nyata. Tetap jasmani dan rohani berhubungan dengan keyakinan kepada Allah.
Jasmani kita harus tunduk oleh rohani kita. Karena pasangan jasmani dan rohani sama halnya pasangan yang Haq dan yang Batil. Nah masukan katagori mana jasmani dan rohani dengan yang Haq dan Batil. Jangan dicampur adukkan yang Haq dengan yang Batil.
Dunia dan akherat. Kaji pasangan-pasangan sampai dengan laki dan perempuan. Knp IMAM harus seorang lelaki, berjemaah perempuan harus dibelakang?
Dengan rohani saya ingin menolong sesama dan mendekatkan diri kepada Allah, dengan jasmani saya tempuh itu dengan bersedekah, dsb. Ini maksud saya beriman dengan rohani dan jasmani.
Disini anda sudah memutar balikkan yang haq dengan yang batil. Rohani ini selalu baik dan suci. Tapi anda memakai kata ingin. Padahal ingin adalah bentuk nafsu, sedangkan rohami bukan bentuk nafsu, hanya itikad/niat baik secara spontanitas tanpa rencana. Biasanya yang banyak mempunyai keinginan2 adalah jasmani. Yang anda maksud mungkin apabila ada sir (niat rohani), jasmani hanya sebagai pelaku saja.
[
quote]Bukan kah Allah juga menyurh kita untuk berusaha?...
Atau menurut anda kita harus diem saja tanpa ada usaha?.[/quote]
Allah mnciptakan alam semesta berikut isinya untuk bergerak dan hidup secara dynamis. Diam adalah statis. Saya kira ALLAH tidak menghendaki demikian.
Benar, anda diludahi kita masih bisa diem, tapi kalo ajaran Allah diinjak2 itu sudah lain cerita. Walaupun memaafkan dan menyerahkan keputusan kepada Allah tetap lebih baik...
Asy Syuura 40
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Balasan dan pahala adalah wewenang siapa? Saya kira bukan manusia. Itu ultimatum Allah, bukan manusia.
Kembali saya tidak setuju. Baik muhkamaat dan mutasyabihat adalah benar. Dan kedua2nya berasal dari Allah. Apa pantas kita memilah2 Al Qur'an, yang ini anda setuju yang ini tidak?.
Saya kira pantas. Karena kita diwajibkan untuk menggunakan akal atau berfikir. Allah menggunakan perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya berpikir.
Tidak ada ayat nya?, anda bersungguh2 dengan ini?. Anda mengatakan tidak ada ayat yang menjelaskan bahwa kafir itu bukanlah orang yang tidak meyakini Allah?. Bukankah Al Maa'idah 72-73 diantara yang menceritakan itu?
Memang kalau nabi isa bertutur kata itu sebenarnya yang disebut kalamullah (Allah yang sendiri yang berkata-kata melalui Isa), begitulah semua nabi yang dipilih mempunyai kuasa untuk itu. Tapi kalau tubuh manusianyapun dianggap tuhan, itu salah persepsi mereka yang sudah terdogma turun temurun dan sudah mendarah daging. Walau diturunkan nabi Mohammad dengan Al Qur’annya, kalau dia tidak percaya, apa yang bisa kita lakukan? Agama itu bukan paksaan, betul tidak kalau anda sering buka2 Al Qur’an pasti anda pernah membacanya dan tidak memungkirinya , bukan?
Jelaskan kepada anda?, bukannya anda yang harusnya menjelaskan maksud anda?.
Saya ingin tahu persepsi anda, apakah itu mukasfaat atau musjtasyabihat. Karena sys dh punya jawaban untu anda bila membalas pertanyaan saya. Jangan kwatir sy tidak akan menghukum anda. Saya bukan hakim.
Begitu juga sudah saya tekankan yakin anda dengan melihat wujud-NYA seperti apa, kalau kita sama2 tahu masa berbeda?
_________________
Oya pasti, dengan cara mati adalah cara yang baik untuk menemui-NYA. Tapi anehnya gak boleh bunuh diri, ya? Heheheheheh!