1234567890 wrote:terima kasih telah ikut dalam berbicara dalam thread saya...
seperti komen yang anda kemukakan...begitulah pada dasarnya ajaran semua agama,namun ada saja beberapa tangan-tangan jahil manusia yang merubah seenaknya konteks dari TUJUAN AGAMA tersebut...jadi apakah saya salah kalau saya bilang yang membedakan PENGIKUT ajaran suatu AGAMA atau MANUSIA itu sendiri...!!!
Mgkn anda ingin mengatakan bhw "
pada dasarnya semua agama sama,
blablablabla....".
Jika demikian, maka itu adalah pernyataan yg fatal.
Jika benar emang pada dasarnya sama, maka dgn mudahnya setiap org pindah agama.
Semua agama tidak sama, meskipun pada praktiknya oleh para pengikutnya sepintas lalu bisa terlihat sama.
Jelas agama yg baik akan memberikan petunjuk sebaik2nya (meskipun terkadang tidak logis) agar menciptakan kehidupan manusia yg semakin tertib.
Dlm kasus2 ekstrim, beberapa entitas yg diakui atau pinta diakui sebagai agama, justru sebaliknya.
Bknnya membuat manusia menjadi tertib, malah amburadul.
Contoh: ISLAM & SATANIC CHURCH!
Agama yg terlihat baik secara ajaranpun, seringkali disalahartikan/disalahgunakan o/ para pengikut/umatnya,
baik secara individu atau kolektif, disengaja atau tdk disengaja.
Cth: kehidupan umat katolik di Abad Pertengahan yg amburadul ketika kekuasaan feodal sdh bergandengan tgn dgn (mengendalikan) kekuasaan para uskup.
NB: bagi yg katolik ngga perlu tersinggung, yah.