openyourmind wrote:
Gereja hanya bisa melarang. Kalo manusianya melanggar itu urusannya dengna Tuhan dan gereja tidak berhak menghakimi. Yang pasti pernikahan hanya boleh satu kali. Jika yang bersangkutan menikah lagi, bisa dipastikan tidak bisa digereja lagi karena sudah dicatat sebelumnya. Tapi bukan tidak bisa mereka nikah digereja lagi sebab tidak diketahui, tapi sekali lagi dosa itu mereka yang tanggung pada akhirnya, dan gereja tidak berhak menghakimi. Anak mereka tentu saja mereka yang urus kalo mereka punya rasa tanggungjawab sebagai orangtua. Jika tidak, gereja dengan senang hati merawat mereka. Dan gereja bisa membatalkan pernikahan suatu pasangan jika dalam rumahtangga terjadi kekerasan. Misalnya sang suami memukul istrinya dan ada saksi (tidak perlu sampai 4 org kok), selingkuh dan lain sebagainya. Tapi sebelumnya gereja akan berusaha mendamaikan pasangan tersebut, bukannya asal main talak saja.
Setidak tidaknya masih mending melarang, daripada memperkenankan
kemungkinan terjadi hal itu. (poligami)
Perang itu adalah sejarah hitam. Salah satu sebab kenapa banyak orang kristen mempertanyakan vatikan pada waktu itu. Salah satu sebab pula, kenapa biarpun katolik dan kristen biarpun ngakunya sama, gue ngga merasa ada samanya sama sekali.
Tidak banyak kaum katolik yang bisa merasakan persekutuan dengan Tuhan, kalau mau dihitung, dalam hitungan jari pun bisa. Tetapi di gereja gue aja ada ribuan yang bisa mengalami persekutuan dengan Tuhan, dan mereka memang terlihat berbeda. Di dunia mungkin ada jutaan.
Kenapa? Karena katolik adalah agama, dan alkitab adalah kitab suci mereka. Mereka menyembah Tuhan kita juga, tapi masih berdasarkan buku, sama seperti Islam. Sebagian kecil orang Kristen, dan yang paling banyak prosentasenya ada di Kristen Pentakosta, sudah melepaskan diri dari kekangan agama, dan bersatu dengan Tuhan. Hidupnya tidak lagi dituntun alkitab, tapi dituntun langsung oleh Tuhan. Alkitab hanya sebuah peta jalan, tetapi yang jelas nelpon yang punya rumah lebih enak daripada nyari di peta kan? Lagipula, kalo peta jalannya salah, elo nyasar kan ngga tahu juga kan?
the-atheist wrote:Kenapa? Karena katolik adalah agama, dan alkitab adalah kitab suci mereka. Mereka menyembah Tuhan kita juga, tapi masih berdasarkan buku, sama seperti Islam.
Loe tidak tepat,
Katolik bukanlah sola scriptura....
Justru ini ciri khas kristen non-katolik...
coba loe cari lagi informasinya di forum2 katolik!
bisa OOT nih....
Mémang BagusLah Sri Paus Professor masih sudi Bilangin jujur2an & seAdanya, supaya islam bisa ada évolutie otak2 cara berpikir, dus nggak Jahad melulu bisanya - élho ngaCa dikit, donc!!! :D
