Kane"
Setuju, tapi yang kita bahas adalah prilaku dalam forum ini. Dan saya pun kurang melihat perkataan anda adalah benar adanya, saya juga telah melihat beberapa post anda disini. Jika memang anda mempunyai niat baik dengan tidak saling menghujat seperti yang anda katakan pada awal2 post dulu, saya sarankan anda pun meninggalkan forum ini.
"daddy"
Saya Tidak menhujat dengan kata2 yng keras, bukan? Saya menekankan semuanya yang ada dalam forum ini menggunakan logikanya. Kebanyakan manusia masih terbiasa percaya dengan apa katanya.
Dalam debat saya memang saya counter akan kata2 mereka yang menghujat umat Islam itu ngawur kalau percaya dengan Mohammad yang bejat dan jahat. Aneh kan? Kita sendiri belum pernah tahu kenal Mohammad kok mereka tahu2nya akan sifatnya. Pakai katanya lagi kan? Makanya saya counter dengan mengatakan lebih ngawur lagi kalau percaya Tuhan yang kawin dengan pelacur. Inikan semuanya berdasarkan kata seseorang yang melakukan research yang belum tentu bisa dipertanggung jawabkan akan kebenarannya. Untungnya belum ada buku atau film yang membuat cerita tentang nabi Muhammad disisi negatifnya.
Disini saya menekankan Kita percaya atau meyakini agama apa berdasarkan pilihannya sendiri atau terdoktrin sejak kecil dan factor turun temurun? Kemudian mempelajari agama berdasarkan pengaruh pendeta/ustad/kyai berdasarkan pendapatnya masing2?
Saya disini mengajak umat beragama ut mempelajari agama masing2 menurut hati nuraninya, dan untuk dibuktikan kebenarannya. Bukan KATANYA lagi.
Kane"
Untuk mencapai ma'rifat anda tidak memerlukan komputer, dan tidak berusaha untuk hidup dekat dengan itu. Karena memang tujuannya hanya untuk beribadah. Sebenarnya bukan muslim puas dengan tingkat syariat, tetapi mungkin dikarenakan belom mengerti.
Kalo boleh saya bertanya sudah sejauh manakah anda?, dan tau dari mana anda bahwa yang anda lakukan sudah cukup?.
“daddy”
Bung kane, mungkin sudah pernah baca atau dengar dari hadist nabi, bahwa awalnya beragama adalah mengenal Allah. Awludini ma’rifatullah.
Berarti begitu kita mulai beragama kita sudah mengenal Allah. Ma’rifatullah artinya mengenal Allah.
Pengertian berikutnya, kalau kita belum mengenal Allah kita belum beragama. Sama saja pengertiannya: bahwa orang yang mencapai ma’rifat (beragama) harus menjauhi computer. Pasti anda tidak akan trima dikatakan belum beragama. Buktinya berdasrkan persepsi anda, anda sendiri masih kutak-katik computer.
Anda dapat pengertian ma’rifat pasti dari katanya juga. Kalau tanyanya ke ulama yang belum ma’rifat pasti dia akan mengatakan jangan nanti kamu gila, dan sebagainya unt menghindari pertanyaan yang mereka sendiri belum tahu.
“Kane"
Saya suka kalimat anda diatas, memang benar, selama ini yang membuat perbedaan adalah persepsi manusia itu sendiri, dan yang pasti hal ini lebih diperkeruh dengan keangkuhan masing2 manusia yang melihat dirinya adalah yang paling benar
.
“daddy”
Saya telah mengatakan di posting2 terdahulu:”Bila seseorang mengatakan agamanya paling benar biasanya dia belum benar mendalami agamanya”.
Kane"
Hmmm...menarik...saya cukup terkejut bisa menjumpai orang seperti anda didalam forum seperti ini...karena pada umumnya orang2 seperti anda hanya saya jumpai pada lingkungan yang berjauhan dengan internet
“daddy”
Jangan menggunakan persepsi. Justru pemikiran ruhani itu yang harus dibawa kedunia, jangan menggunakan pemikiran2 dunia ke akherat, tidak akan pernah sampai.
Code: Select all
Kane"
Kalo kesabaran yang anda maksud berarti tidak perlu saya sangkal, karena memang pada intinya kesabaran dan diiringi dengan usaha.
daddy"
Bung Kane, jarang orang yang bisa sabar karena usaha. Orang yang seperti itu biasanya karena terpaksa sabar, kalau tidak dia tidak dapat duit. Bagaimana manusia bisa sabar, untuk mengekang emosinya belum tentu sanggup. Kesabaran itu hanya karena Karunia Allah.
Kane"
Setuju, kalo mati dulu berarti udah terlalu terlambat.
"daddy"
Maksudnya mati sebelum mati yang sebenarnya, atau mati yang sesungguhnya?
Kane
Apakah maksud anda bahwa Allah ada pada diri kita?
daddy"
Kalau Allah meliputi segala sesuatu, masa’ kita dilewati? Atau tidak termasuk dari sesuatu itu?
QS32;8-9. ……………..KU-tiupkan ruh-KU.
Kane
Menarik...sangat menarik...
Saya sangat senang berkenalan dengan muslim yang lebih mengutamakan ketauhidan ketimbang mempeributkan masalah2 lain...
Agama adalah system untuk mencapai ketauhidan, yang menjadi masalah apakah system yang digunakan itu udah benar?...
daddy
Terimakasih. System itu benar atau tidak kita bisa mersakan hasil yang kita peroleh dari pengabdian kita terhadap-NYA. janji Allah pasti tiba. Tinggal dicocokan di Qur’an apa yang dijanjikan oleh Allah selagi kita hidup. Kita tidak bisa menilai sesorang apakah system mereka bener atau tidaknya. Yang penting kita sendiri sudah bener apa tidak systemnya. Agama itu urusan individu dengan Tuhannya, bukan kelompok. Padahal tidak ada satupun Kitab yang palsu atau dipalsukan. Melirik kitab agama lain akan kepalsuannya berarti dia belum bisa membaca makna dari kitabnya sendiri. Nanti akan saya buktikan bahwa umat yang ribut melecehkan agama lain pasti salah mengartikan makna. Nanti kita buktikan persamaan ayat kitab2 suci dari semua agama.
Kane
Saya juga lebih percaya ttg apa2 yang kita lakukan adalah Allah Yang Maha Mengetahui. Pernah di forum ini membahas ttg bersentuhan dengan wanita. Saya mengatakan bahwa sedekat apapun bersentuhan dengan bukan muhrim ( didaerah padat, misal : angkot, mall, dsb ) tetapi niat kita tidak untuk bersentuhan dan yakin Allah Maha Mengetahui maka bersentuhan disini bukanlah masalah, bagaimana menurut anda?. Karena...maaf saya jadi dituduh munafik ama seorang non muslim, tapi saya tidak tau bagaimana menyampaikannya, nah melihat cara pikir anda mudah2an saya menemukan jawaban yang menarik...
Daddy
Ini pengalaman saya di supermarket, mudah2an bisa jadi sebuah jawaban. Saya dalam posisi berhenti dan berdiri sambil bertolak-pinggang melihat harga sebuah produk dirak2an supermarket. Alangkah terkejutnya siku saya ditabrak seorang wanita agak gemuk dengan payudaranya. Padahal posisinya sambil berjalan saya berhenti. Dengan sendirinya saya menoleh kedia dan dia melihat saya dengan marah sambil melontarkan kata “kurang ajar” katanya. Siapa yang salah? Dan apa hubungannya dengan agama? Semuanya tergantung dari pola berpikir kita. Jangan dicampur adukkan yang HAQ dan yang BATIL.