kontribusi apa ?Kre-setan wrote: mau mati atau nggak mati si dul FAKTANYA tetap sudah memberi kontribusi bagi penduduk karosetan, nah sekarang kontribusi itu layak di apresiasi apa enggak ??
1. dia mati tanpa menyelesaikan pekerjaanya, dimana letak kontribusinya ?
2. dia masih hidup, tapi masih ga beres2 juga sistemnya. apa kontribusinya ? selain koar2 tanpa bukti ? klo cuma koar2 utk dianggap berkontribusi, semua orang juga bisa.
saya juga bisa teriak2 dijalan " woi rajin2lah belajar supaya indonesia maju" tapi apakah itu artinya saya telah berkontribusi bagi kemajuan indonesia ?
betul bukan duladi yg mencetuskan kebiasaan membuang sampah ke sungai. tapi untuk apa datang dengan sebuah solusi yg tidak aplikatif ? selain hanya bikin keributan dan kerepotan yg tidak perlu. tetep aja sistemnya ga berjalan, TPA ga beres, dan bahkan duladi masih mencontohkan membuang sampah ke sungaiKre-setan wrote: inkompetensi menyelesaikan masalah tidak berarti si pihak yang nggak berkompeten menjadi pihak yang bertanggung jawab atas masalah.
bukan duladi yang mencetuskan gerakan buang sampah ke sungai,, kebiasaaan karosetan buang sampah ke sungai emang udah ada sebelum duladi datang.
berhub TPA ga beres2, maka buang sampah disungai masih terus berlanjut. memang zat apa sih yg ga berbahaya sehingga boleh dibuang ke sungai ? membuang apapun ke sungai adalah perbuatan ****, walau bukan zat beracun tapi tetep aja bisa mendangkalkan sungai atau menyumbat aliran sungai. semakin keliatan ga beresnya cerita lu, berhub ini analogi dari islam maka islam lah yg ga beres.Kre-setan wrote: sementara sampah yang tidak mengandung zat berbahaya boleh di buang ke sungai sambil menunggu TPA nya selesai.
muhamad kan sudah mencontohkan, maka termasuk sunnah.Kre-setan wrote: hukum "boleh" itu nggak mendapat pahala, yang mendapat pahala itu dari hukum wajib/sunnah.
seperti kata CS ttg sunnah :
ialah segala sesuatu yang dipindahkan dari nabi sallallahu 'alayhi wa sallam baik perkataannya dan perbuatannya, maupun taqrirnya yang bersangkutan dengan hukum.
lah emg masuk surga ga ada syarat ? apa artinya ga dianjurkan utk masuk surga ?Kre-setan wrote: poligami itu nggak di anjurkan karna di kasi syarat,, logikanya kalau muslim emang di dorong untuk poligami ngafai di persulit dengan syarat ??
masalahnya muhamad mencontohkan apa yg tertulis di quran, tentu menjadi yurisprudensi bagi orang lain bagaimana meyakini sebuah hukum dalam islam. kcuali klo perbuatan muhamad yg ga ada kaitannya ama isi quran, mungkin boleh2 aja dianggap angin lalu dan tidak dituruti, misalnya ngupil pake jempol.Kre-setan wrote: terus alasanmu nabi mencontohkan itu udah ratusan kali di bahas di FFI...Enggak semua perbuatan nabi itu sunnah dalam artian berpahala kalau di ikuti.
dan baca definisi sunah dari ustad CS diatas