Captain Pancasila wrote:yang dipermasalahkan itu, karena racunnya merusak (sel) liver itu sendiri!
Tentu tidak merusak
, karena liver mampu menghasilkan enzyme utk menetralisir racun tersebut sebelum proses perusakan terjadi. Ini adalah bagian dari proses metabolisme tubuh. Perusakan hanya terjadi karena ketika racun yg masuk berlebihan, melebihi kemampuan mekanisme tubuh untuk menetralisirnya.
Captain Pancasila wrote:berlebihan atau tidak berlebihan, itu alkohol masih sempet jadi asetaldehid yang meracuni sel, ketika di liver!
Dan begitu menjadi asetalehid, enzyme lainnya yaitu aldehyde dehydrogenase (ALDH) langsung merubah nya menjadi acetic acid. Acetic acid di dalam tubuh ini bukan lagi sesuatu yg harmful atau beracun. Bisa berguna dan terurai sebagai carbondioxida dan air yg kemudian terbuang dari tubuh.
Yuk mari belajar:
http://www.livestrong.com/article/50537 ... n-of-wine/
Because acetaldehyde is toxic, another enzyme called aldehyde dehydrogenase or ALDH turns it to acetic acid, which also produces energy. Acetic acid can also be broken down for additional energy. Your body can usually detoxify smaller amounts of alcohol quickly, but the build-up of acetaldehyde from heavy drinking causes some of it to pass from the liver into your circulation.
http://www.howstuffworks.com/alcohol4.htm
How Alcohol Leaves the Body
The Breakdown of Alcohol
The breakdown, or oxidation, of ethanol occurs in the liver. An enzyme in the liver called alcohol dehydrogenase strips electrons from ethanol to form acetaldehyde. Another enzyme, called aldehyde dehydrogenase, converts the acetaldehyde, in the presence of oxygen, to acetic acid, the main component in vinegar. The molecular structure of acetic acid looks like this:
O
||
H3 C - C - O - H
The || symbol is a double bond between the atoms. When ethanol is oxidized to acetic acid, two protons and two electrons are also produced. The acetic acid can be used to form fatty acids or can be further broken down into carbon dioxide and water.
http://www.mydr.com.au/gastrointestinal ... -breakdown
There are 2 ways that alcohol can be processed by your liver. Most alcohol is broken down, or metabolised, by an enzyme in your liver cells known as alcohol dehydrogenase (ADH). ADH breaks down alcohol into acetaldehyde, and then another enzyme, aldehyde dehydrogenase (ALDH), rapidly breaks down acetaldehyde into acetate. The acetate is further metabolised, and eventually leaves your body as carbon dioxide and water.
Jadi selama konsumsi alkohol masih dalam kadar dimana mekanisme tubuhmu mampu memproses dan membuang nya, tentu that is fine2 aja. Selagi hal itu terjadi, kita bisa menikmati benefit2 yg positif bagi kesehatan dari segelas red wine.
Tuhannya kafir itu Tuhan yg baik, makes life so beautiful, bagi umatnya yg cerdas dan mau berpikir.
Bukannya allah swt yg mengharamkan sesuatu yg berguna, dan nyuruh minum kencing onta + jus lalat, yg sejujurnya umatnya pun pada jijik hanya untuk ngebayangin saja.
Captain Pancasila wrote:yang dibantah dengan thread ini, adalah anjuran konsumsi alkohol/red wine dalam takaran moderat, bukan dalam takaran yang jarang, seperti halnya kalau dipakai untuk obat!
Nah, disini ente sudah mulai sadar tuh.
Jadi kalau dalam takaran tertentu, alkohol ok2 saja untuk dikonsumsi kan, ini dulu sudah setuju yah? Ini kemajuan. Ente sudah mulai sedikit membangkang sama si allah swt yg mengharamkan, walaupun masih malu2 tapi sudah menghalal2kan
sedikit yang diharamkan.
Tinggal SEBERAPA TAKARAN nya itu yg ente mesti belajar lagi.
Kita tidak pernah mempermasalahkan seberapa jarang atau seberapa sering yg dianggap sebagai "moderat" itu.
Yg dibahas kan cukup simple MENGHALALKAN ALKOHOL = MENGKAFIRI KEBENARAN ATAU TIDAK?
Postingan ente yg satu ini baru saja MENGHALALKAN ALKOHOL DALAM TAKARAN TERTENTU.